Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KESEHATAN

WISATA

OLEH:

KELOMPOK 10

ANDRI PRATAMA
ARI AGUSTIA
DINI WARDAH
HAPPY CANDRA R
SYAFITRI IRIANTI N
MANAJEMEN KESEHATAN WISATA

wisata merupakan kegiatan perjalanan atau


sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
objek dan daya tarik wisata.

demikian “kesehatan wisata” telah menjadi amat


penting sebagai salah satu faktor penunjang. Seperti
pepatah mengatakan “Health is not everything, but
without health everything is nothing”.
Konsep dan Ruang Lingkup Manajemen
Kesehatan Wisata

 Dalam konsep yang lebih luas maka kita juga mulai


mendengar istilah kesehatan pariwisata (tourism
health) dan pariwisata sehat (healthy tourism).
sampai sejauh ini belum ditemukan definisi dan ruang
lingkup untuk istilah-istilah tersebut di literatur
ilmiah.
 Dengan memperhatikan berbagai definisi sebelumnya,
maka kesehatan pariwisata dapat didefinisikan
sebagai cabang ilmu kesehatan masyarakat yang
mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan
kesehatan wisatawan, kesehatan masyarakat daerah
pariwisata, maupun semua pihak yang terkait dengan
industri pariwisata.
 analisis risiko kesehatan wisata, baik yang terkait perjalanan
wisata maupun aktivitas terkait paket wisata yang
ditawarkan. Hal ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan
pendekatan preventif dan promotif untuk eliminasi atau
mengurangi risiko sebelum dan saat wisata. Mengingat
kebanyakan risiko tersebut bisa diprediksi, maka upaya
pencegahan yang efektif dan efisien menjadi sebuah
tantangan baru. Tantangan lainnya adalah pada
pemenuhan kebutuhan akan tenaga medis dan kesehatan
masyarakat yang memiliki kapabilitas terkait kesehatan wisata.
Risiko Kesehatan yang Terkait Dengan
Perjalanan Wisata

 Perlu diperhatikan pula kondisi kesehatan serta para


pelancong yang membutuhkan pelayanan khusus
karena kondisi kesehatannya. Dapat kita
kelompokkan dalam kategori umur, kondisi hamil,
cacat, pengidap penyakit kronik. Bayi dan anak-anak
memiliki kebutuhan khusus yang mengacu pada
vaksinasi dan perlindungan antimalaria. Mereka
sebagai kelompok rentan terhadap berbagai penyakit
infeksi.
 Kecelakaan, Cedera dan Kekerasan
Kecelakaan lalu lintas penyebab tertinggi
kematian pada para pelancong. Kecelakaan lalu
lintas dan kekerasan merupakan risiko yang cukup
penting diperhatikan terutama pada negara
berkembang dan dapat saja terjadi pada daerah
wisata seperti, kolam renang, wisata selam dan
berlayar.
Menurut International Travel and Health dinyatakan
bahwa lebih dari satu juta orang meninggal dalam kecelakaan
lalulintas di seluruh dunia dan lebih dari 10 juta orang
mengalami cedera. Terutama pada negara berkembang yang
peraturan lalulintasnya belum ditegakkannya dengan
sepenuhnya. Kemacetan lalulintas, pejalan kaki berada pada
jalan yang sama dengan kondisi jalan yang tidak memadai
termasuk rambu, penerangan dan perilaku menyetir yang
kurang baik.
Ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan pelancong untuk

mengurangi risiko terlibat atau menjadi korban dari kecelakaan lalu lintas, antara

lain:

 Memiliki asuransi yang meliputi keseluruhan risiko atas sakit, cedera dan

kecelakaan.

 Memiliki surat izin mengemudi internasional setidaknya berlaku untuk nasional.

 Mendapatkan informasi mengenai peraturan lalulintas negara terkait dan

perawatan mesin pada negara yang akan dikunjungi.

 Tidak mengemudi pada jalanan yang tidak dikenal

dengan baik.

 Tidak mengemudi setelah meminum alcohol.

 Mengemudi dalam batas kecepatan yang tepat.

 Selalu menggunakan sabuk pengaman


 Cedera Dan Kelecakaan Wisata Air
Rekreasi air termasuk pemandian airpanas,
danau, sungai, kolam renang dan spa. Risiko bahaya
yang berhubungan dengan rekreasi air dapat
diminimalisasi dengan perilaku yang aman dan
tindakan pencegahan dasar. Bahaya kesehatan yang
paling penting pada rekreasi air ialahtenggelam dan
cedera terutama pada kepala dan tulang.
Ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat kita
lakukan untuk mengatasi bahaya kesehatan pada saat
berada di daerah wisata perairan, antara lain:

 Praktekkan perilaku aman, menggunakan jaket


pelampung,perhatikan arus dan kecuraman, dan hindari
bagian outlet dari spa dan kolam renang.
 Pastikan anak-anak tidak luput dari pengawasan orang
dewasa selama berada di tempat rekreasi.
 Hindari konsumsi alcohol sebelum melakukan kegiatan

 di daerah rekreasi.

 Periksa terlebih dahulu kedalaman air sebelum


menyelam, dan hindari menyelam atau melompat ke
permukaan yang keruh
 Tidak melompat ke dalam air.
Penyakit Infeksi Sebagai Faktor Risiko Potensial

Para pelancong memiliki risiko untuk terpajan


beberapa penyakit infeksi. Risiko yang dihadapi akan
tergantung dari tujuan, standar akomodasi, hygiene dan
sanitasi termasukjuga perilaku pelancong saat bepergian.
Pada beberapa kasus penyakit dapat dicegah dengan
vaksinasi namun adajuga yang belumtersedia vaksinnya
Menurut buku International Travel and Health ada
beberapa model transmisi penyakit infeksi, antara lain :
 Penyakit bersumber makanan (foodborne disease) dapat
ditularkan melalui konsumsi makanan dan minumanyang
terkontaminasi. Contohnya; Hepatitis A, demam typhoid dan
kolera.
 Penyakit bersumber vektor ( vectorborne disease)

Penyakit jenis ini dapat ditulark]an melalui serangga dan


vector. Dapat dicegah dengan menghindari gigitan serangga
seperti memakai lotion anti serangga (repellant) dan kontak
dengan serangga pada daerah yang dicurigai sebagai daerah
rawan penyakit. Contohnya; malaria, demam kuning.
 Penyakit bersumber hewan (zoonoses)

Zoonesis terdiri dari penyakit infeksi yang dapat ditularkan

melalui gigitan hewan atau kontak dengan cairan tubuh atau kotoran

hewan yang terkontaminasi dapat juga bersumber dari konsumsi daging

dan susu, Contohnya; Rabies, Brucellosis, dan Leptospirosis.

 Penyakit menular seksual

Penyakit ini dapat ditularkan karena perilaku seksual yang tidak

aman. Namun dapat dihindari dengan berperilaku seksual yang aman

seperti menggunakan kondom. Contoh penyakit antara lain; Hepatitis B,

HIV/ AIDS dan Syphilis.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai