Anda di halaman 1dari 39

Sistem dan Mekanisme

Pernapasan
FITRIANI 102013018
WILKO WILLIAM 102013019
HERMITA OCTOVIAGNES BUARLELE 102013148
VANESHA CICILIA KWENTANG 102013229
YOGI ADITYA 102013240
MARSHA ISLIA EL JAPA 102013273
FENDY 102013345
RISMA PRAMESWARI HERMAWAN 102013434
ANDRIANI KAIRUNIZA 102013442
UZAIRIE BIN ANWAR 102013490
DWI AFRIANI 102013549
Skenario
• Seorang polwan usia 35 tahun dikirim ke
Poliklinik untuk menjalani medical check up
untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat.
Dari anamnesa diketahui pasien tidak pernah
merokok. Dokter mengirim pasien untuk
menjalani pemeriksaan spirometri.
Rumusan Masalah
• Seorang Polwan usia 35 tahun menjalani medical
check up . Diketahui pasien tidak pernah
merokok.
Mind Map

Struktur Keseimbangan
Makroskopis dan asam basa
Mikroskopis
Mekanisme
Mekanisme SISTEM Pengendalian
Pernapasan PERNAFASAN Pernapasan

Pemeriksaan Faktor yang


Spirometri mempengaruhi
Volume kerja
Pernapasan pernapasan
Normal
Pernapasan
• Definisi :
• Proses pengambilan oksigen, pengeluaran
karbondioksida (CO2), dan menghasilkan energi yang
dibutuhkan tubuh)
• Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya
Hidung bagian luar
• Bentuk piramid
• Os nasale, processus frontalis maxillae, dan
bagian nasal ossis frontalis
• Cartilago septi nasi, cartilago nasi lateralis, dan
cartilago ala nasi major dan minor
• M. nasalis dan M. depressor septi nasi
Rongga hidung
• Regio vestibulum: dibatasi limen nasi
• Regio penghidu: atap rongga hidung sampai
concha nasalis superior
• Regio pernapasan
• Sel penyokong, sel olfaktorius, sel basal, kelenjar Bowman
Sinus paranasalis
• Sinus frontalis, sinus ethmoidalis, sinus
sphenoidalis, dan sinus maxillaris
• Membantu menghangatkan dan humidifikasi
• Meringankan berat tulang tengkorak
• Mengatur bunyi suara manusia dengan tulang
resonansi
Pharynx
• Panjang 12-14cm, lebar 3.5cm
• Naso-pharynx, oro-pharynx, laryngo-pharynx
• Tiga otot lingkar atau sirkular: m. constrictor
pharyngis inferior, m. constrictor pharyngis
medius, dan m. constrictor pharyngis superior
• m. stylopharyngeus, m. salpingopharyngeus, dan
m. Palatopharyngeus
Larynx
• Anterior tulang belakang ke-4 dan ke-6
• Pembentukan suara, proteksi jalan napas bawah dari
benda asing, dan memfasilitasi proses terjadinya batuk
• Epiglotis, glotis, kartilago tiroid, kartilago krikoid,
kartilago aritenoid, pita suara
• cartilago thyreoidea, cartilago cricoidea, dan
cartilago epiglottis
• cartilago arytaenoidea, cartilago cuneiforme,
dan cartilago corniculatum
• M. sternothyreoideus, M. thyreohyoideus, M.
constrictor pharynges inferior
• Pita suara superior: mukosa dan diteruskan sebagai
permukaan posterior epiglottis
• Mukosa pita suara sejati: epitel berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk dan lamina propria padat dan tipis
• Dinding bawah ventrikel membuat peralihan ke pita
suara sejati
Trachea
• Panjang: 10-11 cm
• Cervical 6 sampai tepi atas vertebra thoracal 5
• Cincin trachea: 16-20
• Cincin carina: melengkung ke bawah dan belakang di
antara bronchi
• Dinding: mukosa, submukosa, tulang rawan hialin, dan
adventisia
• Tulang rawan: cincin berbentuk C
Bronchus dan Bronchiolus
• Cabang bronchus kanan lebih pendek, lebar, dan vertikal
• Bronchus disusun oleh jaringan kartilago
Bronkus intrapulmonal
• Epitel bertingkat silindris bersilia, lamina propria tipis, jaringan
ikat halus dengan banyak serat elastin
Bronkiolus Terminalis
• Epitel silindris bersilia tanpa sel goblet
Bronkiolus Respiratorius
• Epitel selapis kuboid
Pulmo
• Berupa spons, mengapung dalam air, sangat elastik dan
berkrepitasi bila diraba
• Permukaannya halus, mengkilat dan ditandai oleh garis-
garis halus dan gelap ke dalam lobulus-lobulus
• Fissura obliqua dan fissura horizontal
Alveolus
• Selapis sel alveolar gepeng
Otot-otot Pernapasan
• M. pectoralis major, M. pectoralis minor, M.
sternocleidomastoideus, M.scalenus anterior, M.
scalenus medius, M. scalenus posterior, M. serratus
anterior, M. latissimus dorsi, M. ilicostalis bagian atas
• M. iliocostalis bagian bawah, M. logissimus, M. rectus
abdominis, M. obliquus abdominis externus, M. obliquus
abdominis internus
Mekanisme Pernapasan
• Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi , mekanisme
pernapasan manusia dibedakan :

(Pernapasan dada) (Pernapasan dada)


Pada saat inspirasi, otot Pada saat ekspirasi, otot
antartulang rusuk berkontraksi
antartulang rusuk bagian dalam
sehingga tulang rusuk terangkat
dan volume rongga dada kembali berelaksasi sehingga
membesar. tulang-tulang rusuk sedikit
Tekanan udara didalam rongga turun.
dada menjadi lebih kecil
dibandingkan udara luar sehingga Akibatnya rongga dada
udara dari luar masuk ke dalam menyempit sehingga udara
ruang alveolus. terdorong keluar.
(Pernapasan perut/diagfragma) (Pernapasan perut/diagfragma)
Pada saat inspirasi, otot Pada saat ekspirasi, otot perut
diafragma berkontraksi sehingga berkontraksi, sedangkan
diagfragma mendatar dan diagfragma berelaksasi.
volume rongga dada bertambah Alat-alat dalam rongga perut
besar. terdorong ke atas dan diagragma
Tekanan rongga dada menjadi naik. Volume rongga dada
lebih kecil sehingga udara dari menjadi kecil dan tekanan udara
luar masuk keparu-paru. menjadi besar sehingga udara
terdorong keluar.
Pemeriksaan Spirometri
• Mengukur volume udara dalam paru, komplians paru, dan
dinding dada
• Water sealed spirometer, bellow spirometer, dan elektronis
spirometer
• Volume tidal, volume cadangan ekspirasi, dan volume
cadangan inspirasi
• Pemeriksaan kesehatan berkala, penyakit paru restriktif, pada
perokok, evaluasi prabedah
Volume Pernapasan Normal
• Volume alun napas (tidal volume/TV)
• Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume/IRV)
• Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume/ERV)
• Volume residu (residual volume/RV)
• Kapasitas inspirasi (inspiratory capacity/IC)
IC = IRV + TV
• Kapasitas residual fungsional (functional residual capacity/FRC)
FRC = ERV + RV
• Kapasitas vital (vital capacity/VC)
VC = IRV + TV + ERV
• Kapasitas paru total (total lung capacity/TLC)
TLC = VC + RV
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kerja Pernapasan
• Latihan fisik
• Emosi
• Nyeri
• Cedera
• Penurunan jumlah sel darah merah
• Asidosis/alkalosis
• Obat-obatan
Mekanisme Pengendalian
Pernapasan
• Berhubungan dengan medula oblongata
• Neuron dorsal: neuron I
• Neuron ventral: neuron I dan E
Transportasi Gas
• Difusi: dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
• Difusi pada fase gas: kecepatan gas berbanding terbalik
dengan berat molekulnya
• Difusi menembus membrane pembatas: kecepatan
tergantung kepada kelarutan gas ke dalam cairan
Transpor O2
• Terlarut dan terikat secara kimia oleh hemoglobin
• Kurva saturasi dipengaruhi oleh: tekanan CO2, derajat
keasaman, temperatur, 2,3 Biphospogliserat
Transpor CO2
• Terlarut secara fisik
• Terikat pada hemoglobin
• Sebagai bikarbonat
Keseimbangan Asam-Basa
• Sistem buffer: buffer fosfat, buffer protein plasma, dan buffer
bikarbonat/asam karbonat
• Asidosis : - asidosis respiratorik
- asidosis metabolik
• Alkalosis : - alkalosis respiratorik
- alkalosis metabolik
Kesimpulan
Sistem pernapasan memiliki beberapa strutur saluran
pernapasan yang meliputi hidumg, pharynx, larynx, trachea,
bronchus dan bronchiolus, serta paru-paru. Dengan saluran-
saluran tersebut, udara akan masuk dan dilanjutkan dengan
pertukaran gas. Untuk menguji fungsi paru dapat dilakukan
dengan pemeriksaan spirometri. Paru-paru itu sendiri memiliki
volume dalam keadaan tertentu. Selain itu, dalam proses
respirasi juga terjadi transpor oksigen dan karbon dioksida.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai