B )
Kode MK : BKSI 129/ 4 SKS
Atraumatic care;
Mencegah/mengurangi anak berpisah dari orang
tua.
Perlindungan
Mencegah/ mengurangi trauma fisik & nyeri
2. Peran Perawat Anak/ Pediatrik:
a. Hubungan terapeutik;
Diterapkan dlm berkomunikasi dg anak & kel’,
bersifat empati & profesional, tanpa mengganggu
kenyamanan anak & keluarga.
b. Family advocacy / caring.
Advocacy meliputi jaminan bahwa kel’ akan
mengetahui yankes yg tersedia, diinformasikan
prosedur & pengobatan /perawatan scr benar.
Caring, berarti memberikan p’yanan scr langsung
pd anak.
c. Disease Prevention/Health Promotion.
melakukan & mengajar kel’ tentang bgmn cara
mencegah penyakit baik dr luar maupun dari
dalam tubuh.
d. Health education
Memberikan pddk’ kes’, membantu orang tua &
anak memahami sesuatu kaitan dg kes’.
e. Support/Counselling
Memberikan perhatian pd kebutuhan emosi
melalui dukungan & konseling ex; mendengar,
menyentuh....
f. Pengambilan keputusan etis
Prinsip; tindakan yg ditentukan adlh yg paling
menguntungkan klien & sedikit bahaya kaitan
dg as-kep anak.
g. Coordination/Collaboration
Bekerjasama dg spesialis dan profesi lain
h. Peran restoratif
Keterlibatan perawat scr langsung dlm
aktifitas as-kep ( prwt ber TJ ).
i. Research/ penelitian
Melakukan praktik berdasarkan penelitian,
menerapkan metode inovatif yg rasional.
3. Proses Keperawatan:
a. Pengkajian
Proses yg berkesinambungan, diterapkan
diseluruh tahap penyelesaian masalah( RKS,RKD,
RKK).
Dasar pengambilan keputusan meliputi
pengumpulan, pengelompokan, dan analisis
data. Dilakukan scr menyeluruh
biopsikososiokulturalspiritual.
b. DX. Keperawatan
Adlh keputusan klinis ttg respons individu, kel’,
kom’ terhadap masalah kes’/proses hidup yg
aktual, risiko, maupun potensial ( P, E, S ).
c. Perencanaan
Prinsip;
1. Memahami konsep & karakteristik tumbang anak.
2. Memahami hub’ anak dg pengasuh
3. Melibatkan keluarga
4. Orientasi
5. Menciptakan lingkungan yg kondusif
6. Meminimalkan trauma fisik
7. Universal precaution/KU
8. Membantu keperluan pasien.
d. Implementasi
Menerapkan intervensi yg dipilih & melakukan
umpan balik.
Prinsip:
1. Jangan menawarkan pilihan apkh bersedia
dilakukan tindakan atau tdk.
2. Beri kesempatan anak memilih tempat
dilakukannya tindakan.
3. Jangan membohongi anak bahwa tindakan yg
dilakukan tdk sakit.
4. Jelaskan tindakan scr singkat & sederhana
5. Perkenankan anak mengeluh/menangis jika terasa
sakit.
6. Jangan berbisik pd keluarga/ perawat lain didepan
anak
7. Berpikir positif dan asertif.
8. Waktu tindakan sesingkat mungkin
9. Libatkan keluarga.
e. Evaluasi
Perawat mengumpulkan, mensortir, dan
menganalisis data utk menentukan apakah tujuan
tercapai, perlu modifikasi rencana, perlu alternatif.
f. Dokumentasi
Pengkajian s/d evaluasi dilakukan sebagai bukti
tertulis.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
anak:
a. Faktor Keluarga
• Ukuran keluarga ( kecil, sedang, besar )
• Posisi saudara kandung
• Ibu yg bekerja
• Tdk ada ayah, pembentukan identitas diri
terganggu
• Perceraian
• Adopsi, sering membayangkan orang tua asli.
b. Faktor sosial- ekonomi;
imunisasi yg tdk lengkap, mudah terkena penyakit.
c. Faktor kultural/budaya;
- Kultur berpengaruh nyata dlm menjelaskan suatu
proses & penyebab penyakit, dan hal lain ttg
kesehatan.
- Jenis kelamin anak berpengaruh terhadap
persepsi keluarga dlm menangani suatu penyakit
- Kebiasaan mencari bantuan dari nakes pd tiap
kultur berbeda
- Kebiasaan makan juga berbeda pd tiap kultur.
d. Faktor Religius
- Agama mempengaruhi gaya hidup
- Mempengaruhi keluarga dlm menanggapi suatu
masalah kesehatan.
- Agama juga mempengaruhi jenis makanan yg
dimakan.
TERIMA KASIH
KULIAH KE III
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Pranatal
Dimulai dari masa konsepsi hingga lahir
( ex; faktor gizi selama hamil, posisi janin dlm uterus, zat
kimia atau toxin, faktor hormonal( somatotropin ), radiasi,
imunitas, infeksi dlm kandungan, stress yg dialami ibu).
b. Pascanatal.
- budaya lingkungan ( kota, desa )
-sosioekonomi keluarga,
-nutrisi,
-iklim/cuaca,
-kebiasaan berolahraga,
- posisi anak dlm keluarga
-status kesehatan, cacad fisik, kelainan perkembangan,dll.
1. Tahap Oral ( 0- 1 th )
Kenikmatan didapat dg menghisap, menggigit, mengunyah atau
bersuara.
2. Tahap Anal ( 1- 3 th )
Kepuasan didapat melalui pengeluaran faeses, anak menunjukan
ke”aku”annya, bersikap narsistik( cinta terhadap diri sendiri ), dan
sangat egoistik.
3. Tahap Oedipal/phalik ( 3- 6 th )
Kepuasaan terletak pd rangsangan otoerotik yaitu meraba-raba,
merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya & timbul
rasa ingin tahu mengenai perbedaan yg terdapat pd lawan jenisnya.
4. Tahap latent ( 6- 12 th )
Anak mengembangakan keterampilan & sifat yg dimilikinya.
5. Tahap Genital ( > 12 th )
Diawali dg pubertas, kematangan sistem reproduksi, dan produksi
hormon seks.
1. Tingkat prakonvensional
a. Orientasi hukuman & kepatuhan
b. Orientasi realitas instrumental
2. Tingkat konvensional
a. Orientasi keselarasan dg orang lain
b. Orientasi hukum & ketertiban
3. Tingkat pascakonvensional
a. Orientasi kontrak sosial
b. Orientasi azas etika universal
D. Peran Bermain dalam Perkembangan Anak:
1. Learning by planning;
Permainan mrp’ perencanaan psikologis, dpt menyeimbangan &
kematangan psikologis , motorik kasar& halus (ex; berlari, menggunting,
menyusun balok,dll ).
TUM-BANG NEONATUS
TUM-BANG BAYI
TUM-BANG TODLER
TUM-BANG ANAK PRA SEKOLAH
TUM-BANG ANAK SEKOLAH
TUM-BANG REMAJA
1. Tahap Tumbuh Kembang Neonatus ( 0 – 28 Hr ):
MASALAH-MASALAH KESEHATAN YG
TERJADI PD MASING-MASINGTAHAP
TUMBUH KEMBANG
A. Masalah2 Kesehatan yg Terjadi pada Tahap
Neonatus :
1. Kejang
Ex; menguap, menghisap, bola mata berputar2,
mata mendelik & berkedip, kaki seperti
mengayuh sepeda, dan bahaya terjadi berulang
& tak henti2.
2. Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yg
diminum ( dpt ok infeksi berat ).
3. Kondisi tubuh lemah.
bayi hanya bergerak saat dipegang berarti sakit
berat.
4. Demam atau hipotermi
Lebih 37,5 derjad celsius atau kurang 36,5 derjad
celsius.
5. Sesak nafas & terus menerus merintih ( petanda
sakit serius ).
6. Pusar kemerahan hingga kedinding perut ( terkena
infeksi berat ).
7. Mata bayi bernanah banyak ( GO/Syphilis )
8. Diare, yg disertai mata cekung atau tdk sadar, kulit
perut bayi turgor jelek.
9. Faeses bayi berwarna pucat
10. kulit bayi terlihat kuning/joundice, akibat
penumpukan bilirubun & bahay a jika muncul
kurang dari 24 jam setelah lahir, dan pada umur
lebih 14 hari, kuning s/d telapak tangan & kaki.
1. Demam, kejang
2. Pilek, batuk2, sulit bernafas
3. Diare, konstipasi
4. Muntah
5. Cacar air
6. Campak
7. Masalah Kulit, impetigo infeksi oleh bakteri
8. Infeksi telinga tengah/OMA, infeksi gigi
9. Cedera
D. Pra sekolah/ Sekolah: