Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air
terjun akibat lensa yang keruh.
◦ Katarak Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat kedua-duanya.
◦ Umumnya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat
tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.
ETIOLOGI
◦ degeneratif (usia)
◦ kongenital
◦ penyakit sistemik (misal DM, hipertensi, hipoparatiroidisme)
◦ penyakit lokal pada mata (misal uveitis, glaukoma dll)
◦ trauma
◦ bahan toksik (kimia & fisik)
◦ Akibat obat-obat tertentu (kortikosteroid, Miotikum, dll)
PATOFISIOLOGI
◦ Teori Hidrasi kegagalan mekanisme pompa aktif pada epitel lensa yang berada di
subkapsular anterior air tdk dpt dikeluarkan dari lensa bertambahnya tekanan osmotik
kekeruhan lensa.
◦ Teori Sklerosis serabut kolagen terus bertambah pemadatan serabut kolagen di tengah
semakin bertambah banyak sklerosis nukleus lensa.
GEJALA
◦ Penglihatan tidak jelas, seperti
terdapat kabut menghalangi objek.
• Peka terhadap sinar atau cahaya.
• Dapat melihat dobel pada satu
mata.
• Memerlukan pencahayaan yang
terang untuk dapat membaca.
• Lensa mata berubah menjadi buram
seperti kaca susu.
JENIS-JENIS KATARAK
◦ Katarak komplikata
◦ Katarak traumatik
◦ Menurut usia :
◦ Katarak kongenital,
◦ Katarak juvenil,
◦ Katarak presenil,
◦ Katarak senil,
KATRAK SENILIS
◦ Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun yang
mengakibatkan gangguan penglihatan dengan gejala karakteristik penebalan lensa secara
perlahan dan progresif.
ETIOLOGI KATARAK SENILIS
Kontraindikasi Pasien muda (< 35 tahun) yang vitreus Dislokasi lensa, subluksasi lensa
dan lensa nya masih memiliki
penempelan yang kuat
KOMPLIKASI PASCA BEDAH
◦Intraoperasi :
◦ Kerusakan endotel kornea
◦ Ruptur kapsula posterior
◦ Vitreus proplaps
◦ Hifema
◦ Dislokasi nukleus ke vitreus
◦ Perdarahan ekspulsif
KOMPLIKASI PASCA BEDAH