explanation
interpretation
Sociocultural Practice
(Level Makro)
Discourse Practice Mengapa?
deskription
(Level Meso)
Bagaimana?
Teks
(Level Mikro)
Apa?
Prinsip-prinsip AWK
• Analisis wacana kritis berkomitmen dengan ilmu sosial. Dengan demikian, peneliti
yang menerapkan analisis wacana kritis pada umumnya digerakkan oleh kepekaan
terhadap suatu ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Wacana yang kerap
1 menjadi perhatian peneliti dalam AWK umumnya berkaitan dengan praktis sosial ;
dominasi, marginalisasi, hegemoni, rasisme, kuasa, ideologi, identiti, dll.
• Analisis wacana kritis menilai bahwa wacana adalah sejarah (Fairclough dan Wodak
1997, 276 – 277). Dengan arti lain wacana tidak dihasilkan dan tidak akan pernah
4 dapat dipahami tanpa memahami konteks atau sejarah yang melingkupinya.
• Bagi pendekatan ini, menganalisis wacana adalah sebuah penafsiran dan penjelasan.
Segala keragaman dan kekaburan dari sebuah teks hanya akan jelas melalui analisis
yang teliti dan berhat-hati dan teliti. Selain itu setiap penafsiran dan penjelasan yang
5 telah dihasilkan bersifat terbuka . (Fairclough & Wodak, 1997: 278-279)
• Peneliti yang menerapkan analisis wacana mempunyai peranan untuk mengubah pola
wacana dan kuasa dalam ketimpangan sosial. Hal ini tentunya akan mampu
6 menciptakan suatu tatanan kehidupan yang lebih baik di masyarakat.
Kerangka Analisis
AWK Model
Norman Fairclough
DISCOURSE
TEKS Intertekstualiti
PRACTICE
SOCIOCULTURAL
PRACTICE
?
LEKSIKAL
DIMENSI
TEKSTUAL
teks
Dimensi Tekstual
Fairclough mengemukakan
bahwa analisis teks
merupakan analisis terhadap Kohesi dan Keherensi (leksikal, repetisi,
teks yang terdapat dalam sinonim, referesi, penggantian, kata
wacana. Teks dinilai sebagai hubung , dll.
domain representasi dan
signifikasi dunia dan
pengalaman dll. Dan teks Tata Bahasa (ketransitifan, tema, dan
terbuka untuk pelbagai modalitas)
interpretasi. Ada beberapa
bentuk atau sifat teks yang
dapat dianalisis dalam
membongkar makna melalui Diksi (pilihan kata)
dimensi tekstual, di
antaranya ialah:
Fairclough, 1992a 75 – 78,
234-237 ; 1995a 133-134
KOHESI DAN KOHERENSI
Representasi Wacana
Fairclough mengemukakan
bahwa intertekstualiti adalah
sumber dari teks lain yang Praandaian (presupposition)
digunakan untuk membentuk
teks baru. Intertektualiti Ironi (Irony)
dapat dimanifestasikan ke
dalam beberapa cara:
Negasi (Negation)
Fairclough, 1992a : 84-85
Metadiscourse
REPRESENTASI WACANA
• Representasi wacana merujuk pada istilah
bagaimana suatu peristiwa dilaporkan,
apakah dilengkapi dengan kutipan
/petikan pihak tertentu, atau apakah
dilengkapi dengan hasil temuan, hasil
seminar, wawancara, percakapan, dll.
PRAANGGAPAN
• Praanggapan dalam intertektualiti merupakan
proposisi yang diciptakan oleh produsen teks
berupa usul/informasi lama yang ditempatkan
sebagai sesuatu yang dipandang benar
sehingga mampu menggiring opini pembaca.
• Bagian dari konvensi yang dihubungkan dengan tindakan yang dikaitkan pula dengan proses
produksi, distribusi, dan kosumsi teks. Misalnya genre wawancara, ganre kegiatan belajar-mengajar,
ganre karya ilmiah, dll.
Type Aktivitas
• Bagian yang lebih spesifik dari ganre. Dan dikaitkan dengan bagaimana tindakan dan subjek
dikomposisiskan dalam suatu organisasi. Misalnya genre wawancara memiliki type aktivitas yang
berbeda antara wawancara kerja dengan wawancara politik, dll.
Style/Gaya
• Bagian ini lebih menekankan pada bagaimana partisipan dalam suatu interaksi, misalnya ganre
wawancara yang dapat berupa style formal, informal, santai, dll.
Wacana
• Merujuk pada dimensi teks yang secara umum didefinisikan sebagai isi, ide, tema, topik, dsb. Misalnya
wacana feminis, wacana politik, wacana pendidikan, dll.
DIMENSI
KEWACANAAN
discourse
practice
Dimensi Kewacanaan
Fairclough mengemukakan
bahwa analisis kewacanaan
berfungsi untuk mengetahui
proses produksi, penyebaran
dan penggunaan teks.
Produksi Teks
Dengan demikian ketiga
tahapan tersebut mesti
dilakukan dalam Penyebaran Teks
menganalisis dimensi
kewacanaan.
Fairclough, 1992a : 65 Konsumsi Teks
PROSES PRODUKSI TEKS
• Dianalisis pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi teks
itu sendiri. (Siapa yang memproduksi teks). Analisis dilakukan
terhadap pihak pada level terkecil hingga level tertinggi
bahkan dapat juga pada level kelembagaan/pemilik modal.
Fairclough mengemukakan
bahwa analisis praktis sosial
didasarkan pada bahwa
konteks sosial yang ada di
luar teks mempengaruhi
Situasional
kelahiran sebuah
teks/wacana
Tiga level analisis Institusional
sosiocultural practice ini
adalah level situasional,
institusional, dan sosial
Fairclough, 1992a
Sosial
SITUASIONAL
• Setiap teks yang lahir pada umumnya
dihasilkan dalam suatu kondisi (lebih
mengacu pada waktu) atau suasana
yang khas dan unik. Atau dengan
kata lain, aspek situasional lebih
melihat konteks peristiwa yang terjadi
saat berita dimuat.
INSTITUSIONAL
• Institusional melihat bagaimana pengaruh
institusi organisasi dalam praktik produksi
wacana. Institusi ini bisa berasal dari
kekuatan internal media sendiri atau berasal
dari luar media yang menentukan proses
produksi berita. Institusional aparat dan
pemerintah juga bisa dijadikan salah satu hal
yang mempengaruhi isi dari sebuah teks
SOSIAL