Anda di halaman 1dari 11

NAMA KELOMPOK 5

1.AIN NUN DJAFAR


2.RAHMI IDRUS
3.NURFADILA POTUTU
1.PENGERTIA
N

Transfusi darah adalah proses penyaluran


darah ke tubuh Anda. Langkah medis ini
dilakukan untuk menyelamatkan nyawa
Anda ketika tubuh kekurangan darah.
2.Indikasi pemberian transfusi darah
Lima indikasi umum transfusi darah:
1.Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah
hilang dan perdarahan masih terus terjadi.
2.Anemia berat
3.Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi
gangguan sirkulasi darah dan sebagai tambahan dari
pemberian antibiotik)
4.Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan
faktor pembekuan, karena komponen darah spesifik yang
lain tidak ada
5.Transfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat.
3.Risiko Transfusi Darah
Risiko yang dapat muncul, walaupun jarang, pada saat transfusi
darah atau beberapa waktu setelahnya, di antaranya:
Demam. Dapat terjadi secara tiba-tiba ketika transfusi darah.
Walau demikian, demam merupakan bentuk respons tubuh
terhadap sel darah putih pendonor yang masuk ke dalam tubuh
resipien.
Reaksi alergi. Menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri dada atau
punggung, sulit bernapas, demam, mengigil, kulit memerah,
denyut jantung cepat, tekanan darah turun, dan mual.
Kelebihan zat besi. Terlalu banyak jumlah darah yang
ditransfusikan bisa menyebabkan kelebihan zat besi. Kondisi ini
umumnya dialami penderita thalasemia, yang sering
membutuhkan transfusi darah. Kelebihan zat besi bisa
mengakibatkan kerusakan jantung, hati, dan organ tubuh lainnya.
Cedera paru-paru. Walau jarang terjadi, transfusi darah bisa
merusak paru-paru. Kondisi ini umumnya terjadi 6 jam setelah
prosedur dilakukan. Dalam beberapa kasus, pasien dapat sembuh
dari kondisi ini.
Infeksi. Penyakit infeksi, seperti HIV, hepatitis B, atau hepatitis C,
dapat ditularkan melalui darah pendonor. Namun hal ini sangat
jarang terjadi di masa sekarang, karena darah yang akan
didonorkan sudah diperiksa terlebih dahulu ada tidaknya infeksi
4.Mengenal beberapa jenis transfusi darah

1. Sel darah merah (packed red blood cell)


Jenis transfusi ini adalah yang paling sering dilakukan.
Transfusi sel darah merah dibutuhkan pada kasus
anemia yang berat. Pada kondisi tersebut,
suplementasi vitamin dan mineral tidak cukup cepat
untuk bisa membantu tubuh membentuk sel darah
merah yang baru, sehingga diperlukan penambahan
sel darah merah melalui transfusi.
2. Konsentrat trombosit
Secara medis, trombosit berperan penting dalam
menghentikan perdarahan. Oleh sebab itu, konsentrat
trombosit umumnya dibutuhkan jika kadar trombosit
sangat rendah, disertai dengan adanya perdarahan
misalnya mimisan, perdarahan gusi, atau perdarahan
saluran pencernaan.
3. Plasma beku segar (fresh frozen plasma  atau
FFP)
FFP merupakan komponen darah yang terdiri dari
semua faktor pembekuan darah. Umumnya, jenis
transfusi ini dibutuhkan oleh penderita kelainan
pembekuan darah yang sedang mengalami
perdarahan.
4. Whole blood
Transfusi whole blood artinya seluruh komponen di
darah tak dipisahkan, melainkan semuanya langsung
diberikan melalui proses transfusi darah. Jenis
transfusi darah ini dulu sering diberikan pada kasus
perdarahan hebat, misalnya pasca kecelakaan atau
saat operasi besar.
5.Manfaat transfusi darah

1. Menurunkan risiko terkena penyakit


jantung dan pembuluh darah
2. Menurunkan risiko kanker
3. Membantu menurunkan berat badan
4. Mendeteksi penyakit serius
5. Membuat lebih sehat secara
psikologis dan memperpanjang usia
6.kondisi di mana Anda tidak dianjurkan untuk
mendonorkan darah:
1. Sedang demam atau flu
2. Berat badan kurang dari 50 kg
3. Memiliki tekanan darah tinggi
4. Kadar gula darah tinggi
5. Mengonsumsi antibiotik
6. Mengalami gangguan fungsi jantung
7. Baru saja ditindik di tubuh
8. Terkena infeksi menular seksual
9. Sedang hamil
10. Memiliki riwayat tertentu
6.beberapa hal yang harus Anda persiapkan
sebelum donor darah:
1.Minumlah banyak cairan sehari sebelum donor darah
terutama jika cuacanya sedang panas. Pasalnya, saat
donor darah, volume darah Anda akan menurun.
2.Anda bisa mengonsumsi makanan asin kira-kira 12
jam sebelum mendonorkan darah karena setelah darah
Anda diambil, Anda kehilangan kurang-lebih 3 gram
garam dari tubuh.
3.Cukupi kebutuhan zat besi harian Anda supaya Anda
tidak mengalami kekurangan zat besi. Anda dapat
menemukan sumber zat besi  dari daging sapi, ikan,
brokoli, asparagus, bayam, dan sayuran hijau lainnya.
4.Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup
sebelum darah.
5.Beri tahu semua jenis obat-obatan yang sedang Anda
konsumsi (baik itu obat dengan resep, tanpa resep,
vitamin, atau herbal) sebelum mendonorkan darah.

Anda mungkin juga menyukai