Anda di halaman 1dari 20

GAGAL GINJAL

Oleh : Ns. Endro Haksara, S.Kep.,M.Kep


GAGAL GINJAL
 Gagal Ginjal Akut (GGA):
◦ Sering berkaitan dengan penyakit kritis
◦ Berjalan cepat dalam hitungan hari – minggu
◦ Biasanya reversibel bila px dapat bertahan dengan
penyakit kritisnya
 Gagal Ginjal Kronik (GGK):
◦ Dimulai dengan kerusakan yang progresif pada nefron
dalam waktu lama dan ireversibel
GAGAL GINJAL AKUT (GGA)
 GGA = ARF dengan gejala:
◦ Penurunan GFR yg cepat (dlm bbrp hari),
◦ Azotemia dan
◦ Gangguan homeostasis elektrolit, cairan dan asam
basa
 Penyebab GGA:
◦ Prarenal
◦ Intrinsik
◦ Pascarenal
GGA PRARENAL
(PENURUNAN PERFUSI GINJAL)

• Deplesi CES absolut (perdarahan, diuresis


berat, diare berat, luka bakar)
• Penurunan volume sirkulasi yang efektif
– Penurunan curah jantung (infark, aritmia, decom)
– Vasodilatasi perifer (sepsis, anafilaksis, anestesi)
– Hipoalbumin (sirosis, sindrom nefrotik)
• Perubahan hemodinamik ginjal primer
(aspirin, kaptopril, alfa adrenergik)
• Obstruksi vaskuler ginjal bilateral (stenosis,
trombosis, emboli)
GGA PASCA RENAL
(OBSTRUKSI SALURAN KEMIH)

 Obstruksi uretra
 Obstruksi saluran kemih (hipertropi
prostat, karsinoma)
 Obstruksi ureter (batu)
 Kandung kemih neurogenik
GGA INTRINSIK
• Nekrosis Tubular Akut (ATN)
– Pasca iskemik: syok, sepsis, bedah jantung
terbuka
– Nefrotoksik endogen: hemoglobin, mioglobin,
multiple mieloma, asam urat
– Nefrotoksik eksogen: antibiotik
(aminoglikoside, amfoterisin B), logam berat
(merkuri, arsen), pelarut (metanol, etilen glikol,
karbon tetraklorida)
• Penyakit vaskular/glomerular: infeksi,
alergi, maligna
GEJALA KLINIS
 Stadium oligurik
 Stadium diuretik
 Stadium penyembuhan
STADIUM OLIGURIK GGA
 Lamanya 7 – 10 hari
 Oliguria terus menerus (akibat syok,
penurunan vol plasma)
 Hipervolemia
 Hiperkalemia
 Asidosis metabolik ( [HCO3-]↓ )
 Sindrom uremik
STADIUM DIURETIK GGA
 Selama 2 – 3 minggu
 Diuresis, tetapi fungsi tubular tetap
terganggu
 Efek  hipokalemia, hiponatremia,
dehidrasi
STADIUM PENYEMBUHAN GGA

 Dapat terjadi selama 1 tahun


 Kadar BUN dan kreatine kembali normal
SINDROM UREMIA
 Sindrom uremia adalah kumpulan tanda dan
gejala pada insufisiensi ginjal progresif dan GFR
menurun hingga < 10 ml/menit (<10% dari
normal) dan puncaknya pada ESRD (end stage
renal disease)
 Pada titik ini nefron yang masih utuh, tetapi
tidak mampu lagi mengkompensasi dan
mempertahankan fungsi ginjal normal
MANIFESTASI KLINIS SINDROM UREMIA

 Pengaturan fungsi regulasi dan ekskresi


yang kacau: ketidakseimbangan volume
cairan dan elektrolit, asam basa, retensi
nitrogen, metabolisme lain, gangguan
hormonal
 Abnormalitas sistem tubuh multiple
AZETOMIA
 Azetomia: adanya zat nitrogen dalam
darah, diindikasikan dengan tingginya
kadar kreatini serum dan BUN diatas nilai
normal
 Merupakan tanda awal ESRD atau
sindrome uremia
EFEK SINDROM UREMIA
 Asidosis metabolik: ginjal tidak mampu
mengsekresi asam (H+)
 Hiperkalemia: kegagalan mengsekresi K, dan
kegagalan pertukaran cairan CIS ke CES akibat
asidosis
 Gangguan ekskresi Na  hipertensi
 Hiperuresimia  artritis gout
 Anemia  akibat penurunan eritropoitin
EFEK SINDROM UREMIA
 Gangguan perdarahan  akibat gangguan agregasi
trombosit
 Perikarditis uremia  akibat toksin uremia
 Pneumonitis uremik  akibat peningkatan permeabilitas
membran kapiler alveolar
 Kulit: seperti lilin, akibat uremia dan anemia, pruritus
akibat deposit Ca
 Saluran cerna: mual, muntah, anoreksia, penurunan BB
GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)

 Stadium 1: menurunya cadangan ginjal,


asimtomatik, GFR menurun hingga 25%N
 Stadium 2: insufisiensi ginjal: poliuria dan
nokturia, GFR 10% - 25% N, kadar kreatin dan
BUN meningkat diatas N
 Stadium 3: ESRD atau sindrom uremik, GFR <5
– 10ml/mnt, kadar kreatinin dan BUN
meningkat tajam, terjadi kelainan biokimia dan
gejala kompleks
PENYEBAB UTAMA ESRD
 Diabetes
 Hipertensi
 Glomerulonefritis (GN)
 Penyakit Ginjal Polikistik (PKD)
PENATALAKSANAAN GGK
 Konservatif:
◦ Penentuan dan pengobatan penyebab
◦ Pengoptimalan dan maintanance keseimbangan
garam dan air
◦ Koreksi obstruksi saluran kemih
◦ Deteksi awal dan pengobatan infeksi
◦ Pengendalian hipertensi
◦ Diet rendah protein, tinggi kalori
◦ Deteksi dan pengobatan komplikasi
PENATALAKSANAAN GGK
 Terapi penggantian Ginjal
◦ Hemodialisis (membran semipermiabel ada
pada mesin)
◦ Dialisis peritoneal (membran semipermiabel
menggunakan peritoneum)
◦ Transplantasi ginjal

Anda mungkin juga menyukai