Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.

NY M

DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA

Disusun Oleh
Team Perina
Eka Mustika Sari
Neni Indriyani
Riski Yani
Sri Widayanti
Sulistyowati
Susilawati
PENGERTIAN :

Hiperbilirubin adalah Hiperbilirubin adalah meningkatnya kadar


peningkatan kadar bilirubin dalam darah yang kadar nilainya
bilirubin serum lebih dari normal (Suriadi, 2001).
(hiperbilirubinemia) yang
disebabkan oleh
kelainan bawaan, juga
dapat menimbulkan
ikterus. (Suzanne C.
Smeltzer, 2002)
Jadi, Hiperbilirubun adalah suatu
keadaan dimana kadar bilirubin
dalam darah melebihi batas atas
nilai normal bilirubin serum
UJI KRAMER

Menurut Kramer, ikterus dimulai dari kepala, leher dan


seterusnya.

Tabel. Derajat ikterus pada neonatus menurut kramer

Derajat Perkiraan
ikterus Daerah ikterus kadar
bilirubin
I Kepala dan leher 5,0 mg%
II Sampai badan atas (di atas umbilikus) 9,0 mg%
III Sampai badan bawah (di bawah 11,4 mg/dl
umbilikus) hingga tungkai atas (di atas
lutut)
IV Sampai lengan, tungkai bawah lutut 12,4 mg/dl

V Sampai telapak tangan dan kaki 16,0 mg/dl


KLASIFIKASI

Ikterus fisiologik adalah ikterus yang timbul pada hari


kedua dan ketiga yang tidak mempunyai dasar patologis,
Ikterus Fisiologik
kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan atau
mempunyai potensi menjadi “kernicterus” dan tidak
menyebabkan suatu morbiditas pada bayi

Menurut (Tarigan, 2003) adalah suatu keadaan dimana


Ikterus Patologik kadar konsentrasi bilirubin dalam darah mencapai suatu
nilai yang mempunyai potensi untuk menimbulkan kern
ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik, atau
mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologis.

Kern Ikterus Adalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan


bilirubin indirek pada otak
ETIOLOG
 Kulit berwarna kuning sampe
MANIFESTASI KLINIS
jingga
• Pembentukan bilirubin yang berlebihan.
• Gangguan pengambilan (uptake) dan  Pasien tampak lemah
transportasi bilirubin dalam hati.
 Nafsu makan berkurang
• Gangguan konjugasi bilirubin.
• Penyakit Hemolitik  Reflek hisap kurang
• Gangguan transportasi akibat penurunan
 Urine pekat
kapasitas pengangkutan
• Gangguan fungsi hati  Perut buncit

 Pembesaran lien dan hati


 Gangguan neurologic
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Laboratorium (Pemeriksan Darah), Bilirubin serum


• USG, untuk mengevaluasi anatomi cabang kantong
empedu.
• Radioisotop Scan, dapat digunakan untuk membantu
membedakan hapatitis dan atresia billiari

PENATALAKSANAAN

pemberian ASI sejak dini


Fototerapi

Transfusi tukar
KONSEP ASKEP
Pengkajian :
• terlihat pada sklera,dan anggota tubuh lainnya.
• urine pekat (warna teh)
• Letargi
• reflek menghisap kurang/lemah
• dan tangisan melengking
• Pemeriksaan bilirubin menunjukkan adanya peningkatan
Diagnosa Keperawatan :
• Kerusakan integritas kulit b.d. efek dari phototerapi.
• Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d. phototerapi.
• Resiko tinggi cedera b.d. meningkatnya kadar bilirubin toksik dan komplikasi
berkenaan phototerapi.
• Gangguan temperature tubuh (Hipertermia) berhubungan dengan terpapar
lingkungan panas.

Anda mungkin juga menyukai