Anda di halaman 1dari 42

Teknik Antarmuka dan Periferal

Sesi 9
TEI302
Liquid Crystal Display (LCD)

 Ditemukan oleh Friedrich Reinitzer, seorang botanist


Austria, tahun 1888
 Merupakan zat yang bukan termasuk zat padat (solid)
ataupun zat cair (liquid)
 Liquid Crystal sensitif terhadap temperatur Dibutuhkan
sejumlah besar panas untuk mengubah solid crystal
menjadi liquid crystal. Dibutuhkan sedikit panas untuk
mengubah liquid crystal menjadi benar-benar cair (real
liquid).
Nematic Phase Liquid Crystal
• Merupakan fase liquid crystal yang
memungkinkan dibuatnya LCD
• Pada fase ini, partikel liquid crsytal dalam
keadaan berpilin (twisted) disebut
twisted nematics (TN)

• Arus listrik dengan tegangan tertentu dapat menyebabkan lepasnya


pilinan (untwisted) partikel dalam derajat tertentu sesuai dengan
tegangannya.
• Lepasnya pilinan dapat mengubah karakteristik liquid crystal terhadap
sinar yang dapat melewatinya.
Fakta-fakta

• Sinar/cahaya dapat dipolarisasi (polarisasi: sifat dari


gelombang yang menggambarkan orientasi dari osilasi)
• Liquid crystal dapat melewatkan dan mengubah sinar yang
dipolarisasi
• Struktur liquid crystal dapat berubah karena adanya arus
listrik sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan jenis
sinar yang dapat melewatinya
Struktur Dasar LCD
Struktur Dasar LCD
1. Vertical Filter Film  lapisan untuk
melewatkan sinar yang terpolarisasi
dalam arah vertikal
2. Substrat kaca dengan Indium Tin
Oxide (ITO), atau Transparent
Conductor (electrical conductivity
dan optical transparency), konduktif
tinggi transparansi rendah atau
sebaliknya
3. Twisted Nematic Liquid Crystal
4. Substrat kaca dengan ITO
5. Horizontal Filter Film  lapisan
untuk melewatkan sinar yang
terpolarisasi dalam arah horizontal
6. Permukaan pantul untuk
mengirimkan cahaya kembali ke
tampilan
Passive Matrix LCD

• Tidak mempunyai perangkat


untuk melakukan switching
(ON-OFF)

 Setiap piksel nilainya ditentukan untuk lebih dari satu frame time.
 Akibatnya : Tegangan yang dipakai untuk mempengaruhi liquid crystal
harus merupakan tegangan rata-rata pada beberapa frame time.
 Kekurangannya : Response timenya sangat lambat (lebih dari 150 ms)
dan turunnya nilai maksimal dari contrast ratio.
Active Matrix LCD

• Memiliki perangkat untuk melakukan switching dan dilengkapi


dengan kapasitor penyimpan
• Metode active addressing mengatasi terjadinya pembatasan
multiplexing dengan cara mengatur perangkat switching
• Tidak ada batasan untuk scan lines.
• Untuk perangkat switching terintegrasi pada umumnya
digunakan transistor yang dibuat dari deposited thin film
sehingga disebut Thin Film Transistor (TFT).
• Untuk mengakses piksel tertentu, maka baris tertentu dalam
array di-set menjadi ON lalu muatan dikirimkan ke kolom
tertentu sehingga piksel yang dituju menerima muatan
Passive VS Active Matrix LCD
Bagian-bagian dari Modul LCD

• Untuk membentuk sebuah modul LCD dibutuhkan :


– LCD panel
– Driving-circuit unit
– Backlight system and Chasis unit
LCD Panel
• TFT array substrate terdiri atas TFT, kapasitor penyimpan, elektroda piksel
dan kabel penghubung
• Filter warna terdiri atas matriks hitam dan resin film yang mengandung
pigmen tiga warna primer yaitu Merah, Hijau dan Biru (RGB)
• Dua substrat kaca dirangkai dengan sebuah perekat dan Liquid Crystal
diinjeksikan pada gap diantara dua substrat tersebut
Color LCD

• LCD yang dapat menampilkan warna harus mempunyai tiga sub


piksel dengan filter warna merah, hijau dan biru (RGB)
• Dengan variasi tegangan yang diberikan maka intensitas tiap
subpiksel bisa memiliki jangkauan sampai 256 jenis warna
• Untuk satu piksel yang terdiri atas tiga subpiksel tersebut dapat
dihasilkan 16,8 juta warna ( 256 merah x 256 hijau x 256 biru )
Prinsip Kerja LCD
 Setiap unit piksel pada LCD memiliki sebuah TFT, elektroda piksel (ITO) dan
kapasitor penyimpan (Cs).
 Setiap unit piksel terhubung pada satu gate bus-lines dan satu data bus-lines
dalam bentuk matriks berukuran 3m x n (pada color LCD monitor)
Misal :
SVGA color LCD dengan resolusi 800x600 piksel memiliki matriks berukuran
2400x600
Prinsip Kerja LCD

• Setiap unit piksel dapat diakses melalui bounding pad pada


bagian ujung baris atau kolom
• Performa LCD tergantung pada parameter-parameter tiap
pikselnya seperti :
– Lebar dan panjang kanal TFT
– Overlap antara elekroda TFT
– Ukuran kapasitor penyimpan dan elektroda piksel serta
jarak di antara keduanya
Prinsip Kerja LCD
• Kapasitor penyimpan (Cs) dan kapasitor LC (CLC) terhubung sebagai beban pada
TFT
• Adanya pulsa postif ( 20 Vpp) pada gate elektroda melalui gate bus line
menghidupkan TFT.
• Cs dan CLC mengalami pengisian dan level tegangan pada elektroda piksel naik
sampai +8V (signal voltage level) dan diteruskan ke data bus-line
• Tegangan pada elektroda piksel mengacu pada pergantian level driving voltage
(DV) yang merupakan akibat dari kapasitansi parasitik antara gate dan drain pada
elektroda saat tegangan gate berubah dari state ON ke OFF.
• Setelah perubahan level tegangan, keadaan arus masih bisa dipertahankan sampai
tegangan gate turun ke -5V.

Struktur vertikal piksel unit dan rangkaian ekuivalennya


Fitur dan Atribut LCD

• Native Resolution
– Tidak seperti CRT, LCD hanya menampilkan informasi dengan baik pada
resolusi yang telah ditentukan
• 17 inch = 1024x768
• 19 inch = 1280x1024
• 20 inch = 1600x1200
• Viewing Angle
– Melihat LCD dari sebuah sudut tertentu dapat mengakibatkan gambar tidak
terlihat atau misinterpretasi warna
– LCD yang bagus memiliki viewing angle yang cukup besar berkisar antara 120 -
170 derajat
• Contrast Ratio
– Merupakan tingkat kemampuan LCD untuk menampilkan warna putih terang
dan hitam pekat
– Biasanya ditampilkan dalam bentuk ratio
– LCD yang bagus umumnya memiliki contrast ratio 4500:1 sampai 6000:1
Fitur dan Atribut LCD
• Response Rate
– Kecepatan piksel pada monitor untuk dapat me-refresh nilainya untuk nilai
piksel yang berubah-ubah
– Response time yang tinggi dapat mengurangi efek ghosting saat suatu citra
bergerak pada layar
• Adjustability
– Kemampuan LCD untuk dapat menyesuaikan tampilannya berdasarkan posisi
fisiknya (portrait/lanscape)
• Pixel Pitch
– Mengindikasikan jarak antara piksel dalam LCD monitor dan diukur dalam
satuan milimeter. Semakin kecil pixel pitch maka gambar yang dihasilkan
semakin detail
Fitur dan Atribut LCD
• Brightness
– Menggambarkan jumlah cahaya yang dihasilkan LCD monitor saat
menampilkan warna putih terang. Parameter ini dihitung dengan satuan
candela
• Color Depth
– Mengindikasikan jumlah warna yang dapat ditampilkan oleh setitik piksel pada
satu saat yang dinyatakan dalam nilai bit

Bit-Depth Number of Colors


1 2 (monochrome)
2 4 (CGA)
4 16 (EGA)
8 256 (VGA)
16 65,536 (High Color, XGA)
24 16,777,216 (True Color, SVGA)
32 16,777,216 (True Color + Alpha Channel)
Fitur dan Atribut LCD

• Ukuran dimensi dan Resolusi


LED Display

 Digunakan untuk ukuran layar sangat lebar (>5 m)


seringkali disebut sebagai TV Jumbo screen
 Sangat terang sehingga masih dapat dilihat di
siang hari pada tempat terbuka (outdoor)
Prinsip kerja dan mekanisme

• LEDs merupakan lampu warna yang ukurannya


kecil. Modern LEDs memiliki ukuran sangat
kecil, sangat terang , dan membutuhkan daya
kecil untuk menghasilkan cahaya yang terang .
• Pada CRT warna dihasilkan dari fosfor.
• Sedangkan pada TV jumbo digunakan LEDs
untuk menghasilkan warna merah, hijau, biru.
Satu piksel pada TV jumbo terdiri modul kecil
yang sedikitnya memilki tiga warna LEDs. Piksel
modul biasanya berjarak 4mm – 4cm.
Prinsip kerja dan mekanisme

• Untuk membuat sebuah TV jumbo diperlukan ribuan LEDs


yang disusun dalam grid segi empat.
• Sebagai contoh untuk membuat grid 640 x 480 pixel
dibutuhkan 307,200 led .
• Ukuran terakhir layar tergantung pada ukuran LED modul.

LED modul size Screen size (meters) Screen size (feets)


4 mm 2.56 x 1.92 8.4 x 6.3
25 mm 16 x 12 52.5 x 39.4
40 mm 15.6 x 19.2 84 x 63
Tipe dan Jenis

LED Display Video Screen 10mm - LED Module


Pixel pitch: 10mm
Resolution 10,000 pixels/m²
Viewing Distance > 12-120m
640mm×480mm×140mm
Indoor LED Display Screen
Prinsip Kerja dan Mekanisme

• Kendali layar yang sangat besar ini diperlukan :


– Sistem komputer yang akan menerima sinyal TV dan
mengatur nyala matinya LEDs beserta tingkat
kecerahannya. Komputer sampling intensitas dan sinyal
warna lalu mengubahnya ke dalam data intensitas untuk
ketiga warna LEDs pada masing-masing pixel modul.
– Power sistem memberikan pasokan energi untuk semua
LEDs modul dan memodulasi daya sehingga LED
mempunyai kecerahan yang diinginkan. Menyalakan
semua LEDs akan membutuhkan energi yang paling besar.
Umumnya untuk 20 m TV jumbo mengkonsumsi 1.2 watts
per pixel atau 300,000 watts untuk keseluruhan display.
– Kabel yang sangat banyak
Perkembangan

• LED dibuat dengan menggunakan bahan organik yang disebut


dengan OLED (Organic Light Emitting Device).
• Perusahaan Kodak mampu membuat OLED yang dapat
menghasilkan pancaran cahaya dengan umur 6.000 jam secara
terus menerus
• Peneliti di University of California at Santa Barbara, USA telah
mampu membuat OLED yang dapat menghasilkan cahaya dengan
umur 10.000 jam.
• Peneliti di Cambridge Display Technology Ltd., Inggris mampu
membuat dengan umur 12.000 jam .
• Teknologi awal OLED menghasilkan satu warna. Saat in satu OLED
dapat menghasilkan sejumlah warna. Fenomena ini diperoleh
dengan membuat variasi tegangan listrik yang diberikan kepada
piranti tersebut.
Plasma

• Plasma adalah material gas dimana


sebagian partikelnya terionisasi.

 Adanya sejumlah muatan di dalam plasma mengakibatkan


plasma bersifat konduktif sehingga bisa memberi respons
terhadap medan elektromagnetik
 Seperti halnya gas, plasma tidak memiliki volume bentuk
tertentu kecuali dibentuk dalam sebuah kontainer (box),
 Namun tidak seperti gas, pengaruh medan elektromagnetk
dapat membentuk suatu struktur
Plasma
• Beberapa Contoh Plasma

Lidah Api (flame)


Petir (lightning)

Aurora (northern and


southern (polar) lights )
Terjadi pada Lapisan Ionosphere
Plasma Display Panel (PDP)
• Plasma Display Panel (PDP) adalah sekumpulan sel-sel kecil yang berada
diantara kaca yang didalamnya berisi campuran gas (seringkali disebut
noble gas).
• Gas dalam sel diberi tegangan listrik yang akan menyebabkan gas berubah
menjadi plasma dan melepaskan energinya dalam bentuk foton cahaya
ultraviolet dan akan mengeksitasi lapisan fosfor untuk memancarkan
cahaya tampak.
Plasma Display RGB Pixel Structure Cross
Sectional View

R
G ~

B
A discharge arc is generated when a potential is
driven across the electrodes.
How the Plasma Display Sub-pixel Works Cross
Sectional View

The arc flashes the noble The UV radiation in turn excites the color
causing it to emit (invisible) phosphors (green, in our example)…
ultraviolet radiation.
Plasma RGB Pixel Cross Sectional View

R
G
B Eye

These colors blend on the way to the user’s eye and are
perceived as a combined color.
ALiS

• Alternate Lighting of Surfaces dikembangkan oleh Fujitsu


• Resolusi lebih tinggi
• Memanfaatkan jarak antar display line
Plasma Display Disadvantages

• Susceptible to "large area flicker"


• Generally do not come in smaller sizes than 32 inches
• Susceptible to reflection glare in bright rooms
• Heavier than LCD due to the requirement of a glass screen to hold the
gases
• Use more electricity, on average, than an LCD TV
• Do not work as well at high altitudes due to pressure differential between
the gases inside the screen and the air pressure at altitude. It may cause a
buzzing noise. Manufacturers rate their screens to indicate the altitude
parameters.
• For those who wish to listen to AM radio, or are Amateur Radio operators
(Hams) or Shortwave Listeners (SWL) , the Radio Frequency Interference
(RFI) from these devices can be irritating or disabling
4-Wire Resistive Touch Screen

Keuntungan Kerugian
• Resolusi sentuhan yang tinggi • Tingkat kejelasan 75 %
• Sensitif terhadap tekanan, bereaksi • Lapisan resistif dapat rusak oleh
terhadap rangsangan apapun benda tajam
• Tidak bereaksi terhadap debu, kotoran, • Kurang tahan lama
air, atau cahaya dibandingkan dengan teknologi
• Relatif murah 5-Wire Resistive
4- Wire Resistive Touch Screen
• Panel capacitive touchscreen dilapisi dengan
material, biasanya indium tin oxide (ITO) yang
mengkonduksikan arus listrik secara terus
menerus melalui sensor. Sensor tersebut
memberikan daerah elektron tersimpan yang
teratur dalam kedua sumbu horizontal dan
vertikal hingga diperoleh kapasitansi. Ketika
daerah kapasitansi 'normal‘ sensor diubah oleh
kapasitansi lainnya, misalnya jari manusia,
rangkaian listrik di sudut-sudut panel mengukur
resultan 'distorsi' dan mengirim informasi
pada controller untuk diproses.

Capacitive Pen Touch Capacitive


Keuntungan
• Resolusi sentuhan yang tinggi Keuntungan
• Tingkat Kejelasan 90% • Sama seperti kapasitif biasa
• Tidak bereaksi oleh kotoran, • Dilengkapi dengan light pen, sehingga input
minyak, dan uap air. lebih akurat
Kerugian Kerugian
• Harus disentuh oleh jari, tidak • Harus disentuh oleh jari atau light
bereaksi dengan input yang non- pen, tidak bereaksi dengan input
konduktif yang non-konduktif
Surface Acoustic Wave Touch Screen
• Teknologi surface wave menggunakan gelombang ultrasonik yang
melewati seluruh panel touch screen. Ketika panel disentuh, sebagian
gelombang diserap dan perubahan ini mencatat posisi dari touch event dan
mengirim informasi untuk diproses.

Kerugian
Keuntungan
• Harus disentuh oleh jari, tangan
• Resolusi sentuhan yang tinggi yang bersarung, atau bahan
• Tingkat Kejelasan sangat tinggi rangsangan yang lembut.
• Seluruhnya berupa panel gelas, • Tidak bereaksi dengan rangsangan
tidak ada pelapis apa pun yang yang keras, seperti pen
dapat lepas ataupun rusak • Kurang terjamin, dapat rusak oleh
kotoran, debu, atau air.
INFRARED Touch Screen
• Ada dua jenis metode berbeda yang dapat digunakan pada panel infrared
touchscreen.
• Metode pertama menggunakan perubahan induksi termal permukaan
resistansi.
• Metode kedua menggunakan array sensor IR horizontal dan vertikal yang
mendeteksi interupsi pancaran cahaya termodulasi di sekitar permukaan
layar.
Near Field Imaging

• Pada teknologi ini, dua atau lebih sensor citra ditempatkan di


sekitar sudut layar. Backlight infrared ditempatkan di daerah
pandang kamera pada sisi lain dari layar. Suatu sentuhan akan
muncul sebagai bayangan dan setiap pasang kamera dapat
menghitung untuk menempatkan sentuhan yang terjadi.
Accoustic Pulse Recognition
• Sistem ini menggunakan empat transducer piezoelektrik yang
ditempatkan di setiap sisi layar dan mengubah energi
mekanik sentuhan menjadi sinyal listrik yang kemudian
diubah menjadi file audio dan dibandingkan dengan
karakteristik audio yang sudah ada untuk setiap posisi pada
layar.
Multi Touch: iPhone
• Menggunakan teknologi Capacitive, tetapi disusun dengan sistem
koordinat. Setiap rangkaian dapat menerima respon dari tiap grid secara
bersamaan.
• Tidak dapat menggunakan stylus ataupun non-conductive glove.
• Dapat membaca gerakan (gesture) sentuhan.
Tabel Perbandingan Teknologi Touchscreen

Surface
Resistive Infrared Capacitive
Acoustic Wave

Touch
High High Average High
resolution

Clarity Average Good Good Good

Finger or Finger or Finger or soft-


Operation Finger only
stylus stylus tipped stylus

Can be Susceptible to
Durability damaged by Highly durable dirt and Highly durable
sharp objects moisture

Anda mungkin juga menyukai