Anda di halaman 1dari 10

A.

Isu dan Peraturan

• Tema :
PENGGUNAAN SUMBER DAYA MILIK
NEGARA
• Masalah :
Penyalahgunaan Kendaraan Dinas oleh Oknum
Pegawai Negeri Sipil di Lingkup Pemerintah Kota
Tual
Landasan Hukum :

1. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 33: 3 Yaitu: Bumi, Air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh Negara da dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
2. UU No 17 TH 2003 tentang Keuangan Negara
3. UU No 1 Th 2004 : Perbendaharaan
4. Perment No 6 Th 2006: Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)
5. PermenPAN No Per/87/M.PAN/8/2005 : Kendaraan Dinas Operasional hanya digunakan
untuk kepentingan dinas yang menunjang tugas Pokok dan fungsi, digunakan pada hari
kerja kantor, dan hanya digunakan di dalam kota, dan pengecualian penggunaan ke luar
Kota atas ijin tertulis pimpinan Instansi Pemerintah.
6. UU Perpres No 27 th 2014 : Pengelolaan BMN
7. PermenKeu: Perubahan atas PermenKeu RI No. 246/PMK.06 Th 2014: Tata cara
Pelaksanaan Penggunaan BMN.

BMN adalah: Semua Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari
perolehan lainya yang sah.
B. Penyebab Terjadinya Isu tersebut

1. Kurangnya pengawasan dan pemantauan terhadap


asset milik negara
2. Adanya manipulasi atau rekayasa data sehingga
tidak akuratnya jumlah barang dan status asset
(kondisi asset)
3. Adanya moral hazar sebagaimana yg dikatakan
wakil ketua KPK Haryono yaitu munculnya
keinginan menguasai aset negara untuk dijadikan
milik pribadi
C. Pengaruh Masalah Tersebut
Terhadap Individu dan Kelompok
PENGARUH INDIVIDU
 Terjadinya penggelapan terhadap asset negara

PENGARUH KELOMPOK
 Mempengaruhi efektifitas kerja
 Mempengaruhi penerapan sistem informasi manajemen
akuntansi barang milik negara terhadap kualitas laporan
keuangan
D. Dampak dari Masalah Tersebut

Dampak dari penyalahgunaan barang milik negara


• Kerugian terhadap negara
• Penarikan kendaraan dinas
• Ganti rugi
• Hukum Tindak pidana
• Sebagai pembelajaran terhadap inspektorat untuk
Meningkatkan pengawasan terhadap aset-aset daerah

E. Solusi dari Masalah tersebut
(dikaitkan dengan Nilai-nilai
Pancasila)
1. Membangun struktur, Peraturan Pemerintah Nomor 60
tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah menyebutkan bahwa Pimpinan Instansi
Pemerintah wajib melaksanakan pengamanan dan
pengendalian fisik atas aset negara dari penggunaan
yang tidak sah. Dengan ketentuan ini, maka yang paling
bertanggungjawab atas penyalahgunaan fasilitas
kedinasan di suatu instansi adalah pimpinan instansi
yang bersangkutan. Pimpinan instansi dapat
mendelegasikan kewenangannya melalui biro umum
atau Inspektorat selaku pengawas internal yang
bertanggujawab langsung pada pimpinan instansi.
2. Instansi rutin melakukan inventarisir dan tertib administrasi
terkait pengadaan, penggunaan barang, serta pembuatan berita
acara pada setiap penggunaan barang sehingga memudahkan
dalam pengawasan.
3. Membangun budaya hukum, hal ini penting karena budaya
hukum merupakan faktor yang paling mempengaruhi ketaatan
subjek hukum (pegawai/ pejabat/masyarakat) terhadap hukum.
Betapapun penegak hukum telah bekerja dengan keras dan
aturan hukum dibuat dengan baik, tidak menjamin tercapainya
tujuan penegakan hukum jika tidak diiring dengan
pembangunan budaya hukum.
4. Internalisasi nilai diri sebagai abdi negara yang tidak tamak
dengan gemerlap dunia merupakan penyebab utama seorang
pegawai dapat bersikap jujur, bersih dan tidak korup. Melalui
Surat Edaran MenPAN No. 18 tahun 2012, Menteri PANRB
kembali mengingatkan tentang sifat ini untuk dimiliki oleh
setiap pegawai, apalagi saat ini kebanyakan pejabat seakan-akan
saling berlomba menunjukan kemewahan hidup
Inti dari solusi diatas adalah penerapan nilai-nilai kejujuran yang
merupakan nilai-nilai sila ke-5 dari Pancasila yaitu Kemanusiaan
yang adil dan beradab.
Dengan berbuat jujur seseorang sesungguhnya sedang berbuat adil
pada dirinya sendiri dan pada orang lain sebab ia tidak melakukan
kecurangan dengan berbohong atau berkata yang tidak benar.

Anda mungkin juga menyukai