Mengurangi kegemukan
Berhenti merokok
Berhenti minum kopi
Batasi makan garam/lemak
Tingkatkan masukan kalium
Latihan fisik teratur /Rajin olahraga
Mengubah gaya hidup
Menghindari obat-obat yang dapat
meningkatkan tekanan darah
Menurut Junaidi (2011) , pengkajian primer
pada pasien stroke adalah dengan ABC (Air
way , Breathing , Circulation
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan peningkatan intra kranial.
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
penurunan energi dan kelelahan.
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan kekuatan otot.
Resiko kerusakan integritas kuli berhubungan dengan
gangguan mobilitas fisik.
Definisi
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016
gangguan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam
gerakan fisik dari satu arah atau lebih ekstremitas
secara mandiri.
Kondisi klien yang terkait dalam gangguan mobilitas fisik
menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016 yaitu:
◦ Stroke
◦ Cedera madula spinalis
◦ Trauma
◦ Fraktur
◦ Osteoarthritis
Luka tekan atau dekubitus merupakan masalah akut
yang terus menerus terjadi pada situasi perawatan
pemulihan. Salah satu aspek utama dalam pemberian
asuhan keperawatan adalah mempertahankan
integritas kulit. Intervensi perawatan terencana dan
konsisten merupakan intervensi penting untuk
menjamin perawatan yang berkualitas tinggi.
(Agoes, 2008) dalam jurnal keperawatan HKBP
belige, 2013.
Etologi Luka tekan menurut Era, 2009 yaitu :
Usia
Temperatur
Nutrisi
Tekanan
Pergesekan dan pergeseran
Kelembaban
Intervensi atau tindakan yang diberikan untuk
mencegah terjadinya luka tekan menurut Kusmawan,
2008 dalam Jurnal keperawatan HKBP balige (2013)
merubah posisi dapat melancarkan peredaran darah
serta memperbaiki pengaturan metabolisme tubuh
mengembalikan kerja fisiologi organ-organ vital dan
perubahan posisi juga memungkinkan kulit yang
tertekan terekspose udara.
Memberikan posisi 30 derajat yaitu posisi kepala
tempat tidur ditinggikan sampai 30 derajat, dapat
disanggah dengan bantal atau busa. Posisi ini terbukti
menjaga pasien terbebas dari penekanan pada area
trokanter dan sakral.
Desain Penelitian
Studi kasus ini adalah untuk mengeksplorasi
masalah asuhan keperawatan pada klien yang
mengalami Stroke dengan Gangguan Mobilitas Fisik
Di Ruang ICU RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
Batasan Istilah
Asuhan Keperawatan Klien Yang Mengalami Stroke
Dengan Gangguan Moblitas Fisik Di Ruang ICU
RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
Partisipan
Partisipan pada penelitian adalah pasien dengan
Stroke yang sama.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Waktu dan lokasi penelitian ini dilakukan pada pasien
dengan stroke yang mengalami gangguan mobilitas fisik
di ruang ICU RSUD Dr. Soedirman Kebumen pada
tanggal ....-.... 2018
Pengumplan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
Wawancara ( hasil anamnesis berisi tentang identitas
klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang-dulu
dll). Sumber data dari klien, keluarga, perawat lainya
Observasi dan pemeriksaan fisik ( dengan pendekatan
IPPA: Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi) pada sistem
tubuh klien.
Studi dokumentasi dan angket ( hasil dari pemeriksaaan
diagnostik dan data lain yang relevan).
Uji Keabsahan Data
Untuk menjaga keabsahan data dan menghindari
kekeliruan data, data yang diambil dari data primer
klien dan divalidasi kembali kepada klien yang
bersangkutan .
Analisis Data
Pengumpumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode wawancara pada klien dan keluarga, observasi,
pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi kemudian data-
data akan di analisa sehingga muncul diagnosa
keperawatan yang akan diatasi dengan rencana asuhan
keperawatan sehingga maslah keperawatan klien dapat
teratasi.
Setelah semua data terkumpul dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, rencana asuhan keperawatan, implementasi,
dan evaluasi selanjutnya akan dibahas dan dibandingkan
dengan klien lainnya.
Etika Penelitian
Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi
kasus, terdiri dari:
Informed Consent (persetujuan menjadi klien)
Anonimity (tanpa nama)
Confidentiality (kerahasiaan)