Anda di halaman 1dari 23

OLEH:

SRI SUSANTI
MUHAMMAD FADHIL SATRIA
Dorland’s Pocket Medical Dictionary menyatakan
bahwa nyeri kepala adalah nyeri di kepala yang
ditandai dengan nyeri unilateral dan bilateral
disertai dengan flushing dan mata dan hidung yang
berair. Nyeri kepala timbul sebagai hasil
perangsangan terhadap bagian tubuh di wilayah
kepala dan leher yang peka terhadap nyeri atau bisa
dikatakan nyeri atau diskomfortasi antara orbital dan
oksiput yang berawalan dari pain –sensitive structure
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi nyeri kepala di USA menunjukkan 1 dari 6 orang
(16,54%) atau 45 juta orang menderita sakit kepala kronik
dan 20 juta dari 45 juta tersebut merupakan wanita

Faktor risiko :
 gaya hidup,
 kondisi penyakit,
 jenis kelamin,
 umur,
 pemberian histamin, atau nitrogliserin sublingual
 faktor genetik.
Nyeri kepala biasanya disebabkan  penyakit gigi atau mata,
oleh :
 disfungsi sendi
 migrain,
 temporomandibular,
 ketegangan,
 hipertensi,
 depresi,
 sinusitis,
 namun dapat juga terkait dengan
lesi intrakranial,  dan berbagai macam gangguan
 cedera kepala, medis umum lainnya.
 spondilitis servikal,
PATOFISIOLOGI
Menurut H.G.Wolf terdapat 6 mekanisme dasar yang menimbulkan nyeri kepala
yang berasal dari sumber intracranial, yaitu :
 Tarikan pada vena yang berjalan ke sinus venosus dari permukaan otak dan
pergeseran sinus-sinus venosus utama.
 Tarikan pada A. Meningea media
 Tarikan pada pembuluh-pembuluh arteri besar di otak atau tarikan pada cabang-
cabangnya.
 Distensi dan dilatasi pembuluh-pembuluh nadi intrakranial (A.Frontalis, A.
Temporalis, A. Discipitalies)
 Inflamasi pada atau sekitar struktur kepala yang peka terhadap nyeri meliputi kulit
kepala, periosteum, (m. frontalis, m. temporalis, m.oksipitalis)
 Tekanan langsung pada nervus cranialis V, IX, X saraf spinal dan cervikalis bagian
atas yang berisi banyak serabut aferen rasa nyeri
 Nyeri kepala primer
 Migren
 Tension type headache
 Nyeri kepala klaster dan sefalgia trigeminal-otonomik yang lain
 Nyeri kepala primer lainnya

 Nyeri kepala sekunder


Nyeri kepala yang berkaitan dengan :
 trauma kepala dan/atau leher
 kelainan vaskuler kranial atau servikal
 kelainan nonvaskuler intracranial
 substansi atau withrawalnya
 infeksi
 kelainan hemostasis
 kelainan kranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur fasial atau cranial
lainnya
 kelainan psikiatri.
Cephalgia atau sakit kepala merupakan suatu
gejala yang sering dikeluhkan.Cephalgia bukan
sebuah diagnosis suatu penyakit.Perbedaan gejala,
onset, dan nyeri pada cephalgia berbeda-beda,
maka harus lebih teliti untuk melakukan anamnesis
dan pemeriksaan.Cephalgia harus diklasifikasikan
secara cermat untuk mengetahui penyebabnya.
LAPORAN KASUS

CHEPALGIA
 Nama : Subarjo
 Umur : 61 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Status : Kawin
 Pekerjaan : Pensiun
 Suku : Jawa
 Agama : Islam
 Alamat : Tegal Pejo LK. VII E
 Keluhan Utama : Nyeri Kepala
 Telaah : Os datang ke IGD RSUD DR RM Djoelham
Binjai dengan keluhan nyeri kepala
berdenyut sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri
kepala dirasa diseluruh bagian kepala.
Pasien mengeluhkan nyeri dada hilang t
imbul sebelah kanan sejak 1 minggu yang
lalu. mual (+).
 RPT : Hipertensi, DM
 RPO : Amlodipin
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tekanan Darah : 130/80 mmHg
 Frekuensi Nadi : 78x/i
 Frekuensi Nafas : 24x/i
 Suhu : 36,7o C
TANDA RANGSANGAN MENINGEAL PEMERIKSAAN NERVUS CRANIALIS
 Kaku Kuduk : (-)  N.I (Olfactorius)

 Brudzinski : I (-), II (-), III (-), IV (-)  Normosmia : (+)


 Kernig Sign : (-/-)  Hiposmia : (-)
 Hiperosmia : (-)
TANDA RANGSANGAN RADIKULAR
 Parosmia : (-)
 Laseque : (-)
 Kakosmia : (-)
 Cross Laseque : (-)

 Lhermitte Test : (-)


N.II (Opticus) N.V (Trigeminus)
 Reflek Pupil  Sensorik
Kanan Kiri
Kanan Kiri
N-V1
Langsung + +
+ +
Tidak + +
N-V2 + +
Langsung N-V3 + +
 Tes Konfrontasi : (Normal)
 Motorik : (Normal)

N.III, N.IV, N.VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abdusens)  Reflek Kornea : (+)

 Gerak Bola Mata : (+)  Reflek Masseter: (-)

 Ptosis : (-/-)
 Dolls Eye Phenomenon : (TDP)
N.VII (Facialis) N.VIII (Vestibulotroklearis)
 Sensorik :(+) Normal Keseimbangan
Motorik  Nistagmus : (-)
 Mengerutkan dahi : (+/+)  Test Romberg : (+)
 Menutup Mata : (+/+) Pendengaran : (TDP)
 Sudut Mulut : (+/+)
 Lagoftalmus : (-/-) N.IX, N.X (Glossopharingeus, Vagus)
Reflek  Reflek Menelan : (+)
 Stapedial Reflek : (+) Normal  Reflek Batuk : (+)
 Glabella Reflek : (+) Normal  Reflek Muntah : (+)
 Gerakan Palatum : (+)
 Gerakan Uvula : (+)
N.XI (Accesorius) N.XII (Hipoglossus)
 Kekuatan m.sternokleidomastoideus : (+)  Menjulurkan Lidah : (+)
 Kekuatan m.trapezius : (+)  Menggerakan ke lateral : (+)
 Fasikulasi : (-)
 Atropi : (-)
REFLEK

1. Reflek Fisiologis 2. Reflek Patologis


 Anggota Gerak Atas  Babinski : (-/-)
Biceps : Kanan (+), Kiri (+)  Oppenheim : (-/-)
Triceps : Kanan (+), Kiri (+)  Chaddock : (-/-)
 Anggota Gerak Bawah  Gordon : (-/-)
APR : Kanan (+), Kiri (+)  Schaefer : (-/-)
KPR : Kanan (+), Kiri (+)  Hoffman : (-/-)
 Tromner : (-/-)
 Rosolimo : (-/-)
KEKUATAN OTOT TONUS OTOT

Hipotonia : (-)
Dextra Sinistra
Hipertonia : (-)

Extremitas
5|5|5|5|5 5|5|5|5|5
superior

Extremitas
5|5|5|5|5 5|5|5|5|5
inferior
Sensibilitas Sistem Ekstrapiramidal SISTEM KOORDINASI FUNGSI KORTIKAL
Nyeri : (+) Tremor : (-) Test Romberg : (+) Atensi/Konsentrasi : (+)
Korea : (-) Tandem Walking : (+) Disorientasi : (-)
Raba : (+)
TICS : (-) Finger to Finger test : (+) Normal Kecerdasan : (+)
Getar : (+)
Fasikulasi : (-) Finger to nose test : (+) Normal Bahasa : (+)
Suhu : (+) Memory : (+)
Myoclonic Jerk : (-) Nose finger nose test : (+) Normal
Posisi : (+) Atetosis : (-) Agnosia : (-)

Asterixis : (-) Visio-Contructive : (-)

Balismus : (-)
Tardive Dyskinesia : (-)
Laboratorium

Darah lengkap Index Eritrosit Kimia Klinik


KGD • MCV : 85,6 fL Fungsi Ginjal
Tanggal Pemeriksaan : 12/11/2018 • MCH : 27,7 pg • Ureum : ↑ 47.0 mg/dL
Hematologi • MCHC : 32,3 % • Kreatinin : 0.83 mg/dL
• Hb : ↓13,8 g/dl • RDW-CV : 12,1 % Karbohidrat
• Eritrosit : ↓5,00 jt/uL • MPV : 8,0 % • Glukosa AD Random : ↑ 221 mg/dL
• Hematoktrit : ↓42,8 % Hitung Jenis Leukosit
• Lekosit : ↑ 11.03 ribu/mm3 • Basofil : 0,90 %
• Trombosit : 230,8 rb/mm3 • Neutrofil : 61,74 %
• Limfosit : ↓ 19,41 %
• Eosinofil : ↑13.57 %
• Monosit : 4,38 %
DIAGNOSA BANDING TERAPI Terapi Rawat Inap
 Chephalgia Terapi Awal (IGD) •IVFD RL 20 gtt/I
•Inj. Citicolin 2 ampul / 12 jam
 Mialgia •IVFD RL 20 gtt/I •Tramadol 25mg
•Inj. Cefotaxime 1 ampul / 12 jam •Paracetamol400mg
•Kalxetin 10mg 1x1 pagi
•Inj. Furosemid 1 ampul / 12 jam •Ibu profen 400mg
•Inj. Ranitidin 1 ampul / 12 jam •Gabapentin 1x1
DIAGNOSA KLINIS • ISDN 3x1
 Chephalgia • KSR 1x1
•Clopidogrel 1x1
•Metformin 3x1
TANGGAL TTV Keluhan
14 Desember 2018 TD : 130/100 mmHg Nyeri Dada (+)
HR :98x/i Nyeri Kepala (+)
RR : 20x/i
T : 36,7oC
15 Desember 2018 TD : 150/90 mmHg Nyeri Dada (+)
HR :90x/i Nyeri Kepala (+)
RR : 22x/i
T : 36,4OC
17 Desember 2018 TD : 130/80 mmHg Nyeri Dada (+)
HR :82x/i Nyeri Kepala (+)
RR : 24x/i
T : 36,5oC
18 Desember 2018 TD : 140/80 mmHg Nyeri Kepala (+)
HR : 76x/i
RR : 20x/i
T : 36,5oC
• Bantu pasien dalam melakukan aktifitas
• Minum obat yang teratur
• Bed rest

Anda mungkin juga menyukai