Anda di halaman 1dari 10

NAMA KELOMPOK :

1. Adis Tasya S ( 066118027)


2. Qanita Syafiqah (066118048)
3. Karin Aprilia Utami (066118054)
4. Restiyani (066118060)
1. FUROSEMIDE ( FI edisi IV hal 400 )

Bobot molekul : 330,74


Rumus kimia : C12H11ClN2O5S
Pemerian : serbuk hablur, putih sampai
hampir kuning, tidak berbau
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air;
mudah larut dalam aseton; larut
dalam metanol; agak sukar larut
dalam etanol
Penyimpanan : wadah tertutup baik, tidak
tembus cahaya
Khasiat : Diuretik

Contoh obat di pasaran : Furosemide, Afrosic,


Uresix,Mediresix, Farsiretic
2. DEXTROMETHORPHAN HYDROBROMIDUM (FI edisi IV hal 299)
Rumus kimia : C18H25NO,HBr.H2O
Bobot molekul : 370,33
Pemerian : Hablur, hampir putih; serbuk
hablur;bau lemah. Melebur pada suhu
126֠ C disertai penguraian.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air; mudah
larut dalam etanol dan dalam kloroform
; tidak larut dalam eter.
Penyimpanan : wadah tertutup rapat.
Khasiat : Antitusivum.

Contoh sediaan di pasaran : Triaminic, Siladex, Konidin


sirup, Komix, Dextral, Formula 44, Flucadex, Hupagrip BP,
Samcodryl.
3. Klorfeniramin Maleat ( FI Edisi IV Hal 210 )

Rumus Kimia : C16H19CIN2C4H4O4


Bobot molekul : 390,87
Pemerian : Serbuk hablur putih; tidak berbau
Kelarutan : larut dalam air, larut dalam etanol dan
dalam kloroform; sukar larut dalam eter dan
dalam benzena
PH larutan : 4,0 - 5,0
Penyimpanan : wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya
Khasiat : Antihistaminikum

Contoh sediaan dipasaran : Etaflusin, Brontusin,


Kontrasma, Molexflu,Zacoldine,Omecough, Nalgestan, Cough-
En Plus, Samcodin
4. FENITEROL HIDROBROMIDA
( FI edisi IV Hal 375 )

Rumus kimia :C17H21HO6HBR


Bobot molekul : 403
Pemerian : serbuk hablur, putih
Kelarutan : larut dalam air dan etanol
pH : antara 4,2 - 5,2
Penyimpanan : wadah tertutup baik, tidak
tembus cahaya

Contoh sediaan obat dipasaran : barotec,


Berodual
KELARUTAN

Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang


diperlukan untuk melarutkan
1 bagian zat
Sangat mudah larut Kurang dari 1
Mudah larut 1 sampai 10
Larut 10 sampai 30
Agak sukar larut 30 sampai 100
Sukar larut 100 sampai 1000
Sangat sukar larut 1000 sampai 10.000
Praktis tidak larut Lebih dari 10.000
UJI BATAS ARSEN (farmakope indonesia
edisi 4 halaman 926)
Untuk menentukan adanya sesepora
Arsen dengan mengubah senyawa
arsen dalam zat uji menjadi arsin
kemudian dilewatkan melalui
larutan perak dietilditiokarbamat
membentuk kompleks warna merah.

Alat :
Labu pembangkit arsin (a)
Dilengkapi unit pembersih(c)
Tabung penjerap (e)
Dengan sambungan terasah (b)
Dan antara unit – unit tsb.(d)
Larutan persediaan arsen trioksida

132 mg arsen trioksida p yang telah


dikeringkan pada suhu 105˚C selama 1 jam
+ 5 ml larutan NaOH.
+ 10 ml asam sulfat 2 N berlebih
+ air yang baru dididihkan dan
didinginkan sampai tanda.

Larutan persediaan Arsen


10 ml larutan persediaan arsen trioksida
+ 10 ml asam sulfat 2 N
+ air yang baru didihkan dan didinginkan
sampai tanda
UJI BATAS KLORIDA DAN SULFAT (FARMAKOPE
INDONESIA EDISI 4 HALAMAN 931)
Uji batas klorida dan sulfat adalah prosedur umum untuk menetapkan batas
klorida dan sulfat yang tertera pada masing-masing monografi.

KLORIDA

+ zat uji dalam 30 ml sampai 40 ml air . Jika perlu netralkan dengan asam nitrat P
+ 1 ml asam nitrat P
+ 1 ml perak nitrat LP
+ air sampai 50 ml, , diamkan 5 menit terlindung dari cahaya matahari
langsung
bandingkan kekeruhan dengan larutan pembanding yang mengandung asam klorida 0,020 N

SULFAT
+ Zat uji dalam 30 ml sampai 40 ml air. Jika perlu netralkan dengan asam klorida P
+ 1 ml asam klorida 3 N
+ 3 ml natrium klorida LP
+ air sampai 50 ml, , diamkan 10 menit

bandingkan kekeruhan dengan larutan pembanding yang mengandung asam sulfat


0,020 N
UJI BATAS LOGAM BERAT (FARMAKOPE INDONESIA
HALAMAN 931)
Uji batas logam berat bertujuan untuk menunjukan bahwa cemaran
logam ion sulfida menghasilkan warna pada kondisi penetapan,
tidak melebihi batas logam berat yang dinyatakan dalam % (bobot)

Menggunakan metode I untuk zat yang pada kondisi penetapan memberikan


warna jernih dan tidak berwarna. Metode III untuk zat yang pada metode I tidak
menghasilkan larutan jernih dan tidak berwarna atau untuk zat yang karena
sifat alam kompleks, mengganggu endapan logam oleh ion sulfida atau minyak
lemak dan minyak menguap. Metode V yaitu metode digesti basah, hanya
digunakan bila metode I dan metode III tidak dapat digunakan

Anda mungkin juga menyukai