SALAT JAMA’AH
A. Dalil : Al-Qur’an, Hadis, & Ijma’
]102/ص ََلة َ [النساء َ ت ِفي ِه ْم فَأَقَ ْم
َّ ت لَ ُه ُم ال َ َو ِإذَا ُك ْن-
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu)
lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka”
1
B. Hukumnya
HUKUM
HANAFIYAH &
SYAFI’IYYAH HANABILAH
MALIKIYAH
3
lanjutan
• Hadis Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah
saw bersabda, Demi Dzat yang diriku berada
di tangannya. Saya ingin menyuruh orang-
orang untuk mencari kayu bakar, kemudian
saya suruh mereka salat lalu dikumandangkan
adzan. Lalu, saya suruh salah seorang dari
mereka bertindak sebagai imam. Saya keliling
ke rumah-rumah yang penghuninya tidak ikut
salat jama’ah, kemudian saya bakar rumah-
rumah itu.
2/20/2020 4
lanjutan
• Hadis tsb berisi ancaman Nabi saw
terhadap orang yang tidak mau
salat berjamaah yaitu rumahnya
akan dibakar, tetapi tidak
dilaksanakan (hadis hammiyah). Hal
ini menunjukkan betapa pentingnya
salat berjamaah
lanjutan
• ع َْن أ َ ِبى ُه َر ْي َرةَ قَا َل أَتَى النَّ ِب َّى -صلى للا عليه وسلم-
س ِلى قَا ِئ ٌد ّللا ِإنَّهُ لَ ْي َ
سو َل َّ ِ َر ُج ٌل أ َ ْع َمى فَقَا َل يَا َر ُ
ّللا -صلى للا عليه سو َل َّ ِ سأ َ َل َر ُ
س ِج ِد .فَ َيَقُو ُدنِى ِإلَى ا ْل َم ْ
ص لَهُ فَلَ َّما ص ِل َى فِى بَ ْيتِ ِه فَ َر َّخ َ
ص لَهُ فَيُ َ وسلم -أ َ ْن يُ َر ِخ َ
صالَ ِة » .فَقَا َل الندَا ََ ِبال َّ
س َم ُع ِ َولَّى َدعَاهُ فَقَا َل « َه ْل ت َ ْ
نَعَ ْم .قَا َل « فَأ َ ِج ْب»
tidak ada rukhshah untuk tidak
berjamaah meskipun bagi orang yang
buta
6
lanjutan
• Dari Abu Hurairah berkata, Seorang laki-laki buta
datang menghadap Nabi saw lalu bertanya,
Wahai Rasulullah, tidak ada orang yang
menuntunku untuk pergi ke masjid. Dia meminta
agar diberi keringanan, maka Rasulullah memberi
keringanan kepadanya. Akan tetapi, setelah
orang tersebut pergi, beliau memanggilnya
seraya bertanya, Apakah kamu mendengar
panggilan adzan ? Orang itu menjawab, ya. Lalu
Rasulullah saw bersabda, Penuhilah panggilan
itu. (HR Bukhari dan Nasa’i)
2/20/2020 7
Syarat sah berjama’ah
1. Makmum berniat mengikuti imam
2. Sama salatnya antara imam dan
makmum
3. Keduanya berada dalam satu tempat
(bangunan)
4. Makmum mengikuti gerakan imam
8
Yang berhak menjadi Imam
• 1. Paling banyak pengetahuannya ttg al-
Qur’an (bacaannya baik murattal)
• 2. Paling banyak pengetahuannya ttg
sunnah Nabi saw (hadis)
• 3. Senioritas dalam beragama
• 4. Umurnya : lebih tua
2/20/2020 9
Menyusun barisan
1. Urutan makmum : laki-laki perempuan
2. Laki-Laki : dewasa anak-anak
3. Perempuan : anak-anak dewasa
4. Satu orang (I) sebelah kanan
5. Satu orang lagi (II) di belakang imam
6. Satu orang lagi (III) sebelah kiri
7. Selanjutnya di belakang karena barisan depan
sudah terisi
10
Udzur berjama’ah
• 1. Sakit
• 2. Ada ancaman yg membahayakan
• 3. Hujan (bencana alam)
• 4. Buang hajat
• 5. Dipenjara/dipasung
11
II. SALAT BAGI MUSAFIR
MUSAFIR
12
A. Menjama’ Salat
• 1. Menjama’ salat : mengumpulkan dua salat
fardu dalam satu waktu yaitu mengerjakan
dua salat fardu dalam satu waktu salat
• 2. Jama’ ada dua macam :
a. Jama’ Taqdim : mengerjakan dua salat fardu
pada waktu salat pertama : Salat Zhuhur dan
Ashar dikerjakan pada waktu Zhuhur; Salat
Maghrib dan ‘Isya dikerjakan pada waktu
Maghrib
2/20/2020 13
lanjutan
• b. Jama’ Ta’khir : mengerjakan dua salat fardu
pada waktu salat yang kedua :
(i)- Salat Zhuhur dan Ashar dikerjakan pada
waktu Ashar
(ii)-Salat Maghrib dan ‘Isya dikerjakan pada
waktu ‘Isya
2/20/2020 14
lanjutan
• 3. Cara mengerjakan :
a. Jama’ Taqdim : Zhuhur Ashar;
Maghrib Isya
b. Jama’ Ta’khir :
(i) – Mendahulukan yang punya waktu :
Ashar Zhuhur; Isya Maghrib
(ii) – Dilakukan secara berurutan :
Zhuhur Ashar; MaghribIsya
2/20/2020 15
lanjut
• (iii)- Antara salat yang pertama (setelah salam)
dengan salat kedua (mulai dengan takbiratul
ihram) cukup diselingi dengan iqamat. Dengan
demikian, dilakukan dengan satu kali adzan
dan dua kali iqamat
2/20/2020 16
landasan
• “Bahwa Nabi saw pada saat perang Tabuk, jika
berangkat sebelum matahari tergelincir maka beliau
mengakhirkan salat Zhuhur lalu menjama’nya ke waktu
salat Ashar. Namun, apabila berangkat sesudah
matahari tergelincir maka beliau salat Zhuhur dan
Ashar secara jama’ (taqdim) lalu berangkat. Demikian
pula bila berangkat sebelum Maghrib, maka beliau
mengakhirkan salat Maghrib lalu menjama’nya ke
waktu salat Isya. Tetapi jika sudah berangkat setelah
Maghrib maka beliau segera mengerjakan salat ‘Isya
lalu salat ‘Isya bersama salat Maghrib”. (HR Abu
Dawud dan Tirmidzi)
2/20/2020 17
Alasan :
• 1. Ketika sedang haji di Arafah, di Mina dan
Muzdalifah
• 2. Ketika turun hujan
• 3. Sakit
• 4. Kesibukan atau repot : seperti mekanik,
tukang bikin roti, sedang hajat, dsb
2/20/2020 18
B. Mengqashar Salat
• a. Menqashar artinya memendekkan jumlah
raka’at salat dari empat menjadi dua raka’at.
• b.Maka yang bisa diqashar hanyalah salat
Zhuhur, Asar, dan ‘Isya. Dengan
demikian, salat Maghrib dan Subuh tidak
bisa diqashar.
• Salat yang tidak bisa dijama’ dan diqashar
adalah salat Subuh
2/20/2020 19
C. Jama’ Qashar
2/20/2020 20
lanjutan
b. Jama’ qashar (ta’khir) :
(i)- Ashar Zhuhur; Zhuhur Ashar
( 2 raka’at; 2 raka’at)
(ii) - Isya Maghrib ( 2 raka’at; 3 raka’at)
MaghribIsya ( 3 raka’at; 2 raka’at)
2/20/2020 21
D. Salat di atas kendaraan
2/20/2020 22
kedudukan
• Cara no.1-4 : merupakan rukhsah dari
Allah yang lebih utama untuk diambil.
Lebih utama dengan keempat cara
tersebut dari pada
salat dengan tâmm
(seperti orang yang tidak bepergian)
2/20/2020 23
Jarak tempuh
• 1. Dawud Zhahiri : berapapun jaraknya,
jarak dekat maupun jauh, yang penting
bepergian
• 2. Malik, Syafi’I dan Ahmad : 4 burud (1
burud=4 farsakh, 1 farsakh = 3mil, 1 mil
= 1,5 km) 89 km, bepergian sehari
• 3. Abu Hanifah : bepergian 3 hari
• 4. 3 farsakh atau 3 mil 16,5 km
2/20/2020 24