ASERTIF
Disusun oleh Kelompok 8:
Arikhah Nafsiyah (P27820716036)
Girindra Findyanto (P27820716037)
Sisilia Sekar Asri M (P27820716038)
Nobia Esa Paramita (P27820716039)
Vika Fatimah Sani (P27820716040)
Komunikasi Asertif
Konsep Asertif
Asertif adalah kemampuan mengekspresikan
hak, pikiran, perasaan, dan kepercayaan
secara langsung, jujur, terhormat, dan tidak
mengganggu hak orang lain. Jadi, berani
untuk secara jujur dan terbuka menyatakan
kebutuhan, perasaan, dan pikiran dengan
apa adanya (Alberti dan Emmons, 2002).
Seseorang dikatakan asertif jika dirinya
mampu bersikap tulus dan jujur dalam
mengekspresikan perasaan, pikiran dan
pandangannya pada pihak lain. Dalam dunia
kesehatan, kususnya pelayanan ada
kalanya asertifitas harus benar-benar di
lakukan dalam usaha memberikan
pelayanan dan informasi yang sebenarnya
terhadap kondisi pasien, untuk menghindari
suatu kondisi yang dapat menimbulkan
kesalah pahaman antara perawat, pasien ,
maupun keluarga pasien.
Menurut Nasir, dkk (2009), munculnya perilaku
asertif karena adanya unsur-unsur, antara lain:
1. Kejujuran (Honesty)
2. Tanggung Jawab (Responsibility)
3. Kesadaran (Self-awareness)
4. Percaya diri (self confident)
Komponen Asertif
Menurut Eisler, Miller & Hersen, Johnson & Pinkton
dalam Jurnal Psikologi (2005), beberapa komponen
dari perilaku asertif, antara lain adalah:
1. Compliance
2. Duration of Replay
3. Loudness
4. Request for New Behaviour
5. Affect
6. Latency of Response
7. Non Verbal Behaviour (kontak mata, ekspresi mata,
jarak fisik, sikap badan, isyarat tubuh)
Keuntungan Asertif dalam Praktik
Keperawatan
Menurut Nasir, dkk. (2009), Asertif memiliki manfaat sebagai
berikut:
1. Meningkatkan self esteem dan percaya diri dalam
mengekspresikan diri sendiri.
2. Dapat bernegosiasi lebih produktif dengan orang lain.
3. Dapat mengubah situasi kerja yang negatif menjadi positif.
4. Mengingkatkan hubungan antarmanusia pada pekerjaan
dan mengurangi kesalahpahaman.
5. Meningkatkan pengembangan diri dan kepuasan diri pada
pekerjaan/karir sesuai dengan kebutuhan, gaya dan
kemampuan.
6. Mampu membuat keputusan dan lebih mempunyai peluang
mendapatkan apa yang dicari dalam hidup.
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keasertifan Perawat
Pola Asuh
Kebudayaan
Usia
Jenis Kelamin
Strategi Coping
Respon Asertif
Fensterheim dan Baer, (1980) berpendapat sesorang dikatakan
mempunyai sikap asertif apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata
maupun tindakan.
2. Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.
3. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan
dengan baik.
4. Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap
pendapat orang lain, atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan
cenderung bersifat negatif.
5. Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika
membutuhkan.
6. Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun
yang tidak menyenangkan dengan cara yang tepat.
7. Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan.
8. Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap
berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin
Belajar untuk menggunakan/melatih Ketrampilan Asertif