Matematika Ekonomi Materi 3
Matematika Ekonomi Materi 3
EKONOMI
Teori Fungsi
Wahyu Hidayat R.
Syamsul Hadi
Hubungan 2
fungsi linier Kurva Tracing
Bentuk-bentuk Proses
Fungsi Kuadrat Cara melukis
Fungsi
fungsi kuadrat
Fungsi Pecah Metode
Fungsi Non Matematis
Fungsi Pangkat Tinggi
Linier
Fungsi Eksponensial
Fungsi Logaritma
d. Fungsi Eksponensial : y = 𝑎𝑥
e. Fungsi Logaritma : y = 𝑎 𝑏 log x
1. FUNGSI LINIER
fungsi dimana variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu.
Bentuk umum fungsi linier adalah:
Y = f(x) y = a+bx
Dimana:
a dan b adalah bilangan konstan
X adalah variabel bebas
Y adalah variabel terikat
• Dua macam cara untuk melukis fungsi linier:
1) Kurva Tracing Proses menentukan titik-titik yang dilalui kurva
fungsi linier dengan cara menentukan nilai variabel bebas
sembarang sehingga diperoleh nilai-nilai fungsi atau variabel
terikat dan diperoleh titik koordinat yang dilalui kurva fungsi
linier.
Contoh 1: Lukis grafik y = 4x + 12
Jawab : Dengan tracing proses, dibuat tabel x dan y sebagai berikut:
X Y y
12
-2 4 y = 4x + 12
-1 8
0 12
2 20
1 16
-3 0 x
2) Cara Matematis cara ini dilakukan dengan jalan menyelidiki ciri-
ciri penting yang terdapat dalam fungsi.
Contoh 2 : Lukis grafik y = 2x + 1
Jawab : - menentukan titik potong fungsi dengan sumbu y,
x = 0 y = 1 (0,1)
- titik potong dengan sumbu x,
y = 0 x = -1/2 (-1/2, 0)
y
y = 2x + 1
-1/2 0 x
D. PERUBAHAN BENTUK UMUM FUNGSI LINIER
1) Fungsi Linier Melalui Satu Titik dengan Koefisien Arah Tertentu
Bentuk umum : y = a + bx
Garis melalui Titik A (𝑥1 , 𝑦1 ) 𝑦1 = a + b𝑥1
y - 𝑦1 = bx + b𝑥1
y - 𝑦1 = b (x - 𝑥1 )
Sehingga fungsi linier yang melalui satu titik dapat dirumuskan:
y - 𝑦1 = b (x - 𝑥1 )
Contoh 3
Tentukan fungsi linier melalui titik A (4,2) dengan koefisien arah = 2
Jawab: y - 𝑦1 = b (x - 𝑥1 )
y – 2 = 2 (x – 4)
y – 2 = 2x – 8
y = 2x - 6
2) Fungsi Linier Melalui Dua Titik
Bentuk umum fungsi linier : y = a + bx
Melalui titik A (𝑥2 , 𝑦2 ) 𝑦2 = a + b𝑥2
Melalui titik B (𝑥1 , 𝑦1 ) 𝑦1 = a + b𝑥1
𝑦2 − 𝑦1 = b𝑥2 - b𝑥1
𝑦2 − 𝑦1
b =
𝑥2 − 𝑥1
Garis melalui titik A (𝑥1 , 𝑦1 ) y - 𝑦1 = b (x - 𝑥1 )
𝑦2 − 𝑦1
y - 𝑦1 = (x - 𝑥1 )
𝑥2 − 𝑥1
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
𝑦 −4 𝑥 −2
=
2 −4 3 −2
(y – 4) 1 = (x-2) – 2
y – 4 = -2x + 4
y = -2x + 8
E. HUBUNGAN DUA FUNGSI LINIER
1. Dua Fungsi Linier yang Sejajar
Dua garis akan sejajar jika koefisien arah kedua garis itu sama.
y
b = 𝑏1
0 x
y = 𝑎1 + 𝑏1 𝑥1
Contoh 5 y = a + bx
Tentukan fungsi linier yang melalui titik A (2,4) dan // dengan y = 3x-1
Jawab: Garis melalui A (2,4) y - 𝑦1 = b ( x - 𝑥1 )
Dengan koefisien arah = 3
Maka,
y – 4 = 3 (x-2)
y = 3x -2
2. Dua Fungsi Linier yang Berpotongan
Dua garis berpotongan akan memiliki titik potong. Syarat
perpotongan, jika koefisien arah garis yang satu tidak sama dengan
koefisien arah garis yang kedua.
Misalnya : garis A ; y = a + bx
garis B ; y = 𝑎1 + 𝑏1 x
A perpotongan dengan B jika
𝑏1 ≠ 𝑏1
Contoh 6
Tentukan koordinat titik potong antara garis A ; y = 2x – 2 dengan B ;
y=x+4
Jawab : Mengeliminasikan kedua garis tersebut
y = 𝑦1
2x – 2 = x + 4
x =6
untuk x = 6 y = 2x – 2
y = 2(6) – 2
y =10 (6,10)
3. Dua Fungsi Linier Saling Tegak Lurus
Dua garis saling tegak lurus, jika koefisien arah garis yang satu
dikalikan yang lain hasilnya b . 𝑏1 = -1
Misalnya:
Garis A ; y = ax + bx
Garis B ; y = 𝑎1 + 𝑏1 x
Garis A tegak lurus dengan garis B atau sebaliknya jika b . 𝑏1 = -1
Contoh 7 : Tentukan fungsi linier melalui titik A (2,4) dan tegak lurus
dengan y = 2x – 1 Jawab : Koefisien arah garis y = 2x – 1 b = 2
Maka,
y b . 𝑏1 = -1
y = 𝑎1 + 𝑏1 𝑥1 2 . 𝑏1 = -1
𝑏1 = -1/2
Maka persamaan garis melalui dua titik A (2,4)
𝑦1 ˔ y, b . 𝑏1 = -1
y - 𝑦1 = b ( x - 𝑥1 )
y - 4 = b ( x - 2)
y = a + bx y = -1/2x + 5
0 x
F. FUNGSI KUADRAT
• adalah fungsi dimana variabel bebasnya paling tinggi berpangkat
dua. Bentuk umum fungsi kuadrat :
1. y = f(x) y = a𝒙𝟐 + bx + c
y = variabel terikat
x = variabel bebas
a,b,c = bilangan konstan
a = koefisien arah yang menentukan ke arah mana fungsi
kuadrat bergerak
Jika :
a > 0 : fungsi kuadrat membuka ke atas
a < 0 : fungsi kuadrat membuka ke bawah
2. x = f(x) x = a𝒚𝟐 + by + c
Jika :
a > 0 : fungsi kuadrat membuka ke kanan
a < 0 : fungsi kuadrat membuka ke kiri
• Fungsi kuadrat dapat dilukiskan dalam grafik menurut dua cara :
a. Kurva Tracing Proses y y = 𝑥2
Misalkan : y = f (x) y = 𝑥 2 X Y
Berarti : a = 1 positif -2 4
b=0 -1 1 4
0 0
c=0 2 4
y = 𝑥2 1 1
b. Metode Matematis -2 0 2 x
Misalnya :
Fungsi kuadrat y = f(x) y = a𝑥 2 + bx + c
1) Mencari titik potong fungsi dengan sumbu x dan y
Bentuk umum fungsi kuadrat y = a𝑥 2 + bx + c
a) Titik potong dengan sumbu y, jika x = 0, maka y = c (0,c)
b) Titik potong dengan sumbu x, jika y = 0, maka 0 = a𝑥 2 + bx + c
- Jika diskriminan > 0, yaitu :
𝑏 2 - 4ac > 0, maka ada dua titik potong, yaitu:
−𝑏± 𝑏 2 −4𝑎𝑐
𝑥1 , 𝑥2 =
2𝑎
- Jika 𝑏 2 - 4ac = 0, maka hanya terdapat satu titik potong yaitu :
−𝑏
𝑥1 = 𝑥2 =
2𝑎
- Jika 𝑏 2 - 4ac < 0, maka tidak terdapat titik potong dengan sumbu x
2) Mencari koordinat titik puncak
−𝑏
x=
2𝑎
−𝐷
y=
4𝑎
3) Mencari sumbu simetris
−𝑏
x=
2𝑎
Contoh 8
Lukislah grafik y = 𝑥 2 - 8x + 15
Jawab:
1. - Titik potong pada sumbu y, jika x = 0
y = 15 (0,15)
- Titik potong pada sumbu x, jika y = 0
0 = 𝑥 2 - 8x + 15
D = 𝑏 2 - 4ac = 64 – 4 . 1 . 15 = 4 > 0
Karena D > 0, maka terdapat dua titik potong fungsi dengan sumbu x
−𝑏± 𝑏 2 −4𝑎𝑐 8±2
𝑥1 , 𝑥2 = 𝑥1 =
2𝑎 2
−(−8)± 64−4.1.15 8±2
𝑥1 , 𝑥2 = 𝑥1 = = 5 (5,0)
2 2
8± 64−60 8−2
= 𝑥2 = = 3 (3,0)
2 2
8±2
𝑥1 =
2
2. Titik Puncak
y
−𝑏 8
x= = =4 15 y = 𝑥 2 - 8x + 15
2𝑎 2
− 𝐷 −4
y= = = -1
4𝑎 4
Titik puncak = (4,-1)
3. Sumbu simetri
−𝑏 8
x= = =4
2𝑎 2
0 3 x
4 5
-1
• Kesimpulan:
Untuk y = f (x) y = a𝑥 2 + bx + c, maka
Jika a > 0 fungsi membuka ke atas
a < 0 fungsi membuka ke bawah
y = c titik potong antara fungsi dengan sumbu y
D > 0 dua titik potong antara fungsi dengan sumbu x
D = 0 satu titik potong
D < 0 tidak memotong sumbu x
−𝑏 −𝑏 −𝐷
x = 2𝑎 : sumbu simetri, dan ( 2𝑎 , 4𝑎 ) : koordinat titik puncak.
• Pembahasan tersebut hampir sama untuk fungsi kebalikannya:
x = f (y) x = a𝑦 2 + by + c, maka:
Jika a > 0 fungsi membuka ke kanan
a < 0 fungsi membuka ke kiri
x = c titik potong antara fungsi dengan sumbu x
D > 0 dua titik potong antara fungsi dengan sumbu y
D = 0 satu titik potong antara fungsi dengan sumbu y
D < 0 tidak ada titik potong antara fungsi dengan sumbu y
−𝑏
y= : persamaan sumbu simetri sejajar sumbu x, dan
2𝑎
−𝑏 −𝐷
( , ) : koordinat titik puncak.
2𝑎 4𝑎
H. PENERAPAN FUNGSI DALAM EKONOMI
1. Fungsi Permintaan (Demand Function)
2. Fungsi Penawaran (Supply Function)
3. Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium)
4. Pengaruh Pajak pada Keseimbangan Pasar
a. Pajak per-unit
b. Pajak Persentase
c. Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
d. Analisis Break Even (pulang pokok)
1. Fungsi Permintaan
• Konsep dasar fungsi permintaan untuk suatu barang/jasa dinyatakan dalam
bentuk hubungan antara kuantitas yang diminta dan variabel spesifik yang
mempengaruhi permintaan dari barang dan jasa itu.
• Dalam bentuk model matematik, konsep permintaan untuk suatu barang/jasa,
dinotasikan sebagai berikut:
𝑄𝑑𝑥 = f 𝑃𝑥 , 𝐼, 𝑃𝑦 , 𝑃𝐸 , 𝑇, 𝐴
𝑄𝑑𝑥 = kuantitas permintaan barang/jasa x
𝑃𝑥 = harga barang x
I = pendapatan konsumen
𝑃𝑦 = harga barang lain berkaitan
𝑃𝐸 = ekspektasi konsumen terhadap harga dari barang x di masa
mendatang
T = selera konsumen
A = pengeluaran iklan
• Dari ke-6 variabel bebas diatas, variabel harga barang x yang dianggap
paling penting, sehingga digunakan sebagai variabel bebas. Sedangkan
kelima variabel lainnya dianggap konstan. Dengan demikian, penulisan
fungsi permintaan dapat ditulis kembali secara lebih sederhana menjadi:
Q = f (𝑃𝑥 )
• Dalam bentuk persamaan linier : 𝐹𝐷 : 𝑄𝑥 = a - b𝑃𝑥
• Dalam bentuk persamaan kuadrat : 𝐹𝐷 : 𝑄𝑥 = -a𝑃 2 𝑥 + b𝑃𝑥 + c
Dimana: Q = jumlah barang x yang diminta
P = harga barang x
Dengan mengingat pengertian permintaan, jika harga barang x
meningkat, maka jumlah barang x yang diminta menjadi berkurang,
begitu sebaliknya.
• Sifat-sifat umum fungsi permintaan:
a. Baik P maupun Q selalu positif dan paling kecil adalah nol
0≤P≤a
0 ≤ Q ≤ b ; a dan b adalah bilangan konstan
b. Pada fungsi permintaan, sebuah nilai Q hanya mempunyai nilai P,
dan sebaliknya, nilai P hanya mempunyai sebuah nilai Q (bi-unique)
c. Fungsi permintaan terlukis dari kiri atas ke kanan bawah
(monotinically decreasing).
Contoh 10
Jika diketahui Fungsi Permintaan adalah 𝐹𝐷 : 𝑃 = 𝑄 2 - 9𝑄 + 18
a. Tentukan batas- batas P dan Q untuk fungsi tersebut
b. Tentukan P tertinggi
c. Tentukan Q menjadi barang bebas
d. Gambarkan dalam grafik
Jawab:
a. Batas-batas P dan Q yang didapat berlaku dalam fungsi permintaan pada
fungsi 𝑃 = 𝑄 2 - 9𝑄 + 18
Adalah untuk 0 ≤ P ≤ 18
0≤Q≤3
b. Harga tertinggi adalah untuk Q = 0, maka P = 18
c. Barang Q menjadi barang bebas, jika P = 0, maka
0 = 𝑄 2 - 9𝑄 + 18
(Q-3) (Q -6) = 0
Q1 = 3 dan Q2 = 6
Untuk Q = 3, P = 0, berarti pada Q = 3 barang sudah tidak berharga lagi (free
goods).
d. Gambar di papan tulis
2. Fungsi Penawaran (Supply Function)
• Konsep dasar dari fungsi penawaran dari suatu produk, dapat dinyatakan
dalam bentuk hubungan antara kuantitas dan variabel spesifik yang
mempengaruhi penawaran dari produk itu.
• Dalam model matematik dari konsep penawaran suatu produk :
𝑄𝑠𝑥 = f 𝑃𝑥 , 𝑃𝐼 , 𝑃𝑦 , 𝑇, 𝑃𝐸 , 𝑁𝑇
TC = VC + FC
TR =TC
BEP
0 Q
• Untuk menentukan titik break evennya, dapat dicari dengan
mengeliminasikan antara fungsi penerimaan total dan fungsi biaya total,
yaitu: TR = TC
P.Q = VC + FC, jika VC = a.Q (total biaya variabel)
maka: PQ – a.Q = FC
Q = FC/ (P-a)
Selisih antara harga jual dan biaya variabel per unitnya disebut sebagai
kontribusi marjin.
Contoh 16
Suatu industri Kerajinan Keramik menghasilkan sebuah produk dengan
biaya variabel per unitnya Rp 9.000,- Sedangkan biaya tetap dalam kegiatan
produksi dikeluarkan sebesar Rp 6.000.000,- Pemilik usaha tersebut
menentukan harga jual produk per unitnya sebesar Rp 15.000,-. Tentukan
berapa jumlah unit produk yang harus dijual agar pemilik usaha tersebut
tidak mengalami kerugian atau dalam kondisi impas? Jika pemilik usaha
tersebut mampu menjual produksi sebanyak 1200 unit, maka tentukan
berapa keuntungan yang diperolehnya?
Jawab: Diketahui: VC = Rp 9.000 Q, FC = Rp 6.000.000,- dan P = Rp 15.000 Q
a. Titik impas; TR = TC
TR = 15.000Q dan TC = 9.000 Q + 6.000.000
15.000 Q = 9.000 Q + 6.000.000
6.000 Q = 6.000.000
Q = 1.000 unit
Jika, dinyatakan dalam bentuk rupiah, maka nilai pulang pokoknya, sebesar
TR = 15.000 (1.000) Q = FC/(P-a)
= Rp 15.000.000,- (nilai TR = TC) = 6.000.000/(15.000-9.000)
atau = 1.000 unit
b. Untuk Q = 1200 unit, maka ;
Profit ; π = TR – TC
= TR – (VC+FC)
π = 15.000 Q – (9.000 Q + 6.000.000)
= (15.000Q-9.000Q) - 6.000.000
= 6.000Q - 6.000.000
= 6.000(1200) – 6.000.000
π = Rp 1.200.000,-
TUGAS (Tulis di Double Folio) harus bisa dibaca
tulisannya
1. Buatlah rangkuman dari bab ini tentang:
a. Fungsi Permintaan
b. Fungsi Penawaran
c. Keseimbangan Pasar
d. Analisis Break Even