Anda di halaman 1dari 5

Teknik Sampling Eksplorasi

Syena Aulia Tasya Pratiwi


1806140363
Teknik Sampling : Eksplorasi
Purposive Sample
• Pertimbangan tertentu
• Diambil berdasarkan kebutuhan penelitian untuk menjadi sampel berdasarkan pertimbangan yang tidak acak
• Subyektif.
• Contoh: memberi pendapat tentang pemberian ASI dan susu formula, maka dipilih ibu-ibu yang pernah
memberikan ASI dan susu formula kepada bayinya

Snowball Sampling
• Tentukan : Subjek pertama
• Subjek kedua yang menunjuk adalah subjek pertama
• Subjek ketiga yang menunjuk adalah subjek kedua
• Seterusnya.
• Contoh: jika sumber data masih sedikit dan belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari
orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data
Teknik Sampling : Eksplorasi

Consecutive Sampling
• Semua subjek yang datang dan memenuhi kriterie pemilihan dimasukkan dalam
penelitian sampai jumlah subjek yang dibutuhkan terpenuhi.
• Contoh : semua pasien yang datang berobat di klinik gigi dan memenuhi kriteria
penelitian yang diinginkan dijadikan responden.

Convenient Sampling
• Cara termudah dan terlemah dalam penarikan sampel serta tanpa sistematika tertentu.
• Contoh : Ingin meneliti kadar Hb pada ibu hamil di puskesmas depok dan ditetapkan
sampel sebanyak 25. Maka hari pertama peneliti dpat mengambil sampel 10, lalu bisa
berhenti untuk tidak mengambil selama 2 hari, lalu berikutnya mengambil lagi hingga
target sampel yang ditetapkan terpenuhi.
Teknik Sampling : Eksplorasi

Sampling Insidental
• Insidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan atau siapa saja yang
bertemu dengan peneliti dan dianggap cocok akan dijadikan sampel.
• Contoh : penelitian tentang kepuasan pelanggan pada pelayanan Mall A. Sampel
ditentukan berdasarkan : usia di atas 15 tahun dan baru pernah ke Mall A tersebut.

Sampling Jenuh
• Cara termudah dan terlemah dalam penarikan sampel tanpa sistematika tertentu.
• Contoh : Ingin meneliti kadar Hb pada ibu hamil di puskesmas depok dan ditetapkan
sampel sebanyak 25. Maka hari pertama peneliti dpat mengambil sampel 10, lalu bisa
berhenti untuk tidak mengambil selama 2 hari, lalu berikutnya mengambil lagi hingga
target sampel yang ditetapkan terpenuhi.
Referensi
• Swarjana, I. K. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).
Yogyakarta: ANDI.

Anda mungkin juga menyukai