Anda di halaman 1dari 21

Drs. H. Latif Jauhari, M. Pd.

Apa itu ragam bahasa?

 Variasi bahasa yang pemakaiannya


berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, dan orang
yang dibicarakan, serta media
pembicaraan.
Jenis-Jenis Ragam Bahasa
Berdasarkan media pembicaraan,
ragam bahasa dibedakan atas:
1) Ragam lisan
2) Ragam tulis
Ragam Bahasa Lisan
 Ragam lisan menghendaki adanya orang
kedua
 Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi
gramatikal, seperti subjek, predikat, dan
objek tidak selalu dinyatakan
 Ragam lisan sangat terikat pada kondisi,
situasi, ruang dan waktu.
 Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya dan panjang pendeknya suara,
sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan
tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.
Ragam Bahasa Tulis
 Ragam tulis tidak mengharuskan
adanya teman bicara berada di depan.
 Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata.
 Ragam tulis tidak terikat oleh situasi,
kondisi, ruang, dan waktu.
 Ragam tulis dilengkapi dengan tanda
baca, huruf besar, dan huruf miring.
RAGAM BAKU

 Ragam baku adalah ragam yang


dilembagakan dan diakui oleh sebagian
besar warga masyarakat pemakainya
sebagai bahasa resmi dan sebagai
kerangka rujukan norma bahasa dalam
penggunaannya.
Ragam bahasa menurut hubungan
pembicara (akrab/tidaknya pembicara)

 Ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang


sebagian norma dan kaidahnya
didasarkan atas kesepakatan bersama
dalam lingkungan sosial yang lebih
kecil dalam masyarakat.
Ragam Fungsional
 Ragam fungsional adalah ragam
bahasa yang dikaitkan dengan profesi,
lembaga, lingkungan kerja, atau
kegiatan tertentu lainnya.
 1. Ragam Keilmuan/Teknologi
 2. Ragam Kedokteran
 3. Ragam Keagamaan
Bahasa Indonesia Ilmiah
 adalah ragam bahasa Indonesia
yang berfungsi sebagai alat untuk
menyampaikan informasi ilmiah
Ciri-ciri Ragam Bahasa Ilmiah
 Cendekia
 Lugas dan Jelas
 Ringkas dan Padat
 Formal dan Objektif
 Konsisten
 Bertolak dari gagasan
Cendekia
 Kemampuan mengungkapkan
hasil berpikir logis secara
tepat—penyusunan kalimat
teliti
 Contoh:
 Penulisan opini di SKH
Kedaulatan Rakyat mendapat
honor Rp450.000,00.
Lugas dan Jelas
 Setiap gagasan disampaikan secara langsung,
sehingga makna yang ditimbulkan oleh
pengungkapan itu adalah makna lugas.
contoh:
Para pendidik yang kadangkala atau sering
terkena getahnya oleh ulah sebagian anak-
anak mempunyai tugas yang tidak ringan.
Para pendidik yang kadang-kadang atau
sering terkena akibat ulah sebagian anak-
anak mempunyai tugas yang berat
Ringkas dan Padat
 Ringkas = tidak ada yang mubazir = hemat
penggunaan bahasa
 Padat = gagasan memadai tanpa
pemborosan
Contoh :
a. Nilai etis tersebut menjadi pedoman bagi
setiap warga negara Indonesia.
b. Nilai etis sebagaimana tersebut di atas
menjadi pedoman dan dasar pegangan
hidup dan kehidupan bagi setiap warga
negara Indonesia.
Formal dan Objektif
 Kosakata bernada formal:
membaca bukan mbaca
menulis bukan nulis
tertabrak bukan ketabrak
berkata bukan bilang
Objektif – tidak berlebihan
contoh:
Contoh-contoh itu telah memberikan bukti
(alangkah) besarnya peranan orangtua dalam
pembentukan kepribadian anak
Konsisten
 Unsur bacaan, ejaan, tanda baca
digunakan secara konsisten.
contoh :
Apabila pada awal uraian kata ‘Surat
Kabar Harian’ ditulis dengan singkatan
SKH, maka pada uraian selanjutnya harus
ditulis SKH.
Bertolak dari gagasan
 Pada bahasa ilmiah dianjurkan
penggunaan kalimat pasif, sebagai
upaya penonjolan gagasan/hal-hal yang
diungkapkan. Penggunaan kalimat aktif
penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
contoh:
Dari uraian tadi penulis dapat
menyimpulkan bahwa menumbuhkan
dan membina anak berbakat sangat
penting.
Dari uraian tadi dapat disimpulkan
bahwa menumbuhkan dan membina
anak berbakat sangat penting.
BAHASA INDONESIA YANG
BAIK

 Bahasa Indonesia yang baik adalah


bahasa Indonesia yang digunakan
sesuai dengan norma kemasyarakatan
yang berlaku. Misalnya dalam situasi
santai dan akrab, seperti di warung
kopi, pasar, tempat arisan hendaknya
menggunakan bahasa yang santai dan
akrab.
Contoh bahasa Indonesia yang baik
 1. Berapa nih, Bu, bayemnya?
2. Ke Pasar Tanah Abang, Bang.
Berapa?
Contoh di atas merupakan bahasa yang
baik karena sesuai dengan situasi
pemakaiannya, tetapi tidak benar jika
dilihat dari struktur gramatikalnya.
BAHASA INDONESIA YANG
BENAR

 Bahasa Indonesia yang benar adalah


bahasa Indonesia yang digunakan sesuai
aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang
berlaku.
Kuda makan rumput.
 Kalimat ini benar karena memenuhi kaidah
sebuah kalimat secara struktur, yaitu ada
subjek (kuda), ada predikat (makan), dan
ada objek (rumput). Dari segi makna,
kalimat ini dapat diterima secara logis.
BAHASA INDONESIA YANG BAIK
DAN BENAR
 Bahasa Indonesia yang baik dan
benar adalah bahasa Indonesia yang
digunakan sesuai dengan norma
kemasyarakatan yang berlaku dan
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang berlaku.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai