Pertemuan 7 Kwu
Pertemuan 7 Kwu
PERTEMUAN KE 7
Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di masyarakat
bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang
telah ditetapkan dan usaha yang telah dijalankan memperoleh simpati dari berbagai pihak.
Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk pengusaha yang bersih dan dapat memajukan
serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif lebih lama.
Dalam etika berwirausaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Adapun ketentuan yang
diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut :
1. Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam
suatu negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan,
terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3. Cara berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan
waktu yang berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh
tata krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-
gerik yang dapat mencurigakan.
Kemudian, etika atau norma yang harus dimiliki setiap pengusaha adalah sebagai berikut :
1. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun bertindak. Jujur
ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran,
usaha tidak akan maju dan tidak di percaya konsumen atau mitra kerjanya.
2. Bertanggung Jawab
Pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang
usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab
tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat
dan pemerintah.
3. Menepati Janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal
pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha
ingkar janji hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga
harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
4. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau
pelaporan kegiatan usahanya.
5. Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang
berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap
hukum dan peraturan telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan,
hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan
segera.
6. Suka Membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang
memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat
dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak
orang.
8. Mengejar Prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin
tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi
yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, perusaha juga harus
tahan mental tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang
dihadapi.
Prinsip2 Etika & Perilaku Bisnis
Menurut pendapat Michael josephson (1998) yang dikutip oleh zimmerer (1996: 27 – 28), secara
universal, ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku, yaitu:
1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh – sungguh, terus terang, tidak
curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.
2. Integritas, yaitu memegang prinsip melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hai, berani
dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat
dipercaya.
3. Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh, tidak
menginteprestasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistic dengan dalih
ketidakrelaan.
4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan Negara, tidak
menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalam suatu konteks
professional, menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang
bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentngan.
5. Kewajaran/ keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan,
memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap
perbedaan, serta tidak bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan
professional yang bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik
kepentingan.
6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolong –
menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang
lain.
7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasan dan hak
menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidak merendahkan dan
memperlakukan martabat orang lain.
8. Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh
kesadaran social, dan menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam
pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat
dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan
kemampuan terbaik, dan mengembangkan serta mempertahankan tingkat kompetensi
yang tinggi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggung jawab atas
keputusan dan konsekuensinya serta selalu memberi contoh
Cara2 mempertahankan standar Etika Bisnis
PERMENKES No 1244/Menkes/Per/XII/2009
Tentang
Pendelegasian Wewenang Pemberian Izin Usaha di Bidang Kesehatan dalam Rangka
Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal Kepada
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
http://dpmptsp.jatengprov.go.id/packages/upload/portal/files/Permenkes%20No%2012
44%20Tahun%202009.pdf
Adapun Daftar Kewenangan Izin Usaha di Bidang Kesehatan berdasarkan
Lampiran Permenkes No 1244/Menkes/Per/XII/2009, adalah sbb :
Terima Kasih