Anda di halaman 1dari 31

CASE BASED DISCUSSION

TINEA PEDIS ET TINEA


UNGUIUM
Fabella Khairina Pertiwi
1913020007

Pembimbing:
dr. Lucky Handaryati, Sp.KK
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. ZA
• Usia : 40 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Jampelan 1/2
• Pekerjaan : Pekerja lepas
• Status Pernikahan : Menikah
• Tanggal Pemeriksaan : 6 November 2019

2
KELUHAN UTAMA
◂ Bercak kemerahan dan terasa gatal pada
kaki sejak 1 tahun lalu

3
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
◂ Sejak ± 1 tahun yang lalu pasien mengeluh timbul
bercak kemerahan yang terasa gatal pada kaki.
◂ Awalnya pasien mengeluh timbul beruntus-beruntus
kemerahan yang terasa gatal di bagian kaki. Lama-
kelamaan tanpa disadari oleh pasien, beruntus-beruntus
tersebut menjadi seperti bercak kemerahan yang terasa
semakin gatal dan meluas hingga ke seluruh kaki kanan
dan kiri serta sampai kuku. Keluhan gatal dirasakan
semakin bertambah jika pasien berkeringat. Karena
gatal, pasien sering menggaruknya.

4
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
◂ Untuk mengatasi keluhannya, pasien memakai
salep 88 yang dibeli sendiri dari warung. Pasien
merasakan adanya perbaikan setelah
menggunakan obat tersebut, namun kemudian
berulang kembali. Perbaikan yang dirasakan
pasien berupa berkurangnya rasa gatal.

5
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat Penyakit Dahulu


• Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
Riwayat DM, hipertensi, asma, alergi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


• Keluhan serupa pada keluarga disangkal. Riwayat DM dan
hipertensi pada keluarga disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


• Pasien merupakan pekerja lepas dan datang ke RS
menggunakan pembiayaan umum
6
PEMERIKSAAN FISIK
◂ Tanda vital
◂ Tekanan darah : 112/69 mmHg
◂ Nadi : 76x/menit
◂ Status Generalis
◂ Kesadaran : Composmentis
◂ Berat badan : 83 kg
◂ Kepala : Normochepal
◂ Mata : konjungtiva pucat -/-, ikterik -/-
◂ Telinga : dbn
◂ Leher : dbn
◂ Thorax : tidak dilakukan
◂ Abdomen : tidak dilakukan
◂ Ekstremitas : dbn
7
STATUS DERMATOLOGIS
◂ Distribusi : regional
◂ Ad regio : pedis et unguium
◂ Karakteristik : Multiple, konfluent, bentuk tidak
teratur, tepi aktif dan menimbul, ukuran variasi
minimal 1x1 cm dan maksimal 35 x 20 cm, batas
tegas, tidak menimbul, kering
◂ Efloresensi : makula dan papula eritem, skuama
terutama di bagian tepi

8
DIAGNOSIS BANDING DAN DIAGNOSIS
KERJA

◂ Diagnosis Banding
◂ Tinea pedis et unguium
◂ Psoriasis pustulosa
◂ Dermatitis kontak alergi
◂ Skabies pada kaki
◂ Diagnosis Kerja
◂ Tinea pedis et unguium

9
TATALAKSANA
R/ Itrakonazole tab no XXVII

_____________________________
R/ Cetirizine tab no X

_____________________________
R/ Fungasol SS 80 cc no I
m.f.l.a ad 100 cc
_____________________________
R/ Termisil cr no I

_____________________________
R/ Laprox Nail Lacquer no I

_____________________________

10
DOKUMENTASI

11
TINJAUAN
PUSTAKA
TINEA PEDIS ET UNGUIUM
DEFINISI

Tinea pedis  dermatofitosis pada kaki,


terutama sela-sela jari dan telapak kaki

Tinea unguium  kelainan kuku yang


disebabkan oleh dermatofit

13
ETIOLOGI
◂ Trichophyton rubrum

14
P
A
T
O
G
E
N
E
S
I
S
15
GAMBARAN KLINIS TINEA PEDIS
◂ Tipe interdigitalis
◂ Tipe paling sering dilihat
◂ Skuama, eritema dan maserasi pada
daerah interdigital atau subdigital di
antara jari 3 dan 4 atau diantara jari 4
dan 5
◂ Infeksi dapat menyebar ke daerah
sekitarnya
◂ Aspek klinis maserasi = kulit putih dan
rapuh
16
GAMBARAN KLINIS TINEA PEDIS
◂ Tipe Moccasin Foot
◂ Terjadi pada seluruh kaki. Terlihat kulit
menebal dan bersisik
◂ Eritema biasanya ringan dan terutama
terlihat pada bagian tepi lesi
◂ Di bagian tepi lesi dapat pula dilihat
papul dan kadang-kadang vesikel
◂ Bersifat kronik dan sering resisten pada
pengobatan

17
GAMBARAN KLINIS TINEA PEDIS
◂ Tipe subakut
◂ Terlihat vesikel, vesiko-pustul dan kadang
bula. Kelainan ini dapat dimulai pada
daerah sela jari, kemudian meluas ke
punggung kaki atau telapak kaki
◂ Isi vesikel berupa cairan jernih yang
kental
◂ Setelah pecah vesikel meninggalkan sisik
berbentuk lingkaran yang disebut koleret

18
GAMBARAN KLINIS TINEA UNGUIUM
◂ Bentuk subungual distalis
◂ Dimulai dari tepi distal atau distolateral kuku
◂ Menjalar ke proksimal dan dibawah kuku terbentuk sisa
kuku yang rapuh
◂ Jika proses ini berjalan terus maka kuku bagian distal akan
hancur dan yang terlihat hanya kuku rapuh yang
menyerupai kapur

19
GAMBARAN KLINIS TINEA UNGUIUM
◂ Leukonikia Trikofita
◂ Leukonikia/keputihan di permukaan
kuku
◂ Dapat dikerok untuk dibuktikan
adanya elemen jamur
◂ Kelainan ini dihubungkan dengan
Tricophyton mentagrophytes sebagai
penyebabnya

20
GAMBARAN KLINIS TINEA UNGUIUM
◂ Subungual Proksimalis
◂ Kelainan kuku dimulai dari pangkal
kuku bagian proksimal  kuku distal
utuh dan proksimal rusak

21
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Koloni : putih hingga krem dengan permukaaan seperti


tumpukan kapas pada PDA, tidak muncul pigmen
22
Trichophyton rubrum

Koloni : putih bertumpuk di tengah dan berwarna merah marun


pada tepinya.
Gambaran mikroskopik : beberapa mikrokonidia berbentuk air
mata, sedikit makrokonidia berbentuk pensil.

23
Epidermophyton floccosum

Koloni : seperti bulu datar dengan lipatan sentral dan warna


kuning kehijauan, kuning kecoklatan.
Gambaran mikroskopik : tidak ada mikrokonidia, beberapa
dinding tipis dan tebal. Makrokonidia berbentuk ganda.

24
Pemeriksaan Penunjang
◂ Kultur Jamur
◂ Tujuan: identifikasi spesies jamur penyebab,
membantu keperluan pengobatan, membantu
prognosis penyakit dan untuk keperluan studi
epidemiolog
◂ Pemeriksaan histopatologi
◂ Jika KOH (-)
◂ Pewarnaan PAS  mendeteksi jamur pada kuku.
◂ Hifa melekat diantara lamina kuku paralel hingga
kelapisan dasar, dengan predileksi bagian ventral
kuku dan bantalan kuku bagian stratum korneum.
25
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
PENYAKIT TERAPI TOPIKAL TERAPI SISTEMIK
Tinea Pedis Allylamines Dewasa:
Imidazole Terbinafine 250mg/hari (2 minggu)
Ciclopirox Itrakonazole 200mg, 2x/hari (1 minggu)
Benzylamine Flukonazole 150mg/minggu (3-4minggu)
Tolnaftat Anak:
Undecenoic acid Terbinafin 3-6mg/kgBB/hari (2 minggu)
Itrakonazole 5mg/kgBB/hari (2 minggu)
Onikomikosis Ciclopirox Dewasa:
Amorolfine Terbinafine 250mg/hari (6-12 minggu)
Itrakonazole 200mg, 2x/hari (2-3 bulan)
Flukonazole 150mg-300ng/minggu (3-12 bulan)
Anak:
Terbinafin 3-6mg/kgBB/hari (6-12 minggu)
Itrakonazole 5mg/kgBB/hari (2-3 bulan)
Flukonazole 6 mg/kgBB/minggu (3-6 bulan)

26
TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI

27
DIAGNOSIS BANDING
PSORIASIS PUSTULOSA DERMATITIS KONTAK ALERGI SKABIES PADA KAKI
• Kelainan kulit berupa plak • Gejala gatal disertai eritema, • Gejala gatal pada badan, sela
bersisik putih yang terdapat vesikel, skuamas iterutama jari tangan, lipat paha, dan
pada daerah lutut, siku, dan pada jari-jari, punggung, dan lipatan siku yang disebabkan
kulit kepala. kaki. oleh tungau (kutu) skabies
• Terdapat pada jari-jari tangan • Diakibatkan oleh kontak
dan jari-jari kaki dengan dengan zat yang
penampakan plak-plak yang menyebabkan alergi
licin dan merah dan
permukaan yang mengalami
maserasi

28
PROGNOSIS

29
DAFTAR PUSTAKA
◂ Kumar, V., et al., 2011. Tinea Pedis-an Update. Asian
Journal of Medical Sciences. Vol 2. Pp: 134-38.
◂ Unandar B. 2016. Mikosis. In. Djuanda A, Hamzah M,
Aisah S, editors. Ilmu penyakit kulit dan kelamin 7 th ed.
Jakarta: Balai penerbitan FKUI
◂ Schieke, S.M., Garg, A., 2012. Fungal Infection:
Superficial Fungal Infection. In Goldsmith, L.A., et al.,
editors. 2012. Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine. 8 th Edition. New York: McGraw Hill

30
“ ◂ TERIMA KASIH

31

Anda mungkin juga menyukai