Presus Leptospirosis
Presus Leptospirosis
Pasien hidup serumah dengan istri dan 1 orang anak. Pasien hidup dengan taraf ekonomi
cukup. Pasien bekerja sebagai petani dan buruh harian lepas. Pasien memiliki ternak sapi,
kambing dan ayam di rumah. Pasien juga sering mencari rumput untuk pakan ternak,
menggunakan APD sepatu boot namun tidak pakai sarung tangan. Jarak rumah dan kandang
ternak sekitar 6 meter. Istri pasien sebagai ibu rumah tangga. Pasien mengaku tidak merokok
dan tidak minum alkohol. Pasien tinggal di daerah dataran tinggi, jarak antar rumah sekitar 30
meter, jauh dari sungai dan TPA. Rumah pasien terdiri dari 3 kamar, 1 mck di luar, dan
menggunakan sumber air sumur bor. Setiap bulan pasien belum tentu bisa menabung.
REVIEW SYSTEM
Sistem Saraf Pusat : penurunan kesadaran (-), kejang (-), pusing (+),
demam (+), nyeri kepala (+)
Kardiovaskular : palpitasi (-), nyeri dada (-), pucat (-)
Respirasi : batuk (+), pilek (-), sesak napas (+), mengi (-)
Pencernaan : mual (+), muntah (+), diare (+), konstipasi (-),
nyeri perut (+)
Urogenital : sakit saat miksi (-),nyeri miksi (-), hematuria (-)
Muskuloskeletal : nyeri otot (+), nyeri sendi (+), lemas (+),kesemutan (-)
Integumentum : sianosis (-), ikterik (+)
OBJEKTIF - PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Vital Signs
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Suhu Tubuh : 36,5 °C
Frekuensi Napas : 22 x/menit
Frekuensi Nadi : 84 x/menit
Status Gizi : Normal
Berat Badan : 70 kg
Tinggi Badan : 170 cm
Index Massa Tubuh : 22,86 kg/m2 (Normal)
2. Kepala
Mata •Mulut
Conjunctiva anemis - / - •Mukosa bibir kering (+)
Sklera ikterik + / + •Lidah kotor (–)
Pupil isokhor + / +
•Stomatitis (–)
Telinga 3. Leher
• Benjolan (–)
Discharge - / -
• Limfonodi (–)
Gangguan pendengaran - / -
4. Thorax 5. Abdomen
Inspeksi Inspeksi : Distensi (–)
Simetris (+) Auskultasi : Bising usus ( + ) Normal
Perkusi : Timpani
Palpasi
Benjolan (–) Palpasi
Ictus cordis teraba (–) Nyeri tekan ( + ) epigastrik, hipokondriaka
sinistra, dan lumbar sinistra.
Perkusi Hepar/lien tidak teraba
Sonor (+)
Auskultasi Paru 6. Ekstremitas
Vesikuler (+/+)
Wheezing (‒/‒)
Ronkhi ( ‒ / ‒ ) •Akral hangat (+)
•Nadi kuat reguler
Auskultasi Jantung •Edema (–)
S1-S2 reguler (+)
•Nyeri otot/sendi (+)
Bising jantung (–)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah 28/11/2019
HITUNG JENIS/DIFF
Gran % 64
MID% 7.2
LYM% 28.2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah (4 Januari 2019, 23.48)
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Kimia
GDS 230 H 50 – 200 mg/dL
SGOT 61 H 0-50 U/l
SGPT 64 H 0-50 U/I
Ureum 270 H 10 - 50 mg/dL
Creatinin 13,26 H 0,7-1,4 mg/dL
HBs Ag (Rapid) NEGATIVE
LEPTOSPIROSIS
Acute Renal Failure
PLANNING
Balance Cairan 300 600 175 776 75 175 550 175 175 -1450
PEMBAHASAN
Leptospirosis merupakan infeksi akut antropo-zoonotic yang disebabkan oleh leptospira patogen
dengan manifestasi klinis sistemik. Dalam bentuk yang ringan, Leptospirosis akan memperlihatkan
manifestasi klinis flu-like syndrome dengan sakit kepala dan myalgia. Sedangkan Leptospirosis berat
(Weil’s Syndrome) akan memperlihatkan manifestasi klinis seperti ikterus, disfungsi renal, diatesis
haemorages.
Leptospirosis adalah penyakit bakterial penyebab morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.
Penyakit ini sering tidak terdiagnosis karena tanda dan gejalanya sulit dibedakan dari penyakit
endemis lain serta kurang tersedia laboratorium diagnostik. Diperkirakan 0,1 hingga 1 per 100.000
orang yang tinggal di daerah subtropis per tahun menderita leptospirosis, meningkat hingga 10 atau
Plan
Clopidogrel 75 mg 1x1
Miniaspi 1x80 mg
ISDN 3x5 mg
Adalat oros 30 mg 1x1
Problem: Congestive Heart Failure (CHF) e.c. Hypertension Heart Disease
IP Diagnosis: Perabaan pulsasi arteri perifer: radialis, femoralis, dan
dorsalis pedis. Pada usia muda, dianjurkan untuk
memeriksakan tekanan darah betis.
Anamnesis:
Keluhan akibat peninggian tekanan darah: berdebar-debar,
pusing, rasa melayang.
Pemeriksaan penunjang:
Darah rutin: darah tepi lengkap, elektrolit (kalium), ureum,
Gejala gagal jantung: sesak napas (paroxysmal nocturnal kreatinin, enzim hepar, urinalisis (protein, leukosit, eritrosit,
dyspneu, dyspneu d’effort, ortopneu), nyeri dada, mudah silinder). Pemeriksaan untuk DM, dislipidemia (kolesterol
lelah bila beraktivitas (pada kondisi berat, sesak dan total), tiroid (TSH).
kelelahan dapat muncul pada saat istirahat).
EKG.
Riwayat hipertensi, terutama bila tidak terkontrol.
Pemeriksaan fisik:
Takikardi >120x/menit.
Tanda-tanda retensi cairan: kongesti paru, bengkak pada
pergelangan kaki, asites.
Distensi vena-vena leher, peningkatan vena jugularis.
Pada palpasi dan perkusi thorax: kardiomegali.
Pada auskultasi thorax: ronkhi basah basal paru,
peningkatan bunyi jantung S2 karena kerasnya penutupan
katup aorta, murmur diastolik karena regurgitasi aorta
(jarang), dan gallop (bunyi jantung S3 atau S4).
Pada palpasi dan perkusi abdomen: pembesaran hepar, lien,
ginjal, tanda-tanda asites.
Pada auskultasi abdomen: bising di kanan-kiri umbilikus (renal
artery stenosis).
IP Terapi:
Non-Farmakologis:
IP Diagnosis
Anamnesis faktor risiko:
Umur (laki-laki ≥45 tahun, perempuan ≥55 tahun)
Riwayat keluarga penyakit arteri koroner dini, yaitu usia ayah <55 tahun,
ibu <65 tahun,
Hipertensi,
Kolesterol HDL rendah,
Gaya hidup: kebiasaan merokok, obesitas abdomen, inaktivitas fisik, diit
tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol.
Plan
Atorvastatin 20 mg 1x1
malam
Problem: Insufisiensi renal
IP Diagnosis Optimalkan curah jantung dan aliran
darah ke ginjal.
Anamnesis: oliguria, anuria, riwayat ISK
atau batu traktus urinarius Memperbaiki dan meningkatkan aliran
urin.
Pemeriksaan fisik: edema perifer, asites
Monitor asupan dan pengeluaran cairan,
Pemeriksaan penunjang: timbang BB setiap hari.
Darah perifer lengkap: leukositotis, anemia,
trombositopenia, ureum/kreatinin meningkat Cari dan obati komplikasi akut
ringan-sedang. (hiperkalemia, hipernatremia, asidosis,
Biokimia darah: mengukur pengurangan laju hiperfosfatemia, edema paru).
filtrasi glomerulus (LFG).
CT scan abdomen: mengetahui struktur Plan
abnormal dari ginjal dan traktus urinarius.
Calos 2x1
IP Terapi KSR tab 2x1
Cari dan perbaiki faktor pre dan pasca Anemolat 2x1
renal.
Evaluasi obat-obatan yang telah Clopidogrel 75 mg 1x1
diberikan.
PROBLEM: ISK
ISK atau Infeksi saluran kemih adalah salah satu masalah kesehatan akut yang
sering terjadi pada perempuan.
Ex: sistitis akut, sistitis kronik, dan uretritis. Dari anamnesis terdapat keluhan
seperti:
Demam
Susah BAK
Nyeri BAK
Sering BAK
Nokturia
Anyang-anyangan
Nyeri suprapubik
Adanya faktor risiko, seperti: hygiene buruk, kurang minum, tirah baring lama, penggunaan
kateter, dll.
Akan tetapi, sering ditemukan pasien tanpa presentasi klinis dengan bakteriuria
bermakna dalam pemeriksaan laboratorium (asimtomatik). Pada pemeriksaan fisik
biasanya ditemukan nyeri tekan abdomen, terutama bagian suprapubik, atau
hipokondriaka dekstra-sinistra. Pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan
seperti darah rutin, urinalisa (warna urin, pH, peningkatan leukosit, eritrosit, epitel,
netrofil, nitrit urin yang bermakna, ditemukannya bakteri dalam urin).
Terapi yang diberikan kepada pasien dengan ISK adalah sebagai berikut:
Non-farmakologi
Asupan cairan yang banyak
Menjaga kebersihan hygiene pribadi dan lingkungan
Penggantian kateter teratur bagi yang menggunakan
Patuh terhadap antibiotic yang diberikan
Farmakologi
Antibiotik 3 hari dengan pilihan:
Trimetoprim sulfametoxazole
Fluorikuinolon
Amoxicillin-clavulanate
Cefpodoxime
Simptomatik lain seperti analgesik dan antipiretik
DASAR TEORI
NSTEMI
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu kondisi yang disebabkan suplai darah
dan oksigen ke miokardium tidak adekuat. Penyebab utamanya adalah sumbatan
plak aterom pada arteri koroner sehingga disebut juga penyakit jantung iskemik.
DIAGNOSIS
CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) E.C. IHD
HHD adalah penyakit jantung yang dipastikan sebabnya karena hipertensi yang
berkomplikasi. Kompensasi dari otot jantung menghadapi tekanan darah tinggi
adalah mengalami remodelling yang disebut hipertrofi ventrikel kiri (HVK) atau Left
Ventrikel Hypertrophy (LVH). Selain itu, iskemia miokard (asimtomatik, angina pektoris,
infark miokard) juga dapat terjadi karena kombinasi akselerasi proses
atherosklerosis.
ISCHEMIC HEART DISEASE
Penyakit Jantung Iskemik adalah keadaan koronaria akan meningkat melalui vasodilatasi dan
berkurangnya pasokan darah pada otot jantung yang peningkatan aliran darah rata-rata. Aterosklerosis
menyebabkan nyeri di bagian tengah dada dengan pembuluh darah koroner à Hipoksia à pergeseran
intensitas yang beragam dan dapat manjalar ke lengan metabolisme, terjadi akumulasi asam laktat dan pH
serta rahang. Lumen pembuluh darah jantung biasanya intrasel serta menimbulkan nyeri yang khas.
menyempit karena plak Ateromatosa . Jika
pengobatan dengan obat-obatan vasodilator tidak
berhasil, operasi By-pass perlu dipertimbangkan.
TANDA DAN GEJALA
1. Tahap awal = tidak tampak gejala yang berarti
ETIOLOGI
2. Tahap lanjut = Angina Pectoris ( rasa panas dan berat
Penyebab terbanyak iskemik jantung adalah pada dada dan menyebar ke lengan kiri, leher dan
berkurangnya pemasukan darah pada otot jantung pundak, serta napas berbunyi ).
yang disebabkan kareana penyumbatan oleh thrombus
pada arteri koronaria yang berpenyakit di daerah
dekat aterosklerotik. GEJALA LAIN
Banyak keringat dingin, berdebar-debar , sesak napas,
PATOFISIOLOGI mual dan muntah, meningkatnya tekanan vena jugularis
Iskemik jantung terjadi karena permintaan oksigen
jantung melebihi kemampuan arteri koronaria karena
aterosklerosis. Jika kebutuhan oksigen jantung tidak
terpenuhi dari penyaringan maksimum, dan aliran darah
FAKTOR RESIKO 2. Faktor yang dapat dimodifikasi
1. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi a. Peningkatan serum lemak
a. Faktor genetic = CAD, diabetes, b. Hipertensi
hipertensi, aterosklerosis.
c. Merokok
b. Faktor usia = Paling banyak
terjadi pada usia 65 tahun ke atas. d. Obesitas