Anda di halaman 1dari 10

Pengertian

Asbestosis adalah pneumokoniosis yang


disebabkan oleh akumulasi pajanan serat
asbestos. kelompok mineral silikat fibrosa dari
logam magnesium dan besi yang sering
digunakan sebagai bahan baku industri tegel
lantai dan atap
Epidemiologi
• Pajanan terhadap asbestos dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu
• Primer : secara langsung terjadi
pada penambang asbestos
• Sekunder : didapatkan pada pekerja
industri yang menggunakan asbestos seperti
pada pekerja konstruksi
• Tersier : pajanan non-okupasi yang
disebabkan oleh polusi udara
Etiologi
• Asbestosis merupakan salah satu penyakit paru
yang disebabkan oleh pajanan dari serat asbes.

• Akibatnya serat mikroskopis yang tidak terlihat


oleh mata tersebut dapat terpecah dan melayang
di udara serat asbes akan menetap

• kemudian terhirup oleh manusia yang berada di


lingkungan tersebut.

• Ukuran dan bentuknya yang kecil menyebabkan


serat asbes ini terperangkap di dalam paru-paru.
Patofisiologi
• Diawali dengan inhalasi serat asbestos

• Serat berukuran besar akan tertahan di hidung dan


saluran pernapasan atas dan dapat dikeluarkan
oleh sistem mukosiliaris

• Serat yang lebih kecil akan tersimpan di bifurcatio


saluran, bronkioli, dan alveoli

• Serat asbestos akan menyebabkan cedera sel epitel


dan sel makrofag alveolar yang berusaha
memfagosit serat
• Beberapa serat akan masuk ke dalam jaringan
intersisium melalui penetrasi yang dibawa oleh
makrofag atau epitel

• Makrofag yang telah rusak akan mengeluarkan


Reactive Oxygen Species (ROS) yang dapat
merusak jaringan dan beberapa sitokin, termasuk

• Tumor Necrosis Factor (TNF), nterleukin-1, dan


metabolit asam arakidonat yang

• akan memulai inflamasi alveoli (alveolitis)


Gambaran Klinis
• Batuk produktif atau batuk kering persisten
• rasa sesak dan nyeri pada dada
• serta adanya mengi
• Pada pemeriksaan dapat ditemukan rhonki
basal paru bilateral (pada 60% pasien) yang
terdengar pada akhir fase inspirasi.
Pada pemeriksaan fungsi paru :
• didapatkan pola restriktif
• penurunan kapasitas vital,
• kapasitas total paru,
• kapasitas difusi, dengan hipoksemia arterial.
Kapasitas vital paksa ( Forced Vital Capacity, FVC)
akan menurun <75%. Dapat juga didapatkan pola
obstruktif disebabkan fibrosis dan penyempitan
bronkioli
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan histopatologi
Pada gambaran histopatologi dapat diperoleh
gambaran parenkim kasar hingga adanya
gambaran sarang lebah (honey-comb).
Gambaran ini didapati bilateral, sering di lobus
inferior. Secara mikroskopis didapati
peningkatan kolagen intersisial sehigga
membuat fibrosis menjadi tebal
Pemeriksaan foto thoraks
• Pemeriksaan foto thoraks ada gambaran
radioopak kecil linier iregular, lebih banyak di
basal paru.
• iregular di parenkim paru dan mengaburkan
gambaran bronkovaskular paru.
• Selain itu sering pula ditemukan garis septal,
yaitu penebalan fibrosa pada lobul-lobul.

Anda mungkin juga menyukai