Anda di halaman 1dari 30

Penyajian Data

Beberapa cara penyajian data antara lain


dengan :
1. Tabel
2. Grafik
3. Diagram Lingkaran (Piechart)
4. Pictogram (Grafik Gambar)
Tabel
Komposisi tabel: judul tabel, judul kolom, nilai data dalam setiap kolomnya dan
sumber data dimana data tersebut diperoleh

Rasio nilai tambah rantai pasok buah manggis yang tidak dikelola oleh KBU Al-Ihsan

Nilai Tambah (Rp/kg) Rasio Nilai Tambah (%)


Anggota
Rantai Pasok Super Super Super Super Super Super
Lokal Lokal
1 2 3 1 2 3
Petani -237,37 -237,37 -237,37 -237,37 -0,09 -0,09 -0,09 -0,07
Pengumpul 5.592,97 1.540,63 197,66 -1.236,25 2,07 0,57 0,07 -0,40
Pedagang
Besar 2.374,69 1.166,25 791,56 -707,50 0,26 0,25 0,25 -0,21
Eksportir 21.443,75 18.545,00 13.291,25 1,69 2,69 3,03
Total 29.411,41 21.251,88 14.280,469 -2.181,12 100,00 100,00 100,00 0

Sumber: Astuti (2012)


Tabel Distribusi Frekuensi

• Table distribusi frekuensi disusun bila jumlah data


yang akan disajikan cukup banyak  tabel biasa
tidak efesian dan kurang efektif
• Table distribusi frekuensi mempunyai sejumlah kelas
• Pada setiap kelas mempunyai kelas interval 
panjang kelas: jarak antara nilai batas bawah
dengan nilai batas atas kelas pada setiap kelas
• Setiap kelas interval mempunyai frekuensi
Distribusi Frekuensi
 Distribusi frekuensi
 Pengelompokan data ke dalam beberapa kategori
yang menunjukan banyaknya data dalam setiap
kategori dan setiap data tidak dapat dimasukan ke
dalam dua atau lebih kategori
 Tujuan
 Data menjadi informatif dan mudah dipahami
ISTILAH DALAM TABEL DISTRIBUSI
FREKUENSI DATA BERGOLONG
 Kelas adalah kelompok – kelompok data
berbentuk b – a
Contoh: 35 – 39
 Batas kelas adalah nilai-nilai ujung yang
terdapat pada suatu kelas
Contoh:
Untuk kelas 35 – 39
Batas atas (ba) : 39
Batas bawah (bb) : 35
 Tepi kelas tergantung pada ketelitian data yang
digunakan
Tepi bawah = batas bawah – ½ spt (satuan
pengukuran terkecil)
Tepi atas = batas atas + ½ spt
 Contoh satuan pengukuran terkecil:
Untuk data 35, 34, 32, satuan pengukuran
terkecilnya 1
Untuk data 35,1; 34,2; 32,5 satuan pengukuran
terkecilnya 0,1
 Contoh batas kelas:
Untuk kelas 35 – 39
Tepi bawah (tb) : 35 – 0,5 = 34,5
Tepi atas (ta) : 39 + 0,5 = 39,5
 Panjang kelas (p)
P = ta – tb
 Contoh:
Untuk kelas 35 – 39
P = 39,5 – 34,5 = 5
 Titik tengah kelas disebut juga nilai tengah kelas
Titik tengah kelas = ½ (ba + bb)
 Frekuensi adalah banyak data pada setiap
kelas
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

1. Tentukan banyaknya kelas yang diperlukan (k)


Aturan Sturgess:
k = 1 + 3,3 log n
n : banyaknya keseluruhan data
2. Tentukan rentang data (R)
R = xmaks – xmin
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
3. Bagilah rentang data dengan banyaknya kelas
untuk menentukan panjang kelas:
p = R/k
4. Tentukan batas bawah kelas pertama,
Pilih data yang paling kecil atau kurang dari
yang paling kecil
5. Tentukan tepi bawah kelas pertama
tb = bb – ½ spt
6. Tentukan tepi atas kelas pertama
ta = tb + p
7. Tentukan batas atas kelas pertama
ba = ta – ½ spt
8. Daftarkan semua batas dengan cara
menambahkan panjang kelas pada ujung
kelas sebelumnya.
9. Tentukan frekuensi bagi masing-masing kelas
dengan menggunakan turus atau tally
10. Jumlahkan kolom frekuensi dan periksa apakah
hasilnya sama dengan banyaknya total
pengamatan atau keseluruhan data.
CONTOH

Data hasil ujian akhir Mata Kuliah


Statistika dari 60 orang mahasiswa

23 60 79 32 57 74 52 70 82 36

80 77 81 95 41 65 92 85 55 76

52 10 64 75 78 25 80 98 81 67

41 71 83 54 64 72 88 62 74 43

60 78 89 76 84 48 84 90 15 79

34 67 17 82 69 74 63 80 85 61
JAWAB
1. Data terkecil = 10 dan Data terbesar = 98
r = 98 – 10 = 88
Jadi rentang/jangkauannya adalah sebesar 88
2. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log 60 = 6,8
Jadi banyak kelas adalah sebanyak 7 kelas
3. Panjang kelas (p) = 88 / 7 = 12,5 mendekati 13
4. Batas bawah kelas pertama adalah 10, maka tepi
bawah kelas-nya adalah 9,5
JAWAB (lanjutan)

5. Tepi atas kelas pertama adalah tepi bawah kelas


ditambah lebar kelas, yaitu sebesar
9,5 + 13 = 22,5
Batas atas atas kelas pertama adalah sebesar
22,5 - 0,5 = 22
Frekuensi Relatif & Kumulatif
 Frekuensi Relatif menunjukan seberapa besar
jumlah frekuensi pada tingkat kelas tertentu
 Frekuensi Kumulatif diperoleh dengan
menjumlahkan frekuensi pada kelas tertentu
dengan frekuensi kelas selanjutnya
 Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
 Frekuensi kumulatif kurang dari
 Frekuensi kumulatif lebih dari
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF

Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika


Frekuensi
Interval Kelas Batas Kelas Nilai Tengah Frekuensi
Relatif (%)
9-21 8,5-21,5 15 3 5
22-34 21,5-34,5 28 4 6,67
35-47 34,5-47,5 41 4 6,67
48-60 47,5-60,5 54 8 13,33
61-73 60,5-73,5 67 12 20
74-86 73,5-86,5 80 23 38,33
87-99 86,5-99,5 93 6 10

Jumlah 60 100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI

Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika

Interval Batas Kelas Frekuensi Kumulatif Persen


Kelas Kurang Dari Kumulatif
kurang dari 8,5 0 0
9-21 kurang dari 21,5 3 5
22-34 kurang dari 34,5 7 11,67
35-47 kurang dari 47,5 11 18,34
48-60 kurang dari 60,5 19 31,67
61-73 kurang dari 73,5 31 51,67
74-86 kurang dari 86,5 54 90
87-99 kurang dari 99,5 60 100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI

Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah
Statistika
Interval Batas Kelas Frekuensi Kumulatif Persen
Kelas Lebih Dari Kumulatif
9-21 lebih dari 8,5 60 100
22-34 lebih dari 21,5 57 95
35-47 lebih dari 34,5 53 88,33
48-60 lebih dari 47,5 49 81,66
61-73 lebih dari 60,5 41 68,33
74-86 lebih dari 73,5 29 48,33
87-99 lebih dari 86,5 6 10
lebih dari 99,5 0 0
Grafik
 Grafik dapat digunakan sebagai laporan
 Mengapa menggunakan grafik ?
 Manusia pada umunya tertarik dengan gambar dan
sesuatu yang ditampilkan delam bentuk visual akan
lebih mudah diingat dari pada dalam bentuk angka
 Grafik dapat digunakan sebagi kesimpulan tanpa
kehilangan makna
Grafik Histogram

 Histogram merupakan diagram balok


 Histogram menghubungkan antara tepi kelas
interval dengan pada sumbu horizontal (X) dan
frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal (Y)

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)


1 215 2122 14
2 2123 4030 3
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1
Histogram
Harga saham

14
12
10
8
6
4
2
0
Tepi Kelas
Grafik Polygon

 Menggunakan garis yang mengubungkan titik –


titik yang merupakan koordinat antara nilai
tengah kelas dengan jumlah frekuensi pada kelas
tersebut

Kelas Nilai Jumlah


Tengah Frekuensi (F)
1 1168.5 14
2 3076.5 3
3 4984.5 1
4 6892.5 1
5 8800.5 1
Polygon

Jumlah Frekuensi (F)

16
14
12
10
Jumlah
8
Frekuensi (F)
6
4
2
0
1 2 3 4 5
Kurva Ogif
 Merupkan diagram garis yang menunjukan
kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi
kumulatif

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif


Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1


9754.5 20 0
Contoh Kurva Ogif
Frekuansi Kumulatif

25
20
15 Kurang dari
10 Lebih dari
5
0
1 2 3 4 5 6
Interval kelas
Grafik Garis
Grafik garis biasanya untuk menunjukkan
perkembangan suatu keadaan
Dalam grafik terdapat garis vertical(keatas) yang
menunjukkan jumlah frekuensi dan yang Horizontal
(mendatar) menunjukkan variable tertentu
Contoh :
Gambar Grafik garis perkembangan 3 macam produk elektronik 5
tahun terakhir
Grafik lingkar
Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan
data dari berbagai kelompok
Pictogram (Grafik Gambar)
Supaya data yang disajikan lebih komunikatif, maka
penyajian data dibuat dalam bentuk Pictogram
(gambar)
Contoh:
Perbandingan jumlah buku di perpustakaan
Contoh :
27 79 69 40 51 88 55 48 36 61
53 44 94 51 65 42 58 55 69 63
70 48 61 55 60 25 47 78 61 54
57 76 73 62 36 67 40 51 59 68
27 46 62 43 54 83 59 13 72 57
82 45 54 52 71 53 82 69 60 35
41 65 62 75 60 42 55 34 49 45
49 64 40 61 73 44 59 46 71 86
43 69 54 31 36 51 75 44 66 53
80 71 53 56 91 60 41 29 56 57
35 54 43 39 56 27 62 44 85 61
59 89 60 51 71 53 58 26 77 68
62 57 48 69 76 52 49 45 54 41
33 61 80 57 42 45 59 44 68 73
55 70 39 59 69 51 85 46 55 67

Anda mungkin juga menyukai