Anda di halaman 1dari 19

Isolasi, seleksi dan identifikasi

mikroorganisme
Disusun Oleh:
• Yunita Andriani Putri
• Ade Kurniawan
• Innaya Putri Anjani

Dosen Pembimbing:
Ir. Jaksen M Amin , M.SI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN D3 TEKNIK KIMIA
2019/2020
A. ISOLASI, SELEKSI MIKROORGANISME

Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan cukup
kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita. Mereka
terdapat dalam jumlah yang cukup basar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat
mnebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan
bakteri. Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air, maupun udara juga dihuni oleh
kumpulan mikroorganisme.Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam
berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang
rumit ini, atau yang biasanya dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spsies
yang berbeda-beda yang bikenal dengan istilah biakan murni. Biakan murni in teerdiri
dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk.
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah
besar dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap
bagian tubuh kita. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup basar.
Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat mnebarkan beribu-ribu
mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan bakteri.
Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air, maupun udara juga dihuni oleh
kumpulan mikroorganisme.Penelitian yang layak mengenai
mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk
memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya
dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spsies yang
berbeda-beda yang bikenal dengan istilah biakan murni. Biakan murni
in teerdiri dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel
induk.
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang
dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak ketelitian.
Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat-alat yang
akan digunakan untuk pengerjaan medium dan pengerjaan inokulasi
benar- benar steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kkontaminasi,
yaitu masuknya mikrooba lain yang tidak diinginkan sehingga biakan
yang tumbuh di dalam medium adalah benar- benar biakan murni.
1. Teknik Pengenceran Suspensi
Pengenceran industry bakteri dari sampel
sumber dari lingkungan dilakukan sebagai
upaya untuk mendapatkan kuantitas bakteri
dalam jumlah yang dapat terhitung. Seperti
yang telah diketahui bahwa dalam sampel
lingkungan komunitas bakteri berada dalam
kuantitas yang sangat melimpah. Selain
mendapatkan kuantitas yang dapat terhitung,
pengenceran industry bakteri dari sampel/
sumber industri
dari alam juga diperlukan dalam rangka
memudahkan dalam pengamatan koloni,
terutama dalam kegiatan bertahap
pemurnian industr (sub-kultur). Koloni yang
tumbuh terpisah dalam kuantitas yang
Kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan
dapat dihitung memudahkan peneliti untuk
memilih koloni yang akan dipisahkan (disub- dalam metode ini antara lain : (1) tidak
kultur).Pengenceran industry bakteri dari memanfaatkan permukaan medium untuk
sampel/ sumber industr dari lingkungan digores sehingga pengenceran kurang optimal,
pada umumnya dilakukan dengan teknik (2) penggunaan yang terlalau banyak sehingga
pengenceran berseri (series of dilution). menyulitkan pemisahan sel waktu digores.
2. TEKNIK ISOSLASI BAKTERI
Pengenceran industry bakteri dari
sampel sumber dari lingkungan
A. Metode Cawan Gores Kuadran (Strike Plate)
dilakukan sebagai upaya untuk
Metode ini praktis, hemat biaya dan
mendapatkan kuantitas bakteri dalam waktu, hanya membutuhkan
jumlah yang dapat terhitung Selain keterampilan. Hasil penggoresan
mendapatkan kuantitas yang dapat diharapkan tampak seperti gambar
terhitung, pengenceran industry dibawah ini.
bakteri dari sampel/ sumber industry
yang sering digunakan adalah teknik
cawan gores danteknik cawan tuang.
Prinsip dari kedua teknik tersebut
sama, yaitu mengencerkan biakan
campuran hingga setiap individu
spesies dapat dipisahkan, sehingga
setiap koloni yang terbentuk
B. Metode Cawan Tuang (Pour Plate)

Metode cawan tuang merupakan teknik


lain yang dapatdigunakan untuk
mendapatkan koloni murni mikroorganisme.
Kelemahan metode ini adalah
membutuhkan waktu dan bahan yang lama
dan banyak, akan tetapi tidak memerlukan
keterampilan tinggi. Biakan campuran Cara kerja :
diencerkan dengan menggunakan medium • Menyentuhkan loop pada koloni dan gores secara
agar yang telah dicairkan dan didinginkan. kontinyu sampai setengah permukaan agar.
Pengenceran dilakukan dalam beberapa • Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180oC
tahap hingga diperoleh koloni tunggal lanjutkan goresan sampai habis.
• Goresan sinambung umumnya digunakaNbukan
untuk mendapatkan koloni tunggal, melainkan
untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.
Spread Plate
Spread plate adalah teknik menanam
dengan menyebarkan industry bakteri di
permukaan agar diperoleh kultur murni.
Adapun prosedur kerja yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :
• Ambil cairan sebanyak 0,1 ml dengan pipet
ukur
Goresan T kemudian teteskan diatas permukaan agar
Cara kerja : yang telah memadat.
• Bagi cawan menjadi 3 bagian • Batang L atau batang drugal diambil
menggunakan spidol marker kemudian disemprot dan dibakar diatas
• Inokulasi daerah 1 dengan streak ndust beberapa saat, kemudian
zig-zag. didinginkan dan ditunggu beberapa detik.
• Panaskan jarum inokulan dan • Kemudian disebarkan dengan
tunggu dingin, kemudian lanjutkan menggosokannya pada permukaan agar
streak zig-zag pada daerah 2 (streak supaya tetesan ndustry merata,
pada gambar) penyebaran akan lebih efektif bila cawan
Cawan diputar untuk memperoleh ikut diputar.
goresan yang sempurna · Lakukan hal
yang sama pada daerah 3
· Hal yang perlu diingat bahwa batang L yang terlalu panas dapat
menyebabkan sel-sel mikroorganisme dapat mati karena panas.
B. Identifikasi Mikroorganisme Bakteri

Bakteri berasal dari bahasa Latin Morfologi bakteri sangat sederhana, sehingga
bacterium; jamak: bacteria adalah sangat tidak mungkin hanya menggunakan
kelompok organisme yang tidak memiliki morfologi sel untuk informasi taksonomi.
membran inti sel. Organisme ini Namun demikian morfologi tetap bernilai
termasuk ke dalam domain prokariota dalam taksonomi. Morfologi bakteri yang
 B. Identifikasi Mikroorganisme dipertimbangkan adalah :
dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik). Hal ini menyebabkan 1. Bentuk sel bakteri
organisme ini sangat sulit untuk Pada umumnya bakteri dibagi menjadi tiga
dideteksi, terutama sebelum golongan besar (berdasarkan bentuknya)
ditemukannya mikroskop. Barulah yaitu:
setelah abad ke-19 (setelah
ditemukannya mikroskop), ilmu tentang
mikroorganisme terutama bakteri
(bakteriologi) mulai berkembang.
1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk
bulat seperti bola dan mempunyai beberapa
variasi sebagai berikut
2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang
berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai
variasi sebagai berikut:

-Mikroc

1. Diplococcus, jka berganda dua-dua


2. Tetracoccus, jika bergandengan
empat dan membentuk bujur
sangkar
3. Sarcina, jika bergerombol
membentuk kubus
4. Staphylococcus, jika bergerombol 1. Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
5. Streptococcus, jika bergandengan 2. Streptobacillus, jika bergandengan
membentuk rantai membentuk rantai
3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk
lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:

1. Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang


dari setengah lingkaran (bentuk koma)
2. Spiral, jika lengkung lebih dari setengah
lingkaran
3. Spirochete, jika lengkung membentuk struktur
yang fleksibel.
2. UKURAN BAKTERI

• Sangat kecil dan bervariasi : 1,0 – 5,0 x 0,5 – 1,0 μm, diameter 0,6 μm.
• Diamati dengan mikroskop pada pembesaran maksimum (100x)
• Detil struktur sel dapat diamati dengan menggunakan mikroskop
electron
REPRODUKSI BAKTERI

Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual


(tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah
pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Selama proses
pembelahan, material juga menduplikasi diri dan membelah menjadi dua, dan
mendistribusikan dirinya sendiri pada dua sel baru. Bakteri membelah diri dalam
waktu yang sangat singkat.Pada kondisi yang menguntungkan berduplikasi setiap
20 menit.
Cara Reproduksi Bakteri selain
pembelahan biner antara lain :

1.Konjugasi : reproduksi seksual dimana bakteri bertukar bahan Endustr


sebelum membelah diri, sehingga turunannya memiliki gen baru. Material
ditransfer melalui pili sex.
2.Transformasi – bakteri mengambil gen dari bakteri lain yang telah mati
dari lingkungannya.
3.Transduksi – virus menyisipkan gen baru ke dalam sel bakteri. Metoda ini
digunakan dalam bioteknologi untuk menghasilkan bakteri yang dapat
menghasilkan insulin.
Jenis jenis bakteri

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dapat digolongkan menjadi dua golongan
yaitu :

A.Bakteri Heterotrof
Bakteri ini hidup dengan memperoleh
makanan berupa zat dari lingkungannya
karena tidak dapat menyusun sendiri zat B.Bakteri Autotrof
yang dibutuhkannya. Zat diperoleh dari Bakteri Autotrof adalah bakteri yang
sisa-sisa organisme lain. Bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari
mendapatkan zat dari sampah, kotoran, zat anorganik yang ada. Dari sumber yang
bangkai dan juga sisa makanan, kita sebut digunakannya, bakteri (auto = sendiri,
sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini trophein = makanan
menguraikan zat dalam makanan menjadi
zat anorganik, yaitu CO2, H2O, dan
mineral.
Bakteri Autotrof di bagi menjadi dua
yaitu:

2. Bakteri kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri
1. Bakteri fotoautrotof
yang menggunakan kimia yang
Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang
diperolehnya pada saat terjadi
memanfaatkan cahaya sebagai untuk
perombakan zat kimia dari molekul
mengubah zat anorganik menjadi zat
yang kompleks menjadi molekul yang
melalui proses fotosintesis. Contoh
sederhana dengan melepaskan.
bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri
Contoh bakteri ini adalah:
ungu.
Nitrosomonas. Nitrosomonas dapat
memecah NH3 menjadi NH2, air.
Di samping terdapat bakteri yang dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkan makanan, ada
juga penggolongan bakteri berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi.
Bakteri itu
dikelompokan sebagai berikut:

1. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Nitrosococcus,
Nitrosomonas dan
Nitrobacter.
2. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal:
Streptococcus lactis.
Sedangkan berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dikelompokkan
lagi menjadi:

1 . Bakteri aerob obligat


yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung
oksigen. Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.

2. Bakteri anaerob obligat


yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa
oksigen. Misal: Clostridium tetani.

3. Bakteri anaerob fakulatif


yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal: Escherichia coli,
Salmonella thypose dan Shigella.
kapang

Kapang (Mold) adalah fungi multiseluler yang mempunyai Endustry, dan pertumbuhannya pada
substrat mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya
mula-mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk
berbagai warna tergantung dari jenis Kapang.
Menurut Fardiaz kapang terdiri dari suatu thallus yang tersusun
Dari yang bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa membentuk suatujalinan yang disebut
miselium. Setiap hifa memiliki lebar 5-10 µm. Menurut Fardiaz ,dan Waluyo, kapang dapat
dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa tidak bersekat atau nonseptat
dan hifa bersekat atau septat. Septat akan membagi hifa menjadi bagian-bagian, dimana setiap
bagian tersebut memiliki inti satu atau lebih. Kapang yang tidak memiliki septat maka inti sel
tersebar di sepanjang hifa. Dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum yang tidak
tertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari satu ruang ke ruang lainnya.
Kapang yang bersekat antara lain kelas Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes.
Sedangkan kapang yang tidak bersekat yaitu kelas Phycomycetes (Zygomycetes dan
Oomycetes)

Anda mungkin juga menyukai