Anda di halaman 1dari 85

 Yang dinilai : pengetahuan dan keterampilan

 Buku catatan

 Kerja kelompok

 Ulangan

 Terlambat

 Jas praktikum
YANG DIPELAJARI .........
1. Pertumbuhan dan Perkembangan (hormon,
proyek,presentasi)
2. Metabolisme (Enzim, Fermentasi, Fotosintesis)
3. Materi Genetik (kromosom, sintesis protein, kode
genetik)
4. Mutasi (mutasi gen, mutasi kromosom, penyebab dan
akibat mutasi)
5. Reproduksi sel
6. Evolusi (asal usul kehidupan, mekanisme evolusi,
spesiasi)
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
 B
PERTUMBUHAN

 adalah proses kenaikan volume yang bersifat


irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi
karena adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses
pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya
perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur
dan dinyatakan secara kuantitatif.
 Contoh : .....
PERKEMBANGAN

 adalah proses menuju dewasa. Proses


perkembangan berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan proses yang tidak
dapat diukur. Perkembangan bersifat kualitatif,
tidak dapat dinyatakan dengan angka.
 Contoh : ...
 Pada tanaman, pertumbuhan
dimulai dari proses perkecambahan
biji. Perkecambahan dapat terjadi
apabila kandungan air dalam biji
semakin tinggi karena masuknya
air ke dalam biji melalui proses
imbibisi. Apabila proses imbibisi
sudah optimal, dimulailah
perkecambahan.
 Struktur
yang pertama muncul, yang
menyobek selaput biji adalah radikula
yang merupakan calon akar primer.
Radikula adalah bagian dari hipokotil.
Pada bagian ujung sebelah atas
terdapat epikotil (calon batang).
Berdasar letak kotiledonnya, ada
dua jenis perkecambahan yaitu
tipe epigeal, dan tipe hipogeal
PERKECAMBAHAN TIPE HIPOGEAL
KACANG KAPRI, JAGUNG DAN PADI.

Perkecambahan tipe hipogeal


PERKECAMBAHAN TIPE EPIGEAL
KACANG HIJAU, KACANG TANAH.
JUDUL : PERKECAMBAHAN

Tujuan:
- dapat melakukan pengamatan perkecambahan
pertumbuhan
Alat dan Bahan:
 Biji kacang tanah / kacang merah/kacang hijau
yang sudah direndam satu malam
 Biji jagung yang sudah direndam satu malam
 Mikroskop Stereo
 Skalpel
CARA KERJA:
 Kupas kulit ari dari kacang tanah atau kacang merah
atau kacang hijau
 Pisahkan kedua keping biji!
 Pilih keping biji yang ada lembaga (embrio) yang
melekat!
 Letakkan keeping biji tersebut pada meja benda
mikroskop!
 Amati strukturnya dengan memfokuskan lensa
mikroskop!
 Gambar hasilnya dan beri keterangan bagian-bagiannya!
 Lakukan hal yang sama pada biji jagung, tetapi biji
dibelah tepat pada embrionya dengan menggunakan
skalpel
 Pertanyaan:
1. sebutkan perbedaan antara biji kacang
tanah dengan biji jagung
2. apa yang dimaksud dengan
perkecambahan?
faktor apa saja yang mempengaruhi terjadi
nya perkecambahan?
3. jelaskan dan gambarkan perbedaan antara
tipe perkecambahan epigeal dan perke-
cambahan hipogeal, berilah keterangan
STRUKTUR BIJI
MONOKOTIL DAN DIKOTIL
Faktor-faktor
yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman adalah :
 Faktor luar:
Air : untuk transpor, zat pelarut
Udara : oksigen untuk respirasi, CO2
untuk fotosintesis
Suhu : mempengaruhi kerja enzim
Kelembaban : mempengaruhi transpirasi
Tanah : unsur hara mempengaruhi
pertumbuhan
Cahaya : untuk melakukan fotosintesis
etiolasi
Nutrisi : usur makro dan mikro
 Unsur makro : Unsur hara yang dibutuhkan
dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca,
dan Mg
 Unsur mikro : Unsur hara yang dibutuhkan
dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl
dan Ni
 Selainitu, fitokrom(pigmen) pada
tumbuhaan berperan dalam penerimaan
sinar bergelombang tertentu berpengaruh
juga terhadap fotoperiodisme, yaitu
pengaruh lamanya pencahayaan
terhadap pertumbuhan dan pembentukan
bunga.
CAHAYA BERDASARKAN PANJANG DAN INTENSITAS
PENYINARAN, TUMBUHAN DIKELOMPOKKAN MENJADI 3 JENIS,

 Tumbuhan berhari pendek Berbunga dan berbuah


bila periode penyinaran lebih pendek daripada
periode kritis (periode gelap). Contoh: strawberry,
dahlia, aster, dan krisatinum.
 Tumbuhan berhari panjang berbunga dan berbuah
bila periode penyinaran lebih panjang daripada
periode kritis (periode gelap). Contoh: bayam
selada, gandum, dan kentang.
 Tumbuhan netral : Tidak dipengaruhi oleh lamanya
periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan
bunga matahari.
Faktor dalam:
Hormon : mengatur regulasi
pertumbuhan
Gen : menentukan sifat-sifat
tumbuhan
HORMON AUKSIN

 dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar.


Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan
mendominasi pertumbuhan batang utama,
sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit.
Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi
apikal
 Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari
samping, maka bagian koleoptil yang terkena
cahaya auksinnya akan terurai sehingga
pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian
koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya
koleoptil akan tumbuh membelok ke arah
datangnya sinar.
 • Konsentrasi lebih banyak pada daerah yang
tidak terkena cahaya matahari
• Dapat digunakan untuk memacu
pembentukan buah, tanpa penyerbukan
• Merupakan hormone pengatur proses
fisiologi
FUNGSI AUKSIN

 Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik


tumbuh
 Merangsang pembentukkan akar

 Merangsang pembentukkan buah tanpa biji


(partenokarpi)
 Merangsang differensiasi jaringan pembuluh

 Merangsang absisi ( pengguguran pada daun)

 Berperan dalam dominansi apikal


HORMON GIBERELIN

 Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan


batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk
dan pembentukan buah. Secara umum fungsi
giberelin adalah untuk merangsang
pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya
buah tanpa biji (partenokarpi).
 Mirip dengan auksin
 Berfungsi memacu pembentukan buah tanpa
biji,
 menyebabkan tanaman mengalami
pertumbuhan raksasa,
 tanaman berbunga sebelum waktunya,
 memacu pembentukan cambium pada
tanaman dikotil
 Merangsang pemanjangan batang dan
pembelahan sel
 Merangsang perkecambahan biji

 Memecah dormansi biji

 Merangsang pembungaan dan pembuahan


HORMON SITOKININ

 Hormon tumbuhan ini mempengaruhi


pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel,
dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin
dan auksin yang seimbang merupakan hal
yang sangat penting dalam pertumbuhan
tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya
mempunyai peranan dalam memperpanjang
usia jaringan.
 Ditemukan pada batang tembakau
 Berfungsi memacu pertunasan samping pucuk
batang,
 menunda pengguguran daun, bunga, dan
buah.
 pemanfaatan sitokinin secara umum
menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas
samping (lateral) sehingga tanaman menjadi
rimbun
ASAM ABSISAT (= DORMIN)

 Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian


dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-
buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain.
Secara fungsi asam absisat adalah
mempercepat penuaan daun, merangsang
pengguguran daun, dan memperpanjang masa
dormansi (menghambat perkecambahan biji).
 Asam Absisat
Berfungsi menghambat pertumbuhan,
 untuk beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan yang tidak memungkinkan untuk
tumbuh dan membantu tumbuhan mengatasi
dan bertahan pada kondisi lingkungan yang
tidak menguntungkan
GAS ETILEN

 Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen


yang dianggap sebagai hormon yang dapat
mempercepat pemasakan buah yang masih
mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi
sehingga buah yang asalnya keras dan masam,
menjadi empuk dan berasa manis
 Gas Etilen
Dapat mempercepat pemasakan buah,
memacu pembungaan tetapi menyebabkan
batang tebal
KALIN

 Kalin adalah hormon yang merangsang


pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ
yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
 Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
 Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar.
Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik
dengan vitamin B1 (thiamin)
 Filokalin : merangsang pembentukan daun

 Antokalin : merangsang pembentukan bunga


ASAM TRAUMALIN
 Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami
luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk
memperbaiki bagian yang luka, disebut daya
restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi
dengan bantuan hormon luka atau kambium luka
atau asam traumalin. Luka-luka yang terjadi dapat
tertutup kembali dengan membentuk jaringan
kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti
dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian
tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh
tunas baru.
 Asam Traumalin
Apabila tanaman mengalami luka atau
perlukaan karena gangguan fisik maka akan
segera terbentuk cambium gabus karena
pengaruh hormon luka ini.
 Pada tanaman, pertumbuhan
dimulai dari proses perkecambahan
biji. Perkecambahan dapat terjadi
apabila kandungan air dalam biji
semakin tinggi karena masuknya
air ke dalam biji melalui proses
imbibisi. Apabila proses imbibisi
sudah optimal, dimulailah
perkecambahan.
 Struktur
yang pertama muncul, yang
menyobek selaput biji adalah radikula
yang merupakan calon akar primer.
Radikula adalah bagian dari hipokotil.
Pada bagian ujung sebelah atas
terdapat epikotil (calon batang).
Berdasar letak kotiledonnya, ada
dua jenis perkecambahan yaitu
tipe epigeal, dan tipe hipogeal
JUDUL : PERKECAMBAHAN

Tujuan:
- dapat melakukan pengamatan perkecambahan
pertumbuhan
Alat dan Bahan:
 Biji kacang tanah / kacang merah/kacang hijau
yang sudah direndam satu malam
 Biji jagung yang sudah direndam satu malam
 Mikroskop Stereo
 Skalpel
CARA KERJA:
 Kupas kulit ari dari kacang tanah atau kacang merah
atau kacang hijau
 Pisahkan kedua keping biji!
 Pilih keping biji yang ada lembaga (embrio) yang
melekat!
 Letakkan keeping biji tersebut pada meja benda
mikroskop!
 Amati strukturnya dengan memfokuskan lensa
mikroskop!
 Gambar hasilnya dan beri keterangan bagian-bagiannya!
 Lakukan hal yang sama pada biji jagung, tetapi biji
dibelah tepat pada embrionya dengan menggunakan
skalpel
 Pertanyaan:
1. sebutkan perbedaan antara biji kacang
tanah dengan biji jagung
2. apa yang dimaksud dengan prkecambahan?
faktor apa saja yang mempengaruhi terjadi
nya perkecambahan?
3.jelaskan dan gambarkan perbedaan antara
tipe perkecambahan epigeal dan perke-
cambahan hipogeal, berilah keterangan
PERKECAMBAHAN TIPE HIPOGEAL
KACANG KAPRI, JAGUNG DAN PADI.

Perkecambahan tipe hipogeal


PERKECAMBAHAN TIPE EPIGEAL
KACANG HIJAU, KACANG TANAH.
PERTUMBUHAN PRIMER

 Biji yang sudah berkecambah akan segera


diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada
pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang
bersifat meristematik (selalu membelah).
Pemanjangan ujung akar dan ujung batang
tersebut disebut pertumbuhan primer
PERTUMBUHAN SEKUNDER

 Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan


kambium yang merupakan meristem sekunder
akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan
sekunder (membesar).
 Kambium akan membelah ke arah luar
membentuk kulit kayu (floem), dan membelah
ke arah dalam membentuk kayu (xilem).
 Pada monokotil tidak terdapat kambium
sehingga hanya mengalami pertumbuhan
primer saja. Pertumbuhan primer dan
sekunder berlangsung terus menerus selama
tumbuhan tersebut hidup.
MENURUT TITIK TUMBUH PERTUMBUHAN PADA
TUMBUHAN

1. Teori Histogen-Hanstein
2. Teori Tunika Korpus–Schmidt
1. TEORI HISTOGEN MENURUT HANSTEIN

Jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi :


1. Dermatogen : merupakan lapisan terluar yang
nantinya akan tumbuh menjadi epidermis, terdiri
dari selapis sel.
2. Periblem : merupakan lapisan tengah yang
nantinya akan tumbuh menjadi korteks, terdiri
dari beberapa lapis sel.
3. Plerom : merupakan lapisan dalam yang
nantinya akan tumbuh menjadi silinder pusat.
2. TEORI TUNIKA KORPUS–SCHMIDT

 Ada dua lapisan jaringan, yaitu “tunika” yang


terdiri dari satu atau lebih lapisan sel yang
menyelimuti “korpus” atau jaringan pusat.
 Pertumbuhan pada tunika, yang terjadi
bersamaan dengan pertumbuhan melengkung
batang, mengakibatkan perluasan permukaan
tumbuhan, namun tidak berpengaruh pada
ketebalan masing-masing lapisan. Bisa dilihat
pada gambar di bawah. Pertumbuhan itu tidak
mengakibatkan bagian ujung (paling atas)
menjadi tipis dan bagian tepi jadi tebal.
Teori Tunika-Korpus Teori Histogen-Hanstein
 Model Tunika-Korpus dari “meristem apikal”
(=pucuk tanaman–bagian atas–yang
mengalami pertumbuhan ke atas). Lapisan
epidermis [L1] dan subepidermis [L2] disebut
tunika. [L3] disebut korpus. Sel-sel di L1 dan
L2 membelah secara melengkung untuk
menjaga lapisan-lapisan ini tetap terpisah satu
sama lain. Sedangkan sel-sel L3 membelah
dengan arah yang lebih random lagi.
 Sedangkan, pertumbuhan silinder pusat (korpus)
bertitik berat pada pertambahan massa
tumbuhan. Pertumbuhan pada jaringan ini
cenderung tidak reguler, yang mengakibatkan
pertambahan massa tumbuhan tidak konstan.
Kadang cepat, kadang pelan.
 Kerjasama yang baik antara pertambahan luas
permukaan oleh tunika dan pertambahan volume
tumbuhan oleh korpus menghasilkan keserasian
pertumbuhan pada tanaman.
CONTOH DATA PENGAMATAN
CONTOH GRAFIK GARIS
CONTOH GRAFIK BALOK
PERHATIKAN GRAFIK PERTUMBUHAN DI BAWAH

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
1 2 3 4

urea 1% urea 2% urea 0%


Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa
pupuk urea 1% mempengaruhi pertumbuhan :
 A. Pertumbuhan terkecil pada hari ke 1-2

 B. Pertumbuhan tercepat pada hari ke 3-4

 C. Pertumbuhan tercepat pada hari ke 2-3

 D. Pertumbuhan terkecil pada hari ke 1-3

 E. Pertumbuhan tercepat pada hari ke 1-3


 Dari grafik pengaruh pupuk terhadap
pertumbuhan tumbuhan di bawah ini dapat
disimpulkan bahwa....

Anda mungkin juga menyukai