Anda di halaman 1dari 19

Nama : Sirwi laudya

NIM : 1833005
Kelas : IK2A
Jurnal 1 :

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PRAKTEK


KOLABORASI INTERPROFESI SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
Rumah sakit adalah organisasi dalam bidang jasa
pelayanan kesehatan,dalam penyelenggaran upaya
pelayanan pada pasien rumah sakit didukung oleh
banyak jenis keterampilan SDM baik yang berbentuk
profesi maupun non profesi.

Rumah sakit yang bermutu adalah rumah sakit yang


memberikan pelayanan melalui penyelenggaran
pelayanan secara paripurna pada unit-unit gawat
darurat,rawat jalan,rawat inap,ruang tindakan dan ruang
perawatan khusus.
Komunikasi efektif dalam praktek kolaborasi interprofesi akan
meningkatkan kualitas pelayanan.

Menurut Susilaningsih,2016 : Pelayanan yang ada di rumah sakit


merupakan pelayanan yang multidisilpin sehingga bisa potensi
terjadinya pelayanan yang tumpang tindih,terjadinya konflik
interprofesional dan juga kelambatan pemeriksaan dan tindakan.

Menurut WHO,2009 : Di sebabkan oleh buruknya komunikasi dan


hubungan pemahaman dalam tim,kerjasama tim yang baik dapat
membantu mengurangi masalah pastient safety.
Lanjutan.....

Menurut Mitchell & Crittenden,2000 : Upaya peningkatan


kualitas pelayanan tersebut di perlakukan keselarasan langkah
yang dinamis antar berbagai klinisi dan di siplin keilmuan untuk
membangun tim pelayanan dengan tatanan dan kultur pendekatan
interdisplin dan interprofesional.

Menurut Reni A al,2010 : Kolaborasi interprofesional merupakan


strategi untuk mencapai kualitas hasil yang di inginkan secara
efektif dan efesien dalam pelayanan kesehatan.Kemampuan untuk
bekerja dengan profesional dari disiplin lain untuk memberikan
kolaboratif,patient centred care di anggap sebagai elemen penting
dari praktek profesional yang membutuhkan spesifik perangkat
kompetensi.
Lanjutan.....

Menurut The American Nurses Association ANA,2010 :


Komunikasi efektif sebagai standar praktik keperawatan
profesional.Kompetensi profesional dalam praktek keperawatan
tidak hanya psikomotor dan keterampilan diagnostik klinis,tetapi
juga kemampuan dalam keterampilan interpersonal dan
komunikasi.Perawat terdaftar diharapkan untuk berkomunikasi
dalam berbagai format dan di semua bidang praktek.

Menurut Hardjana,2003 : Komunikasi dapat efektif apabila pesan


di terima dan di mengerti sebagaimana di maksud oleh pengirim
pesan,pesan di tindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh
penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu.
Berhasilnya komunikasi suatu Komunikasi adalah apabila kita
mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang terkandung dalam
proses komunikasi.

Unsur-Unsur itu adalah ;


1.Sumber (Resource)
2.Pesan (Message)
3.Saluran (Channel/Media) dan
4.Penerima (Receiver/Audience).
Terdapat beberapa faktor yang perlu di perhatikan untuk
mengupayakan proses komunikasi yang efektif :

1.Sensititas kepada penerima komunikasi


2.Kesadaran dan pengertian terhadap makna simbolis
3.Penentuan waktu yang tepat dan umpan balik
4.Komunikasi tatap muka
5.Komunikasi efektif.
Metode Penelitian berupa Literature Review dengan batasan
kriteria Inklusi sebagai berikut :

1.Pendekatan praktek kolanorasi interprofesi


2.Melakukan komunikasi efektif
3.Dilakukan di rumah sakit atau pelayanan kesehatan.

Penelitian yang di terbitkan dalam jurnal Peer-Review antara


2005-2015.
Hasil dan Pembahasan :

Keterampilan Komunikasi yang penting adalah Kemampuan


untuk menyesuaikan bahasa untuk target klien.Sementara peran
pemahaman dan komunikasi yang efektif jelas muncul sebagai
komptensi yang dominan untuk praktek kolaboratif yang efektif
akan meningkatkan kualitas.

Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit


cenderung di lihat atau di nilai oleh pasien atau masyarakat
tersebut dari bentuk pelayanan yang di berikan oleh perawat dan
dokter terutama di ruang rawat inap.Pasien merasa puas bila
Perawat dan dokter melakukan hubungan atau kerjasama yang
baik atau kualitas karena semakin berkualitas jasa yang di berikan
maka kepuasan yang di rasakan oleh pasien semakin tinggi.
Simpulan dan Saran

Kesimpulan :
Komunikasi efektif dalam Interprofesi Collaboration Practice
sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan.Oleh karena
itu,Komunikasi yang efektif dan kolaborasi perlu di beri
penekanan yang kuat di semua program perawatan kesehatan
profesional untuk menjamin kepuasan dan keamanan pasien.

Saran :
Komunikasi yang efektif dan kolaborasi perlu di beri penekanan
yang kuat di semua program perawatan kesehatan profesional
untuk menjamin kepuasan dan keamanan pasien.
Jurnal 2

PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM


PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Ilmu keperawatan dalam promosi kesehatan telah menjadi komponen
utama.Tantangan utama dalam komunikasi kesehatan terutama dalam
promosi kesehatan adalah bagaimana cara merangkul pelayanan
primer dalam mensukseskan promosi kesehatan yang di
berikan.Dalam profesi kedokteran komunikasi antara dokter dan
pasien merupakan komponen paling penting.Permasalahan komunikasi
dalam bidang kedokteran yang paling sering muncul ke permukaan di
sebabkan karena kurang di pahaminya komunikasi baik dokter
maupun pasien. (JKS 2015;2:120-124).
Beberapa penelitian yang telah di lakukan menyatakan bahwa untuk
mencapai keberhasilan dalam komunikasi yang baik antara dokter dan
pasien memiliki beberapa elemen di antaranya adalah komunikasi
secara verbal dan nonverbal,empati yang di berikan oleh
dokter,penyampaian informasi yang efisien.
1.Menciptakan hubungan interpersonal yang baik (Creating a good
interpersonal relationship)
2.Pertukaran informasi (Exchange of information) dan
3.Pengambilan keputusan medis (Medical decision making).
Tujuan Komunikasi :

Membangun hubungan interpersonal yang baik antara dokter dan


pasien dapat di lihat sebagai tujuan penting komunikasi.Rooter dan
Hall menyatakan bahwa komunikasi adalah bahan dasar utama dalam
pelayanan kesehatan,komunikasi adalah instrumen dasar di mana
hubungan dokter dan pasien di buat dan di mana tujuan terapi
tercapai,dari sudut pandang ini,hubungan interpersonal yang baik
dapat di anggap sebagai prasyarat untuk perawatan medis yang
optimal.Peneliti komunikasi memiliki pendapat yang berbeda tentang
membangun sebuah hubungan interpersonal yang baik,di mana mereka
menyebutkan bahwa hubungan interpersonal yang baik ini terutama
sebagai hubungan sosial di mana “sopan santun” yang paling penting.
Komunikasi yang baik antara Dokter dan pasien memiliki potensi
yang besar dalam membantu pasien untuk mengatur
emosi,meningkatkan pemahaman informasi medis,persepsi dan
harapan,membangun rasa percaya penuh kepada Dokter yang
menanganinya sehingga pasien akan patuh terhadap semua saran dan
nasehat.

Komunikasi yang efektif justru tidak membutuhkan waktu yang terlalu


lama.Komunikasi efektif terbukti memerlukan lebih sedikit waktu
karena dokter terampil mengenali kebutuhan pasien (Tidak hanya
ingin sembuh).Dalam pemberian pelayanan medis,adanya komunikasi
yang efektif antara Dokter dapat di harapkan sehingga dokter dapat
melakukan manajemen pengelolaan masalah kesehatan bersama
pasien,berdasarkan kebutuhan pasien.
Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan merupakan kombinasi proses perubahan yang
di lakukan melalui pendidikan,organisasi,ekonomi dan lingkungan
yang mendukung kesehatan.

Tujuan promosi kesehatan antara lain :


1.Individu
2.Individu dan Kelompok
3.Organisasi
4.Komunitas
5.Pemerintah.
Promosi Kesehatan dapat di laksanakan mulai dari primer sampai
dengan sekunder seperti : Di lingkungan sekolah,tempat
kerja,masyarakat dan pelayanan kesehatan primer dan sekunder.

Promosi Kesehatan dapat di lakukan oleh Dokter,Perawat,Bidan dan


tenaga medis lainnya.

Pelayanan Primer yang berpedoman pada personal (Patient center


care) pada prinsipnya hanya mengelola problem individu,tujuan yang
di harapkan dan aturan atau prosedur yang akan di terapkan.Posisi
pelayanan primer merupakan upaya pelayanan di tingkat awal atau
primer.
Hubungan antara komunikasi dan kualitas kesehatan

Persepsi

Anda mungkin juga menyukai