BAROTRAUMA

OLEH :
D A N D Y P R I D I N A R YA N A P U T R A

D E PA R T E M E N / S M F I L M U K E S E H ATA N T E L I N G A H I D U N G
T E N G G O R O K B E D A H K E PA L A D A N L E H E R
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S A I R L A N G G A
RUMAH SAKIT UMUM DAER AH DR. SOETOMO
S U R A B AYA
 PENDAHULUAN

 Kerusakan jaringan akibat perubahan tek.

barometrik yg terjadi saat menyelam atau terbang
 Kegagalan tuba Eustachius untuk menyamakan
tekanan dr bagian telinga tengah dgn adekuat
 ETIOLOGI

 Saat menyelam :
 Saat turun ke dalam air disebut squeeze

 Saat naik ke permukaan air secara cepat disebut reverse squeeze

atau overpressure
 Saat penerbangan :
 Tekanan udara akan menurun saat lepas landas dan meninggi saat
mendarat
 Perbedaan tek. telinga tengah dgn tek. Atmosfir yg besar selama
lepas landas dan mendarat ,memyebabkan ekstensi maksimal
membran tympani  perdarahan dan nyeri
 Ekstensi submaksimal  perasaan penuh dlm telinga
 KLASIFIKASI

 Barotrauma Telinga :
 Barotrauma Telinga Luar

 Barotrauma Telinga Tengah

 Barotrauma Telinga Dalam

 Barotrauma Sinus Paranasalis

 Barotrauma Pulmonal
 Barotrauma Odontalgia
 HUKUM BOYLE

 “Volume suatu gas berbanding terbalik dengan tekanan

yang bekerja pada gas tersebut (jika suhu tetap konstan)”
 Perubahan volume terbesar dekat dgn permukaan laut 
terjadinya barotrauma berada pada daerah permukaan
dan ini berlaku baik pd saat penyelam naik atau turun
 INSIDENSI

 Insiden barotrauma pd telinga tengah saat menyelam lbh

tinggi dibandingkan dgn saat bepergian menggunakan
pesawat
 Krn pd saat menyelam, untuk mengatasi tek. yg
meningkat hrs dilakukan usaha untuk menyeimbangkan
tek. misal melalui Manuver Valsava, sdg saat naik
pesawat, tek. yg menurun dapat diseimbangkan scr pasif
 PATOFISIOLOGI

 Syarat terjadinya squeeze :

 Adanya ruangan yg berisi udara

 Ruangan tsb memiliki dinding yg kuat

 Tertutup

 Memiliki membran dgn suplai darah dr arteri atau vena yg

memasuki ruangan dr luar
 Perubahan tek.. Lingkungan sekitar scr tiba-tiba

 Pada saat terjadi reverse squeeze, tubuh akan

berusaha untuk mengeluarkan isi dr ruangan untuk
menyesuaikan tek.
 DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Gejala Klinis :
 Nyeri telinga, vertigo, tinitus, berkurangnya pendengaran, mual
muntah, perdarahan hidung, keretakan gigi, kompresi dinding dada
 Pemeriksaan Fisik :
 Pembengkakan dan perdarahan pd daerah yg mengalami squeeze
atau overpressure, adanya krepitasi pada emfisema subkutis, defisit
neurologis pd pasien dgn emboli gas
 Gendang telinga tampak mengalami injeksi dgn pembentukan darah
dibelakang telinga, membran tympani perforasi
 Pemeriksaan Penunjang :
 Analisa gas darah, darah lengkap, kadar serum kreatin fosfokinase
 KOMPLIKASI

 Infeksi akut telinga tengah

 Ruptur atau perforasi membran tympani
 Kerusakan telinga bagian dalam
 PENATALAKSANAAN

 Dilakukan rekompresi  dgn oksigen 100%, tek. plg

sedikit kedalaman 18 meter (2,8 ATA)
 Infus cairan (dekstran, plasma) jk dehidrasi atau syok
 Steroid (deksamethasone) jk ada edema otak
 Heparin
 Digitalis jk gagal jantung
 Anti oksidan (vit. E, C, beta karoten) untuk mengantisipasi
pembekuan oksidan yg merusak sel tubuh pd terapi
oksigen hiperbarik
 Dekongestan dan antihistamin