Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 6:

MOCH ARIZA SATIVA 03021181621021


REDOH PRATAMA 03021181621107
ZAINAL ARIFIN 03021181621007
 Seiring perkembangan zaman, kebutuhan akan energi semakin meningkat.
Tetapi hal ini tidak diimbangi oleh pasokan energi yang memadai karena
terbatasnya energi fosil. Untuk itu kita harus menemukan alternatif
sumber energi lain yang dapat menghasilkan energi secara kontinu demi
berlangsungnya kehidupan manusia, yaitu menggunakan energi
terbarukan yang tersedia sepanjang tahun.

 Indonesia sebagai negara maritim, 2/3 wilayahnya terdiri dari laut.


Sebagai akibatnya Indonesia memiliki pantai kedua terpanjang didunia
setelah Kanada. Panjang pantai Indonesia sekitar 80.000 Km dan luas
lautnya adalah sekitar 52 juta Km2. Diantara lautnya ada yang memiliki
potensi untuk digali energi gelombangnya karena memiliki gelombang
laut yang cukup potensial dikonversikan menjadi energi listrik sebagai
sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil seperti di daerah
pantai barat P. Sumatra, pantai selatan Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara
Timur, di perairan laut Kepulauan Natuna dan di laut di wilayah Indonesia
Bagian Timur. Oleh karena itu energi dari laut ini adalah sebuah solusi
yang sangat tepat dan strategis bagi bangsa dan negara Indonesia untuk
memenuhi kelangsungan kehidupan manusia akan energi.

 Energi dari laut ini ada 3 macam, yaitu: energi ombak, energi pasang
surut dan energi panas laut. Dan yang akan dibahas kali ini adalah energi
ombak (wave energy) dan energi pasang surut (tidal wave). Ombak
merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan
air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung. Energi ombak adalah
energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara
akibat fluktuasi pergerakan gelombang. Energi pasang surut adalah energi
kinetik dari pemanfaatan beda ketinggian pasang permukaan laut antara
saat pasang dan surut. prinsip kerja dari energi pasang surut ini sama
dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
 Sudah banyak pemikiran untuk mempelajari kemungkinan pemanfaatan energi yang tersimpan
dalam ombak laut. Salah satu negara yang sudah banyak meneliti hal ini adalah Inggris. Berdasarkan
hasil pengamatan yang ada, deretan ombak (gelombang) yang terdapat di sekitar pantai Selandia
Baru dengan tinggi rata-rata 1 meter dan periode 9 detik mempunyai daya sebesar 4,3 kW per
meter panjang ombak. Sedangkan deretan ombak serupa dengan tinggi 2 meter dan 3 meter
dayanya sebesar 39 kW per meter panjang ombak. Untuk ombak dengan ketinggian 100 meter dan
perioda 12 detik menghasilkan daya 600 KW per meter. Di Indonesia, banyak terdapat ombak yang
ketinggiannya di atas 5 meter sehingga potensi energi gelombangnya perlu diteliti lebih jauh.
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Finlandia, dan Belanda, banyak
menaruh perhatian pada energi ini. Lokasi potensial untuk membangun sistem energi gelombang
adalah di laut lepas, daerah lintang sedang dan di perairan pantai. Energi gelombang bisa
dikembangkan di Indonesia di laut selatan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
 Ocean energi memfokuskan pengembangan pembangkit listrik gelombang laut dengan membuat
oscilating water column yang mengapung di atas sebuah ponton dengan dipancangkan di dasar laut
menggunakan kawat baja. Listrik yang dihasilkan dialirkan melalui kabel transmisi menuju ke
daratan. Berlokasi di Irlandia, sebuah negara yang terletak di salah satu tempat dengan iklim yang
mendukung terjadinya gelombang laut dengan energi yang lebih dari cukup untuk dipanen,
perusahaan tersebut memiliki lokasi yang tepat untuk melakukan riset dan pengembangan.
 Sistem pembangkit listrik tersebut terdiri dari chamber berisi udara yang berfungsi untuk
menggerakkan turbin, kolom tempat air bergerak naik dan turun melalui saluran yang berada di
bawah ponton dan turbin yang terhubung dengan generator. Gerakan air naik dan turun yang seiring
dengan gelombang laut menyebabkan udara mengalir melalui saluran menuju turbin. Turbin
tersebut didesain untuk bisa bekerja dengan generator putaran dua arah. Sistem yang berfungsi
mengkonversi energi mekanik menjadi listrik terletak di atas permukaan laut dan terisolasi dari air
laut dengan meletakkannya di dalam ruang khusus kedap air, sehingga bisa dipastikan tidak
bersentuhan dengan air laut.
 Dengan sistem yang dimilikinya, pembangkit listrik tersebut bisa memanfaatkan efisiensi optimal
dari energi gelombang dengan meminimalisir gelombang-gelombang yang ekstrim.
 Sebagai negara kepulauan yang besar, laut Indonesia menyediakan sumber energi
alternatif yang melimpah. Sumber energi itu meliputi sumber energi yang terbarukan
dan tak terbarukan. Selain minyak bumi di lepas pantai dan laut dalam, sumber
energi yang tak terbarukan yang berasal dari laut dalam di wilayah Indonesia adalah
methane hydrate. Methane hydrate adalah senyawa padat campuran antara gas
methan dan air yang terbentuk di laut dalam akibat adanya tekanan hidrostatik yang
besar dan suhu yang relatif rendah dan konstan di kedalaman lebih dari 1.000 meter.

 Sumber energi yang terbarukan dari laut adalah energi gelombang, energi yang timbul
akibat perbedaan suhu antara permukaan air dan dasar laut (ocean thermal energy
conversion/OTEC), energi yang disebabkan oleh perbedaan tinggi permukaan air
akibat pasang surut dan energi arus laut. Dari keempat energi ini hanya energi
gelombang yang tidak dapat diprediksi kapasitasnya dengan tepat karena keberadaan
energi gelombang sangat bergantung pada cuaca. Sedangkan OTEC, energi perbedaan
tinggi pasang surut serta energi arus laut dapat diprediksi kapasitasnya dengan tepat
di atas kertas. Untuk mendukung kebijaksanaan pemerintah, perlu dilakukan langkah-
langkah pencarian sumber-sumber energi alternatif yang ramah lingkungan serta
terbarukan. Berdasarkan tempatnya, ada dua sumber energi alternatif, yakni sumber
energi alternatif yang berasal dari daratan dan sumber energi yang berasal dari laut.
Gelombang laut sangat potensial dikonversikan menjadi energi listrik, khususnya
karena Indonesia memiliki pantai yang sangat panjang yang bisa diberdayakan sebagai
sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Balai Pengkajian Dinamika
Pantai BPPT beberapa tahun yang lalu sudah melakukan kajian Hybrid Power Energy
dengan mendisain dan membangun sistem energi gelombang laut dengan peralatan
berbasis Oscilating Water Column (OWC).
Ada tiga cara membangkitkan listrik dengan tenaga ombak :
 Energi gelombang
Energi kinetik yang ada pada gelombang laut digunakan untuk menggerakkan turbin. Ombak naik
ke dalam ruang generator, lalu air yang naik menekan udara keluar dari ruang generator dan
menyebabkan turbin berputar.ketika air turun, udara bertiup dari luar ke dalam ruang generator
dan memutar turbin kembali.
 Pasang surut air laut
Bentuk lain dari pemanfaatan energi laut dinamakan energi pasang surut. Ketika pasang datang ke
pantai, air pasang ditampung di dalam reservoir. Kemudian ketika air surut, air di belakang
reservoir dapat dialirkan seperti pada PLTA biasa. Agar bekerja optimal, kita membutuhkan
gelombang pasang yang besar. dibutuhkan perbedaan kira-kira 16 kaki antara gelombang pasang
dan gelombang surut. Hanya ada beberapa tempat yang memiliki kriteria ini. Beberapa pembangkit
listrik telah beroperasi menggunakan sistem ini. Sebuah pembangkit listrik di Prancis sudah
beroperasi dan mencukupi kebutuhan listrik untuk 240.000 rumah.
 Memanfaatkan perbedaan temperatur air laut ( Ocean Thermal Energy)
Cara lain untuk membangkitkan listrik dengan ombak adalah dengan memanfaatkan perbedaan
suhu di laut. Pembangkit listrik bisa dibangun dengan memanfaatkan perbedaan suhu untuk
menghasilkan energi. Perbedaan suhu yang diperlukan sekurang-kurangnya 38 0 fahrenheit antara
suhu permukaan dan suhu bawah laut untuk keperluan ini.Cara ini dinamakan Ocean Thermal
Energy Conversion atau OTEC. Cara ini telah digunakan di Jepang dan Hawaii dalam beberapa
proyek percobaan.

OWC merupakan salah satu sistem dan peralatan yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi
energi listrik dengan menggunakan kolom osilasi. Alat OWC ini akan menangkap energi gelombang yang
mengenai lubang pintu OWC, sehingga terjadi fluktuasi atau osilasi gerakan air dalam ruang OWC,
kemudian tekanan udara ini akan menggerakkan baling-baling turbin yang dihubungkan dengan
generator listrik sehingga menghasilkan listrik.
Pembangkit listrik tenaga
gelombang laut merupakan
pembangkit listrik yang
menfaatkan energi
gelombang laut untuk
menggerakkan generator.
Pembangkit listrik tenaga
gelombang laut ini
merupakan energi yang
terbarui.
Jenis-jenis PLTGL

1. PLTGL-OWC (Oscilatting Water Column), merupakan salah satu sistem dan


peralatan yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi energi
listrik dengan menggunakan kolom osilasi.
2. PLTGL-Pelampung Buoy, prinsip kerja alat ini akan membangkitkan listrik
dari hasil gerakan vertikal dan rotasional pelampung dan dapat
ditambatkan pada sebuah rakit yang mengambang atau alat yang
tertambat di dasar laut.
3. Wave Surge atau Focusing Devices peralatan ini biasa juga disebut sebagai
tapered channel atau kanal meruncing, dipasang pada sebuah struktur
kanal yang dibangun di pantai untuk mengkonsentrasikan gelombang,
membawanya ke dalam kolam penampung yang ditinggikan.
EnergiGelo
mbanglaut

Mesinkonve
rsi

 Pada dasarnya prinsip kerja teknologi yang mengkonversi


energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah Turbin
mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin
generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi yang
secara topografi memungkinkan akumulasi energi.
 Komponen utama PLTGL:
Generator
1. Piston Hidrolik
Piston hidrolik adalah bagian yang berfungsi menjaga
keseimbangan generator agar kedudukanya tidak terpengaruh
oleh laju ombak yang bergerak.
2. Turbin Konsumen
Turbin adalah bagian converter yang merubah energi mekanik
ombak menjadi energi mekanik (gerak )yang mana
menggerakan generator adapun turbin impuls.
3. Generator
Generator adalah mesin listrik yang prinsip kerjanya berdasarkan prinsip elektromagnetik yang
merubah energy mekanik menjadi listrik ,adapun generator yang digunakan adalah generator 3 fasa
dengan frekuensi 50-60 Hz dengan kapasitas daya yang di hasilkan adalah 2.25 MW.

4. Submarine towers
Submarine towers adalah menara pemantau yang mana di dalamnya terdapat jaringan interkoneksi
dari generator menuju gardu induk atau kendali.

5. Gardu induk atau kendali


Gardu induk adalah tempat kendali dimana energy yang didapatkan ditransformasikan ke grid
conection atau saluran transmisi ,didalam gardu induk terdapat : a) kapasitor , b) auto
transformator, c) trafo step up. d) trafo step down

6. Grid conection
Grid conection merupakan suatu proses pentransmisian energy dari gardu induk ke saluran distribusi
yang mana selanjutnya akan disalurkan kepada konsumen Secara umum, sistem kerja pembangkit
listrik tenaga gelombang laut sangat sederhana. Sebuah tabung beton dipasang pada ketinggian
tertentu di pantai dan ujungnya dipasang di bawah permukaan air laut. Ketika ada ombak yang
datang ke pantai, air dalam tabung beton tersebut mendorong udara di bagian tabung yang terletak
di darat. Gerakan yang sebaliknya terjadi saat ombat surut. Gerakan udara yang berbolak-balik
inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan sebuah pembangkit
listrik. Terdapat alat khusus yang dipasang pada turbin sehingga turbin berputar hanya pada satu
arah walaupun arus udara.
 Alternatif teknologi yang diprediksikan tepat dikembangkan di pesisir
pantai selatan Pulau Jawa adalah Teknologi Tapered Channel
(Tapchan).Prinsip teknologi ini cukup sederhana, gelombang laut yang
datang disalurkan memasuki sebuah saluran runcing yang berujung pada
sebuah bak penampung yang diletakkan pada sebuah ketinggian tertentu
(lihat gambar a). Air laut yang berada dalam bak penampung dikembalikan
ke laut melalui saluran yang terhubung dengan turbin generator penghasil
energi listrik. Adanya bak penampung memungkinkan aliran air penggerak
turbin dapat beroperasi terus menerus dengan kondisi gelombang laut
yang berubah-ubah. Teknologi ini tetap memerlukan bantuan mekanisme
pasang surut dan pilihan topografi garis pantai yang tepat.

 Alternatif teknologi pembangkit tenaga gelombang laut yang lebih banyak


dikembangkan adalah teknik osilasi kolom air (the oscillating water
column). Teknologi ini telah dikembangkan BPPT dengan didirikannya
sebuah Pembangkit Listrik Bertenaga Ombak (PLTO) di Yogyakarta, yaitu
model Oscillating Water Column.
Kelebihan dan Kekurangan Teknik Konversi Energi Gelombang Menjadi Listrik :
 Kelebihan:
1. Energi ombak adalah energi yang bisa didapat setiap hari, tidak akan
pernah habis.
2. Tidak menimbulkan polusi karena tidak ada limbahnya.
3. Mudah untuk mengkonversi energi listrik dari energi mekanik pada ombak.
4. Keuntungan penggunaan energi arus laut adalah selain ramah lingkungan,
energi ini juga mempunyai intensitas energi kinetik yang besar
dibandingkan dengan energi terbarukan yang lain. Hal ini disebabkan
densitas air laut 830 kali lipat densitas udara sehingga dengan kapasitas
yang sama, turbin arus laut akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan
turbin angin.
5. Keuntungan lainnya adalah tidak perlu perancangan struktur yang
kekuatannya berlebihan seperti turbin angin yang dirancang dengan
memperhitungkan adanya angin topan karena kondisi fisik pada kedalaman
tertentu cenderung tenang dan dapat diperkirakan.

 Kekurangan:
1. Diperlukan alat khusus yang memerlukan teknologi tinggi, sehingga tenaga
ahli sangat diperlukan.
2. Output dari pembangkit listrik tenaga pasang surut mengikuti grafik
sinusoidal sesuai dengan respons pasang surut akibat gerakan interaksi
Bumi-Bulan-Matahari.
3. Biaya instalasi dan pemeliharaannya yang cukup besar.
4. Tantangan teknis tersendiri untuk para insinyur dalam desain sistem turbin,
sistem roda gigi, dan sistem generator yang dapat bekerja secara terus-
menerus selama lebih kurang lima tahun.
5. Menggunakan pasang surut gelombang sebagai pembangkit energi listrik,
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh dua lautanyaitu Samudera
Indonesia dan Samudera Pasifik serta posisinya yang beradadi garis katulistiwa
sehingga kondisi pasang surut, angin, gelombang, danarus laut cukup besar. Hasil
pengukuran tinggi pasang surut di wilayah lautIndonesia menunjukkan beberapa
wilayah lepas laut pesisir daerah Indonesiamemiliki pasang surut cukup tinggi.
Keadaan pasang surut diperairan Nusantara ditentukan oleh penjalaran pasang surut
dariSamudra Pasifik dan Hindia serta morfologi pantai dan batimeri perairan yang kom
pleks dimana terdapat banyak selat, palung danlaut yang dangkal dan laut dalam.
Keadaan perairan tersebut membentuk pola pasang surut yang beragam.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, beberapa daerah diIndonesia yang
mempunyai potensi energi pasang surut, yaitu: Bagan Siapi-api, Teluk Palu, Teluk Bima
di Sumbawa, Kalimantan Barat, Irian Jaya,Pantai selatan di Pulau Jawa (Dewi Surinati,
2007 dalam SOEPARDJO,2005). Namun daerah yang cocok untuk pemasangan turbin
lepas pantai yaitudi daerah Bagan Siapi-api dan Irian Jaya yang memiliki beda tinggi
pasangsurut yang cukup tinggi. Harapannya, Indonesia dapat mempunyai energi pasang
surut ini. Dengan menggunakan energi pasang surut, Indonesia dapatmengurangi
jumlah karbon karena tidak menggunakan bahan bakar dari fosil,selain itu energi
pasang surut ini merupakan energi terbarukan. Dalam pembangunan turbin lepas
pantai ini, dibutuhkan perencanaan yang tepat danakurat serta biaya yang cukup
banyak. Meski demikian, manfaat yang kitadapatkan jauh lebih besar dibandingkan
pembangunan fisik berupa gedungatau jembatan yang terkadang kurang bermanfaat
karena terbengkalai.
Energi Pasang Surut adalah
energi yang dihasilkan dari
pasang surut air laut dan
menjadikannya energi listrik.
Energi pasang surut
merupakan salah satu jenis
energi terbarukan yang
relatif lebih mudah. Dalam
Sejarah energi pasang surut
telah digunakan dieropa dan
amerika utara dalam bentuk
turbin mengubahnya menjadi energi mekanik dan digunakan menggiling
gandum. Baru pad abad ke 19 proses digunakan untuk menghasilkan listrik.
Pada tahun 1966 pembangkit tenaga listrik skala besar dibangun oleh rance
tidal power station di negara Perancis.

Metode Energi Pasang Surut:


1. Dam Pasang Surut (Tindal Barrages) Pembangkit Listrik Tenaga Pasang
Surut ini merupakan pembangkit yang menggunakan metode pembuatan
dam pada hulu sungai yang berbuara ke laut yang memanfaatkan pasang
surut air laut sehingga dapat menggerakan turbin dan generator.
2. Turbin Lepas Pantai ( Offshore Turbines). Turbin lepas pantai yang lebih
menyerupai pembangkit listrik tenaga angin versi bawah laut.

Prinsip Kerja Dam Pasang Surut (Tindal


Barrages) Energi laut adalah memakai
energi kinetik untuk memutar turbin yang
selanjutnya menggerakkan generator untuk
menghasilkan listrik. Arah ombak kedalam
muara sungai ketika terjadi pasang naik air
laut. Dalam proses ini air pasang akan
ditampung kedalam sehinnga pada saat air
surut air pada dam dapat dialirkan untuk
memutar turbin (Gambar 1).
1
Ketika surut air mengalir keluar dari dam
menuju laut sambil memutar turbin (
Gambar 2). Pasang surut menggerakkan air
dalam jumlah besar setiap harinya; dan
pemanfaatannya dapat menghasilkan
energi dalam jumlah yang cukup besar.
Dalam sehari bisa terjadi hingga dua kali
siklus pasang surut. Karena itu waktu siklus
bisa diperkirakan (kurang lebih setiap 12,5
jam sekali), suplai listriknya pun relatif
lebih dapat diandalkan daripada
2 pembangkit listrik bertenaga ombak.
Prinsip Kerja Turbin Lepas Pantai atau
(Offshore Turbines)

Teknologi MCT bekerja seperti


pembangkit listrik tenaga angin yang
dibenamkan di bawah laut. Dua buah
baling dengan diameter 15-20 meter
memutar rotor yang menggerakkan
generator yang terhubung kepada
sebuah kotak gir (gearbox). Kedua
baling tersebut dipasangkan pada
sebuah sayap yang membentang horizon
-tal dari sebuah batang silinder yang diborkan ke dasar laut. Turbin tersebut
akan mampu menghasilkan 750-1500 kW per unitnya, dan dapat disusun
dalam barisan- barisan sehingga menjadi ladang pembangkit listrik. Demi
menjaga agar ikan dan makhluk lainnya tidak terluka oleh alat ini, kecepatan
rotor diatur antara 10-20 rpm (sebagai perbandingan saja, kecepatan baling-
baling kapal laut bisa berkisar hingga sepuluh kalinya).

Teknologi Swan Turbines memiliki beberapa perbedaan, yaitu: baling-


balingnya langsung terhubung dengan generator listrik tanpa melalui kotak
gir. Ini lebih efisien dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan
teknis pada alat. Perbedaan kedua yaitu, daripada melakukan pemboran
turbin ke dasar laut ST menggunakan pemberat secara gravitasi (berupa
balok beton) untuk menahan turbin tetap di dasar laut.
1. Bangunan ruangan mesin
2. Tanggul (bendungan) untuk
membentuk kolam
3. Pintu-pintu air untuk jalan air dari
kolam ke laut atau sebaliknya
4. Turbin yang berputar oleh
dorongan air pasang dan air surut
5. Generator yang menghasilkan
listrik 3.500 volt
6. Panel penghubung
7. Transformator step up dari 3.500
volt ke 150.000 volt.
Teknologi dari Davis Hydro Turbines milik Blue Energy adalah poros baling-balingnya
yang vertikal (vertical-axis turbines). Turbin ini juga dipasangkan di dasar laut
menggunakan beton dan dapat disusun dalam satu baris bertumpuk membentuk pagar
pasang surut (tidal fence) untuk mencukupi kebutuhan listrik dalam skala besar.

Kelebihan dan Kekurangan dari Tidal Energy (Energi Pasang Surut):


 Kelebihan
1. Setelah dibangun, energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis.
2. Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya.
3. Tidak membutuhkan bahan bakar.
4. Biaya operasi rendah.
5. Produksi listrik stabil.
6. Pasang surut air laut dapat diprediksi.
7. Turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak menimbulkan
dampak lingkungan yang besar.

 Kekurangan
1. Sebuah dam yang menutupi muara sungai memiliki biaya pembangunan yang
sangat mahal,
2. meliputi area yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke
arah hulu maupun hilir hingga berkilo-kilometer.
3. Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya, ketika
ombak bergerak masuk ataupun keluar. Kelebihan Dan Kekurangan PLTPs

Anda mungkin juga menyukai