Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK 4

1. SURYATI NIM 1620102006


2. YESSY PRISKILA NIM 1620102011
3. FRANI MARIANA NIM 1620102014
4. NOVITA WULANDARI NIM 1620102020
5. VIVIN WIJIASTUTIK NIM 1620102021
6. DWI SRIRAHANDAYANI NIM 1620102028
7. CHANDA P. BHERTY NIM 1620102030
8. FRENALIA VALERI V NIM 1620102031
9. NOR INDAH HANDAYANI NIM 1620102033
10. CAHAYA INDAH L NIM 1620102037
11. SITI MUAWANAH NIM 1620102043
12. DEWI PITRIAWATI NIM 1620102048
ETIKA ILMU,
MORALITAS ILMU PENGETAHUAN
DAN
TANGGUNG JAWAB MORAL KEILMUAN

Mata Kuliah Midwifery Science II


Program Studi Magister Ilmu Kebidanan
Tahun Ajaran 2017-2018
PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN

Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang


yang disusun secara bersistem menurut metode
tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di dalam bidang
(pengetahuan) tersebut.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
datang sebagai hasil dari aktifitas panca indra
untuk mengetahui yaitu terungkapnya seuatu
kenyataaan kedalam jiwa sehingga tidak ada
keraguan terhadapnya.
APAKAH ILMU ITU PENTING
????????
ILMU ITU BAIK APA BURUK YA ??
CAPAIAN PEMBAHASAN

1. Memahami Etika Ilmu


2. Memahami Moralitas Ilmu Pengetahuan
3. Memahami Tanggung Jawab Moral
Keilmuan
ETIKA ILMU
Pengertian Etika
• Bahasa Inggris.
Ethic (singular) : sesuatu system, prinsip moral, aturan atau cara berperilaku.
Ethics (plural) : suatu cabang filsafat yang memberikan batasan prinsip-prinsip
moral.
• Bahasa Yunani.
Ethikos : penggunaaan, karakter, kebiasaan, kecendrungan dan sikap yang
mengandung analisis konsep harus , mesti, benar, salah, baik dan buruk.
• Kamus Besar Bahasa Indonesia
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak
dan kewajiban moral. Moral yang dimaksudkan di sini adalah akhlak, yakni budi
pekerti atau kelakuan makhluk hidup.
Teori -Teori Etika
 Absolutis
Makna : kebenaran etika bersifat universal
Contoh : Bidan Mencuri stok obat adalah hal yang tidak baik
 Relativis
Makna : kebenaran etika tidak universal, setiap waktu atau
tempat mempunyai nilai etikanya sendiri
Contoh : Aborsi bisa dinilai baik bisa dinilai buruk tergantung
alasan medis
 Teleologis
Makna : nilai kebenaran etika ditentukan dari akhir atau hasil
tindakan.
Contoh : Pasien gawat darurat tetap mendapat pertolongan
segera meski persyaratan administratif pasien belum lengkap
 Deontologis
Makna : kebenaran etika yang mementingkan kewajiban.
Contoh : Bidan (Perempuan) pulang kerumah saat malam hari
karena shif dinas sore
ETIKA KEILMUAN
• Etika keilmuwan merupakan etika normatif yang merumuskan
prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara
rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.

• Etika normatif menetapkan kaidah-kaidah yang mendasari


pemberian penilaian terhadap perbuatan-perbuatan apa yang
seharusnya dikerjakan dan apa yang seharusnya terjadi serta
menetapkan apa yang bertentangan dengan yang seharusnya terjadi.

• Tujuan etika keilmuan yakni dapat menerapkan prinsip-prinsip etik,


yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam
perilaku keilmuannya, sehingga seseorang dapat menjadi ilmuwan
yang mempertanggungjawabkan perilaku ilmiahnya.
Hubungan Antara Etika Dan Ilmu
• Ilmu dan etika sebagai suatu pengetahuan yang diharapkan dapat
meminimalkan dan menghentikan perilaku penyimpangan dan
kejahatan di kalangan masyarakat.
• Ilmu dan etika diharapkan mampu mengembangkan kesadaran moral
di lingkungan masyarakat sekitar agar dapat menjadi cendekiawan
yang memiliki sikap dan akhlak yang baik/mulia.
• Contoh :
Etika dan ilmu kebidanan. Hubungan diantara kedua ilmu ini erat,
karena perempuan menjadi obyek dalam kajian ilmu kebidanan, disisi
lain etika sangat mendorong untuk lebih dapat mempelajari
kehidupan perempuan di daur kehidupannya.
MORALITAS ILMU PENGETAHUAN
Pengertian Moral
• Bahasa Latin.
Mos (tunggal) dan mores (jamak) artinya kebiasaan, adat.
• Kamus Besar Bahasa Indonesia
 Sebagai ajaran tentang baik-buruk yang diterima akibat
perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya oleh manusia.
 Kondisi mental yang membuat orang tetap berani,
bergairah, berdisiplin, dan sebagainya, yang berpangkal
pada isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap
dalam perbuatan.
• Makna
 Ajaran baik-buruk, benar-salah, tepat-tidak tepat dalam
aktivitas manusia.
 Tindakan benar, adil dan wajar.
 Kepastian untuk diarahkan pada kesadaran benar-salah, dan
kepastian untuk mengarahkan kepada orang lain sesuai
dengan kaidah tingkah laku yang dinilai benar-salah, dan
sikap seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.
Teori Moral
• Moral deliberation
Makna : proses pencarian alasan pembenaran untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu
Contoh : Karena merugikan banyak orang korupsi
harus diberantas
• Moral justification
Makna : merupakan pemberian alasan pembenaran
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Contoh : Korupsi dilarang karena melanggar agama
Moralitas Ilmu pengetahuan
• Peran moral adalah mengingatkan agar ilmu boleh
berkembang secara optimal, tetapi ketika
dihadapkan pada masalah penerapan atau
penggunaannya harus memperhatikan segi
kemanusiaan baik pada tataran individu maupun
kelompok.
• Perlunya ilmu dan moral harus berjalan seiring
yakni ketika manusia mengaplikasikan ilmu
pengetahuan maka moral akan mengikuti atau
mengawalnya.
TANGGUNG JAWAB MORAL KEILMUAN
• Ilmu sebagai karya tertinggi manusia (ilmuwan) adalah sesuatu yang
terus dan akan mengikuti pola dan model si pemilik karya (ilmuwan)
sehingga ilmuwan harus berani tampil didepan bagaimana caranya
bersifat obyektif, terbuka, menerima kritikan, menerima pendapat
orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggap benar dan berani
mengakui kesalahan dalam mensosialisasikan ilmunya.
• Peran moral berimplikasi pada signifikansi tanggung jawab, yakni
tanggungjawab moral dan sosial ilmuwan. Tanggungjawab moral
menyangkut pemikiran bahwa ilmuwan tidak lepas dari
tanggungjawab aplikasi ilmu yang dikembangkannya. Bahwa ilmu
tersebut harus diaplikasikan untuk hal-hal yang benar, bukan untuk
merusak manusia.
• Ilmuwan harus mampu memberikan perspektif yang benar untung
dan rugi, baik dan buruknya ilmu, sehingga penyelesaianya yang
objektif dapat dimungkinkan.
CONTOH PENERAPAN ILMU
YANG BERETIKA,BERMORAL DAN BERTANGGUNGJAWAB
ilmu boleh setinggi langit namun
perilaku harus tetap membumi

Terimakasih
DAFTAR RUJUKAN
• Bakhtiar, Amsal. 2009. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
• Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
• Ermi Suhasti. 2013 . Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta : Prajnya Medi
• Hartono Kasmadi, dkk. 1990. Filsafat Ilmu, Semarang: IKIP Semerang Press.
• Kattsoof, Louis O.1985. Pengantar Filsafat, Terjemahan Drs. Soejono Soemargono. New
York: The Ronald Press Company.
• Kurtines, William M. dan Gerwitz. 1993. Moralitas, Perilaku Moral, dan Perkembangan
Moral. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
• Prawironegoro Darsono. 2010. Filsafat Ilmu Pendidikan. Jakarta: Nusantara Consulting.
• Suriasumantri,Jujun S. 2007. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
• Saifullah,. 2004. Konsep dasar Filsafat Ilmu, Malang : Program Pascasarjana UIN Malang.
• Surajiyo. 2009. Ilmu Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.
• Suseno, Franz Magnis. 1989. Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Jakarta:
Penerbit Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai