Anda di halaman 1dari 15

ANDRE WAHYUDI (C1B016122)

ANINDITA LARASATI (C1B016085)


KRISTYAN IMANUEL PASARIBU (C1B016079)
DIDI HERMANTO (C1B016095)
A. PERENCANAAN SDM
Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksaan
pembangunan sebuah proyek bisnis sangat
bergantung pada SDM yang solid, yaitu manajer dan
timnya. Dalam membangun sebuah tim yang efektif,
pertimbangan harus diadakan bukan hanya pada
keahlian teknis para manajer atau anggota tim
semata, tetapi juga pada peranan penting mereka
dan keselarasan mereka dalam bekerja.
PEMILIHAN MANAJER PROYEK

1.Memilih Manajer Proyek


2.Pemilihan Waktu
3.Kriteria Seleksi
4.Latar Belakang dan Pengalaman
5.Kepemimpinan dan Keahlian Strategis
6.Kemampuan Teknis
7.Kemampuan Kehumasan
PEMILIHAN TIM PROYEK
1. Memiliki komitmen pada tujuan proyek dan mampu
menyyelesaikannya.
2. Kemampuan untuk berkomunikasi dan membagi tanggung
jawab
3. Freksibilitas, dapat berpindah dari satu kegiatan ke
kegiatan pekerjaan lain.
4. Kemampuan teknis.
5. Kemauan mengakui kesalahan.
6. Kosentrasi pada pekerjaan.
7. Bekerja sesuai jadwal dan pengadaan sumber daya.
8. Memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan peralatan
manajemen proyek.
B. ANALISIS PEKERJAAN
Analisis pekerjaan merupakan suatu proses
untuk menentukan isi suatu pekerjaan, sehingga
pekerjaan dapat dijelaskan kepada orang lain. Isi
suatu pekerjaan merupakan sebuah hasil dari
analisis pekerjaan dalam bentuk tertulis dan
sering disebut dengan deskripsi pekerjaan.
Selanjutnya, agar suatu pekerjaan dapat
dikerjakan oleh orang yang tepat,maka diperlukan
syarat yang harus dipenuhi oleh oleh orang
tersebut, yang sering di sebut spesifikasi
personalia.
C. REKUITMEN, SELEKSI, DAN ORIENTASI

1. Rekuitmen
Rekuitmen merupakan suatu kegiatan utuk mencari sebanyak- banyaknya
calon tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia. Sumber –
sumber dimana terdapat calon karyawan dapat diketaui melalui antara lain
lembaga pendididkan, Departemen Tenaga Kerja, Biro konsultan, dan iklan di
media massa.
2. Seleksi
Seleksi pada dasarnya merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan
guna lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang
dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah yang
dibutuhkan.
3. Orientasi
Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima, setelah melalui
tahap seleksi. Proses orientasi ini di maksudkan untuk memperkenalkan
pegawai baru kepada situasi kerja dan kelompok kerja yang baru.
D. PRODUKTIVITAS
Secara umum produktivitas mengandung arti
sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai
(output) dengan dengan keseluruhan sumber daya
yang digunakan (input). Dengan kata lain
Produktivitas memiliki dua dimensi yaitu
memaksimalkan efektivitas yang mengarah kepada
pencapaian untuk kerja maksimal, yaitu
pencapaian target. Kedua yaitu efisiensi, yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan
dengan realisasi penggunaannya.
E. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Program Pelatihan (Training) bertujuan untuk memperbaiki
penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksaan
kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan
pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawaiinya
siap memangku jabatan tertentu di masa yang akan datang.

Pengembangan bersifat lebih luas karena menyangkut


banyak aspek, seperti penigkatan dalam keilmuan,
pengetahuan, kemampuan, sikap dan kepribadian. Program
latihan dan pengembangan bertujuan untuk menutupi gap
antara kecakapan karyawan dan permintaan jabatan.
F. PRESTASI KERJA
Manajemen maupun karyawan perlu umpan
balik atas kerja mereka. Hasil penilaian kerja
(performance appraisal) karyawan dapat
memperbaiki keputusan - keputusan personalia
dan memberikan umpan balik kepada karyawan
tentang pelaksanaan kerja mereka. Agar
pelaksanaan penilaian prestasi kerja dapat
dilaksanakan dengan baik, aktivitas ini perlu
dipersiapkan. Sistem penilaian harus mempunyai
hubungan dengan pekerjaan, praktis, memiliki
standar, dan menggunakan ukuran yang tepat.
G. KOMPENSASI
Cara manajemen untuk meningkatkan prestasi
kerja, motivasi, dan kepuasan kerja para karyawan
adalah memalui kompensasi. Kompensasi dapat
diartikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
Imbalan atau balas jasa yang diterima
karyawan dibagi atas dua macam, yaitu imbalan
yang bersifat finansial (kompensasi langsung) dan
nonfiinansial (kompensasi pelengkap atau
kompensasi tidak langsung) yang tidak secara
langsung berkaitan dengan prestasi kerja.
H. PERENCAAN KARIER
Karier merupakan semua pekerjaan atau jabatan seseotrang yang
telah maupun yang sedang dilakoninya. Pekerjaan – pekerjaan ini
dapat saja merupakan realisasi dari rencana – rencana hidup
seseorang.
Dapat dilihat konsep dasar perencaan karier seseorang adalah :
1. Karier sebagai sesuau urutan promosi atau transfer ke jabatan yang
lebih besar tanggung jawabnya.
2. Karier sebagai petunjuk pekerjaan yang membentuk suatu pola
kemajuan yang sistematik dan jelas.
3. Karier sebagai sejarah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi
yang dipegangnya selama kehidupan kerja.
I. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja perlu terus diibina agar dapat


meningkatkan kualitas keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Agar
pembinaan dapat berjalan dengan dengan baik, antara lain dapat di
lakukan cara – cara berikut ini.

1. Tanamkan dalam diri karyawan keyakinan bahwa mereka adalah pihak


yang paling menentukan dalam pencegahan kecelakaan.
2. Tunjukkan pada karyawan bagaimana mengembangkan perilaku kerja
yang aman.
3. Berikan teknik pencegahan kecelakaan secara spesifik.
4. Buatlah contoh yang baik.
1. 5. Tegakkan standar keselamtan kerja secara tegas.
J. PEMBERHENTIAN
Pemberhentian atau sering disebut sebagai pemutusan hubungan
kerja (PHK) dari suatu organisasi terhadap karyawannya.
Pemberhentian karyawan ini dapat terjadi oleh berbagai sebab,
misalnya :

1. Peraturan perundang – undangan yang berlaku.


2. Keinginan perusahaan.
3. Keinginan karyawan.
4. Pensiun.
5. Kontrak kerja telah berakhir.
6.Kesehatan karyawan.
7. Meninggla dunia, dan
8. Perusahaan dilikuidasi.
KESIMPULAN
Hasil studi aspek SDM hendaknya memberikan informasi dalam hal :

1. Mampu membedakan antara merencanakan SDM dalam


pembangunan proyek bisnis dan SDM dalam implementasi bisnis
rutin.
2. Menentukan kelayakan tiap unsur MSDM, seperti : berapa jumlah
karyawan yang dibutuhkan, penentuan deskripsi pekerjaan yang
jelas , penentuan kebijakan pelaksaan rekruitmen-seleksi-orientasi,
penentuan produktivitas, rencana pelatihan dan pengembangan,
penentuan prestasi kerja, kompensasi, perencaan karier,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan mekanisme PHK.
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANYA

Anda mungkin juga menyukai