Anda di halaman 1dari 19

Farmakologi

Kebidanan
KHAIRUL RIZAL

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Barat


STIKes Sumbar

Prodi D-III Kebidanan


Mengapa Farmakologi ?
TRAGEDI THALIDOMIDE
MEDICATION ERROR
MEDICATION ERROR
Tujuan mempelajari Farmakologi

Agar dapat memilih dan menggunakan obat secara tepat dan


masuk akal dgn memperhatikan keampuhan serta keamanannya
Pengertian Farmakologi

• Bahasa Yunani : pharmakon (=obat) dan logos


(=ilmu pengetahuan)
• Ilmu pengetahuan tentang segala sesuatu
mengenai obat
• Suatu cabang ilmu yang mempelajari sejarah,
asal usul, sumber, sifat-sifat kimia dan fisik,
komposisi, efek fisiologi dan biokimia,
mekanisme kerja, absorpsi, distribusi,
biotansformasi, eksresi, penggunaan obat, efek
samping dan intoksikasi obat.
Pengertian Farmakologi
• Farmakologi merupakan ilmu pengetahuan yang berkenaan
dengan interaksi antara sebuah sistem dalam makhluk hidup dan
zat-zat kimia dari luar yang masuk kedalam sistem tersebut.
• Zat kimia, ketika diberikan pada sistem makhluk hidup, disebut
obat.
• Obat dapat diartikan sebagai setiap molekul kecil yang ketika
masuk kedalam tubuh, akan mengubah fungsi tubuh melalui
berbagai interaksi di tingkat molekuler.
Istilah Dalam Farmakologi

• Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana zat kimia (obat) menghasilkan
efek biologikal; yang meliputi tempat kerja (site of action), mekanisme kerja (mechanisms of
action), dan efek biologikal dari obat. Secara sederhana, farmakodinamik mempelajari kerja
obat pada tubuh.
• Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang menentukan jumlah obat
pada tempat kerja (site of action) dan hubungannya dengan waktu setelah pemberian. Faktor-
faktor yang dipelajari meliputi: dosis dan rute pemberian; absorpsi; distribusi; metabolisme
dan ekskresi. Secara sederhana, farmakokinetik didefinisikan sebagai aksi tubuh pada obat.
• Kemoterapi adalah subdisiplin dari farmakoterapi dan merupakan aplikasi dari obat untuk
pencegahan atau pengobatan penyakit yang disebabkan oleh parasit atau infeksi organisme.
• Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang efek toksik atau membahayakan dari
bahan kimia serta mekanisme dari efek tersebut. Toksikologi memperhatikan gejala dan
pengobatan akibat keracunan serta mengidentifikasi racun. Semua bahan kimia adalah toksik
bila overdosis.
RUANG LINGKAP
FARMAKOGNOSI BIOFARMASI FARMAKOKINETIKA

FARMAKOLOGI

FARMAKODINAMIKA FARMAKOTERAPI TOKSIKOLOGI


PENGGOLONGAN OBAT

1. Berdasarkan Keamanan (Permenkes No.


949/Menkes/Per/VI/2000.
a. Obat Bebas : parasetamol, vitamin C, asetosal, antasida daftar obat esensial
(DOEN), obat batuk hitam.
b. Obat Bebas Terbatas (Waarschuwing) artinya peringatan :
klortrimaleas, mebendazol, obat flu kombinasi tablet.
c. Obat Keras (Gevaarlijk) artinya berbahaya : amoksisilin, asam mefenamat,
semua obat injeksi dan semua obat baru.
d. Psikotropika (obat keras tertentu)
 Golongan I : hanya untuk penelitian; metilen dioksi
metamfetamin, lisergid acid diathylamine (LSD) dan
metamfetamin.
 Golongan II, III dan IV : dapat digunakan untuk pengobatan asalkan
sudah didaftarkan; diazepam, fenobarbital, lorasepam, dan
klordiazepoksid.
e. Narkotika : dapat menimbulkan addiksi (ketergantungan)
 Golongan I : hanya untuk penelitian, dilarang produksi; heroin dan kokain
 Golongan II dan III : dapat digunakan untuk pengobatan asalkan
sudah memiliki ijin edar; morfin, petidin, kodein, doveri dan
kodipron.
Cara pemberian obat
• Per rectal : Memberikan obat melalui rektum merupakan pemberian obat dengan memasukan obat melalui
anus dan kemudian rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik.
• topical : Memberikan obat pada kulit merupakan pemberian obat dengan mengoleskannya di kulit yang
bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi
infeksi. Contoh: Krim, losion, aerosol dan spray
• per oral : Pemberian obat melalui mulut dilakukan dengan tujuan mencegah, mengobati, dan mengurangi rasa
sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat
• Intravena : Memberikan obat melalui vena secara langasung
• Intramuscular : Pemberian obat dengan memasukannya kedalam jaringan otot.
• Intracutan : Memberikan atau memasukan obat kedalam jaringan kulit dilakukan sebagai tes reaksi alergi
terhadap jenis obat yang akan digunakan.
• Subcutan : Pemberian obat melalui suntikan dibawah kulit dapat dilakukan pada lengan atas sebelah luar atau
1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, dan daerah sekitar umbilicus
KATEGORI KEAMANAN OBAT MENURUT US Food and Drug Administration (FDA)

Kategori A
Obat yang terkategori A merupakan obat-obat yang cukup aman dikonsumsi ibu hamil.
Studi menunjukkan bahwa obat kategori ini tidak menyebabkan risiko kehamilan atau malformasi pada
trimester pertama.
Contoh obat atau zat: levothyroxine, asam folat, liothyronine.
Kategori B
Kategori ini meliputi obat-obat yang masih jarang dikonsumsi ibu hamil namun juga tidak menunjukkan adanya
efek malformasi bagi janin.
Studi reproduksi hewan telah gagal menunjukkan risiko pada janin.
Contoh obat: metformin, hydrochlorothiazide, cyclobenzaprine, amoxicillin, pantoprazole.
Kategori C
Obat kategori ini bisa berdampak buruk pada janin namun biasanya dampaknya bisa membaik kembali.
Studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tetapi karena manfaat potensial mungkin
beberapa ibu hamil memerlukan penggunaan obat ini.
Contoh obat: tramadol, gabapentin, amlodipine, trazodone.
Kategori D
Obat-obat golongan ini terbukti bisa menyebabkan malformasi dan berbahaya bagi janin.
Risiko bahayanya bersifat menetap atau tidak bisa membaik dengan sendirinya.
Ada bukti positif risiko janin manusia berdasarkan data reaksi yang merugikan dari pengalaman investigasi atau
studi pada manusia.
Contoh obat: lisinopril, alprazolam, losartan, clonazepam, lorazepam
Kategori X
Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan janin dan dilarang untuk dikonsumsi selama
kehamilan.
Obat ini memiliki efek negatif yang nyata dibandingkan manfaatnya pada ibu hamil.
Contoh obat: atorvastatin, simvastatin, warfarin, methotrexate, finasteride.

https://www.accessdata.fda.gov/scripts/cder/daf/index.cfm?event=medguide.page

Anda mungkin juga menyukai