Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Laporan Kasus
AGIL KUSUMAWATI
1810029020
Pembimbing
dr. Handy Wiradharma, Sp.OG
A. TUJUAN UMUM
Mengetahui tentang intra uterine fetal death, serta perbandingan antara teori dengan kasus.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui teori tentang intra uterine fetal death.
2. Mengetahui perbandingan antara teori dengan kasus intra uterine fetal death di RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
3. Mengkaji ketepatan penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan dalam kasus ini.
MANFAAT
Jenis
Keadaan
Tahun Tempat Usia Jenis Penolong Kelamin/
No. Penyulit Anak
Partus Partus Kehamilan Persalinan Persalinan Berat
Sekarang
Badan
1 2019 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik KU : Baik
Status Generalis
BB : 64 kg, TB : 155 cm ▪ Kepala/Leher : Normosefalik, konjungtiva anemis (-/-) ,
IMT : 26,67 (obesitas) sklera tidak ikterik, pembesaran KGB (-), pembesaran
Kesadaran : Composmentis, GSC 15 tiroid (-)
Tanda Vital : ▪ Thoraks : S1 S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-),
TD : 120/80 mmHg suara napas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Nadi : 84x/ menit
RR : 20x/ menit ▪ Abdomen : membesar sesuai usia kehamilan, linea nigra
Suhu : 36,8 oC (+), bekas operasi (-), bising usus (+) kesan normal
▪ Ekstremitas
Superior : edema (-/-), akral hangat, CRT < 2 detik
Inferior : edema (+/+), akral hangat, CRT < 2
Pemeriksaan Fisik
Bangladesh sebagai
negara dengan
kasus IUFD tertinggi
yaitu 35,6 per 1000
kelahiran
India menempati
Insidensi IUFD global tahun 2015 sekitar peringkat pertama
2,6 juta kasus dengan lebih dari 7.178 dengan kasus IUFD
kasus per hari tertinggi pada tahun
2008
FAKTOR RISIKO
Obesitas Diabetes
▪ Body Mass Index 25kg/m2 ▪ DM Tipe 1 -> 3-4x meningkatkan risiko
▪ Obesitas -> Meningkatnya ketersediaan ▪ DM tipe 2 dan gestasional -> 2-3x risiko
nutrisi untuk janin -> ketidakmampuan
plasenta menyalurkan oksigen -> hipoksia ▪ Diabetes -> gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit -> perfusi ke plasenta
▪ Obesitas -> hiperlipidemia -> produksi terganggu
prostasiklin & produksi tromboksan ->
trombosis plasenta ▪ Diabetes -> mikroangiopati -> gangguan
perfusi uteroplasenta
▪ Obesitas -> faktor risiko -> Kelainan
kongenital dan gangguan medis
▪ Obesitas -> kemampuan deteksi gerakan
janin
FAKTOR RISIKO
Persalinan pervaginam
dapat ditunggu lahir
spontan setelah 2
minggu, umumnya
tanpa komplikasi
Telah dilaporkan kasus atas nama Ny. MB berusia 26 tahun datang ke rumah
sakit karena dirujuk oleh dokter Sp. OG praktek swasta. Setelah dilakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, didapatkan diagnosis G1P0000A000
gravid 31-32 minggu janin tunggal mati intrauterine. Pasien ini dilakukan induksi
persalinan dengan misoprostol dan drip oxytocin. Pada pasien ini partus spontan.
Secara umum penegakkan diagnosis maupun penatalaksanaan pada pasien ini sudah
tepat dan sesuai dengan teori.