Anda di halaman 1dari 36

Teknik Antarmuka dan Periferal

Sesi 10
TEI302
Aplikasi Sensor

Digital Interaktif Media (Gesture)


CCD (Charge Coupled Device) CMOS (Complimentary Metal Oxide
Semiconductor)
Berupa sekumpulan sel sensor
photosite/photodetector yang
mengkonversi foton menjadi muatan
(elektron). Sekumpulan sel sensor ini
dikonfigurasikan dalam bentuk matriks
(array). Sel ini disebut sebagai picture
element (pixel)
Chip hanya berisi sensor. Luas Chip selain berisi sensor terdapat pengolah
permukaan sensor lebih besar sinyal berupa rangkaian transistor yang
CCD CMOS
Fitur CMOS CCD Keterangan

Packaging SOC Sensor SOC : Komponen Lebih Sedikit, reliabilitas


Only lebih tinggi
Signal out of Pixel Voltage Electron
packet
Signal out of Chip Bits Voltage CCD secara alami menggunakan sinyal
(digital) (analog) analog video (format NTSC, PAL, RS170)

Signal out of Bits Bits


camera (digital) (digital)
Fill Factor Low to High Kapasitas/daya tampung muatan (elektron)
moderate dari sel photosites

System Noise Moderate Low

System Complexity Low High Semakin kompleks biasanya reliability


semakin rendah
Sensor Complexity High Low

Relative R&D Cost Higher Lower


Performance CMOS CCD Keterangan
Responsivity High Low Besarnya sinyal elektrik yg dikirim persatuan energi optik (foton)

Sensitivity Low High Pada CMOS sebagian wilayah photosite digunakan untuk
rangkaian penguat  mengurangi sensitivitas. CCD iluminasi :
0,1 – 3 Lux, CMOS : 6 – 15 Lux
Dynamic range Low High Perbandingan level saturasi pixel terhadap ambang (threshold)
sinyal. High : Lebih tahan terhadap derau (low noise)

Uniformity Low High Konsistensi respon semua piksel terhadap iluminasi (cahaya)
dan gelap (tanpa cahaya) . Menjadi penting untuk high speed
camera yang harus menangkap level sinyal yang terbatas karena
ketidakseragaman gelap akan mendegradasi citra

Shuttering (electronic) Poor Fast/High Kemampuan start-stop pembukaan secara sembarang


High : Sangat baik untuk aplikasi machine vision (quality control)

Imaging Process High Low Kecepatan pengolahan sinyal citra


Windowing High Limited Pembacaan pada porsi daerah citra tertentu
Antiblooming High Low Pengosongan daerah tertentu yang terkena pencahayaan
berlebihan akibat sdh melewati batas fill factor. Jika sumber
cahaya memiliki intensitas yang tinggi, terjadi overflow dan
mengkontaminasi piksel tetangganya

Biasing and Clocking Single Multiple jenis tegangan bias dan clock
Price cheap Expensive Terkait dg teknik produksi. Fabrikasi berbasis Teknologi CMOS
standar, CCD Terbatas
Image Quality Low High

Power Low High 100 x CMOS


Resolusi Standar Aplikasi

16x16 – 32x32 piksel Optical Mouse

256x256 - 640x480 Webcam, Fingerprint (biometric), Multitouch screen

1216x912 Point-and-shot Camera (Digital compact camera), Home


(1.109.000 pixel) Surveilance Camera

1600x1200 Scanner (CCD) , High Resolution Digital Camera (dapat dicetak


(2,1 M pixel) dengan jelas dalam ukuran 4 x 5 “)

2240x1680 Standard Digital Camera saat ini (dapat dicetak dengan jelas
(4 M pixel) dalam ukuran 16 x 20”)

4064x2704 High grade Digital camera (CCD), Personal Video


(11,1 M pixel)

16 Mpixel Professional Video Camera (camera-man), CCD

20 Mpixel Large Format Video Camera (setara dengan 35 mm Film),


Pembuatan Film, CCD
KOMPONEN DASAR KAMERA
Image Scanning Techniques
Interlaced Scan Progressive Scan
Digunakan pada CCD terutama kamera analog Digunakan pada CMOS dan CCD, terutama digital
camera, kamera video digital
Citra dibagi dalam 2 field lines (odd line, even Citra diambil tiap baris secara sekuens
line)
Citra dikirim dalam satu saat 1 field secara Citra dikirim dalam 1 frame (full image) pada
bergiliran, kemudian digabung dan di-refresh kecepatan 1 – 90 fps, high speed camera 1000 fps
dengan kecepatan 25 fps (PAL) atau 30 fps
(NTSC)
BW yang diperlukan setengah dari Full BW
Progressive Scan
Alami pada display berstandar analog video Alami pada Digital Display (Monitor Komputer,
(NTSC, PAL, SECAM dll.) HDTV)
Pembangkitan Warna Citra

•Untuk mendapatkan informasi warna perlu


dipasang Color Filter Array (CFA) diatas piksel
sensor citra untuk menangkap panjang
gelombang cahaya

CFA yang saat ini paling banyak digunakan untuk peralatan


konsumen (camera, camcoder, scanner) adalah Bayer Filter
(sering disebut sebagai GRGB Filter)
Alternatif CFA yang lain :
Modifikasi dari Bayer Filter : CYYM atau RGBW
3 CCD
Pembangkitan Warna Citra (Bayer Filter)
•Color Filter Array (CFA) pada Bayer Filter memiliki pola blok
persegi 2 x 2 yang masing-masing terdiri dari 1 filter warna
merah (R), 2 filter warna hijau (G) dan 1 filter warna biru (B),
seringkali disebut GRGB filter
Pola Bayer filter bila melingkup semua piksel dalam
sensor citra akan membentuk mosaik dengan komposisi
warna 50 % Hijau, 25 % Merah dan 25 % Biru.
cahaya

2x2 Lapisan Filter


Pixel

Pola warna

Penyusunan Bayer Filter pada


Array Image Sensor
Pembangkitan Warna Citra (Bayer Filter)

•Pada metoda CFA setiap piksel hanya mendeteksi satu warna


•Warna yang lain pada pixel tersebut dihitung/diinterpolasi atas
dasar warna pixel di tetangganya
•Metoda interpolasi
–Multivariate Interpolation ● Nearest-neighbour
Interpolation
–Bilinier Interpolation ● Bicubic Interpolation
–Spline Interpolation ● Lanczos resampling
•Proses Demosaicing (atau CFA interpolation) : adalah proses
membangkitkan warna citra dari CFA yang meliputi proses
pemisahan warna dari CFA, interpolasi nilai warna yang lain dari
pixel (RGB) dan rekonstruksi menjadi citra berwarna
Pembangkitan Warna Citra (Demosaicing)

Captured Image

Bayer Filter

Separation
Demosaicing
Interpolation/estimation Process
Reconstruction

Reconstructed Image
Alternatif CFA yang lain :
Modifikasi Bayer Filter

RGBW CYYM RGBE (SONY)

3 CCD
Cahaya masuk dipisah menjadi 3 warna (oleh prisma)
Setiap warna memiliki sensor citra (CCD) tersendiri
Tidak memerlukan proses demosicing. Rekonstruksi cukup dengan
menggabungkan identitas warna dari masing-masing sensor citra
Kompresi
Ukuran Citra TIFF JPEG JPEG
(tanpa kompresi) (high quality) (low quality)
640x480 1 MB 300 KB 90 KB
800x600 1.5 MB 500 KB 130 KB
1024x768 2.5 MB 800 KB 200 KB
1600x1200 6 MB 1.7 MB 420 KB

•Dua aspek yang dieksploitasi:


–Repetition/redundancy: suatu citra bisa memiliki pola
pengulangan informasi
–Irrelevancy: suatu citra memiliki data yang terlalu banyak
untuk bisa diterima (persepsi) oleh manusia
Aplikasi : Optikal Mouse

•Mouse : Mechanical, optomechanical, optical


•Optikal mouse diperkenalkan pertama kali pada tahun 1999
oleh Agilent Technologies.
•Menggunakan kamera kecil yang mengambil ribuan gambar
setiap detik untuk menentukan position and speed.

Image Image
Acquisition Processing Output
System (DSP)
Sensor Optical (Agilent)
Interface serial and quadrature

atas bawah

Kamera kecil dengan kecepatan tinggi.


Mengambil gambar 1500 frame per detik (hingga 2300 fps).
Kedalaman warna 6 bit grayscale dari 0 untuk warna hitam penuh
dan 63 untuk warna putih penuh.
Resolusi 16x16 piksel.
Cara Kerja :
Cara Kerja :
LED menyinari permukaan kerja, dan menghasilkan pantulan
yang berupa pola fitur tekstur dari permukaan berukuran
mikroskopik.
Pantulan tersebut akan diterima oleh sensor citra yang
mengambil gambar dengan kecepatan sekitar 1500 frame per
detik
Rangkaian gambar pola tekstur permukaan tersebut akan
diolah oleh DSP untuk menentukan pergerakan mouse
Melalui algoritma pengolahan citra ditentukan kesamaan dari
dua buah pola citra yang berurutan dan jarak antara keduanya.
Informasi ini diterjemahkan ke dalam koordinat X-Y untuk
menentukan pergerakan mouse.
Aplikasi : Barcode Reader

•Barcode adalah informasi sejumlah nilai numerik/angka yang


direpresentasikan dalam bentuk garis paralel yang memiliki lebar
(width) dan jarak (spacing) tertentu.
•Barcode reader : Laser scanner (Portable), pen reader, omni
directional (supermarket)
•Barcode reader bertipe kamera menggunakan algoritma
pemroses citra untuk mendekode barcode
Aplikasi : Barcode Reader
Data Matriks : Kode 2-D matriks didesain untuk mengkode
karakter dalam ruang yang kecil.

Simbol data matriks dapat menyimpan 500 karakter


Aplikasi Datamatrix : marking pada IC/PCB, mulai mengganti
barcode
Dengan menggunakan pola warna (standar 4 warna 5 x 5 sel),
dapat menghasilkan 17 Juta pola
Aplikasi : dengan mengirim matriks data pada server tertentu
(dedicated server, misalnya Kompas telah menggunakan aplikasi
ini), kemudian server akan mengirim balik konten digital
Aplikasi : Fingerprint (Biometric)
•Fingerprint reader : Ultrasonic, Capacitance and Camera
•Kamera (CCD) menggunakan algoritma pemroses citra untuk
mendekode sidik jari berdasarkan pola tertentu
Aplikasi : 2D Scanner

Flatbed
Sheet-fed
Handheld
Drum
Prinsip kerja 2D Scanner
Komponen 2D Scanner

Scan head bergerak


dibawah kertas dan
Sumber cahaya menerima cahaya yang
mengiluminasi kertas direfleksikan oleh
kertas kosong/putih kertas
akan merefleksikan
cahaya lebih banyak

Sensor citra
menerima
cahaya dari Cahaya direfleksikan
lensa oleh sejumlah cermin
Aplikasi : 3D Scanner

•480 individually aimed scans


•2 billion polygons
•7,000 color images
•32 gigabytes
•30 nights of scanning
•22 people

height of gantry: 7.5 meters


weight of gantry: 800 kilograms
Prinsip Kerja : 3D Scanner

Triangulation Principle
Komponen 3D scanner
4 motorized axes
Aplikasi : Multitouch Screen

Video Multitouch, and reactable


Frustated Total Internal
Relection (FTIR)

A fiduciary marker atau fiducial


adalah suatu obyek dalam bidang
pandang sistem pencitraan, yang akan
muncul dalam bidang citra untuk
digunakan sebagai titik referensi atau
titik pengukuran. Obyek ini mungkin
sesuatu yang ditempatkan dalam
benda atau bentuk benda itu sendiri.

Keuntungan Kekurangan
Tidak diperlukan kotak yang tertutup Diperlukan set-up khusus untuk pemancaran
infra LED
Blob memiliki kontras yang kuat Memerlukan permukaan sentuh tambahan
(compliant surface)
Memungkinkan untuk berbagai tekanan blob tidak dapat menggunakan permukaan kaca
Dapat mendeteksi sentuhan sekecil ujung pena Tidak dapat mengenali obyek atau fiducial
(pen tip)

A ‘fiduaciary point’ (physics) used as a fixed standard of reference for comparison or measurement
Diffuse Illumination (DI)
– Rear Illumination

Keuntungan Kekurangan
Tidak perlu permukaan sentuh tambahan Sukar untuk mendapatkan iluminasi yang
(compliant surface) seragam
Untuk permukaan dapat menggunakan material Blob memiliki kontras yang yang rendah (s/w
yang tranparan pengolahan citra perlu sangat teliti untuk
mengatasi persoalan kontras)
Tidak memerlukan kerangka LED Kemungkinan kesalahan yang besar untuk
mendeteksi blob
Dapat mendeteksi obyek, jari, fiducial dan Memerlukan kotak tertutup
benda mengambang (hovering)
Laser Light Plane (LLP)

Keuntungan Kekurangan
Tidak perlu compliant surface Tidak dapat mendeteksi obyek dan fiducial
Permukaan dapat menggunakan material Bila menggunakan 1 atau 2 buah laser emitter
tranparan sentuhan satu jari dapat menghalangi jari yang
lain
Tidak memerlukan kerangka LED Tidak sensitif terhadap tekanan
Tidak Memerlukan kotak tertutup

Set-up paling sederhana

Paling murah dibandingkan teknik yang lain


LED Light Plane (LED LP)

Keuntungan Kekurangan
Tidak perlu compliant surface Tidak dapat mendeteksi obyek dan fiducial
Permukaan dapat menggunakan material Obyek melayang (mungkin) dapat dideteksi
tranparan
Tidak Memerlukan kotak tertutup Hanya dapat menggunakan LED dengan berkas
pancar yg sempit (narrow beam)
Set-up paling sederhana

Paling murah dibandingkan teknik yang lain

Anda mungkin juga menyukai