Topik pembahasan Agen-agen infeksius: virus, bakteri, jamur, parasit, riketsia, dan clamidia, Faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi agen-agen infeksius Definisi Mikroorganisme : makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yaitu dalam skala micrometer atau micron (µ) atau sepersejuta meter dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Untuk mempelajarinya diperlukan cara tertentu yaitu observasi mikroskopik dan biakan atau pure culture. Lanjutan... Termasuk dalam golongan mikroorganisme adalah bakteri (eubactera, archaebacteria), fungi (yeasts, molds), protozoa, microscopic algae dan virus serta beberapa macam cacing (helmints). Semua mikroorganisme adalah sel, kecuali virus. Teori tentang sel menyebutkan bahwa makhluk hidup dapat berupa organisme sel tunggal atau organisme yang tersusun atas berbagai sel (multisel). Sel merupakan unit kompleks dari suatu sistem kehidupan. Lanjutan ... Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi di dalam tubuh yang menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005) Infeksi adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan organisme patogenik dalam tubuh (Smeltzer & Brenda, 2002) Mikroorganisme penyebab infeksi dibagi menjadi 4 (empat) kategori, 1) Bakteri Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan dapat hidup di dalam tubuhnya. Bakteri bisa masuk antara lain melalui udara, tanah, air, makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya. 2) Virus Virus terutama berisi asam nukleat (nukleat acid) karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk diproduksi. 3) Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah protozoa, cacing dan arthropoda. 4) Fungi terdiri dari ragi dan jamur Lanjutan... 5) Rickettsia 6) Clamidia BAKTERI Termasuk dalam prokariot Ukuran bervariasi, umumnya φ0,7-1,0µ, panjang sekitar 1,0- 6,0µ Bentuk : 1. Spheris/coccus Mis. Staphylococcus, Streptococcus, Diplococcus pneumoniae, Neisseria,etc. 2. Batang (basil) Batang lurus, mis. family Enterobacteriaceae seperti E.coli, Salmonella thyphi; family Bacillaceae seperti Clostridium dan Bacillus anthracis Batang bengkok,mis. Vibrio cholera, Campylobacter pylori 3. Spiral Mis. Treponema pallidum, Borellia reccurentis Gambar bentuk bakteri Struktur Bakteri Struktur Bakteri & Fungsi A. STRUKTUR DASAR 1. Dinding Sel Fungsi : mempertahankan bentuk bakteri, menentukan sifat pewarnaan,antigenisitas, dan patogenitas bakteri Dimiliki oleh semua bakteri kecuali gol. Wall Defect Microbial Form (WDMF) seperti gol. Mycoplasma atau bakteri L-form 2. Membrana sitoplasma Lapisan tipis sebelah dalam dinding sel berupa phospholipid Fungsi: barier yang mengatur keluar masuknya bahan-bahan dari dalam dan keluar sel, bersifat semipermeabel (yang bisa lewat air, asam amino, beberapa gula sederhana; protein tidak bisa lewat karena molekul besar) 3. Mesosome Lipatan atau lekukan (folding) dari membrana sitoplasma yang berperan aktif dalam pembelahan sel dan metabolisme 4. Inti Sel Inti tidak memiliki pembungkus inti yang sebenarnya Terdapat kromosom sebagai pusat informasi genetik yang mengatur semua kegiatan bakteri Terkadang bakteri memiliki ekstra genetik material,berupa ‘small cyclic DNA(cDNA)’ yang berada di luar inti, disebut Plasmid B. STRUKTUR TAMBAHAN 1.Kapsul Lapisan tipis di luar dinding sel yang tersusun atas polisakarida,polipeptidan,atau keduanya. Tidak semua bakteri memiliki kapsul Fungsi : melindungi bakteri terhadap fagositosis, menentukan derajat keganasan atau virulensi bakteri 2. Flagella Alat gerak yang tidak dimiliki oleh semua bakteri Macamnya : Monotrichous flagella,satu flagella di ujung bakteri Lopotrichous flagella, dua atau lebih flagella di ujung bakteri Amphitrichous flagella, seikat flagella padakedua ujung bakteri Peritrichous flagella, terdapat pada seluruh permukaan sel bakteri 3. Axial Filament Alat pergerakan khusus yang dimiliki bakteri family Treponemataceae,mis. Treponema pallidum, bakteri penyebab Syphyllis Ada di bagian dalam dinding sel, gerak seperti ular 4. Pili/fimbriae Struktur tambahan yang melekat pada permukaan dinding sel tetapi lebih pendek dari flagella dan lebih halus Tersusun atas protein yang disebut pillin Biasanya dimiliki bakteri gram negatif Fungsi : alat untuk menempel pada sel hospes (colonizing factor), pemindah materi genetik dari satu bakteri ke bakteri yang lain (sex pili) 5. Spora Beberapa bakteri gram positif dalam kondisi tertentu dapat membentuk ‘resting cell’, yang disebut endospora (spora) Terjadi bila nutrisi esensial yang diperlukan tidak memenuhi kebutuhan (sporulasi),bila kondisi membaik ataunurisi esensial terpenuhi maka akan berubah menjadi bakteri lagi/bentuk vegetatif, prosesnya disebut germinasi Sulit dirusak oleh pemanasan maupun bahan kimia Dapat tahan hingga bertahun-tahun (dormant) Mis. Clostridium tetani,Clostridium botulinum, Bacillus anthracis Taksonomi Bakteri Kingdom dengan akhiran –aceae Class dengan akhiran –ales Ordo dengan akhiran –aceae Family dengan akhiran –ieae Dan nama-nama spesifik yang terdiri atas Genus dan Species Spesies merupakan suatu group dari individu-individu bakteri yang mempunyai sifat-sifat sama mencakup : 1. Sifat fisik (morfologi, bentuk koloni) dan pewarnaan 2. Sifat fisiologi, mis.kebutuhan O2, pH, suhu optimal, etc 3. Sifat ekologi 4. Sifat biokimiawi 5. Komposisi basa DNA, homologi DNA, dan sifat genetik Bergey’s Manual of Determination of Bacteriology VIRUS Sifat-sifat virus : Ukurannya sangat kecil , umumnya 0,01-0,1 µ, dan dapat melalui saringan (filter) bakteri Intinya terdiri dari RNA atau DNA yang di luarnya dilapisi protein. Terkadang lapisan protein itu bergabung dengan lapisan di luarnya yakni envelope (yang terdiri dari protein dan lipid) Merupakan parasit intraseluler Multiplikasi virus di dalam sel hospes/sel yang hidup Tiga golongan virus menurut tempat tinggalnya : 1. Animal & Human virus 2. Plant virus 3. Bacterial virus( Bacteriophage) Morfologi Animal Virus 1. Nucleic acid, terdiri dari DNA saja atau RNA saja, tersusun double strand atau single strand dan merupakan genome 2. Capsid, merupakan lapisan luar dari nucleic acid (molekul-molekul protein single) 3. Envelope, tidak dimiliki semua virus Fungsi : melindungi virus terhadap proses-proses yang merusak viral genome ke dalam sel host Virus dan Bakteriophage Virus RNA Virion
Bagian yang komplit dari virus yang bersifat infeksius
(infectious unit) Ada 2 macam : 1. Sederhana, terdiri dari nucleocapsid 2. Complex, terdiri dari nucleocapsid dan envelope Bentuk Virus 1. Helical symetri, nucleic acid-nya berupa filament Contoh : plant virus,yaitu TMV(Tobacco MozaikVirus) 2. Icosa Hedral/Hedron symetricleis acid, bentuk segi banyak beraturan dengan nucleic acid umumnya berbentuk segi enam beraturan Contoh : adeno virus, herpes virus, picorna virus Morfologi Virus Dasar Klasifikasi Virus A. Menurut inti/nucleic acid 1. DNA virus 2. RNA virus B. Menurut simptomatology 1. Virus yang menyerang saluran pernapasan Mis. adeno virus, influenza virus 2. Virus yang menyerang kulit dan mukosa Mis. herpes virus, varicella virus, variola virus 3. Virus penyebab penyakit sistemik Mis. dengue virus, hepatitis virus 4. Virus yang menyerang SSP Mis. Encephaliti s virus 5. Virus yang menyerang kelenjar Mis. Mumps virus, cytomegalovirus 6. Etc C. Menurut kelainan patologisnya Mis. Penyakit Rabies terdapat inclusion bodies (struktur yang dibentuk virus yang berada di dalam inti dan sitoplasma sel host) D. Menurut susunan kimia virus Virus tersusun atas : 1. Protein, 2. Nucleic acid, 3. Lipid, berkaitan dengan ketahanan virus terhadap ether (infeksius). Bila virus tidak punya lipid maka virus tahan terhadap ether dan non-infeksius 4. Karbohidrat,menentukan antigenisitas virus E. Daya Tahan 1. Terhadap pengaruh suhu Virus inaktif dengan pemanasan (50-60 °C) selama 30’ , kecuali virus Hepatitis, Adenosatelite virus, Scrapie virus (virus ini tetap survive dalam kondisi kering dan beku) 2. Terhadap pengaruh garam-garam 3. Pengaruh pH/derajat keasaman Umumnya virus stabil pada pH 5- 9 4. Terhadap sinar radiasi Semua virus akan mati dengan penyinaran sinar ultraviolet ataupun sinar X 5. Terhadap Ether 6. Terhadap Antibiotika 7. Terhadap Desinfektan dan Antiseptik (chlorine konsentrasi tinggi, formaline, HCl, etc) F. Perbenihan virus Karena virus hanya dapat tumbuh dan bereproduksi pada sel host maka untuk membiakkan virus dipergunakan cara : a.inokulasi pada embryonated egg b.Perbenihan jaringan/tissue culture c.Binatang percobaan Bakteriophage Definisi : Virus yang dapat menginfektir bakteri atau kuman Bakteri yang terinfeksi virus dapat mengalami perubahan sifat,mis. Coryneybacterium diphteriae mampu memproduksi eksotoksin Salmonella membentuk antigen permukaan baru Rickettsia Infeksi Rickettsia sering ditemukan di negara barat yaitu berupa tifus endemik. Tifus ini telah menyebabkan kematian lebih dari 100000 penduduk pada perang dunia ke-2. Meskipun sejarahnya telah demikian panjang tetapi baru pada awal abad ke-20 penyebabnya diketahui oleh Howard Ricketts yang berhasil membiakan penyebab penyakit yang juga disebut Rocky Mountain spotted fever ini, pada hewan coba. Setelah diketahui vektor artropoda maka kejadian penyakit ini dapat dikendalikan Rickettsia, Ehrlichia dan Coxiella adalah satu famili bakteri berukuran kecil, obligat intrasel. Seperti Chlamydia yang diduga virus maka kelompok kuman ini pun ternyata adalah bakteri Gram negatif kokobasil dan tampak jelas dengan pewarnaan Giemsa tetapi tidak jelas pada pewarnaan Gram. Meskipun kuman dapat membuat semua kebutuhan metabolismenya tetapi mereka juga memiliki sistem transpor ATP yang memungkinkan kuman menggunakan ATP inang- sehingga ATP senantiasa tersedia dari inang. Patogenesis primer terjadi kerusakan sel karena replikasi bakteri. Destruksi sel endotel mengakibatkan kebocoran pembuluh darah dan kerusakan jaringan/organ karena kehilangan darah. Penyembuhan tercapai karena peran imunitas humoral maupun seluler. Chlamidia Chlamydia merupakan bakteri obligat intraselular Hanya dapat berkembang biak di dalam sel eukariot hidup dengan membentuk semacam koloni atau mikrokoloni yang disebut Badan Inklusi (BI). Chlamydia membelah secara binnary fision dalam badan intrasitoplasma. Infeksi Chlamydia trachomatis di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris sudah dianggap sebagai suatu masalah utama kesehatan masyarakat. infeksi Chlamydia ini umumnya bersifat asimptomatik sehingga penderita tidak menyadarinya dan tidak pergi untuk berobat Infeksi Chlamydia sebagai suatu penyakit menular seksual (STI = Sexually Transmitted Infection) dapat melibatkan beberapa organ, yaitu cerviks, urethra, salping, uterus dan epidydimis. Infeksi Chlamydia juga dapat menyebabkan penyakit lain seperti conjunctivitis, pneumonia, Fitz-Hugh-Curtis syndrome (inflamasi dari liver capsule), dan trachoma yang dapat menyebabkan kebutaan. Tipe infeksi 1)Kolonisasi Merupakan suatu proses dimana benih mikroorganismemenjadi flora yang menetap/residen. Mikroorganisme bisa tumbuhdan berkembang biak tetapi tidak bisa menimbulkan penyakit.Infeksi terjadi ketika mikroorganisme yang menetap tadi suksesmenginvasi/menyerang bagian tubuh/host manusia yang systempertahanannya tidak efektif dan pathogen menyebabkankerusakan jaringan. 2)Infeksi local Spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimanamikroorganisme tinggal. 3) Infeksi Sistemik Terjadi bila microorganisme menyebar kebagian tubuh yanglain dan menimbulkan kerusakan. 4)Bakterimia Terjadi ketika di dalam darah ditemukan adanya bakteri. 5)Septikimia Multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksisistemik. 6) Infeksi akut Infeksi yang muncul dalam waktu singkat. 7) Infeksi kronik Infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama(dalam hitungan bulan/tahun) Tugas individu Carilah 10 penyakit yang disebabkan oleh bakteri Carilah 10 penyakit yang disebabkan oleh virus Carilah 5 penyakit yang disebabkan oleh jamur Carilah 5 penyakit yang disebabkan oleh parasit (cacing) THANK YOU