Anda di halaman 1dari 24

PEMBELAJARAN PRAKTIK

KLINIK
DEFENISI
Suatu bentuk pengalaman
belajar profesional yang
menekankan pada pentingnya
klien, mahasiswa dan konteks
situasional proses
pembelajaran terjadi.
(Smyth,W,J.1986)
METODE PEMBELAJARAN KLINIK
A. Bed Side Teaching
B. Case presentation
C. Clinic tour
D. Case study
E. Coaching
BED SIDE TEACHING
Bedside teaching adalah suatu metode pembelajaran
klinis yang melibatkan pasien, mahasiswa dan
pembimbing klinis yang dilakukan dalam konteks
klinis.
Metode ini bertujuan untuk memberikan pengalaman
klinis pada konteks nyata (real setting) dan
mahasiswa dapat belajar dari pengalaman tersebut
dan dari umpan balik dari pembimbing klinik dan
pasien.
Metode ini dirasakan yang paling efektif dibanding pembelajaran di kelas
dalam melatih keterampilan klinis mahasiswa, seperti berkomunikasi
dengan pasien (history taking), melakukan pemeriksaan fisik, observasi dan
menerapkan etika klinis, profesionalisme dan mengembangkan kemampuan
nalar klinis (clinical reasoning).
Jumlah peserta dibatasi 5-6 orang
TUJUAN BEDSIDE TEACHING
Peserta didik mampu menguasaiketrampilan prosedural
Menumbuhkan sikap profesional
Mempelajari perkembangan biologis/fisik
Melakukan komunikasi dengan pengamatan langsung
KEUNTUNGAN

Observasi langsung
Menggunakan seluruh pikiran
Klarifikasi dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik
Kesempatan untuk membentuk
ketrampilan klinik mahasiswa
Memperagakan : peraatan dan
ketrampilan interaktif
HAMBATAN

Pasien merasa tdk nyaman


Pasien salah penegrtian dalam diskusi
Pasien tidak terbuka
Pasien tidak kooperatif atau marah
BEDSIDE TEACHING TERDIRI ATAS TIGA TAHAP :

1. Tahap persiapan : Mahasiswa dan pembimbing


mendiskusikan tujuan belajar yang ingin dicapai.
Pembimbing memastikan bahwa mahasiswa paham atas
apa yang akan dihadapi pada saat interaksi dengan
pasien dan bagaimana mengoptimalkan kesempatan itu
untuk mencapai tujuan belajar.
LANJUTAN..... BEDSIDE TEACHING TERDIRI ATAS TIGA TAHAP :

2. Tahap pengalaman : Pasien hadir bersama mahasiswa dan pembimbing.


Pasien mendapat penjelasan tentang aktivitas pembelajaran dan memberikan
persetujuan. Tahap pengalaman dapat berupa demonstrasi atau observasi

Demonstrasi : Pembimbing klinik mendemonstrasikan suatu interaksi dg pasien


(anamnesis, pemeriksaan fisik, manajemen pasien dan aspek komunikasi
lainnya). Mahasiswa belajar dari demonstrasi tersebut dan dapat dilibatkan
dalam diskusi dengan pasien. Demonstrasi direkomendasikan pada saat
mahasiswa mempelajari keterampilan baru atau pada fase-fase awal
pembelajaran. Pembimbing klinis berperan sebagai role model.
Observasi : Mahasiswa mendemonstrasikan suatu interaksi dengan pasien
(anamnesis, pemeriksaan fisik, manajemen pasien dan aspek komunikasi
lainnya). Pembimbing mengamati kinerja mahasiswa dan memberikan umpan
balik. Observasi direkomendasikan pada saat fase belajar yang lebih lanjut.
Pembimbing klinik berperan sebagai fasilitator.
Diskusi antara pembimbing dan mahasiswa pada tahap pengalaman harus
mempertimbangkan kepentingan dan kenyamanan pasien. Oleh karena itu,
umpan balik diberikan pada saat dibutuhkan, misalnya pembimbing melakukan
koreksi cara palpasi. Pasien juga dapat diminta untuk memberikan umpan
balik, misalnya pada aspek komunikasi.
3. Tahap refleksi : Mahasiswa dan pembimbing mendiskusikan pencapaian
tujuan belajar. Mahasiswa mendapatkan umpan balik, mendiskusikan hal-hal
yang belum dipahami, memperkuat pengetahuan klinis dan clinical reasoning,
serta merumuskan tujuan belajar untuk bedside teaching atau aktivitas
pembelajaran lain selanjutnya. Untuk menjaga kenyamanan pasien sebaiknya
tahap ini dilakukan di tempat lain tanpa keberadaan pasien.
B. CASE STUDY
Metode dengan kegiatan pemecahan masalah dimana peserta didik
melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruh mengenai masalah
klinik yang mendasari para perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap
tindakan yang dilakukan
PRINSIP
Peserta didik harus dibimbing dalam menulis pasien studi asuhan
kebidanan, pemilihan tersebut diseseuaikan dengan kemampuan
peserta didik
Peserta didik harus dibekali dengan bahan rujukan yang cukup
Pedoman asuhan kebidanan harus sesuai dengan petunjuk dasar
pada format asuhan yang tertulis
Studi asuhan kebidanan dapat digabungkan dgn metode lain
Laporan asuhan kebidanan harus dicek, dievaluasi, dan diberikan
komentar sesuai dgn petunjuk yg ada
C. CLINIC TOUR
Merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang menginginkan
peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis
dalam asuhan kebidanan.
KARAKTERISTIK
Klien merupakan fokus kegiatan peserta didik
Peserta didik dan pembimbing melakukan diskusi
Pembimbing memfasilitasi kreatifitas peserta didik adanya ide-ide
baru
KELEMAHAN

Klien dan
keluarga tidak
merasa nyaman
dan privacy
terganggu
D. CASE PRESENTATION
Adalah metode penyajian pasien dengan menggunakan kehadiran
seorang pasien dan dipilih sebagai fokus diskusi kelompok, dengan
tujuan dapat memberikan pengalaman langsung dalam pembahasan
prinsip-prinsip prosedur kebidanan dari pasien.
Dilakukan dilahan praktik.
PRINSIP
Harus direncanakan secara teliti dengan pasien, surat ijin, pemilihan
lokasi, perumusan tujuan informasi dll
Pasien harus diberikan kesempatan untuk mengekspresikan
kebutuhannya
Adanya hak pasien untuk privacy dan rahasia informasi tentang
dirinya
Adanya evaluasi
LANGKAH PELAKSANAAN
1. Tahap permulaan
Memperkenalkan peserta didik tentang latar belakang pasien, situasi
pelayanan perawatan, tujuan diskusi, dan informasi yang dibutuhkan
tentang pasien
2. Tahap diskusi yang berpusat pada psien
Perkenalan dan penyajian singkat tentang pasien pada peserta didik,
kemudian menunjukkan gejala-gejala khusus yang berhubungan
dengan masalah pasien yang mengungkapkan perasaannya
LANJUTAN..... LANGKAH PELAKSANAAN

3. Tahap evaluasi
Dilakukan dengan diskusi dan penilaian terhadap pasien, perilaku
dan kemampuan untuk mengatasi masalah, penilaian terhadap
peserta didik serta evaluasi proses dan hasil .
E. COACHING

Coaching adalah keterampilan klinik diciptakan melalui sebuah


proses.
Proses meliputi 3 fase yang saling berhubungan erat;
Demonstrasi keterampilan klinik oleh pembimbing klinik
Praktek keterampilan oleh mahasiswa dibawah pengawasan
pembimbing klinik, pertama dengan model kemudian dengan klien
Evaluasi kompetensi keterampilan oleh mahasiswa lain
TUJUAN COACHING
Menstimulasi pengembangan ketrampilan peserta secara individual
Membantu peserta menggunakan pekerjaan sebagai pengalaman
dengan bimbingan dan mengembangkan profesional peserta
Meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik
Meningkatkan kemampuan kemandirian belajar dari peserta dan
menghatasi permasalahan yang dihadapi mereka

Anda mungkin juga menyukai