PERSELISIHAN HUBIN
PADA PENGADILAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
Pendaftaran Perkara di
Pengadilan Hubungan Industrial
1. Upaya Perdamaian
Pada sidang pertama dilakukan upaya
perdamaian. Inisiatif perdamaian dapat timbul
dari Hakim, penggugat ataupun tergugat.
Hakim harus secara aktif dan sungguh-
sungguh untuk mendamaikan para pihak.
Apabila upaya perdamaian tidak berhasil,
maka sidang dapat dilanjutkan ke tahap
pembacaan gugatan.
2. Tahap Pembacaan Gugatan
Pada tahap pembacaan gugatan, pihak
penggugat berhak meneliti ulang apakah
seluruh materi (dalil gugat dan petitum)
sudah benar dan lengkap. Hal- hal yang
tercantum dalam surat gugatan itulah yang
menjadi acuan pemeriksaan dan
pemeriksaan tidak boleh keluar dari ruang
lingkup yang termuat dalam surat gugatan.
3. Tahap Jawaban Tergugat
Pada tahap jawaban ini, pihak tergugat diberi
kesempatan untuk membela diri dan
mengajukan segala kepentingannya terhadap
penggugat melalui Hakim.
4. Tahap Replik
Pada tahap replik, penggugat dapat
menegaskan kembali gugatannya yang
disangkal oleh tergugat dan juga
mempertahankan diri atas serangan-serangan
oleh tergugat.
5. Tahap Duplik
Pada tahap duplik, tergugat dapat menegaskan
kembali jawabannya yang disangkal oleh
penggugat. Replik dan duplik dilakukan sekali
saja, mengingat ketentuan Pasal 103 UU No. 2
Tahun 2004 menyebutkan Majelis Hakim wajib
memberi putusan hubungan industrial selambat-
lambatnya 50 hari kerja terhitung sejak sidang
pertama.
6. Tahap Pembuktian
Pada tahap pembukian, penggugat
mengajukan alat-alat bukti untuk mendukung
dalil gugat. Demikian pula tergugat juga
mengajukan alat-alat bukti untuk mendukung
jawabannya (sanggahannya).
Masing-masing pihak berhak menilai alat bukti
pihak lawannya.
7. Tahap Kesimpulan
Pada tahap kesimpulan, masing-masing pihak
(penggugat dan tergugat) mengajukan pendapat
akhir tentang hasil pemeriksaan.
8. Tahap Putusan
Pada tahap putusan, Hakim menyampaikan
pendapatnya tentang perkara itu dan
menyimpulkannya dalam amar putusan.
Putusan Hakim untuk mengakhiri
perkara/perselisihan.