Anda di halaman 1dari 72

MK: KEPERAWATAN ANAK ( PROG.

B )
Kode MK : BKSI 129/ 4 SKS

By: Ns. ARDIANIS, S.Pd, S.Kep, MM

PROGRAM STUDI S- I KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA
PADANG
2012/2013
Kuliah I & II :
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM
KONTEKS KELUARGA

1. FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK


2. PERAN PERAWAT ANAK
3. PROSES PERAWATAN
4. FAKTOR-FAKTOR YG MEMEPENGARUHI
KESEHATAN ANAK
PENDAHULUAN:
• Perspektif;
Bagaimana peran perawat anak sekarang kaitan
dg kesehatan Bayi & anak
Landasan berpikir bagi seorang perawat anak dlm
melaksanakan p’yanan kep’ terhadap
klien/bayi/anak.
• Kes’ anak suatu keadaan kesejahteraan fisik,
mental & sosial yg kompleks dan bukan semata-
mata terlepas dari penyakit ( WHO )......
• Masih tingginya mortalitas & morbiditas sesuai
(MDGs utk menurunkan/AKB ).
TUJUAN UTAMA PELAYANAN/KEPERAWATAN ANAK:

1. Mengoptimalkan G & D serta TK Kes’ anak setinggi


mungkin yg bisa dicapai oleh setiap anak dlm
sistem keluarga.
2. Optimal yg dicapai anak kaitan dg tum-bang (
kemandirian bergaul, motorik halus/ kasar,
berbahasa & bernalar,dsb).
3. Memberikan dukungan & bimbingan bagi orang
tua /keluarga agar selalu meningkatkan
kesejahteraan anaknya/seluruh anggota
keluarga.....penekanan pd Prom-Kes’.
PRINSIP KEPERAWATAN ANAK:

 Anak bukan miniatur orang dewasa


 Anak sebagai individu yg uniq ( Tergantung tum-bang )
 Pelayanan kep’ anak berorientasi pd upaya pencegahan
penyakit/promotif dan bukan saja mengobati anak yg sakit.
 Kep’ anak mrp’ disiplin ilmu kes’ yg berfokus pd
kesejahteraan anak ( Prwt ber TJ scr komprehensif ).
 Praktik Kep’ anak mencakup kontak dg anak & keluarga
1. Filosofi Keperawatan Anak:
Mrp’ Keyakinan/pandangan yg dimiliki perawat dlm
memberikan p’yanan kep’ pd anak yg berfokus pd keluarga,
pencegahan terhadap trauma dan manajemen kasus.

Berfokus pd keluarga ( Family centered care ):


Dimana kel’ sebagai suatu kehidupan yg konstan & individu yg
mendukung, menghargai, dan meningkatkan kekuatan &
kompetensi dlm memberikan asuhan terhadap anak ( Johnson,
1989 ).
Perawat hrs mampu memfasilitasi keluarga & melibatkannya
dlm memberikan as-kep pd anak sehat & sakit.
Konsep Dasar family center care:
 enabling; melibatkan kel’ ( memampukan,
memberdayakan, kemitraan ).
Empowering; pemberdayaan dlm pengambilan
keputusan.

Atraumatic care;
 Mencegah/mengurangi anak berpisah dari orang
tua.
Perlindungan
Mencegah/ mengurangi trauma fisik & nyeri
2. Peran Perawat Anak/ Pediatrik:

a. Hubungan terapeutik;
Diterapkan dlm berkomunikasi dg anak & kel’,
bersifat empati & profesional, tanpa mengganggu
kenyamanan anak & keluarga.
b. Family advocacy / caring.
Advocacy meliputi jaminan bahwa kel’ akan
mengetahui yankes yg tersedia, diinformasikan
prosedur & pengobatan /perawatan scr benar.
Caring, berarti memberikan p’yanan scr langsung
pd anak.
c. Disease Prevention/Health Promotion.
melakukan & mengajar kel’ tentang bgmn cara
mencegah penyakit baik dr luar maupun dari
dalam tubuh.
d. Health education
Memberikan pddk’ kes’, membantu orang tua &
anak memahami sesuatu kaitan dg kes’.
e. Support/Counselling
Memberikan perhatian pd kebutuhan emosi
melalui dukungan & konseling ex; mendengar,
menyentuh....
f. Pengambilan keputusan etis
Prinsip; tindakan yg ditentukan adlh yg paling
menguntungkan klien & sedikit bahaya kaitan
dg as-kep anak.
g. Coordination/Collaboration
Bekerjasama dg spesialis dan profesi lain
h. Peran restoratif
Keterlibatan perawat scr langsung dlm
aktifitas as-kep ( prwt ber TJ ).
i. Research/ penelitian
Melakukan praktik berdasarkan penelitian,
menerapkan metode inovatif yg rasional.
3. Proses Keperawatan:
a. Pengkajian
Proses yg berkesinambungan, diterapkan
diseluruh tahap penyelesaian masalah( RKS,RKD,
RKK).
Dasar pengambilan keputusan meliputi
pengumpulan, pengelompokan, dan analisis
data. Dilakukan scr menyeluruh
biopsikososiokulturalspiritual.
b. DX. Keperawatan
Adlh keputusan klinis ttg respons individu, kel’,
kom’ terhadap masalah kes’/proses hidup yg
aktual, risiko, maupun potensial ( P, E, S ).
c. Perencanaan
Prinsip;
1. Memahami konsep & karakteristik tumbang anak.
2. Memahami hub’ anak dg pengasuh
3. Melibatkan keluarga
4. Orientasi
5. Menciptakan lingkungan yg kondusif
6. Meminimalkan trauma fisik
7. Universal precaution/KU
8. Membantu keperluan pasien.
d. Implementasi
Menerapkan intervensi yg dipilih & melakukan
umpan balik.
Prinsip:
1. Jangan menawarkan pilihan apkh bersedia
dilakukan tindakan atau tdk.
2. Beri kesempatan anak memilih tempat
dilakukannya tindakan.
3. Jangan membohongi anak bahwa tindakan yg
dilakukan tdk sakit.
4. Jelaskan tindakan scr singkat & sederhana
5. Perkenankan anak mengeluh/menangis jika terasa
sakit.
6. Jangan berbisik pd keluarga/ perawat lain didepan
anak
7. Berpikir positif dan asertif.
8. Waktu tindakan sesingkat mungkin
9. Libatkan keluarga.
e. Evaluasi
Perawat mengumpulkan, mensortir, dan
menganalisis data utk menentukan apakah tujuan
tercapai, perlu modifikasi rencana, perlu alternatif.
f. Dokumentasi
Pengkajian s/d evaluasi dilakukan sebagai bukti
tertulis.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
anak:
a. Faktor Keluarga
• Ukuran keluarga ( kecil, sedang, besar )
• Posisi saudara kandung
• Ibu yg bekerja
• Tdk ada ayah, pembentukan identitas diri
terganggu
• Perceraian
• Adopsi, sering membayangkan orang tua asli.
b. Faktor sosial- ekonomi;
imunisasi yg tdk lengkap, mudah terkena penyakit.
c. Faktor kultural/budaya;
- Kultur berpengaruh nyata dlm menjelaskan suatu
proses & penyebab penyakit, dan hal lain ttg
kesehatan.
- Jenis kelamin anak berpengaruh terhadap
persepsi keluarga dlm menangani suatu penyakit
- Kebiasaan mencari bantuan dari nakes pd tiap
kultur berbeda
- Kebiasaan makan juga berbeda pd tiap kultur.
d. Faktor Religius
- Agama mempengaruhi gaya hidup
- Mempengaruhi keluarga dlm menanggapi suatu
masalah kesehatan.
- Agama juga mempengaruhi jenis makanan yg
dimakan.
TERIMA KASIH
KULIAH KE III

KONSEP TUMBUH KEMBANG

By: Ns Ardianis, SPd, S Kep, MM


A. Pengertian:
1. Pertumbuhan ( Grouwth );
- Mrp’ peningkatan jlh dan besar sel diseluruh bagian tubuh
selama sel-sel tsb membelah diri & mensintesis protein-protein
baru ( Wong, 2000 ).

- Sebagai dihasilkannya penambahan jumlah dan berat secara


keseluruhan atau sebagian ( Alimul, 2006 ).

- Pada proses pertumbuhan terjadi perubahan dalam besar,


jumlah, dan ukuran ditingkat sel maupun organ.
...........sifatnya kuantitatif
2. Perkembangan ( Development )

- Perubahan secara berangsur-angsur & bertambah


sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya
kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan atau
kedewasaan ( maturasi ), dan pembelajaran ( learning ) ( Wong,
2000 ).

- Pada proses perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk &


fungsi kematangan organ mulai dari aspek fisik, intelektual, dan
emosional.
...........sifatnya kualitatif
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh
Kembang.
1. Faktor Herediter
Faktor turunan genetik dari orang tua pd anak
( ras, suku bangsa )

2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Pranatal
Dimulai dari masa konsepsi hingga lahir
( ex; faktor gizi selama hamil, posisi janin dlm uterus, zat
kimia atau toxin, faktor hormonal( somatotropin ), radiasi,
imunitas, infeksi dlm kandungan, stress yg dialami ibu).
b. Pascanatal.
- budaya lingkungan ( kota, desa )
-sosioekonomi keluarga,
-nutrisi,
-iklim/cuaca,
-kebiasaan berolahraga,
- posisi anak dlm keluarga
-status kesehatan, cacad fisik, kelainan perkembangan,dll.

C. Perkembangan Fungsi Mental Dan


Kepribadian:
Perkembangan Kognitif ( Piaget ):
1. Tahap Sensorimotor ( 0- 2 th )
Anak mulai mampu mengasimilasi & mengakomodasi
informasi dg cara melihat, mendengar, dan menyentuh.
2. Tahap Praoperasional ( 2- 7 th )
Anak blm mampu meoperasionalkan apa yg dipikirkan melalui
tindakan, perkembangan bersifat egocentris, pikiran anak bersifat
animisme.

3. Tahap Bedah konkret ( 7- 11 th )


Anak sdh memandang dunianya secara realistis, jln pikiran sdh mulai
logis. Pikiran sdh mulai bersifat induktif.

4. Tahap Bedah Formal ( 11- 15 th )


Anak sdh mengalami perkembangan pikiran, mampu
menduga & memperkirakan dg pikiran yg abstrak.
Perkembangan Psikoseksual ( Sigmund Freud ):

1. Tahap Oral ( 0- 1 th )
Kenikmatan didapat dg menghisap, menggigit, mengunyah atau
bersuara.

2. Tahap Anal ( 1- 3 th )
Kepuasan didapat melalui pengeluaran faeses, anak menunjukan
ke”aku”annya, bersikap narsistik( cinta terhadap diri sendiri ), dan
sangat egoistik.

3. Tahap Oedipal/phalik ( 3- 6 th )
Kepuasaan terletak pd rangsangan otoerotik yaitu meraba-raba,
merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya & timbul
rasa ingin tahu mengenai perbedaan yg terdapat pd lawan jenisnya.
4. Tahap latent ( 6- 12 th )
Anak mengembangakan keterampilan & sifat yg dimilikinya.
5. Tahap Genital ( > 12 th )
Diawali dg pubertas, kematangan sistem reproduksi, dan produksi
hormon seks.

Perkembangan Psikososial ( Erickson ):

1. Tahap percaya vs tdk percaya ( 0- 1 th )


2. Tahap kemandirian vs rasa malu dan ragu ( 1-3 th )
3. Tahap inisiatif vs rasa bersalah ( 4- 6 th )
4. Tahap rajin vs rendah diri ( 6 – 12 th )
5. Tahap identitas vs kebingungan peran ( 12- 18 th ).
Perkembangan Psikomoral ( Kohlberg ):

1. Tingkat prakonvensional
a. Orientasi hukuman & kepatuhan
b. Orientasi realitas instrumental

2. Tingkat konvensional
a. Orientasi keselarasan dg orang lain
b. Orientasi hukum & ketertiban

3. Tingkat pascakonvensional
a. Orientasi kontrak sosial
b. Orientasi azas etika universal
D. Peran Bermain dalam Perkembangan Anak:

1. Learning by planning;
Permainan mrp’ perencanaan psikologis, dpt menyeimbangan &
kematangan psikologis , motorik kasar& halus (ex; berlari, menggunting,
menyusun balok,dll ).

2. Mengembangkan otak kanan;


Dpt merasakan perasaan nyaman/tdk, mengembangkan perasaan
realistis/tdk, mengembangkan penilaian subjektif & objektif,dll.

3. Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak;


Dpt menempatkan diri sebagai mahkluk sosial, meningkatkan nilai
keberhasilan diri dlm klp’nya, mengenal heterogenitas, mencari solusi utk
menanggulangi perasaan-perasaan yg dihadapinya ( sedih, kecewa, marah,
ketakutan, penolakan,dll )
4. Belajar memahami nilai memberi dan menerima;
Dpt menghargai orang lain, menerima kelebihan dan kekurangan dg
positif ( ex bersedekah, memberi makanan, meminjamkan
mainan,dll)
4. Sebagai ajang untuk berlatih merealisasikan rasa dan sikap percaya
diri( self cofidence ), mempercayai orang lain ( trust to people ),
kemampuan bernegosiasi ( negotiation ability ), dan memecahkan
masalah ( Problem solving ), serta menghargai orang lain.

Bahagia diwaktu kecil, membuat kualitas hidup dimasa


yang akan datang.
Kesimpulan:
1. Tum-bang a/ proses yg berkesinambungan mulai konsepsi s/d
dewasa
2. Tum-bang mengikuti pola yg sama dan tertentu, tetapi
kecepatannya berbeda satu anak dg lainnya
3. Tum-bang dipengaruhi o/ faktor bawaan & lingkungan.
4. Pentingnya ibu dlm ekologi anak sebagai “ paragenetik faktor”
yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertumbuhan janin dan
pengaruh psikobiologisnya terhadap tumbang postnatal &
perkembangan kepribadian anak, serta pentingnya menyusui dlm
tum-bang anak.
5. Perlunya stimulasi dlm tum-bang anak
6. Perlunya deteksi dan penanganan dini, utk meningkatkan kualitas
SDM kelak.
Terima Kasih
Pertemuan ke IV/ V:

TAHAP TUMBUH KEMBANG

 TUM-BANG NEONATUS
 TUM-BANG BAYI
 TUM-BANG TODLER
 TUM-BANG ANAK PRA SEKOLAH
 TUM-BANG ANAK SEKOLAH
 TUM-BANG REMAJA
1. Tahap Tumbuh Kembang Neonatus ( 0 – 28 Hr ):

 Pada masa neonatal terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan


terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ2
tubuh.
 Penyesuaian sirkulasi dg lingkungan , mulai bernafas dan fungsi alat
tubuh lainnya.
 Berat badan turun s/d 10 % pd minggu pertama kehidupan yg
dicapai lagi pd hari ke 14.
 Gerakan bayi mulai meningkat utk memenuhi kebutuhan gizi ( ex;
menangis, memutar-mutar kepala, menghisap/rooting reflek, dan
menelan ).
 Proses pengeluaran faeses yg terjadi dlm waktu 24 jam/adanya
mekoneum.
 Fungsi hepar & organ lain relatif blm matang
 Perkembangan motorik kasar diawali dg gerakan
seimbang pd tubuh ex; mengangkat kepala.
 Perkembangan motorik halus ditandai dg
kemampuan utk mengikuti garis tengah bila
memberikan rangsangan terhadap gerakan jari atau
tangan.
 Perkembangan bahasa ditunjukkan dg adanya
kemampuan bersuara /menangis & bereaksi
terhadap suara atau bunyi.
 Perkembangan adaptasi sosial ditandai dg adanya
tanda-tanda tersenyum & mulai menatap muka utk
mengenali orang.
2. Tahap Perkembangan Bayi ( 29 Hr – 1 Thn ):

Usia 1-4 Bulan:

• Rata-rata kenaikan BB 700-1000/bln


• Perkembangan motorik kasar ditunjukkan dg
kemampuan mengangkat kepala saat tengkurap,
mencoba duduk sebentar dg ditopang, dpt duduk dg
tegak, jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pd
posisi berdiri, kontrol kepala sempurna, mengangkat
kepala sambil berbaring telentang, berguling dari
telentang ke miring, posisi lengan dan tungkai kurang
fleksi, serta berusaha utk merangkak
• Perkembangan motorik halus ditandai dg dpt
melakukan usaha, memperhatikan tangan dan
kaki yg bertujuan utk memegang suatu objek,
mengikuti objek dari sisi ke sisi, mencoba
memegang benda & memasukkan ke dlm
mulut, memegang benda tetapi terlepas,
memperhatikan tangan dan kaki, memegang
benda dg kedua tangan.
• Perkembangan bahasa ditandai dg adanya kemampuan
bersuara & tersenyum , dpt membunyikan huruf hidup,
berceloteh,mulai mampu mengucapkan “ ooh “ atau
“ ahh ”, tertawa & berteriak, mengoceh spontan atau
bereaksi dg mengoceh.

• Perkembangan adaptasi sosial ditandai dg adanya


kemampuan utk mengamati tangan, tersenyum spontan &
membalas senyum bila diajak tersenyum, mampu
mengenali ibunya, mampu membedakan wajah yg dikenal
& tdk dikenal, membentuk siklus tidur –terbangun.
Umur 4 – 8 Bulan:

• BB 2 X BB lhr, rata-rata kenaikan BB 500- 600 gr/bln


• Perkembangan motorik kasar ditandai dg mencoba
telungkup, mampu berguling ke kanan & ke kiri, duduk dg
kepala tegak, menumpu beban pd kaki, dada terangkat &
menumpu dg lengan, berguling dari telentang ke
tengkurap.
• Perkembangan motorik halus ditandai dg mulai mengamati
benda, menggunakan ibu jari & telunjuk utk memegang,
mengeksplorasi benda yg sedang dipegang, mengambil
objek dg tangan, memindahkan objek dari satu tangan ke
tangan lain.
• Perkembangan bahasa ditandai dg dpt menirukan
bunyi atau kata-kata, menoleh ke arah suara/sumber
bunyi, tertawa, menjerit, penggunaan vokalisasi
semakin banyak, mampu membuat 2 bunyi vokal yg
bersamaan seperti “ ba-ba “

• Perkembangan adaptasi sosial ditandai dg adanya


perasaan takut akan kehadiran orang asing, mulai
bermain dg mainan, mudah frustasi & memukul-
mukul lengan & kaki jika sedang kesal.
Usia 8 – 12 Bulan:

• Penambahan BB 7 -9 bulan; 350 -450 gr/bln, usia 10 -12


bulan 250 – 350 gr/bln.
• Perkembangan motorik kasar ditandai dg kemampuan
utk duduk tanpa berpegangan, berdiri dg pegangan,
bangkit & berdiri, berdiri selama beberapa detik.
• Perkembangan motorik halus ditandai dg kemampuan
mencari atau meraih benda kecil, bila diberi kubus
mampu memindahkan, mampu mengambil & memegang
dg jari/ibu jari, membenturkannya, serta menaruh benda
ke tempatnya.
• Perkembangan bahasa ditandai dg kemampuan
mengatakan “ papa “ atau “ mama “, mengucapkan
1 – 2 kata.

• Perkembangan sosial dimulai dg kemampuan utk


bertepuk tangan, menyatakan keinginan, minum dg
cangkir, menirukan gerakan orang lain, bermain
bola.
3. Tahap Tum-Bang Masa Anak ( 1 – 2 Tahun
)/Toodler:

• Pd Th kedua anak hanya mengalami


kenaikkan BB 1,5 – 2,5 kg, penambahan TB 6 –
10 cm.
• Gigi susu berjumlah 14 – 16 gigi
• Perkembangan motorik kasar ditandai dg
kemampuan anak utk melangkah & berjalan
dg tegak, sdh mampu menaiki tangga, berlari-
lari kecil, menendang bola, melompat.
• Perkembangan motorik halus ditandai dg
kemampuan anak menyusun atau membuat menara
pd kubus.

• Perkembangan bahasa ditandai dg lebih banyaknya


perbendaharaan kata yg dimiliki oleh anak,
kemampuan meniru, mengenal & merespon orang
lain , dan mampu melambaikan tangan.

• Perkembangan sosial ditandai dg kemampuan anak


utk membantu kegiatan di rumah, menyuapi boneka,
menggosok gigi, mencoba memakai baju.
4. Tahap Tum- Bang Masa Pra Sekolah
(3 – 6 Th):

• Kenaikan BB rata-rata 2 kg/tahun.

• Kenaikkan TB 6,75 -7,5 cm/tahun.

• Perkembangan motorik kasar diawali dg kemampuan utk


berdiri dg satu kaki selama 1,5 detik, melompat dg satu
kaki, berjalan dg tumit/jari kaki, membuat posisi
merangkak, menjelajah ( bergerak kemana-mana )
• Perkembangan motorik halus ditandai dg kemampuan utk
menggoyang-goyangkan jari-jari kaki, menggambar 2 atau 3
bagian, memilih garis yg lebih panjang, menggambar orang,
mampu menjepit benda, melambaikan tangan,
menggunakan tangan utk bermain, makan sendiri,
menggunakan sendok dg bantuan, makan dg jari, membuat
coretan diatas kertas.
• Perkembangan bahasa ditandai dg
kemampuan utk menyebutkan beberapa
gambar, menyebutkan 1-2 warna,
menyebutkan kegunaan benda, menghitung,
mengartikan bbrp kata, mengerti bbrp sifat,
menggunakan bunyi utk meidentifikasi objek,
orang & aktifitas, memahami larangan,
menunjukkan respon thdp panggilan dari
anggota keluarga terdekat.
• Perkembangan adaptasi sosial ditandai dg
kemampuan anak utk bermain dg permainan
sederhana, menangis jika dimarahi, membuat
permintaan sederhana dg gaya tubuhnya,
menunjukkan peningkatan kecemasan thdp
perpisahan, mengenali anggota keluarga.
5. Tahap Tum- Bang Masa Sekolah ( 6 – 12 Tahun ):

• Mengalami percepatan pd usia 10 -12 tahun, dimana


penambahan BB /th dpt mencapai 2,5 kg dan
penambahan TB hingga 5 cm/thn.
• Perkembangan kognitif, psikososial, interpersonal,
psikoseksual, moral & spiritual menunjukkan
kematangan.
• Anak banyak mengembangkan kemampuan interaksi
sosial, belajar tentang nilai moral & budaya , mencoba
mengambil bagian dlm klpk’.
6. Tahap Tum-Bang Masa Remaja:

• Proses tum-bang ditandai dg kematangan fungsi


alat reproduksi ( seksual ) serta berfungsinya sistem
endokrin ( hormonal ).

• Pada masa ini terjadi peristiwa penting &


memerlukan perhatian “ Pubertas “

• Pada anak laki-laki ditandai dg tumbuhnya rambut


pubis serta membesarnya ukuran penis & testis
• Proses tum-bang ditandai dg kematangan fungsi

• Pada masa remaja masalah yg sering dijumpai


adalah perubahan bentuk tubuh, timbulnya jerawat
yg dpt menyebabkan gangguan emosional, adanya
gangguan miopi, adanya kelainan kifosis atau
skoliosis, penyakit infeksi, dan defisiensi besi.
Perkembangan Personalitas, Moral, dan Kognitif
(Donna L Wong, 2004 ):

1. Bayi lahir s/d 1 tahun:


 Radius Hub’ bermakna ( Sullivan )
Individu maternal (unipolar-bipolar )
 Tahap Psikoseksual ( Freud )
Sensori Oral
 Tahap Psikososial ( Erikson )
Percaya vs Tdk percaya
 Tahap Kognitif ( Piaget )
sensorimotorik lhr s/d 18 bln
2. Masa Usia Bermain 1 – 3 Tahun:
 Radius Hub’ bermakna ( Sullivan )
Individu parenteral ( tripolar )
 Radius Hub’ bermakna ( Sullivan )
anal- uretral
 Tahap Psikososial ( Erikson )
Autonomi vs malu dan ragu-ragu
 Tahap Psikososial ( Erikson )
pikiran pra operasional, fase prakonseptual
 Tahap Penilaian Moral ( Kohlberg )
Tk prakonvensional ( pramoral ) hukuman dan
orientasi kepatuhan.
3. Tahap Masa anak-anak awal 3 – 6 tahun:
 Radius Hub’ bermakna ( Sullivan )
Keluarga dasar
 Tahap psikoseksual ( freud )
falik- lokomotor
 Tahap Psikososial ( Erikson )
inisiatif vs bersalah
 Tahap Kognitif ( Piaget )
pikiran pra operasional, fase intuitif
 Tahap Penilaian Moral ( Kohlberg )
Tk prakonvensional ( pramoral ) orientasi instrumental
naif.
4. Tahap masa Anak-anak Tengah 6 – 12 Tahun
 Radius Hub’ bermakna ( Sullivan )
Tetangga, sekolah
 Tahap psikoseksual ( freud )
latensi
 Tahap Psikososial ( Erikson )
Industri vs inferioritas
 Tahap Kognitif ( Piaget )
Operasi konkret ( berpikir induktif dan mulai logis )
 Tahap Penilaian Moral ( Kohlberg )
TK konvensional , orientasi anak laki2 yg baik, anak
perempuan manis, orientasi hukum dan perintah.
5. Tahap Remaja 13 – 18 Tahun:
 Radius Hub’ bermakna ( Sullivan )
Klp’ sebaya dan klp’ luar, model kepemimpinan,
pasangan dlm persahabatan,seks,
kompetisi,kerjasama.
 Tahap psikoseksual ( freud )
Genitalitas
 Tahap Psikososial ( Erikson )
Identitas dan penyangkalan vs bingung identitas.
 Tahap Kognitif ( Piaget )
Operasi formal ( berpikir deduktif dan abstrak ).
 Tahap Penilaian Moral ( Kohlberg )
TK pasca konvensional atau prinsip orientasi kontrak
sosial,orientasi prinsip etis universal.
BB: - 1 th = 3 X BB lhr
- 2,5 th = 4 X BB Lhr
- 6 Th = 2 X BB umur 1 tahun

TB: - 1 th = 1,5 X Pj Lhr


- 4 th = 2 X Pj lhr
- 6 Th = 1,5 X Pj umur 1 th
- 13 Th = 3 X Pj lhr
- Dewasa = 2 X Pj umur 2 Th.
BB: BB = 8 + 2 n Kg

TB; TB = Pj Badan yaitu 80 + 5 n Cm


n = umur/Th
Ex: utk 80 + 5,4 Cm
= 80 + 20 Cm = 100 Cm
( ini utk anak umur lebih 3 tahun ).
TERIMA KASIH
Kuliah ke VI/VII:

MASALAH-MASALAH KESEHATAN YG
TERJADI PD MASING-MASINGTAHAP
TUMBUH KEMBANG
A. Masalah2 Kesehatan yg Terjadi pada Tahap
Neonatus :
1. Kejang
Ex; menguap, menghisap, bola mata berputar2,
mata mendelik & berkedip, kaki seperti
mengayuh sepeda, dan bahaya terjadi berulang
& tak henti2.
2. Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yg
diminum ( dpt ok infeksi berat ).
3. Kondisi tubuh lemah.
bayi hanya bergerak saat dipegang berarti sakit
berat.
4. Demam atau hipotermi
Lebih 37,5 derjad celsius atau kurang 36,5 derjad
celsius.
5. Sesak nafas & terus menerus merintih ( petanda
sakit serius ).
6. Pusar kemerahan hingga kedinding perut ( terkena
infeksi berat ).
7. Mata bayi bernanah banyak ( GO/Syphilis )
8. Diare, yg disertai mata cekung atau tdk sadar, kulit
perut bayi turgor jelek.
9. Faeses bayi berwarna pucat
10. kulit bayi terlihat kuning/joundice, akibat
penumpukan bilirubun & bahay a jika muncul
kurang dari 24 jam setelah lahir, dan pada umur
lebih 14 hari, kuning s/d telapak tangan & kaki.

Bayi prematur dg ikterus dan masalah pernafasan


dpt karena paru2 blm matang & kekurangan
surfaktan yaitu cairan/zat kimia yg mencegah paru
menguncup/kollaps. Surfaktan tdk akan melapisi
paru2 sebelum usia 34 mg ( bayi perlu bantuan
ventilator).
 Perut membuncit & Tegang ( Abdominal
distension )
 Cedera/injury ( saat melahirkan )
 Lemah otot, karena stetching( tekanan & tarikan )
selama kontraksi rahim
 Bayi biru, tdk dpt cukup oksigen ( kelainan
jantung & paru ).
 Batuk
 Menangis berlebihan
 Forceps Marks ( bekas )
 Lethargy (kelesuan ) dan Sleepiness ( mudah
mengantuk )
 Respiratory Distress ( sesak nafas/gangguan
pernafasan ).
ex: - nafas cepat lebih 60 X/mnt
- retraksi otot dada
- hidung kembang kempis
- mendengkur ketika bernafas
- warna kebiruan pd bibir, kulit wajah, telapak
tangan & kaki.
B. Masalah pada Bayi:
1. Bercak Mongol
Kebiruan pd derah sacral, karena adanya melanosit
yg mengandung melanin pd dermis yg terhambat
selama proses migrasi dari krista neuralis ke
epidermis.
2. Hemagioma
Suatu tomor jaringan lunak/tumor vaskuler jinak
akibat proliferasi ( pertumbuhan yg berlebihan)
dari pembuluh darah yg tdk normal.Ex pd kepala,
muka & dada.
3. Muntah
Normal terjadi pd minggu pertama/seb’ menyusu
asi. Bahaya jika muntah warna hijau kekuning2an,
proyektil ( stenosis pylorus ) atau katub di bawah
lambung, TIK meningkat atau gangguan usus.
4. Gumoh
Keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung
setelah bbrp saat setelah makan masuk lambung,
karena tertelan udara.
5. Oral Trush
Terinfeksinya membran mukosa mulut bayi oleh
jamur candidiasis ), bayi demam ok iritasi GI.
6. Diaper Rash
Kemerahan pd kulit bayi akibat kontak terus
menerus dg lingkungan yg tdk baik/kebersihan kulit
kurang.
Atasi dg; -mandi dg kapas halus mengandung baby
oil, biarkan terbuka , rendam pakaian dg
acidum barium , bersihkan dan keringkan.
7. Sebhorrea
Radang berupa sisik yg berlemak dan eritema pd
daerah yg memiliki banyak kelenjer sebasea. ( ok
peningkatan asupan lemak & kalori, alkohol, ggn
emosi, herediter ).
8. Milliariasis ( Sudamina, Liken Tropis )
Biang keringat panjang. Dermatosis yg disebabkan
retensi /tersumbat keringat pori kelenjer keringat.
9. Diare
10. Obstipasi
11. Syndrome kematian bayi mendadak ( Suddent
Infant Death Syndrome/SIDS )
Ex; bayi dg infeksi botolinum, kelainan jantung,
infeksi virus.
12. Kolik
13. Goncangan keras Ex kepala
C. Pada Toodler/ Balita/Balita:

1. Demam, kejang
2. Pilek, batuk2, sulit bernafas
3. Diare, konstipasi
4. Muntah
5. Cacar air
6. Campak
7. Masalah Kulit, impetigo infeksi oleh bakteri
8. Infeksi telinga tengah/OMA, infeksi gigi
9. Cedera
D. Pra sekolah/ Sekolah:

1. Penyakit infeksi & menular Ex: gondong oleh


virus/mumps, rubella, cacar air, alergi,
cacing/parasit, gigi
2. Gangguan pertumbuhan
3. Gangguan belajar
4. Gangguan perkembangan bicara & bahasa
5. Gangguan menulis, berhitung ( diskalkulia )
6. Gangguan tidur, hiperkinetik
E. Pada tahap Remaja ( Teenager ):

1. Penyakit Infeksi menular ; Ex HIV-AIDS


2. Malnutrisi
3. Kenakalan remaja/Juvenile delinquency/perilaku
menyimpang terhadap norma & Hukum.
EX; narkoba, miras, merokok, Kehamilan
dini/abortus.
4. Kelainan mental Ex Depresi, Isos , kecemasan
5. Gangguan haid, jerawat,dll
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai