Anda di halaman 1dari 13

The Ethical Basis of Stakeholder’s Claims

Klaim stakeholder bervariasi dalam signifikansinya bagi


perusahaan.
Terdapat tiga pendekatan teoretis untuk mempertimbangkan klaim
stakeholder: (Donaldson dan Preston)
1. Pendekatan deskriptif
2. Pendekatan instrumental
3. Pendekatan normatif
Pendekatan Deskriptif
• deskriptif atau empiris, di mana teori ini digunakan untuk “menggambarkan dan kadang
menjelaskan karakteristik dan perilaku spesifik korporasi.

• Melihat perusahaan terdiri dari berbagai kelompok stakeholder dengan kepentingannya sendiri-sendiri.
• Poin utama dari pendekatan deskriptif adalah untuk mengembangkan model yang paling akurat dan bertindak
dengan cara yang menimbang dan menyeimbangkan kepentingan ini seadil mungkin.
• Pendekatan deskriptif terletak pada level terendah, yang hanya menetapkan tahapan untuk
mempertimbangkan klaim dan kekhawatiran stakeholder
Pendekatan instrumental
• Pendekatan instrumental melihat para pemangku kepentingan
sebagai ‘alat’ untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
menghasilkan keuntungan dan meningkatkan efisiensi. Para
pemangku kepentingan hanya diperhatikan sejauh itu
menunjang tujuan-tujuan lebih tinggi dari sebuah perusahaan
yaitu maksimisasi keuntungan, keberlangsungan dan
pertumbuhan
Pendekatan normatif
• Ketiga adalah cara normatif, di mana teori ini digunakan untuk
menginterpretasikan fungsi perusahaan dan mengidentifikasi
pandu¬an moral atau filosofis yang harus diikuti berkaitan
dengan operasi dan manajemen perusahaan. Pendekatan
normatif melihat para pemangku kepentingan sebagai tujuan
Defining Stakeholder Categories
untuk melihat lebih dekat pada kategori pemangku kepentingan. Salah satu cara untuk mengelompokkan
pemangku kepentingan adalah dengan mendefinisikan dampaknya seperti :
• pemangku kepentingan regulator termasuk pemegang saham, legislatif, pemerintah regulator, dan dewan
direksi memungkinkan pemangku kepentingan karena mereka memungkinkan perusahaan untuk berfungsi.
• Pemangku kepentingan normatif seperti pesaing dan rekan kerja memengaruhi norma atau aturan informal
industri
• pemangku kepentingan fungsional adalah mereka yang memengaruhi input, seperti pemasok, karyawan,
dan serikat pekerja, dan yang memengaruhi output seperti pelanggan, distributor, dan pengecer.
• Pemangku kepentingan yang tersebar meliputi organisasi lain seperti organisasi non pemerintah (LSM),
pemilih, dan organisasi media massa yang berhubungan secara tidak langsung tetapi berpotensi untuk
dampak yang berarti pada perusahaan.
Public
Publik ini dibedakan berdasarkan tingkat kepedulian mereka terhadap
sebuah masalah dan kemampuan untuk melakukan sesuatu.
• Dalam kohort nonpublik, yidak ada masalah uang diakui atau ada
• Untuk publik laten, ada masalah tetapi publik tidak mengenalinya
• Publik yang sadar mengakui bahwa ada masalah
• Publik yang Aktif sadar akan masalah dan mengatur untuk
menanggapinya
• Kategori kategori ini membantu organisasi merancang pesannya
tentang suatu masalah dan memutuskan bagaimana berkomunikasi.
Disinilah letak pentingnya etis.
• Jika organisasi mengetahui masalah dan publik tidak, organisasi
tersebut memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dan membimbing
masyarakat dalam mengenali dan menanganinya
• Tantangan bagi para pemimpin bisnis adalah menetapkan bobot yang
sesuai untuk klaim pemangku kepentingan atas perusahaan mereka
secara etis
Jika pemangku kepentingan memiliki identitas atau suara yang
berpengaruh, atau jika anggota kelompok pemangku kepentingan
tersebut banyak, klaim dapat dilakukan dengan jelas dan langsung
• Seperti dalam kasus Serikat pekerja yang bernegosiasi untuk
pembayaran dan tunjangab yang lebih baik
• Banyak klaim pemangku keuangan tidak langsung,atau tidak bersuara.
Hal itu mungkin karena mereka mewakili individu atau kelompok yg
relatif sedikit dibandingkan dgn ukuran dan kekuatan organisasi
tertentu. Dan membutuhkan waktu untuk menerima respon dari
sebuah perusahaan birokratis yg besar

Anda mungkin juga menyukai