Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK DETEKSI ANTIGEN - ANTIBODI

DENGAN PRINSIP IMUNOBLOTING

Disusun oleh :
• Siti Maryati
• Maolisa P
• Argam Hafizhan
Bloting
 Blot/Bloting adalah suatu teknik
memindahkan bagian protein yang telah
dipisahkan, RNA atau DNA dari gel ke
lembaran tipis atau matriks membran agar
bagian protein tersebut mengalami
imobilisasi.
Keuntungan teknik ini adalah :
 Akses yang lebih besar kepada molekul yang telah
terikat ke permukaan lembaran dibandingkan
kepada molekul yang masih berada di dalam gel
atau matriks
 Lebih sedikit reagen yang dibutuhkan
 Waktu untuk melakukan staining dna destaining,
inkubasi, mencuci, dll dapat lebih singkat
 Pola yang terbentuk dapat dikeringkan dan
disimpan berbulan-bulan sebelum dianalisis
 Dapat dibuat banyak replika pola tersebut untuk
memungkinkan banyak metode analisis yang
dipakai
Beberapa Metode Blot yang
Ada :
 Southern Blot

 Northern Blot

 Western Blot
Southern Blot
 Dinamai oleh penemunya Edwin southern, adalah metode untuk
menyelidiki keberadaan sekuens DNA tertentu dalam sampel DNA.
 DNA sampel sebelum atau setelah pencernaan enzim restriksi
dipisahkan dengan elektroforesis gel dan kemudian ditransfer ke
membran dengan blotting melalui aksi kapiler. Membran tersebut
kemudian terkena probe DNA berlabel yang memiliki urutan basa
pelengkap untuk urutan DNA pada bunga.
 Kebanyakan protokol asli yang digunakan label radioaktif, namun
non-radioaktif alternatif yang sekarang tersedia.
 Southern blotting kurang umum digunakan dalam ilmu laboratorium
karena kapasitas teknik lain, seperti PCR, untuk mendeteksi urutan
DNA spesifik dari sampel DNA.
 Bercak ini masih digunakan untuk beberapa aplikasi, seperti
mengukur jumlah salinan transgen pada tikus transgenik, atau
rekayasa gen sel induk garis KO embrio
Northern Blot
 Tekniknya sama dengan Southern Blot, namun menggunakan kertas
DBM dan biasanya mendeteksi RNA.
 Northern Blot digunakan untuk mempelajari pola ekspresi dari
jenis tertentu molekul RNA sebagai perbandingan relatif antara set
sampel yang berbeda dari RNA. Ini pada dasarnya adalah kombinasi
dari denaturasi RNA elektroforesis gel, dan sebuah noda. Dalam
proses ini RNA dipisahkan berdasarkan ukuran dan kemudian
ditransfer ke membran yang kemudian diperiksa dengan pelengkap
berlabel urutan kepentingan. Hasilnya dapat digambarkan melalui
berbagai cara tergantung pada label yang digunakan, namun hasil
yang paling dalam penyataan band yang mewakili ukuran RNA
terdeteksi dalam sampel. Intensitas band-band ini berkaitan dengan
jumlah RNA target dalam sampel
Northern Blot
Beberapa hal yang membedakan dengan Southern blotting adalah:
 RNA jauh lebih rentan terhadap degradasi dibanding DNA, oleh karena itu
elektroforesis dilakukan dalam bufer yang mengandung zat kimia yang
bersifat melindungi (biasanya formaldehid),
 RNA sudah berupa untai tunggal dan membutuhkan kondisi denaturasi
yang lebih ringan,
 RNA biasanya berukuran tertentu sehingga tidak memelukan digesti enzim
untuk memperoleh pola pita. Kedua prosedur sangat mirip karena setelah
elektroforesis RNA juga ditransfer ke membran melalui difusi kapilaritas.
Biasanya sinar UVdigunakan untuk mengikat (crosslink) RNA pada
membran sehingga tidak bergerak (imobilisasi).
Aplikasi
 Diagnosis → HIV
 Penelitian → Deteksi protein tertentu
Deteksi HiV dengan western blot
Daftar Pustaka
 Attwood, T.K., P.N. Campbell, J.H. Parish, A.D. Smith, J.L.
Stirling dan F. Vella (Ed), 2006, Oxford Dictionary of
Biochemistry and Molecular Biology, Revised Edition, Oxford
University Press.
 Bollag, D.M., M.D. Rozycki, S.J. Edelstein, 1996, Protein
Method, Wiley-Liss, Inc
 Kindt, T.J., R.A.Goldsby, B.A. Osborne, J. Kuby, 2007, Kuby
Immunology, W.H. Freeman, New York.
 Koolman, J. dan K. Roehm, 2005, Color Atlas of Biochemistry,
Second edition, revised and enlarged, Thieme.
 Wenk, M.R. dan A.Z. Fernandis, 2007, Manuals in Biomedical
Research : A Manual For Biochemistry Protocols,World
Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.

Anda mungkin juga menyukai