Anda di halaman 1dari 26

Daur Kompresi Uap

Daur Refrigerasi
Daur kompresi uap merupakan daur yang terbanyak
digunakan dalam daur refrigerasi.
Pada daur ini :
uap ditekan diembunkan menjadi cairan
tekananya diturunkan cairan menguap kembali.
Daur Refrigerasi Carnot
• Daur refrigerasi carnot merupakan suatu
pembatas yang tak dapat dilebihi jika
melakukan kerja di antara dua suhu
tertentu.
• Secara skematik, daur carnot
diperlihatkan dalam gambar 10-1a dengan
diagram suhu entropi yang bersangkutan
pada gambar 10-1b. Gambar 10-1a
• Mesin carnot menerima energi kalor pada
suhu tinggi, merubah sebagian menjadi
kerja, dan kemudian sisanya sebagai
kalor pada suhu yang lebih rendah

Gambar 10-1b
• Daur refrigerasi carnot merupakan
kebalikan dari mesin kalor karena
menyalurkan energi dari suhu rendah
menuju suhu yang lebih tinggi.
• Daur refrigerasi membutuhkan kerja
dari luar untuk dapat kerja.
• Penyerapan kalor dari sumber
bersuhu rendah pada proses 4-1 Gambar 10-2a
merupakan tujuan utama dari daur ini.
Diagram peralatan dan diagram entropi
suhu dari daur regrigerasi diperlihatkan
dalam gambar 10-2a dan b.

Gambar 10-2b
Proses-proses yang membentuk
daur tersebut adalah :
• 1-2 Kompresi adiabatik
• 2-3 Pelepasan kalor isotermal
• 3-4 Ekspansi adiabatik
• 4-5 Pemasukan kalor isotermal
Seluruh proses pada daur carnot
secara termodinamika bersifat
reversibel ( dapat dibalik ).
Daur carnot terdiri dari proses-
proses reversibel yang
menjadikan efisiensinya lebih
tinggi dari yang dapat dicapai
oleh daur nyata.
Koefisien Prestasi
konsep indeks prestasi pada daur refrigerasi sama dengan efisiensi :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
Istilah prestasi di dalam daur refrigerasi disebut dengan koefisien prestasi atau
COP ( Coefficient of peformance ), yang didefinikan sebagai :
𝑅𝑒𝑓𝑟𝑖𝑔𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖+
Koefisien prestasi ( COP ) =
𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ++

Substansi kerja dalam sistem refrigerasi disebut refrigeran.


Apa yang dapat dilakukan agar daur carnot menghasilkan koefisien prestasi yang tinggi ?

• Refrigerasi bermanfaat = perpindahan ( 4-1 atau daerah di bawah


garis 4-1)
• Kalor yang dikeluarkan dari daur (2-3 atau dibawah garis 2-3 )
• Perbedaan antara kalor yang dikeluarkan dari daur dan kalor yang
ditambahkan ke dalam daur adalah kalor bersih ( net heat ) (1-4-3-
2)
𝑇1 (𝑆1−𝑆4) 𝑇1
Koefisien prestasi = =
𝑇2−𝑇1 −(𝑆1−𝑆4) 𝑇2−𝑇1

Memperbesar harga T1 dan memperkceil harga T2 akan


memperbesar koefisien prestasi.
Gambar 10-3
Batas-batas Suhu
Pengkajian lebih mendalam menunjukan bahwa
persyaratan suhu selalu ditentukan pada sistem
refrigerasi. Misalnya, sistem refrigerasi harus dapat
menjaga suhu ruangan dingin pada -20°C, dan
melepaskan kalo ke atmosfir pada suhu 30°C. Kedua
suhu tersebut merupakan batas-batas yang harus diikuti
oleh suatu daur. Kedua suhu tersebut terdapat pada
gambar 10-4, yang dinyatakan dengan suhu Kelvin.

Gambar 10-4
Pada gambar 10-4 , suhu T2 harus dijaga tinggi tetapi tidak
boleh dibawah 303,5 K, sedangkan suhu T1 harus dijaga
tetap rendah tetapi tidak boleh melebihi 253,15 K. Lalu apa
yang dapat dilakukan terhadap suhu?

q = U A Δt

Gambar 10-4
Pompa Kalor Carnot
Pompa kalor menggunakan peralatan yang sama dengan
yang digunakan pada sistem refrigerasi, namun tujuannya
adalah untuk mengeluarkan kalor pada suhu tinggi. Walau
peralatan yang digunakan pada daur refrigerasi dan pompa
kalor sama, namun tujuannya berbeda.
Daur refrigerasi = menyerap kalor pada suhu rendah
Pompa kalor = mengeluarkan kalor pada suhu tinggi
Pada beberapa keadaan industri, pendinginan diperlukan di
suatu bagian, dan pemanasan diperlukan pada bagian lain.
Kedua kebutuhan tersebut dapat dilayani oleh sebuah
sistem kalor. Secara instalasi dapat dirancang untuk
bekerja sebagai pompa kalor dan sistem refrigerasi secara
bergantian. Contoh pengaplikasiannya adalah apabila
musim dingin dapat sebagai pemanas, dan pada musim
panas dapat digunakan untuk menyejukan.
Prestasi pompa kalor dinyatakan dengan faktor prestasi
(performance factor). Bila indeks prestasi didefinisikan
sebagai manfaat yang diinginkan dibagi dengan jumlah
pengeluaran, maka:

𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑢𝑟


Faktor Prestasi =
𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛
Jumlah energi yang menghasilkan
faktor prestasi dapat dinyatakan
dengan luas daerah pada diagram
suhu-entropi daur Carnot, seperti
pada gambar 10-5.
Daerah di bawah garis 2-3
menyatakan kalor yang
dikeluarkan oleh daur, dan bidang
1-2-3-4 merupakan kerja bersih Gambar 10-5

(net work).
Dari penjelasan pada slide sebelumnya, maka didapatkan :

𝑇2 (𝑠1 −𝑠4 ) 𝑇2
Faktor prestasi = =
(𝑇2 −𝑇1 )(𝑠1 −𝑠4 ) 𝑇2 −𝑇1

Daur refrigerasi dengan suhu seperti pada Gambar 10-5


akan memiliki koefisien prestasi sama dengan T1/(T2-T1).
Oleh karena itu
𝑇2 𝑇2 𝑇2 −𝑇1
Faktor prestasi = = - +1
𝑇2 −𝑇1 𝑇2 −𝑇1 𝑇2 −𝑇1
𝑇1
= + 1 = koefisien prestasi +1
𝑇2 −𝑇1

Karena itu pula faktor prestasi dapat bervariasi dari 1 hingga



Penggunaan Uap Sebagai Refrigeran
Daur refrigerasi Carnot merupakan daur yang paling efisien,
maka berbagai usaha digunakan agar mewujudkan menjadi
kenyataan. Jika suatu gas seperti udara, digunakan
sebagai refrigeran, maka daurnya akan berbentuk seperti
gambar 10-6.
1-2 : Kompresi isentropik
2-3 : Pendinginan pada tekanan tetap (isobarik)
3-4 : Ekspansi isentropik
4-1 : Pemanasan pada tekanan tetap (isobarik)

Gambar 10-6
Selain dari gas, refrigeran yang
mungkin digunakan adalah yang
mengembun selama pelepasan
kalor, dan mendidih pada saat
penambahan kalor atau proses
refrigerasi.
Dengan refrigeran seperti itu
daur Carnot dapat tepat berada
di antara garis-garis cair-jenuh
dan uap jenuh, seperti tampak
pada gambar 10-7.
Gambar 10-7
• 2-3 dan 4-1 : berlangsung secara
tekanan tetap (isobarik)
• 2-3 adalah proses pengembunan
yang berlangsung pada
kondensor
• 4-1 adalah proses pendidihan
yang berlangsung pada
evaporator

Gambar 10-7
Kompresi basah dan kompresi kering
Proses kompresi 1-2 pada gambar 10-7 disebut kompresi
basah karena seluruh prosesnya berlangsung didalam
daerah campuran, yang didalamnya terdapat sejumlah
cairan.

Gambar 10-7
Karena kelemahan pada kompresi basah tersebut, maka
kompresi kering yang berlangsung tanpa hadirnya cairan
dianggap lebih baik dibanding dengan kompresi basah. Jika
refrigeran yang masuk ke kompresor adalah uap jenuh seperti
pada gambar 10-8, maka kompresi di titik 1-2 disebut kompresi
kering.

Gambar 10-8
Proses Ekspansi
Perbaikan lain pada daur Carnot adalah merubah proses
ekspansi. Pada daur Carnot ekspansi berlangsung secara
isentropik, dan kerja yang dihasilkan digunakan untuk
membantu menggerakkan kompresor.
Daur Kompresi Uap Standar
1-2 Kompresi Adiabatik dan reversibel, dari
uap jenuh menuju tekanan kondensor

2-3 Pelepasan kalor reversibel pada tekanan


konstan, menyebabkan penurunan panas
lanjut dan pengembunan refrigeran

3-4 Ekspansi tidak reversibel pada entalpi


konstan, dari cairan jenuh menuju
tekanan evaporator.

4-1 Penambahan kalor reversibel pada


tekanan tetap, yang menyebabkan
penguapan menuju uap jenuh
Sifat-sifat Refrigeran
Diagram tekanan-entalpi merupakan alat grafis yang biasa digunakan untuk
menyatakan sifat refrigeran
Dengan garis-garis cairan jenuh dan uap jenuh sebagai rujukan, maka
garis-garis suhu, entropi, dan volume spesifik konstan akan muncul pada
diagram. Garis suhu konstan mendatar pada daerah campuran karena disini
suhu tersebut harus cocok dengan besarnya tekanan jenuh.
Prestasi Daur Kompresi Uap Standar
Dengan bantuan diagram entalpi-tekanan, besaran yang
penting dalam daur kompresi uap dapat diketahui. Besaran-
besaran ini adalah kerja kompresi, laju pengeluaran kalor,
dampak refrigerasi, COP, laju aliran massa untuk setiap
kilowatt refrigerasi, dan daya per kW refrigerasi
Kerja kompresi (kilojoule per
kilogram) merupakan
perubahan entalpi pada proses
1-2 dalam gambar 10-11a atau
h1 – h2 .
Hubungan ini diturunkan
dari persamaan aliran energi
yang mantap (Steady flow of
Energy)
H1 + q = h2 + w
Meskipun kompresor jenis
torak, dimana alirannya terputus-
putus, tidak mantap, tetapi proses
1-2 masih menyatakan kerja
kompresor.
Pelepasan kalor dalam kJ/kg
adalah perpindahan kalor dari
refrigeran pada proses 2-3, yaitu
h3 – h2 .
Dampak refrigerasi dalam
kJ/kg adalah kalr yang
dipindahkan pada proses 4-1,
atau h1 – h4 .
COP dari daur kompresi uap standar adalah dampak
refrigerasi dibagi dengan kerja kompresi :

Anda mungkin juga menyukai