Fadhilah Rahmi
17007601020013
DIVISI ENDOKRIN METABOLIK DAN DIABETIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
• Kortikosteroid digunakan secara luas untuk penyakit
inflamasi kronis secara oral, inhalasi, dan topikal dan
terapi sistemik
• Tahun 2008 Sekitar 0,8 % Populasi dewasa UK
memakai steroid 3 bulan lebih
• Meningkat 3% pada wanita usia lebih dari 80 tahun
• Penggunaan kortikosteroid secara terus -menerus
menyebabkan gambaran cushingoid pada konteks ini
cushing sindrom akibat kelebihan steroid dalam
sistem sirkulasi
• Adrenal Insufisiensi bisa terjadi karena kelebihan
kortikosteroid menekan sekresi kortisol endogen
dengan mekanisme feedback negatif keatas pada
aksis hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA)
• Penelitian terdahulu melaporkan risiko adrenal insufisiensi
dan cushing sindrom pada dewasa yang mendapatkan
kortikosteroid
• Pada metaanalisis meliputi 3753 individu yang mendapatkan
steroid dari 36 clinical trial dan 38 studi observasional
dilaporkan 31,7% mengalami adrenal Insufisiensi (48,7%
pasien dengan pengobatan oral steroid) yaitu: asma, rinitis,
dermatitis, kanker, tranplantasi organ.
• Penggunaan steroid jangka panjang berkaitan risiko tinggi
kematian dengan banyaknya kematian disebabkan oleh
penyakit yang mendasarinya
• Tidak ada estimasi mengenai keterkaitan dosis terhadap
risiko adrenal ataupun angka kematian yang dapat dijadikan
sebagai panduan klinis
• Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi keterkaitan dosis
steroid terhadap adrenal insufisiensi, cushing sindrom dan
kematian pada orang dengan penyakit inflamasi kronis yang
mendapatkan steroid oral
Populasi Penelitian
• Pasien yang terdaftar di praktek umum CPRD mulai 1 januari 1988 -
15 Maret 2017
• Kriteria inklusi:
Terdaftar minimal 1 tahun
usia 18 tahun atau lebih
diagnosis penyakit IBD, SLE, polimialgia reumatik, giant cell artritis,
Reumatoid artritis, vaskulutis sebelum atau selama penelitian.
• Sumber data:
1. Pusat Kesehatan pertama CPRD: identifikasi diagnosis (e.g adrenal
Insufisiensi), Resep obat, hasil laboratorium
2. Data RS : identifikasi diagnosis selama rawatan
3. Data Pusat statistik Nasional: memperoleh informasi tanggal dan
penyebab kematian
Desain Penelitian
• Retrospektif, Cohort study
• Pasien diikuti dalam penelitian mulai tanggal awal dijumpai kriteria
inklusi.
• Follow up berakhir pada tanggal jika ditemukan hasil analisis (adrenal
Insufisiensi, cushing sindrom, kematian)
• Tidak terdaftar di praktek umum lagi atau tanggal terakhir terdaftar
di praktek dimana data menunjukkan adanya hasil analisis pertama.
• Pasien dibagi 2 grup:
1. Pengguna steroid
2. Bukan pengguna steroid
Berdasarkan adanya peresepan kortikosteroid yang dikeluarkan
sedikitnya 1 kali, pada periode 1 tahun sebelum penelitian dimulai dan
berakhir.
Variabel Hasil
• Hasil utama penelitian: Kortikosteroid menyebabkan
adrenal Insufisiensi dan cushing sindrom. Dinilai pada
populasi pengguna steroid
• Hasil sekunder penelitian: Penyebab kematian. Dinilai
pada populasi pengguna steroid atau bukan
• Pasien dengan 1 atau lebih kode diagnosa yang terekam
pada salah satu dari ketiga sumber data ,serta mendapat
steroid sedikitnya 1 tahun sebelum didiagnosa, tapi tidak
ada penggunaan obat lain yang mempengaruhi fungsi
hipotalamus-pituitary-adrenal aksis (seperti:
mifepristone, megestrol acetat) sebelum 6 bulan
dimasukkan kedalam hasil outcome
Penggunaan kortikosteroid oral
• Status paparan didefinisikan sebagai adanya pemakaian resep obat untuk beberapa
jenis steroid yang dikeluarkan dari faskes primer.
• Dosis saat ini dan kumulatif diperoleh dari jumlah potensi (5mg), cara pemberian(2 kali
perhari), jumlah peresepan(100 tablet)
• Karena efek antiinflamasi dari tipe steroid berbeda, dosisnya dikonversikan ke dosis
prednisolone