PENGETAHUAN PENGUNJUNG TENTANG KONSEP PENANGANAN GAWAT DARURAT DI IGD RSD KALISAT JEMBER LATAR BELAKANG Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan yang dilakukan selama menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai perawat ahli pertama, sering ditemukan masalah rendahnya pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang konsep penanganan pasien di IGD RSD Kalisat Jember. Masalah tersebut disebabkan karena kurangnya paparan informasi dan pengetahuan masyarakat. BEFORE - AFTER 1. pasien tidak mendapatkan 1. Pasien mendapatkan penanganan penanganan yg tepat sesuai yang sesuai dengan kondisi penyakitnya 2. Petugas IGD tidak terganggu 2. menganggu kerja perawat atau 3. Ruang IGD menjadi teratur dan petugas lainnya di IGD; rapi 3. ruangan gawat darurat menjadi 4. Menurunnya komplain dari berantakan dan tidak teratur; pengunjung iGD 4. meningkatnya komplain dari 5. Meningkatnya efisiensi dan pasien dan keluarga pasien akibat efektifitas pelayanan terhambatnya tindakan atau 6. Meningkatnya kepuasan pasien pelayanan medis yang seharusnya dan keluarga dilakukan; 5. terhambatnya efisiensi dan efektifitas pelayanan karena pasien tidak tertata; 6. menurunnya tingkat kepuasan pasien dan keluarga. RUANG LINGKUP Meningkatkan pengunjung IGD tentang konsep penanganan gawat darurat di Instalai Gawat Darurat Rumah Sakit Daerah Kalisat Jember dari tanggal 29 Februari sampai tanggal 29 Maret 2020. VISI NILAI • NILAI ORGANISASI Kesederhanaan , Kejujuran, Komitmen dan Loyalitas • VISI ORGANISASI Rumah sakit pilihan dengan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau di kabupaten Jember MISI • Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesionalisme • Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia di Rumah Sakit Daerah Kalisat • Mewujudkan kepuasaan pelanggan melalui optimalisasi kerja SKP DR. IGD 1. Melakukan pengkajian keperawatan gawat darurat 2. Merumuskan diagnosa keperawatan gawat darurat 3. Membuat diagnosa keperawatan gawat darurat 4. Menetapkan tindakan keperawatan gawat darurat 5. Melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga 6. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga pasien 7. Melakukan komunikasi terapeutik 8. Mengambil sampel darah melalui vena dan arteri 9. Melakukan resusitasi cairan 10. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan 11. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan IDENTIFIKASI ISU Identifikasi Isu Hasil Pemecahan Isu (Kondisi No. Sumber Isu (Kondisi Saat Ini) yang Diharapkan)
Kurangnya pengetahuan pasien dan Pengunjung memahami prosedur
1. Pengamatan keluarga pasien tentang prioritas penanganan di IGD penanganan pasien di IGD Respon time menjadi lebih lama karena Respon time lebih singkat 2. SKP prioritas pasien menurun Berkurangnya efektifitas dan efisiensi Pelayanan tetap efektif dan 3. pelayanan ketika datang pasien dalam SKP efisien meskipun banyak pasien jumlah besar bersamaan Penempatan pasien di IGD kurang sesuai Penempatan pasien sesuai 4. dengan warna Triage akibat lemahnya SKP kebutuhannya program tersebut Waktu tunggu pasien di iGD tidak sesuai Waktu tunggu pasien sesuai 5. SKP standar standar PENETAPAN ISU AKPL Identifikasi Isu NO A K P L TOTAL (Kondisi Saat Ini)
Kurangnya pengetahuan pasien dan
1. 4 4 4 5 17 keluarga pasien tentang prioritas penanganan pasien di IGD
2. 4 4 4 3 15 SOP triage tidak berjalan efektif
3. Respon time menjadi lebih lama karena 4 4 4 3 15
prioritas pasien menurun
Berkurangnya efektifitas dan efisiensi
4. 4 4 4 2 14 pelayanan ketika datang pasien dalam jumlah besar bersamaan
5. Waktu tunggu pasien di iGD tidak 2 3 3 2 10
sesuai standar PENETAPAN ISU USG NO ISU U S G TOTAL
Kurangnya pengetahuan pasien dan
keluarga pasien tentang sistem triage di 1. 4 4 3 11 IGD
SOP triage tidak berjalan efektif
2. 4 3 3 10
Respon time menjadi lebih lama karena
prioritas pasien menurun 3. 3 4 3 10 GAGASAN PEMECAHAN ISU 1. meminta ijin dan berkoordiasi dengan Kepala Ruangan IGD dan mentor tentang gagasan dan kegiatan yang akan dilakukan; 2. melakukan studi literatur tentang kondisi gawat darurat dan fungsi IGD RS Tipe C; 3. ;enyusun media edukasi untuk pengunjung IGD; 4. koordinasi dengan rekan sejawat sebelum melakukan pendidikan kesehatan; 5. menyiapkan tempat dan sarana pendidikan kesehatan; 6. mengukur pengetahuan pengunjung tentang kondisi gawat darurat; 7. melaksanakan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah secara langsung. Media yang digunakan adalah poster dan leaflet; 8. evaluasi pengetahuan pengunjung tentang kondisi gawat darurat setelah dilakukan penyuluhan; 9. menyusun laporan hasil kegiatan. TERIMA KASIH