Moluskum Kontagiosum
Moluskum Kontagiosum
Pembimbing :
dr. Chairil Anwar, Sp.KK, M,kes
AD
23% 30.3% 14.8% 6% tingkat prevalensi AD pada
pasien dengan MC hingga 62%
tingkat seropositi- Dari orang sehat Sherwani et: seropre- Watanabe et al mene-
vitas untuk MCV sebanyak 30,3% valensi 14,8% pada a mukan seroprevalensi 6
sebesar 23% pada orang dengan usia nak & orang dewasa % pada populasi orang
anak-anak dan rata-rata 27 tahun; antara 0 dan 40 tahun Jepang yang sehat,
orang dewasa. (protein MC084) (protein MC084) (protein MC084)
Manifestasi
Klinis Papul bulat
Berbatas tegas
Fenomena BOTE
2-5 mm (beginning of
the end)
Merah muda atau
berwarna kulit
terjadi eritema dan pembengkakan lesi
dengan permukaan mengkilap dan kulit MC saat fase regresi dimulai
Lesi MC bisa menular berumbilikasi
secara kongenital
Lesi tunggal, banyak atau penderita HIV lesi biasa luas, berlokasi
melalui kontak dengan MCV
berkelompok, dan kadang memiliki di area atipikal, > 1 cm (MC raksasa)
pada proses melahirkan.
eritematosa dan sulit disembuhkan
Lesi biasanya terletak di
kulit kepala & melingkar. Pruritus juga bisa dirasakan “moluskum dermatitis ”(MD) atau
Lokasi lain disamping muko sembuh dalam 6 - 9 bulan; namun, “eksim molluscorum ”(EM ) yang lebih
sa mulut, telapak tangan & beberapa kasus mungkin bertahan sering terjadi pada pasien dengan
telapak kaki, areola / puting lebih dari 3 atau 4 tahun AD (Dermatitis Atopik)
susu, konjungtiva, bibir,
Kelopak mata dll.
Diagnosis
Diagnosis MC secara klinis didasarkan pada karakteristik lesi
Dermoscopy
Histopatologis
Dilakukan ketika diagnosis tidak jelas.
Pada pemeriksaan histologis ditemukan
Badan inklusi intrasitoplasmik eusinofilik
yang dikenal sebagai
Henderson- Petterson body
Diagnosis Banding
Diagnosis banding terutama peradangan, etiologi infeksi, dan neoplastik; berbeda menurut
usia dan status imunologis pasien. Selain itu meliputi histoplasmosis dan cryptococcosis
yang dapat dilihat sebagai papula yang berumbilikasi.
Metode Mekanik
Pengobatan
Cryotherapy
Metode Mekanik
dilakukan dengan swab dengan ujung kapas atau dengan penyemprot,
Metode Kimia biasa dilakukan sebanyak 1 atau 2 siklus selama 10-20 detik.
Metode Immunomodulator Kerugian dari cryotherapy adalah kemungkinan melepuh, jaringan paru
Antivirus dan pasca-inflamasi hipo atau hiperpigmentasi.
Kuretase
merupakan metode yang efektif dan melibatkan pengangkatan lesi kulit
secara fisik.
.
aplikasi topikal EMLA, kombinasi 2,5% lidokain dan 2,5% prilocaine diber
ikan 1 jam sebelum tindakan. povidone-yodium 10% serta asam salisilat
50%, dilaporkan tidak terjadi efek samping.
Antivirus
Kalium hidroksida
Merupakan senyawa alkali yang larut keratin. Konsentrasi yang diguna
kan bervariasi dari 5%- 20%, 2 x sehari atau setiap hari selama
1 minggu atau sampai peradangan berhenti , sebuah penelitian
menunjukkan bahwa 10% dan 15% kalium hidroksida membersihkan lesi
. 58,8% dan 64,3% pasien MC
Metode Immunomodulator
Candidin
Antivirus
Candidin adalah imunoterapi intralesi yang berasal dari ekstrak murni Ca
ndida albicans. Diterapkan murni atau diencerkan pada 50% dengan
lidokain dalam dosis 0,2-0,3 mL intralesi setiap 3 minggu
Antivirus Diphencyprone
.
cidofovir, antivirus obat
awalnya digunakan dalam imunomodulator topikal yang digunakan di Indonesia beberapa penyakit
retinitis sitomegalovirus pada kulit. Kasus perawatan yang berhasil dengan diphencyprone telah
pasien HIV. Ini dapat digunakan dilaporkan dalam imunosupresi dan pasien imunokompeten.
secara topikal pada konsentrasi
1–3% atau intravena. Masalah
utama dengan intra- pemberian
vena adalah nefrotoksisitas.
Kesimpulan
MC merupakan penyakit yang sering dikonsultasikan dibagian dermatologi.
01 Pengobatan pada beberapa pasien dipertimbangkan berdasarkan lesinya,
karena bersifat self limited