Anda di halaman 1dari 14

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS, BAHAN

BERACUN & BAHAYA (B3)

Latif Mahmudi
15/09/19
LIMBAH FASYANKES NON-B3 limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
di rumah sakit/Fasyankes di luar medis
yang berasal dari dapur, perkantoran,
LIMBAH PADAT taman, dan halaman yang dapat
FASYANKES
dimanfaatkan kembali apabila ada
SEGREGASI teknologinya
LIMBAH

 limbah infeksius,
CAIR B3 MEDIS  imbah patologi,
GAS  limbah benda tajam,
 Limbah farmasi,
B3  limbah sitotoksis,
 limbah kimiawi,
 limbah radioaktif,
semua limbah yang berbentuk gas yang semua air buangan termasuk tinja yang  limbah kontainer
berasal dari kegiatan pembakaran di berasal dari kegiatan Fasyanakes yang bertekanan, dan
rumah sakit seperti insinerator, dapur, kemungkinan mengandung mikroorganisme,  limbah dengan kandungan
perlengkapan generator, anastesi, dan bahan kimia beracun dan radioaktif yang logam berat yang tinggi.
pembuatan obat citotoksik berbahaya bagi kesehatan
Tajam

Patologis
Infeksius
Kimia
KATEGORI LIMBAH
Farmasi
FASYANKES
(PERMENLHK P-56/2015) Sitotoksik
Logam Berat
Kontainer Bertekanan
Radioaktif
KENAPA LIMBAH MEDIS FASYANKES
HARUS DIKELOLA

DAMPAK LINGKUNGAN DAMPAK KESEHATAN PEMENUHAN PERATURAN


BAHAYA & DAMPAK LIMBAH MEDIS
Limbah Kimia, Farmasi, Limbah Infeksius,
Limbah Genotoksik
Logam Berat Patologis & Benda Tajam
Melalui Adsorpsi: Melalui: Melalui:
• Kulit & membran • Tusukan, lecet, luka • Menghirup debu
mukosa • Membran mukosa atau aerosol
• Pernafasan • Pernafasan • Adsorpsi kulit
• Pencernaan • Ingesti • Tanpa sengaja
menelan
• Intoksikasi/ • Infeksi
Gastroenteritis • Kontak dengan
keracunan akut atau cairan & sekret
kronik • Infeksi Saluran
Pernafasan tubuh pasien
• Cedera – luka bakar
• AIDS
• Hepatitis A • Karsinogen
• Hepatitis B & C • Mutagen
• Infeksi mata • Iritasi kulit
HOSPITAL ACQUIRED • Infeksi genital, • Iritasi saluran cerna
INFECTION • Cedera
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN & BERBAHAYA [ B3 ]

P
IDENTIFIKASI LIMBAH TEMPAT
FASYANKES B3
E
PENGOLAH
R
LB3
P
E
R
• RS • INFEKSIUS U
• INCINERATOR
• PKM • BERACUN U • AUTOCLAV
• KLINIK • MUDAH MENYALA • MOU PIHAK-3
• PMD • MELEDAK
Pemilahan dan Pewadahan
 Pemilahan dilakukan mulai dari sumber oleh
penghasil limbah (mis: perawat). Di setiap sumber/
ruangan ditempatkan wadah yang sesuai dengan MERAH

limbah yang dihasilkan.


 Wadah dinamai sesuai kategori/ kelompok limbah KUNING
dan diberikan kantong plastik sesuai warna.
 Jarum suntik bisa disediakan safety box di tempat KUNING
dilakukan tindakan. Setelah menyuntik, suntik
langsung dimasukan ke dalam safety box tanpa
menutup kembali. UNGU
 Jarum suntik juga bisa menggunakan needle cutter
atau needle destroyer untuk memisahkan siringe
dengan spoitnya. COKLAT

Sumber: PERMENKES 7/2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah


Sakit dan Permen LHK no. P56 th. 2015
Pengangkutan
1. Pengangkutan Internal
• Pengumpulan limbah minimum setiap hari atau sesuai kebutuhan.
• Setelah limbah diambil dari sumbernya
• Limbah diangkut sebelum penuh (3/4 dari volume limbah)
• Tidak dianjurkan melakukan pemadatan/penekanan pada saat pengumpulan
limbah untuk menghindari risiko tertusuk

2. Pengangkutan eksternal
Pengangkutan dilakukan oleh transporter yang berijin. Pengangkutan yang
dilakukan oleh penghasil limbah bisa menggunakan kendaraan roda 3, sesuai
ketentuan yang berlaku.
Penyimpanan Sementara
• TPS harus memiliki ijin
• Bangunan TPS yang memenuhi persyaratan harus sesuai
dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995
Tentang : Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan
Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.

•Waktu Penyimpanan :
1. 1 hari, pada temperature lebih besar dari 0 derajat Celcius
2. 90 hari, pada temperature sama dengan atau lebih kecil dari
0 derajat celcius
3. 7 hari, Pada temperatur 3-8 derajat Celcius (PMK 7/2019)
PENCEGAHAN, LIMBAH MEDIS OLEH POLRI

MEMBERIKAN INFORMASI, MASUKAN DAN SARAN


TINDAK YANG PERLU DILAKUKAN BILAMANA
DITEMUKAN ADANYA KELUHAN / KOMPLEN MASYRAKAT,
YANG SIFATNYA SENGKETA MAUPUN PELANGGARAN
HUKUM.
PENEGAKAN HUKUM

• PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA


LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP PENANGANAN LIMBAH B3
TERMASUK LIMBAH MEDIS (infeksius) ADALAH
DIMAKSUDKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3 MAUPUN PENANGANAN LIMBAH
MEDIS ( infeksius.)
PENEGAKAN HUKUM TP LH, DILAKUKAN OLEH PENYIDIK POLRI DAN
PPNS KEMENTRIAN LHK.
• STRATEGI PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN HIDUP
• Penerapan Multi Instrumen Hukum

Penerapan Hukum Administrasi Penegakan Hukum LH

Instrumen pengawasan
Penegakan Hukum Pidana
perizinan dalam
kerangka penegakan
hukum lingkungan
Penegakan Hukum Perdata
hidup .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai