Anda di halaman 1dari 15

Sejarah dan Teori Arsitektur Nusantara

ETNIS

A C E H
Andreas Yoga Heru Kuswandanu Armada Bagas Noel Pamungkas

170116817 170116839 170116860 170116872


Suku
Aceh
Suku Aceh dalam Bahasa Aceh disebut Ureuëng
Acèh. Suku Aceh mempunyai beberapa nama lain yaitu Lam
Muri, Lambri, Akhir, Achin, Asji, A-tse dan Atse. Suku ini
merupakan suku penduduk asli yang mendiami wilayah
pesisir dan sebagian pedalaman Aceh, Sumatera,
Indonesia. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Aceh,
yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu-
Polinesia Barat dan berkerabat dekat dengan bahasa Cham
yang dipertuturkan di Vietnam dan Kamboja.

1/14
Keturunan Suku Aceh memiliki
keturunan dari bangsa-
bangsa lain di luar negeri.
Mereka datang untuk
1. India Keturunan Bangsa India di Aceh berhubungan erat dengan kegiatan perdagangan dan
perdangan dan penyebaran Agama Hindu-Budha dan Islam. penyebaran agama.
Bangsa India kebanyakan dari Tamil dan Gujarat.

2. Arab Bangsa Arab yang datang ke Aceh banyak yang berasal dari
Hadramaut, Yaman. Mereka datang ke Aceh untuk menyebarkan
Agama Islam dan kegiatan perdagangan.

3. Persia Bangsa Persia umumnya datang untuk menyebarkan agama dan


berdagan di Aceh, namun kemudian juga menetap di sana.

4. Turki Bangsa Turki umumnya diundang dating untuk menjadi ulama,


pedagang senjata, pelatih prajurit, dan serdadu perang Kerajaan
Aceh
2/14
Suku Aceh adalah pemeluk Agama Islam dan mereka tidak mengenal dewa-dewa. Aceh
termasuk salah satu daerah yang paling awal menerima Agama Islam. Oleh sebab itu
provinsi ini dikenal sebagai “Serambi Mekah”, yang berarti “pintu gerbang” yang paling
dekat antara Indonesia dengan tempat agama tersebut berasal. Walau demikian
kebudayaan asli Suku Aceh tidak hilang begitu saja, tetapi beberapa unsur
kebudayaannya mendapat pengaruh dan berbaur dengan kebudayaan Islam. Dengan
demikian menciptakan Kebudayaan Aceh yang khas dan unik.

Paham
Religi 3/14
Rencong, Senjata tradisional
Suku Aceh

Filosofi rencong, gagangnya yang melekuk kemudian menebal pada


bagian sikunya merupakan huruf hijaiyah “BA”, gagang tempat
genggaman berebntuk huruf hijaiyah “SIN”, bentuk lancip yang
menurun kebawah pada pangkal besi dekat gagangnya merupakan
huruh hijaiyah “MIM”, lajur besi dari pangkal gagang hingga dekat
ujungnya merupakan huruf hijaiyah “LAM”, dan ujung yang runcing
sebelah atas mendatar dan bagian bawah yang sedikit melekuk ke atas
merupakan huruf hijaiyah “HA”. Rangkaian huruf tersebut membentuk

Filosofi kalimat “BISMILLAH”. Ini berkatian dengan jiwa kepahlawanan dalam


bentuk senjata perang untuk mempertahankan agama Islam daria
penjajahan orang yang anti Islam 4/14
Organisasi
Golongan Keluarga Sultan
Keturunan Sultan yang pernah berkuasa (panggilannya Ampon dan Cut)
Sosial
Golongan Ulee Balang
Keturunan dari keluarga Sultan, bergelar Teuku

Golongan Ulama
Keturunan pemuka agama, bergelar Teungku/Tengku

Golongan Rakyat Biasa


Keturunan Suku Aceh biasa
5/14
Intat Bu

Adat Istiadat Ritual ini dilakukan untuk wanita hamil dengan


memasak makanan yang disukai oleh wanita
tersebut

Peutron Aneuk
Ritual ini untuk bayi yang baru lahir dengan
memberikan cermin kepada bayinya agar
anaknya menjadi ganteng/cantik. Selain itu,
pada ritual ini juga dilakukan memberikan madu
di bibir bayi tersebut agar terlihat manis oleh
semua orang

Peusijuk
Ritual ini untuk anak yang baru disunat dengan memercikan
air dari danau laut tawar dengan campuran 7 rupa
menggunakan 7 helai daun pandan, kemudian disebarkan
beras yang sudah ditumbuk menjadi tepung kepada anak
tersebut. Ritual ini bertujuan agar Allah SWT memberi
keberkatan dan rezeki kepada anak tersebut. 6/14
 Orientasi Rumoh Aceh selalu dari timur-barat, hal itu untuk
membuat garis imajiner dengan Ka’bah Mekkah (menghadap
kiblat)
 Rumoh Aceh berbentuk rumah panggung bertujuan untuk
berlindung dari serangan hewan buas, karena kondisi pada
zaman dahulu yang merupakan hutan
 Pada bagian lantai, material papan penutup lantai tersebut
dapat dibongkar pasang untuk tempat memandikan mayat
anggota keluarga
 Struktur pada Rumoh Aceh tidak menggunakan paku

TENTANG
RUMOH ACEH 7/14
DENAH
Rumoh Aceh terdiri dari 3 bagian
utama yaitu:
 Seuramoe Keue (Serambi Depan)
 Seuramoe Teungoh (Serambi Tengah)
 Seuramoe Likot (Serambi Belakang)
Sedangkan bagian tambahan lain
yaitu:
 Seulasa (Teras) terletak di bagian depan rumah
 Rumoh Dapu (Dapur) letaknya berdekatan atau
tersambung dengan serambi belakang dengan lantai
yang lebih rendah dari serambi belakang.
 Kroong Pade (Lumbung Padi) bangunannya terpisah
dari rumah. Letaknya bisa di depan, samping atau
belakang rumah.
Fyi: Rumoh Aceh melintang dari Timur ke Barat atau
sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh faktor geografis
dimana angin di daerah Aceh biasanya bertiup dari Timur
ke Barat atau sebaliknya. Adapun hal lain yaitu untuk
mempermudah menentukan arah kiblat.
https://fadiahnurannisa.wordpress.com/2014/01/11/arsitektur-nusantara-aceh/ 8/14
PEMBAGIAN RUANG

Seuramoe Keue (Ruang Depan), sebagai ruang


santai, selain itu juga digunakan untuk menerima tamu
Seuramoe Teungoh (Ruang Tengah), di bagian ini
terdapat kamar tidur, jadi bagian ini adalah zona privat
pada rumah ini, selain untuk kamar tidur, ruangan ini
digunakan sebagai ruang pemandian mayat ketika ada
anggota keluarga yang meninggal
Seuramoe Likot (Ruang Belakang), sebagai
tempat makan, dapur, dan ruang keluarga. Pada bagian
ini, lantai ruangan lebih rendah dari ruang tengah
Ruang Bawah, digunakan untuk menyimpan hasil
panen. Fungsi ruangan ini sama halnya dengan fungsi
Gudang. Di ruangan ini juga sebagai tempat aktivitas
kaum perempuan membuat kain khas Aceh

9/14
Atap
Pada penutup atapnya menggunakan daun rumbia yang diikat dan
disusun dari pojok kiri bawah sampai ke pojok kanan atas dengan jarak
antara tulang daun berikatannya rata-rata 1,5 – 2 cm sehingga terlihat
sangat tebal (bertujuan apabila terjadi kebakaran maka hanya cukup
dengan menurunkan ikatan di atas secara keseluruhan dan atap akan
terseret jatuh ke bawah.

Tangga

STRUKTUR
Tangga yang terdapat pada setiap Rumoh Aceh memiliki jumlah anak
tangga ganjil yaitu antara 7 sampai 9 buah anak tangga. Makna dari
jumlah anak tangga tersebut berdasarkan kepercayaan orang Aceh
bahwa setiap jumlah hitungan selalu ada hubungan dan pengaruhnya
dengan ketentuan langkah, rezeki, pertemuan dan maut.

Pondasi & Kolom


Sistem penyaluran beban menggunakan titik-titik yang disalurkan
melalui batang kayu utuh bulat yang diletakkan diatas batu (pada
zaman dahulu) tetapi pada masa kini pondasi menggunakan kayu
bulat yang di cor semen pada bagian yang berhubungan ke tanah.

https://fadiahnurannisa.wordpress.com/2014/01/11/arsitektur-nusantara-aceh/ 10/14
Tiga komponen struktur utama yang menjadi pusat kekokohan
bangunan meliputi pondasi (komponen kaki) sebagai pusat
beban bangunan terbesar, kemudian tiang dan balok antar tiang
(komponen badan) sebagai penyalur beban dari atas dan dari
samping, serta rangka atap (komponen kepala) sebagai
penyangga beban elemen paling atas bangunan dan dari
samping atas.

Material
Papan kayu Rumbia Bambu

Penghawaan ruang dalam rumoh Aceh sangat baik karena udara dapat mengalir dengan baik
melalui tingkap (jendela), sela-sela antara lantai yang terbuat dari papan kayu atau bilah bambu,
maupun sela-sela antara atap dan dinding. Selain itu, sela-sela antara lantai juga mempermudah
pembuangan kotoran di dalam ruang. Elemen teratas bangunan yaitu atap rumoh Aceh yang
berbahan rumbia juga memiliki andil besar dalam memperingan beban bangunan sehingga saat
gempa tidak mudah roboh. Fungsi yang lain pun rumbia juga menambah kesejukan ruangan.
11/14
DETAIL

Tinggu pintu masuk Rumoh Jendela utama pada rumah ini Dinding Rumoh Aceh Lantai Rumoh Aceh terbuat
Aceh sekitar 120-150 cm. Jadi, adalah di bagian timur-barat. berbahan dasar kayu enau. dari papan. Jarak celah antara
siapapun yang hendak masuk Jendela ini untuk udara bersih Hanya berfungsi sebagai papan sekitar 1 cm. Hal ini
ke dalam rumoh harus dan sinar mataharai pagi ke pembatas ruang luar dengan berfungsi untuk
menunduk. Hal ini merupakan dalam rumah. Sedangkan ruang dalam. mempermudah pembuangan
aturan turun menurun yang jendela yang dibuat pada kotoran dari dalam rumah saat
berarti sebuah penghormatan dinding bagian Utara dan sedang menyapu.
kepada tuan rumah saat Selatan hanya berfungsi untuk
memasuki rumahnya. menerangi bagian dalam
rumah.

https://fadiahnurannisa.wordpress.com/2014/01/11/arsitektur-nusantara-aceh/ 12/14
MOTIF
 Motif agama: Motif hiasan memakai ukuran
yang berasal dari agama seperti ayat ayat Al-Quran.
 Motif flora: Seperti bentuk akar pohon, ranting,
batang, tumbuh tumbuhan dan juga bunga yang tidak
diberikan warna merah dan hitam (biasanya diletakkan
pada tangga, tulak angen, dinding, balok untuk bagian
kap, jendela rumah serta kindang).
 Motif fauna: Terdapat di bagian dalam rumah
adat.
 Motif alam: Memakai gambar awan, bintang, bulan,
laut, dsb.

https://budayalokal.id/rumah-adat-aceh/ 13/14
Kesimpulan
• Kepercayaan Suku Aceh adalah Agama Islam
• Suku Aceh memiliki keturunan dari bangsa luar negeri (India, Arab, Persia, dan Turki)
• Masuknya Agama Islam tidak menghilangkan kebudaan asli Suku Aceh, tetapi berbaur menjadi
satu.
 Rumoh Aceh dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: Seuramoe Keue (Serambi Depan), Seuramoe
Teungoh (Serambi Tengah),dan Seuramoe Likot (Serambi Belakang)
• Pondasi Rumoh Aceh hanya diletakkan di atas batu (tidak dimasukkan ke dalam tanah)
• Rumoh Aceh menghadap kiblat
• Jumlah anak tangga pada Rumoh Aceh selalu ganjil
• Struktur Rumoh Aceh tidak menggunakan paku
• Motif pada Rumoh Aceh antara lain: Motif agama, flora, fauna, dan alam

14/14

Anda mungkin juga menyukai