Anda di halaman 1dari 9

Dosen Pengampu : Vonny Khresna Dewi, S.Si.T, M.Kes.

Disusun Oleh : Kelompok 3

Amalia Rahmah P07124118164


Ditta Shafira P07124118183
Firda Mawaddah P07124118195
Helda P07124118201
Ita Kumala Sari P07124118205
Nadia Rahmah P07124118215
Risma Handayani P07124118234
A. BAK Pada Masa Nifas

 Dalam 6 jam ibu nifas harus sudah bisa BAK secara spontan,
kebanyakan ibu bisa berkemih spontan dalam waktu 8 jam.
Urine dalam jumlah yang banyak akan di produksi dalam waktu
12-36 jam setelah melahirkan. Ureter yang berdilatasi akan
kembali normal dalam waktu 6 minggu. Selama 40 jam pertama
nifas (peurperium),terjadi kenaikan diuresis sebagai akibat dari
pengurasan volume daah ibu dan autolisis serabut otot uterus.
Kondisi ini akan kembali normal setelah 4 minggu post partum.
Pada awal post partum, kandung kemih mengalami edema,
kongesti dan hipotonik. Hal ini disebabkan oleh adanya
overdistensi pada saat kala II persalinan dan pengeluaran urin
yang tertahan selama proses persalinan. Sumbatan pada uretra
di sebabkan oleh adanya trauma saat persalinan berlangsung dan
trauma ini dapat berkurang setelah 24 jam post partum.
Hendaknya BAK dapat di lakukan sendiri secepatnya setelah
persalinan, vesika urinaria dicek setelah proses berkemih.
1. Gangguan BAK pada ibu nifas

a. Retensi PP dapat disebabkan :


1) Tekanan intra abdominal berkuranng
2) Otot-otot perut masih lemah
3) Odeme dari uretra
4) Dinding kandung kencing kurang sensitif
b. Infeksi saluran kemih
1) Urine yang tertahan
2) Kateterisasi yang tidak steril
3) Sistisis (cystitis)
c. Radang kandung kemih
1) Bendungan kandung kemih
2) Akibatnya timbul gangguan pada kontraksi rahim, sehingga
pengeluaran cairan vagina tidak lancar
2. Cara Mengatasi

1).Retensi urine
Melakukan pengompresan air hangat diatas simfisis,jikatidak
berhasil dengan cara tersebut sebaiknya dipasang duer
catheter atau indwelling cateter (namun kateterisasi tidak
dilakukan sebelum lewat 6 jam post partum karena prosedur
kateterisasi mebuat klien tidak nyaman dan resiko infeksi
saluran kencing tinggi). Pemasangan kateter ini bertujuan
untuk memberi istirahat pada otot-otot kandung kencing,
sehingga otot-otot cepat pulih dan fungsinya cepat kembali.
2). Tujuan
Memperlancar pengeluaran urine.
3).Manfaat
Supaya ibu dapat berkemih secara lancar dan maksimal.
B. BAB Pada Masa Nifas

 Dalam 24 jam pertama, pasien juga sudah harus dapat


buang air besar karena semakin lama feses tertahan dalam
usus maka akan semakin sulit baginya untuk buang air
besar secara lancer. Feses yang tertahan dalam usus
semakin lama akan mengerhas karena cairan yang
terkandung dalam feses akan selalu terserap oleh usus.
Untuk meningkatkan volume feses, anjurkan pasien untuk
makan tinggi serat dan banyak minum air putih.
1. Gangguan BAB pada ibu nifas

a.Konstipasi
Biasanya karena luka bekas episiotomi, ibu merasa
tidak nyaman saat BAB karena takut kesakitan, bila terjadi
2-3 hari PP masih normal dikarenakan adanya pengaruh
hormon kehamilan (progesteron).
1) Cara mengatasi
Bisa dikurangi dengan mobilisasi dini, makanan tinggi
serat, dan cukup minum, psikologis nyeri (-) => dapat
dilakukan 3-4 hari PP.
2) Tujuan
Untuk melancarkan BAB
3) Manfaat
Bisa terhindar dari gangguan kontraksi uterus
Lanjutan…..

b. Obstipasi
Biasanya feses keras
1) Cara mengatasi
Bisa menggunakan obat peroral atau perrectal untuk
melunakkan feses.

2) Tujuan
Agar feses lunak dan Untuk mengurangi rasa nyeri saat
BAB.

3) Manfaat
Agar BAB bisa lancar dan ibu menjadi nyaman saat BAB.
KESIMPULAN
 Dalam 6 jam ibu nifas harus sudah bisa BAK secara
spontan, kebanyakan ibu bisa berkemih spontan dalam
waktu 8 jam. Urine dalam jumlah yang banyak akan di
produksi dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan.
Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam waktu
6 minggu. Selama 40 jam pertama nifas
(peurperium),terjadi kenaikan diuresis sebagai akibat dari
pengurasan volume daah ibu dan autolisis serabut otot
uterus. Kondisi ini akan kembali normal setelah 4 minggu
post partum.

 Dalam 24 jam pertama, pasien juga sudah harus dapat


buang air besar karena semakin lama feses tertahan dalam
usus maka akan semakin sulit baginya untuk buang air
besar secara lancer.

Anda mungkin juga menyukai