Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR

SEKITAR MASALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN.

 MASALAH :
 PENDIDIKAN
 PANCASILA

 KEWARGANEGARAAN
I. Apakah Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan.

 Pendidikan: Proses transformasi & internalisasi


pengetahuan, menimbulkan “perubahan kognisi, afeksi dan
psikomotorik “ jadi lebih “baik”. Tujuannya: tidak hanya
“cerdas dan ahli” tapi juga “jujur, tanggungjawab, berbudi
luhur”. Sasaran belajar bukan IQ, tetapi EQ dan SQ.

 Pancasila: landasan semua aktivitas kenegaraan di pusat


dan daerah, penyelenggara negara, pengusaha, politisi,
intelektual, enjiner, profesional lain maupun warga negara
biasa; dan menjadi landasan pembuatan peraturan
perundang-undangan di Indonesia. Kedudukannya: Dasar
Negara, Falsafah Negara, alias Filsafat NKRI. Materi ajar:
prose perumusan Dasar Negara, karakter Filsafat Pancasila,
makna sila-sila Pancasila & dinamikanya.
 Kewarganegaraan: pelajari pola hubungan “Warga” -
“Negara” menurut hukum ‘kausalitas’ dan ‘Konstitusi’.
Warganegara: subjek pokok dari negara. Penentu hidup
matinya negara, langgeng tidaknya filsafat negara (Dasar
Negara), bentuk negara, sistem tatanegara dan tercapai
tidaknya tujuan negara. Hak dan Kewajiban Negara maupun
Warganegara diatur dalam konstitusi. Kesadaran dan
pengamalan hak dan kewajiban warganegara kepada Negara
dan sebaliknya: kunci kejayaan sebuah Negara.
 Pendidikan Kewarganegaraan: Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara – (PPBN). Proses tumbuhkembangkan ‘cinta tanah air,
bangga jadi bangsa Indonesia, dan Patiotisme’. Bela Negara:
Hak dan kewajiban setiap warganegara (Ps. 27 a. 3). Konsep
implementasinya: demokratis, menurut kemampuan dan
profesi masing-masing.
II. Mengapa Belajar Pancasila & Kewarganegaraan.
1. Historis.
Indonesia: negara didirikan seluruh rakyat terjajah di
Nusantara (disebut Warganegara). Pembentukan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, mensyaratkan berbagai
macam perjuangan dan pengorbanan. Syarat legal formal
pembentukan Negara: “Dasar Negara, Bentuk Negara,
Sistem Tatanegara, Tujuan Negara”. Siapa berhak dan wajib
melindungi, mempertahankan, mengembangkan kedaulatan
Negara yang telah berhasil di bentuk ‘Faunding Father’?.
Generasi macam apakah ‘Warganegara pewaris negara’ ini
jika tak berdaya mengemban cita-cita pendahulunya ketika
membentuk “Negara berikut kedaulatan dan asetnya”?.
2. yuridis.
Pancasila: Dasar Negara atau Filsafat NKRI (UUD’45, al. IV)
hak prerogratif Pendiri Negara. Secara normatif dan hukum,
Setiap warganegara Republik Indonesia berhak dan wajib
mengetahui, memahami, menghayati dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam hidup bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Warganegara: subjek pokok dari Negara. Hak dan
kewajibanya pada Negara (dan sebaliknya) diatur dalam
Konstitusi Negara, termasuk Bela Negara. Bagi setiap
warganegara Republik Indonesia, secara hukum berhak dan
wajib untuk mengetahui, memahami, menghayati dan
melaksanakan hak-haknya dan kewajiban-kewajibanya (Ps.
26 – 34 UUD’45) dalam hidup bermasyarakat, berbangsa
maupun bernegara.
3. Logis.
Mahasiswa, ilmuwan, enjiner, dokter, ekonom, pebisnis,
pegawai pemerinta dan swasta: Warganegara Indonesia,
hidup dalam wiyah NKRI, dan dalam sistem tatanegara
Republik Indonesia. Logis jika harus tahu dan amalkan PKN.
III. Bagaimana PPKN.
Ciri khas PPKN dapat ditelusuri dari proses pembelajaran sbb.
1. Materi: konten pembelajaran pada “Pola hubungan kausal
antara warganegara dengan negara dan sebaliknya, Hak dan
Kewajiban warganegara, Bela Negara, dan Cinta Tanah Air”.
2. Sifat / Karakteristik: pendidikan ‘Nilai’ atau ‘Value’.
Mengajarkan dan menanamkan nilai atau sesuatu yang
berharga, berguna, bermanfaat, berfaedah, atau yang
“bernilai” bagi hidup manusia, masyarakat, bangsa dan
negara. Tidak mengajarkan yang bersifat ‘fisis dan materiil’
melainkan yang “non fisis dan imateriil”.
3. Metode Pendekatan: “Objektif Ilmiah” berbasis ‘Histori,
Yuridis, Filosofi, dan Sosio-Kultural, dengan model studi
kasus dan diskusi kelas.
4. Objek Kajian: Forma (WN & MHS), Material (hubungan
Warganegara – Negara, Hak & Kewajiban, Bela Negara,
Nasionalisme).
IV. Tujuan dan Sasaran PPKN.

 Tujuan: meningkatkan ‘Kepekaan Rasa’ atau kemampuan


EQ dan ‘Kekuatan Karsa’ alias kemampuan SQ.
 Sasaran: menjadikan intelektual / Sarjana yang ‘cerdas, ahli
dan bijaksana’ serta memiliki Karakter Nasionalis Indonesia.
Alias membentuk ‘nation an carakter building’.

Jo – Wo.

Anda mungkin juga menyukai