Anda di halaman 1dari 31

Gizi Selama Kehamilan dalam

Pelayanan Kesehatan Ibu

Endang L. Achadi
FKM UI
Disampaikan pada Pertemuan “Orientasi Pelaksanaan Pelayanan Antenatal Terpadu”
bagi Provinsi Fokus
Diselenggarakan oleh Direktorat Ibu, Kemenkes RI
Di HotelBumi Wiyata, Depok Tanggal 11-14 Agustus 2015
• Mengapa masa kehamilan penting? Kaitannya
dg 1000 HPK
• Apa yg terjadi selama Hamil
• Gizi yang dibutuhkan
• Indikator pertumbuhan dan perkembangan
Apakah 1000 HPK?

Masa selama 270 hari (9 bulan)


dalam kandungan
+
730 hari (2 tahun pertama) pasca
lahir
Mengapa 1000 HPK?

Dampak yang ditimbulkan


malnutritition pada periode ini
bersifat permananen dan
berjangka panjang
Mengapa 1000 HPK?
• Kehamilan 8 minggu pertama:
• terbentuknya cikal bakal yang akan
menjadi otak, hati, jantung, ginjal,
• tulang, dll

• Kehamilan 9 minggu – lahir:


• pertumbuhan dan perkembangan lebih
lanjut organ tubuh  siap untuk hidup di
dunia baru, di luar kandungan ibu
Jendela
Kritis
Perkem-
bangan
Janin

8 minggu
pertama sejak Perkembangan
pembuahan penting
sebagian organ
terjadi berlanjut
pembentukan sampai kira-
semua cikal Perkembangan penting kira
bakal organ sebagian organ 2 tahun
tubuh berlanjut sampai akhir pertama
kehidupan
kehamilan
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Akibat Gangguan Gizi Pada
Masa Janin dan Anak Usia Dini

+ 20 % IUGR
krn PBBH
rendah
Dampak Dampak
+ 25% Jangka Pendek Jangka Panjang
IUGR krn
faktor gizi
Perkembangan Kemampuan
Ibu
Otak Kognitif &
terganggu Pendidikan
rendah
BB Ibu
Gangguan Gizi Pertumbuhan
Prahamil Stunting/
pada Masa terganggu
rendah Pendek
Janin dan Usia (IUGR)
Dini
Ibu Pendek
Hipertensi
-Diabetes
Metabolic
-Obesitas
Programing
-PJK
-Stroke

Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
Hipotesa Barker/Fetal Origin Hypothesis

• Bukti epidemiologis menunjukkan bahwa berat


badan lahir berbanding terbalik dengan risiko
terjadinya penyakit hypertensi, penyakit
kardiovaskular dan Diabetes type 2 pada masa
dewasa

• Berat badan lahir yang rendah, maupun


pertambahan berat badan pasca lahir yang terlalu
cepat (MPASI dini), atau kombinasi keduanya,
merupakan faktor predisposisi penyakit-penyakit
tersebut
Mengapa?
• kekurangan gizi didalam kandungan menyebabkan
terjadinya respons kompensasi pada janin yang
merefleksikan apa yang disebut ”developmental
plasticity” (plastisitas perkembangan) pada masa-
masa kritis ini, tetapi kemudian menjadi permanen
pada pasca lahir dan sepanjang hidupnya

• Menyebabkan bayi tersebut mempunyai


keterbatasan untuk melakukan adaptasi pada masa
pasca-lahir sampai usia dewasa
• Bayi yang kurus atau pendek pada waktu lahir,

• Bayi yang lahir dengan berat badan normal tapi dalam


batasan rendah (2500-3000 gram), dan

• Bayi yang mempunyai ukuran lahir yang kecil


dibandingkan dengan ukuran plasentanya,

mempunyai rate kejadian


penyakit jantung koroner yang lebih tinggi
• Sementara Status Gizi Ibu sebelum dan
pada saat hamil mempunyai pengaruh
terhadap pertumbuhan bayinya, antara
lain BBLR

 Prevalensi Kurang Gizi pada WUS


(wanita usia subur) di Indonesia masih
cukup tinggi
Kelaparan di Belanda
(The Dutch Famine)

• November 1944 sampai Mei 1945, kelaparan di


Belanda : awal, pertengahan dan akhir kehamilan
• Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami
kelaparan tersebut lebih banyak yang mengalami
Diabetes type 2
• Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami
kelaparan pada awal kehamilannya lebih banyak yang
mengalami obesitas dan mengalami peningkatan
penyakit kardiovaskular sebesar 3 kali lipatnya
• Pertumbuhan janin sangat tergantung dari
ketersediaan zat gizi dan oksigen

• Pada keadaan dimana keduanya tidak mencukupi,


maka janin menurunkan rate pertumbuhannya,
utamanya pembelahan sel, baik secara langsung
maupun melalui penurunan konsentrasi hormone,
terutama hormone pertumbuhan dan insulin

• Hal ini sangat penting untuk organ-organ yang


pertumbuhannya terjadi pada saat yang bersamaan
dengan kekurangan gizi dan oksigen tsb
• Bayi akan melakukan adaptasi untuk mengatasi
kekurangan zat gizi tsb. Hal ini akan menyebabkan
perubahan struktur atau fungsi organ yang sedang
dalam taraf perkembangan, yang dapat bersifat
permanen

• Organ akan mengalami perubahan  Hati: kadar


kholesterol naik; Pancreas: Diabetes; Kanker payudara

• Oleh karena itu, akibat dari kurang gizi pada periode ini
bersifat permanen, yang pengaruhnya terbawa sampai
ke usia dewasa
Kelaparan di Leningrad, 1941-1944
• Analisa juga dilakukan pada populasi di Leningrad
yang mengalami kelaparan dlm jangka waktu yang
lebih lama

• Pengaruh kelaparan berbeda dengan yang terjadi di


Belanda. Di Leningrad ibu mengalami kelaparan
sebelum, selama dan setelah kehamilannya, dan bayi
tidak mendapatkan makanan yang cukup pasca lahir

• Oleh karenanya bayi tidak mengalami penambahan


berat badan cepat setelah lahir, sehingga tidak terjadi
perubahan metabolisme glucosa dan insulin 
pengaruhnya thd penyakit degeneratif tidak bermakna
• Barker dan Hales kemudian menyampaikan
hipotesa lanjutan yaitu ”Thrifty Phenotype”

• Bayi yang mengalami kekurangan gizi didalam


kandungan, dan telah melakukan adaptasi
metabolik dan endokrin secara permanen, akan
mengalami kesulitan untuk beradaptasi pada
lingkungan ”kaya gizi” pasca lahir, sehingga
menyebabkan obesitas dan mengalami gangguan
toleransi terhadap glukosa

• Sebaliknya, risiko obesitas lebih kecil apabila


pasca lahir bayi tetap mengkonsumsi makanan
dalam jumlah yang tidak berlebihan
Kecukupan gizi Ibu hamil

Status Gizi ibu & Bayi

1. Memenuhi kebutuhan bayi yg dikandungnya dan


dirinya sendiri
2. Ibu hamil remaja: juga untuk memenuhi
kebutuhan gizi janin yang sedang tumbuh, dan
berkompetisi dengan pertumbuhannya sendiri

 Kebutuhan zat gizi meningkat !!!


TRIMESTER I TRIMESTER II TRIMESTER III
Hiperplasi/ Hiperplasi & Hipertrofi Hipertrofi
multiplikasi sel (pembesaran sel) (pembesaran sel)

Mikronutrien:
Besi, asam folat, calcium dan
Kalori
Mikronutrien:
Besi, asam folat vit D untuk pertumbuhan Mikronutrien:
tulanng; dan makanan kaya Besi, asam folat,
Protein omega 3 fatty acids, yg Vitamin K, penting
penting untuk perkembangan untuk persalinan dan
otak menyusui
Protein Protein
Kalori

Zat Gizi Kebutuhan harian tambahan untuk Bumil


Protein 60 mg
Calcium 1200 mg
Folat (folic acid) 15 mg
Besi 30 mg
Gizi Ibu Hamil yang sehat?: There's no magic formula

• Selama hamil, prinsip pola makan bergizi seimbang


tetap sama:
 4 prinsip Gizi seimbang, termasuk memperhatikan sayur dan
buah, sumber vitamin dan mineral, dan serat shg mencegah
konstipasi
 Tumpeng GS, Piring makanku
• Kecuali:
– konsumsi kalori ditambah 300 kal/hari pada trimester 2 dan 3
– Zat gizi khusus:
• Zat Besi, Asam Folat: 1 tablet setiap hari, sesegera mungkin; selama
kehamilan (180 tablet) : 320 mg sulfas ferosus (setara dgn 60 mg besi
elemental) & 400 mcg asam folat
• Vitamin B12, Calcium, Vitamin D
Kebutuhan harian tambahan untuk
Bumil

Protein 60 mg
Calcium 1200 mg
Folat (folic acid) 15 mg
Besi 30 mg
Terapkan Pola Hidup BerGizi seimbang

4 Pilar Gizi Seimbang


dlm TGS:
1.Makan makanan
beragam (dalam
jumlah yg cukup dan
proporsional)
2.Menerapkan Pola
Hidup Bersih
3.Melakukan aktivitas
Fisik
4.Memantau Berat
Badan Ideal
Sajian Sekali Makan BerGizi Seimbang
Untuk Ibu Hamil – tambahkan 1 piring sajian/hari (300 Kkal)
1. Piring berisi sajian makan
tdd: makanan pokok,
sayuran, lauk pauk dan
buah-buahan dg proporsi
seimbang untuk
kebutuhan tubuh
2. Minum air putih
3. Batasi gula, garam dan
minyak/lemak
4. Cuci tangan dg sabun dan
air bersih mengalir
sebelum makan

Selalu menggunakan garam beryodium


REKOMENDASI KENAIKAN BERAT BADAN SELAMA
KEHAMILAN*)
IMT penting untuk memonitor PBBH adekuat

Penghitungan mengasumsikan kenaikan PBBH pd Trimester I: 0,5 – 2 kg


(merujuk pd Siega-Riz et a;, 1994; Abrams et al, 1995; Charmichael et al, 1997)

*) Sumber: American Institute of Medicine, www.iom.edu/pregnancyweightgain


Mitos yang salah
• Kalau hamil harus makan untuk dua orang? 
kebutuhan naik tetapi tidak dua kalinya… kalori: 300
kkal/hari pada Trimester 2 dan 3

• Penambahan berat badan yang lebih sedikit/kecil


agar persalinan lebih mudah  ibu yg alami PBBH
tidak adekuat  bayinya berisiko komplikasi,
misalnya prematur dan akibatnya
Pelayanan Kesehatan Ibu
Tujuan? menurunkan risiko hambatan tumbuh kembang
1. Mengukur berat badan dan tinggi badan  mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin
2. Mengukur LiLA  hubungannya dg BBLR
3. Memeriksa tinggi fundus  memonitor pertumbuhan dan
perkembangan janin  diet dll
4. Memeriksa Hb: Anemia risiko hambatan pertumbuhan dan
perkembangan  diet
5. Memberikn TTD  kebutuhan meningkat, apalagi kalau
Anemia
6. Memeriksa Tekanan Darah  pengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan  diet
dst
Ukuran Antropometri Ibu Hamil
• KEK (IMT) versus LiLA (risiko KEK)
– Penapisan vs Monitoring
– Prevalensi KEK: 8.7 %
– Prevalensi Risiko KEK: 22.7%
– Miss-op akibat penggunaan LiLA:
• KEK  sudah tidak KEK;
• tidak KEK  KEK
– Cut off point? < 23.5; 23; 22 cm?  Penyesuaian
program
• Informasi BB pra-hamil vs BB Trimester I
Peran Pelayanan Kesehatan Ibu
1. UKUR BB (pra-hamil atau Trimester I) dan TB
 IMT pra-hamill atau IMT Trimester 1
2. UKUR LiLA, EVALUASI Risiko KEK (LiLA < 23,5 cm) :
Trmester II dan III  cut off point? Tujuan?
3. EVALUASI TB & IMT:
a. Stunting/pendek : < 150 cm
b. KEK (Kurus) ; IMT < 18,5 kg/m2
b. Gemuk atau Obesitas ;
IMT > 25 kg/m2 & IMT > 30 kg/m2
Peran Pelayanan Kesehatan Ibu
4. Periksa Hb: apakah ANEMIA: (Hb < 11 g/dl)
5. Periksa Hb ulang bila pada awal ANC
Anemia
6. Anamnesa Asupan dan Pola Makan
7. PMT Ibu Hamil
PMT Bumil
• Konten : Proporsi Protein dan Kalori
• Target?
• Ukuran: IMT? LiLA?
• Berapa lama?
• Jangan lupa: TTD atau MMN juga sangat
penting (bebrhubungan dg prematuritas dan
IUGR)
Wonderful Mom!

Anda mungkin juga menyukai