Anda di halaman 1dari 18

IUGR DAN IUFD

KELOMPOK 8
FITRIA NURUL HIKMAH (P17324419010)
HAYATUN NISA (P17324419011)
IUGR (Intra Uterine Growth Retardation )
• IUGR adalah kondisi yang menyebabkan janin
tidak berkembang sempurna di dalam kandungan
• IUGR adalah kondisi janin dikatakan tidak
berkembang dalam kandungan dan mengalami IUGR
(janin tidak berkembang) ketika beratnya berada
di bawah persentil ke-10 untuk rata-rata berat
seharusnya di setiap usia kehamilan.
PENYEBAB
1. Gangguan Placenta
• Penyebab umum IUGR adalah kelainan
plasenta yang membuatnya tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Posisi plasenta terlalu
rendah di dalam rahim (plasenta previa) juga
bisa meningkatkan risiko janin tidak
berkembang. Kondisi janin tidak berkembang juga
dapat terjadi sebagai akibat dari masalah
kesehatan tertentu pada ibu.
2. ibu hamil menderita diabetes gestasional

Diabetes gestational hanya terjadi pada ibu


hamil dan biasanya akan dimulai pada pertengahan
trimester kedua. Ini juga sama dengan jenis
diabetes tipe 1 dan 2 dimana kadar gula darah
dalam tubuh ibu hamil menjadi sangat tinggi.
Ketika kadar gula darah dalam tubuh ibu sangat
tinggi maka tubuh bayi dalam kandungan juga
terkena reaksi seperti menghasilkan insulin yang
sangat tinggi. Dampaknya maka penyerapan nutrisi
tidak terjadi dengan baik sehingga bayi bisa
henti tumbuh.
• Ibu menderita penyakit tekanan darah tinggi

Beberapa ibu hamil memang menderita penyakit


tekanan darah tinggi selama hamil. Kondisi ini
bisa terjadi selama hami saja atau memang
sebelum hamil. Penyakit tekanan darah tinggi
sangat berbahaya untuk ibu hamil karena aliran
darah ke plasenta memang tidak terjadi dengan
lancar. Ini bisa membuat bayi tidak menerima
aliran darah yang dibutuhkan dan kekurangan
nutrisi. Terkadang bayi tidak bisa tumbuh dengan
baik karena efek stres berlebihan dalam rahim.
• Ibu hamil kekurangan nutrisi

• Nutrisi ibu hamil memang harus sangat


diperhatikan. Ketika ibu hamil tidak bisa
mengkonsumsi makanan yang sehat dan penuh
nutrisi maka janin akan menerima dampak yang
sama. Janin tidak menerima nutrisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan, otot,
tulang dan sistem syaraf. Dampaknya maka bayi
tidak akan tumbuh dengan baik dan sering gagal
tumbuh dalam kandungan.
Gejala IUGR
1. Bayi terlihat dengan ukuran yang kecil. Secara
umum ciri IUGR yang sering terlihat adalah ukuran
bayi yang sangat kecil dalam kandungan ibu.
Umumnya berat badan bayi akan dipertimbangkan
dengan berat kurang dari 90 persen janin yang
sehat dengan usia kehamilan yang sama

2.Bayi IUGR akan lahir dengan kondisi fisik lemah,


kulit berkerut dan sangat tipis, kulit longgar,
warna pucat, tali pusar yang sangat kusam dan tipis.
• Adanya masalah struktural pada janin. Jika
penyebab IUGR berhubungan dengan masalah
kromosom maka biasanya dokter akan menemukan
masalah struktural pada bayi. Bayi dalam
kandungan terlihat memiliki pertumbuhan aneh
pada wajah, kaki, tangan dan juga organ dalam
bayi. Biasanya bayi seperti ini mengalami
gangguan kromosom.
• Gerakan janin yang lemah. Kemudian dalam
pemeriksaan USG maka biasanya bayi yang
mengalami IUGR akan memiliki gerakan tubuh yang
lambat. Janin atau bayi dalam kandungan mungkin
juga memiliki otot tubuh yang lemah sehingga
memang tidak bisa bergerak dengan normal.
IUFD (Intra Uterine Fetal Death)
• Intra Uterin Fetal Death (IUFD) adalah kematian
janin dalam kehamilan sebelum terjadi proses
persalinan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas
atau BB janin lebih dari 1000 gram. ( Kamus
istilah kebidanan)
• Kematian janin dalam kandungan / IUFD adalah
kehamilan yang terjadi saat usia kehamilan lebih
dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran
500 gram atau lebih. (dr. Nasdaldy, Sp.OG)
• Kematian janin dalam kandungan adalah keadaan
tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam
kandungan. KJDK / IUFD sering dijumpai baik pada
kehamilan dibawah 20 minggu / sesudah 20 minggu.
Berdasarkan waktunya, IUFD dibagi menjadi tiga,
yaitu:
• Early IUFD, yaitu kematian janin yang terjadi
pada usia kehamilan 20–27 minggu.
• Late IUFD, yaitu kematian janin yang terjadi
pada usia kehamilan 28–36 minggu.
• Aterm IUFD, yaitu kematian janin yang terjadi
pada usia kehamilan 37 minggu atau lebih.
PENYEBAB
• Penyebab dari IUFD seringkali dipicu oleh
Ketidak cocokan rhesus darah ibu dan janin,
ketidak cocokan golongan darah ibu dan janin,
gerakan janin yang terlalu aktif, penyakit pada
ibu, kelainan kromosom, trauma saat hamil,
infeksi pada ibu, kelainan bawaan janin,
perdarahan antepartum, penyakit saluran
kencing, penyakit endokrin, malnutrisi, dll.
Pada 25-60 % kasus penyebab kematian janin
tidak jelas. Kematian janin dapat disebabkan
oleh faktor maternal, fetal, atau kelainan
patologik plasenta.
1. Fetal (Penyebab 25-40%)
Anomali/malformasi kongenital mayor : Neural tube defek,
hidrops, hidrosefalus, kelainan jantung congenital.
• Kelainan kromosom termasuk penyakit bawaan. Kematian janin
akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat
kematian sudah terjadi, melalui otopsi bayi. Jarang
dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam
kandungan. Selain biayanya mahal, juga sangat berisiko.
Karena harus mengambil air ketuban dari plasenta janin
sehingga berisiko besar janin terinfeksi, bahkan lahir
prematur.
• Kelainan kongenital (bawaan) bayi. Yang bisa mengakibatkan
kematian janin adalah hidrops fetalis, yakni akumulasi
cairan dalam tubuh janin. Jika akumulasi cairan terjadi
dalam rongga dada bisa menyebabkan hambatan nafas bayi.
Kerja jantung menjadi sangat berat akibat dari banyaknya
cairan dalam jantung sehingga tubuh bayi mengalami
pembengkakan atau terjadi kelainan pada paru-parunya.
• Janin yang hiperaktif Gerakan janin yang
berlebihan, apalagi hanya pada satu arah saja bisa
mengakibatkan tali pusat yang menghubungkan ibu
dengan janin terpelintir. Akibatnya, pembuluh
darah yang mengalirkan suplai oksigen maupun
nutrisi melalui plasenta ke janin akan tersumbat.
Tak hanya itu, tidak menutup kemungkinan tali
pusat tersebut bisa membentuk tali simpul yang
mengakibatkan janin menjadi sulit bergerak. Hingga
saat ini kondisi tali pusat terpelintir atau
tersimpul tidak bisa terdeteksi. Sehingga, perlu
diwaspadai bilamana ada gejala yang tidak biasa
saat hamil.
2. Placental (Penyebab 25-35%)

• Abruption
• Kerusakan tali pusat
• Infark plasenta
• Infeksi plasenta dan selaput ketuban
• Intrapartum asphyxia
• Plasenta Previa
• Twin to twin transfusion S
• Chrioamnionitis
• Perdarahan janin ke ibu
• Solusio plasenta
3. Maternal (Penyebab 5-10%)

• Diabetes Mellitus
• Hipertensi
• Trauma
• kehamilan lewat waktu (posterrm)
• Ruptur uterus
• Postterm pregnancy
• Obat-obat
Tanda dan Gejala

• Pertumbuhan janin (-) bahkan janin mengecil sehingga


tinggi fundus uteri menurun.
• Bunyi jantung janin tak terdengar dengan tetoskop
dan dipastikan dengan doppler.
• Keluhan ibu: menghilangnya gerakan janin.
• Berat badan ibu menurun.
• Tulang kepala kolaps.
Pencegahan
• Upaya mencegah kematian janin, khususnya yang
sudah atau mendekati aterm adalah bila ibu
mersa gerakan janin menurun, tidak bergerak,
atau gerakan janin terlalu keras, perlu
dilakukan pemeriksaan ultrasonografi.
Perhatikan adanya solusio plasenta. Pada
gamelli dengan T + T (twin to twin transfusio)
pencegahan dilakukan dengan koagulasi pembuluh
anastomosis.
Komplikasi
• Trauma emosional yang berat terjdi bila waktu
antara kematian janin dan persalinan cukup
lama.
• Dapat terjadi infeksi bila ketuban pecah.
• Dapat terjadi koagulopati bila kematian janin
berlangsung lebih dari 2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai