PEMERINTAH PUSAT
DAN DAERAH
Akibat kebocoran Pembangunan
HUBUNGAN STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI
Standar Akuntansi
SISTEM AKUNTANSI
5
PUSAP
(PASAL 6)
PMK No 238/PMK.05/2011
Tentang
PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
PMK 238/2011 - PUSAP
• PENDAHULUAN
• LAPORAN KEUANGAN
• BAGAN AKUN STANDAR
• PENDAHULUAN
• KLASIFIKASI ANGGARAN DAN PELAPORAN
• PEDOMAN UMUM BAGAN AKUN STANDAR BERBASIS
AKRUAL
• BAGAN AKUN STANDAR PEMERINTAH PUSAT
• BAGAN AKUN STANDAR PEMERINTAH DAERAH
• BAGAN AKUN STANDAR UNTUK KONSOLIDASI
• KERANGKA STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH
LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM
» UU 17 Tahun 2003 :
» Pengakuan dan pengukuran dengan basis akrual
» bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan SAP
» PP no 71 TAHUN 2010 Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintah
» Lampiran I tentang SAP berbasis akrual dan harus dilaksanakan
selambat-lambatnya tahun 2015.
» Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Pusat dan
Sistem Akuntansi Pemerintah daerah disusun dengan mengacu
pada Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan.
TUJUAN PUSAP
• FORMAT
• Pendapatan-LRA;
• Belanja;
• Transfer;
• surplus/Defisit-LRA;
• Penerimaan pembiayaan;
• Pengeluaran pembiayaan;
• Pembiayaan neto;
• Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA).
LAPORAN OPERASIONAL
• FORMAT
• Pendapatan-LO;
• Beban;
• Surplus/Defisit dari operasi;
• Kegiatan Non Operasional;
• Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa;
• Pos Luar Biasa;
• Surplus/Defisit-LO.
LAPORAN ARUS KAS (LAK)
• FORMAT
• Ekuitas awal;
• Surplus/defisit – LO pada periode bersangkutan;
• Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi
ekuitas,
• Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang
terjadi pada periode-periode sebelumnya;
• Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
• Ekuitas akhir.
LAPORAN PERUBAHAN SAL (LPSAL)
• FORMAT
• Saldo Anggaran Lebih Awal;
• Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
• Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;
• Koreksi kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya;
• Lain-Lain;
• Saldo Anggaran Lebih Akhir.
LAPORAN CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN (CALK)
LO meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas
nilai suatu pos yang disajikan dalam lapaoran keuangan.
Penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh
Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi
dan komitmen-komitmen lainnya.
• FORMAT
• Penjelasan Umum
• Penjelasan Atas Pos-Pos LRA
• Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca
• Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Arus Kas
• Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Operasional
• Penjelasan Atas Laporan Perubahan Ekuitas
• Penjelasan Atas Laporan Perubahan SAL
PMK No. 213 Tahun 2013
Tujuan SAPP
Safeguarding
Relevance
Asset
Feedback &
Reliability
Predictability
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
PRESIDEN
Pemegang kekuasaan PKN
SUBSIDI
UTANG PENERUSAN TRANSFER BADAN TRANSAKSI
INVESTASI BELANJA
DAN HIBAH PINJAMAN KE DAERAH LAINNYA KHUSUS
LAIN-LAIN
Pengelolaan Fungsi
Bendahara Umum Negara
Menteri Keuangan
Pengelola Pengelola
Pengelola Utang Pengelola Pengelola Pengelola Pengelola
Belanja Subsidi dan Transaksi Khusus
Pemerintah & Hibah Investasi Pemerintah Penerusan Pinjaman Transfer ke Daerah Badan Lain
Belanja Lain-lain) (SA-TK)
Dilaksanakan oleh
Dilaksanakan oleh Dilaksanakan oleh Dilaksanakan oleh Dilaksanakan oleh Dilaksanakan oleh Dilaksanakan oleh masing-masing
DJPU DJKN DJPBN DJPK DJA DJPBN
Eselon 1 Depkeu
061, 096, 097, 101, 102 099 098 070, 071 062, 069 (A-BL) (SA-TK)
(SA-UP&H) (SA-IP) (SA-PP) (SA-TD) (SA-BSBL)
KERANGKA UMUM SAPP
DJKN SAPP
SA-BUN
SAI
SIMAK-
SAK SiAP SAUP&H SA-IP SA-PP SA-TD SAPBL SA-BSBL SA-TK
BMN
SAKUNS SAU
1. Sistem Akuntansi Pusat (SiAP)
SAKUN SAU
DJPBN
SiAP
Kanwil
LRA Dit. PKN DJPBN
NERACA
UAKKBUN
LAK UAKBUN Pusat
CALK
LAP.INVESTASI
NERACA PEMERINTAH
SA-IP
Pengumpulan data, pencatatan,
DJKN
pengikhtisaran s/d pelaporan
posisi investasi pemerintah,
penerimaan dan pengeluaran UAPBUN
pembiayaan terkait investasi
(PMK No.190/PMK.05/2011)
UNIT/ UNIT/
KEMEN INSTANSI INSTANSI
BKF PENGELOLA
T-BUMN PENGELOLA
UAKPA IP-JK PANJANG
UAKPA DANA ERGULIR UAKPA
UAKPA
4. Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman (SA-PP)
LAPORAN SA-TK
1. Laporan Realisasi Anggaran;
2. Neraca;
3. Catatan atas Laporan Keuangan.
Unit Pemroses Data SA-TK
PP No 8 Tahun 2006
Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Pemerintah Pemerintah
Pusat Daerah
Kementerian Bendahara
Negara/ Umum
Lembaga Negara
Komponen Laporan
Keuangan
Pemerintah
Pusat/Daera K/L BUN/D
h
• LRA • LRA • LRA
• Neraca • Neraca • Neraca
• LAK • CALK • LAK
• CALK • CALK
Penyusunan
Laporan
Keuangan
Laporan Kinerja
Suplemen Laporan
Keuangan
• Laporan Keuangan dilampiri dengan laporan keuangan BLU bentuk
ringkas.
• Laporan Keuangan dapat dilampirkan ikhtisar dan/atau informasi
tambahan non-keuangan yang relevan.
Pernyataan
Tanggung
Jawab
Laporan Keuangan dan Kinerja
Interim
• Kepala satuan kerja sebagai kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan
Kementerian Negara/Lembaga menyampaikan Laporan Keuangan dan
Kinerja interim sekurang-kurangnya setiap triwulan kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga.
• Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun Laporan Keuangan dan Kinerja
interim Kementerian Negara/Lembaga berdasarkan Laporan Keuangan
dan Kinerja interim kuasa Pengguna Anggaran menyampaikannya
kepada Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional, dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
• Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai Pengguna
Anggaran/kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan Laporan
Keuangan dan Kinerja interim sekurang-kurangnya setiap triwulan
kepada gubernur/bupati/walikota, dilampiri dengan Laporan Keuangan
dan Kinerja interim atas pelaksanaan kegiatan Dana
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan.
Laporan Keuangan atas Pelaksanaan
Kegiatan Dana Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan
Laporan
Keuangan dan
Kinerja K/L
Menteri/Pimpinan
Lembaga Terkait
Menteri/Pimpinan
SKPD
Lembaga Terkait
Gubernur
Laporan Keuangan
dan Kinerja atas Presiden melalui
pelaksanaan kegiatan Menteri
Dana Laporan Keuangan
Dekonsentrasi/Tugas Keuangan dan
Perbantuan Kinerja
(Lampiran PPA) gabungan
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
BUN/BUD/Kuasa
BUN/Kuasa BUD
Bendahara
Menteri/Pimpinan
penerimaan/
Lembaga
pengeluaran
BPK
Laporan Manajerial di Bidang Keuangan
Penerimaan daerah
Pengeluaran daerah
Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,
piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan
yang dipisahkan pada perusahaan daerah
Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.
KETENTUAN UMUM
TRANSPARA BERTANGGU
EKONOMIS KEADILAN
N NG JAWAB
KEPATUTAN MANFAAT
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Kewenangan:
menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD;
menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah;
menetapkan kuasa pengguna anggaran/pengguna barang;
menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;
menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah;
menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang
daerah;
menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah;
menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran.
Kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah melimpahkan sebagian atau
seluruh kekuasaannya kepada:
sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah;
kepala SKPKD selaku PPKD
kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
STRUKTUR APBD
Pendapatan
Daerah
Belanja Daerah
Pembiayaan
Daerah
Pendapatan Daerah
Dikelompokan atas:
Dana Perimbangan
- Dana bagi hasil (bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak)
- Dana alokasi umum
- Dana alokasi khusus.
Dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang
penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara
pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan
perundang-undangan.
Belanja menurut urusan pemerintahan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang
dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan
ketentuan perundang-undangan dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan yang dikiasifikasikan
menurut urusan wajib dan urusan pilihan.
Klasifikasi belanja menurut fungsi yang digunakan untuk tujuan keselarasan dan keterpaduan
pengelolaan keuangan negara terdiri dari:
Belanja langsung
belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Selisih antara anggaran pendapatan daerah dengan anggaran belanja
daerah mengakibatkan terjadinya surplus atau defisit APBD.
Surplus APBD
terjadi apabila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih besar dari
anggaran belanja daerah.
Defisit anggaran
terjadi apabila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih kecil dari
anggaran belanja daerah.
Pembiayaan Daerah
Penerimaan pembiayaan
• Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA);
• Pencairan dana cadangan;
• Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;
• Penerimaan pinjaman daerah;
• Penerimaan kembali pemberian pinjaman; dan
• Penerimaan piutang daerah.
Pengeluaran pembiayaan
• Pembentukan dana cadangan;
• Penerimaan modal (investasi) pemerintah daerah;
• Pembayaran pokok utang; dan
• Pemberian pinjaman daerah.
• Untuk menyusun APBD, pemerintah daerah menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari
RP3MD dengan menggunakan bahan dari Renja SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah.
• RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
PENYUSUNAN RANCANGAN
APBD
• Rancangan KUA memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan
dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai
dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan
yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya.
• KUA serta PPA yang telah disepakati, masing-masing dituangkan ke dalam nota kesepakatan
yang ditandatangani bersama antara kepala daerah dengan pimpinan DPRD
PENYUSUNAN RANCANGAN
APBD
• RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD disampaikan kepada PPKD untuk dibahas lebih lanjut
oleh TAPD.
• RKA-SKPD yang telah disempurnakan oleh kepala SKPD disampaikan kepada PPKD sebagai
bahan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan kepala
daerah tentang penjabaran APBD.
• Rancangan peraturan daerah tentang APBD yang telah disusun oleh PPKD disampaikan kepada
kepala daerah sebelum disampaikan kepada DPRD disosialisasikan kepada masyarakat.
PENETAPAN APBD
Penyampaian dan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD
• Kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampirannya
kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan Oktober tahun
anggaran sebelumnya dari tahun yang direncanakan untuk mendapatkan persetujuan
bersama.
• Pengambilan keputusan bersama DPRD dan kepala daerah terhadap rancangan peraturan daerah
tentang APBD dilakukan paling lama 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan
dilaksanakan.
• Rancangan peraturan daerah provinsi tentang APBD yang telah disetujui bersama DPRD dan
rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD sebelum ditetapkan oleh gubernur paling
lama 3 (tiga) hari kerja disampaikan terlebih dahulu kepada Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi.
• Apabila Menteri Dalam Negeri menyatakan hasil evaluasi atas rancangan peraturan daerah tentang
APBD dan rancangan peraturan gubemur tentang penjabaran APBD
sudah sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundangundangan yang lebih
tinggi, gubernur menetapkan rancangan dimaksud menjadi peraturan daerah dan
peraturan gubemur.
PELAKSANAAN APBD
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Daerah
• Setiap pendapatan harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.
• SKPD dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam peraturan
daerah.
• Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang
lengkap dan sah.
• Bukti harus mendapat pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggung
jawab atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud.
PELAKSANAAN APBD
Dana cadangan
Dana cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai program dan kegiatan lain diluar yang telah
ditetapkan dalam peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan.
Investasi
Investasi awal dan penambahan investasi dicatat pada rekening penyertaan modal (investasi) daerah.
Pengurangan, penjualan, dan/atau pengalihan ivestasi dicatat pada rekening penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan (divestasi modal).
Piutang Daerah
- Setiap piutang daerah diselesaikan seluruhnya dengan tepat waktu.
- PPK-SKPD melakukan penatausahaan atas penerimaan piutang atau tagihan daerah yang
menjadi tanggung jawab SKPD.
- Kepala SKPKD setiap bulan melaporkan realisasi penerimaan piutang kepada kepala daerah.
Dasar Perubahan APBD
(Permendagri No.13 Tahun 2006)
TAPD menyiapkan rancangan surat edaran kepala daerah perihal pedoman penyusunan
RKA-SKPD yang memuat program dan kegiatan baru dan/atau kriteria DPA-SKPD yang
dapat diubah untuk dianggarkan dalam perubahan APBD sebagai acuan bagi kepala
SKPD.
Dasar Perubahan APBD
Pergeseran Anggaran
Pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis
belanja serta pergeseran antar obyek belanja dalam jenis belanja dan antar
rincian obyek belanja diformulasikan dalam DPPA-SKPD.
Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan
dalam tahun anggaran berjalan dapat berupa:
a) membayar bunga dan pokok utang dan/atau obligasi daerah yang melampaui
anggaran yang tersedia mendahului perubahan APBD
b) melunasi seluruh kewajiban bunga dan pokok utang;
c) mendanai kenaikan gaji dan tunjangan PNS akibat adanya kebijakan pemerintah;
d) mendanai kegiatan lanjutan sesuai dengan ketentuan Pasal 138;
e) mendanai program dan kegiatan baru dengan kriteria harus diselesaikan sampai
dengan batas akhir penyelesaian pembayaran dalam tahun anggaran berjalan; dan
f) mendanai kegiatan-kegiatan yang capaian target kinerjanya ditingkatkan dari yang
telah ditetapkan semula dalam DPA-SKPD tahun anggaran berjalan yang dapat
diselesaikan sampai dengan batas akhir penyelesaian pembayaran dalam tahun
anggaran berjalan.
Kenaikan :
Penambahan kegiatan baru terlebih dahulu dalam RKA-SKPD.
Penjadwalan ulang/peningkatan capaian target kinerja program dan
kegiatan diformulasikan terlebih dahulu dalam DPPA-SKPD.
Penurunan:
Penjadwalan ulang/pengurangan capaian target diformulasikan ke
dalam DPPA-SKPD.
Pengelolaan Kas Daerah
Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Penerbitan SP2D
Akuntansi Keuangan Daerah
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi pemerintahan daerah ditetapkan dengan peraturan
kepala daerah mengacu pada peraturan daerah tentang pokok-pokok
pengelolaan keuangan daerah.
Kepala SKPD menyusun laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan dan belanja SKPD
Laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya disampaikan kepada
DPRD
PERMENDAGRI No.64 Tahun 2013
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
• Laporan Realisasi
Anggaran
• Neraca
• Laporan Arus Kas
• Catatan atas
Laporan Keuangan
Basis Akuntansi
Komponen LK
PUSAT/DAERAH K/L BUN
Laporan Kinerja
Pengendalian Intern
• Untuk meningkatkan keandalan LK dan Lap Kinerja
• Rekonsiliasi transaksi yang dicatat pengguna anggaran
dan BUN/BUD
• Menteri keuangan berwenang menunjung APIP
Temuan
BPK mereviu ditanggapi dan BPK LKPP diberikan
disesuaikan oleh
hasil BUN dan mengaudit kpd Pemerintah
penyesuaian Menteri/Pimpinan LKPP (Presiden)
Lembaga
Temuan BPK
BPK mereviu dan ditanggapi LKPD
membahas hasil dan LKPD diaudit diberikan
temuan dan disesuaikan oleh BPK kpd
penyesuaian oleh PPKD Gubernur
dan Gubernur
Temuan
LKPD BPK
Audited ditanggapi
PPKD disampaika BPK dan
BPK
menyusun n ke mereviu dilakukan
mengaudit
RAPERDA Walikota/B penyesuaia penyesuaia
LKPD
PP2APBD upati, n n oleh
PPKD, dan PPKD dan
DPRD Bupati/
Walikota
Walikota/Bupati Gubernur
DPRD membahas
menyusun mengevaluasi
dan menyetujui
RAPERDA P2 RAPERDA P2
RAPERDA P2 APBD
APBD APBD
Hubungan Laporan Kinerja dan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat