Hermini Tetrasari
Alur Obat Bentuk Sediaan Padat mencapai Situs Aktif
Disintegrasi Deagregasi
SEDIAAN PADAT GRANUL PARTIKEL HALUS
LARUTAN OBAT
(In vitro dan in vivo)
SIRKULASI DARAH
SITUS AKTIF
EFEK TERAPI 2
I. TEORI DASAR
Contoh :
kapsul fenitoin menyebabkan keracunan setelah eksipien kalsium
sulfat dihidrat diganti dengan laktosa karena absorpsi dalam darah
meningkat sehingga konsentrasi fenitoin dalam darah meningkat. ini
berarti ketersediaan biologis obat tersebut meningkat.
Uji disolusi bertujuan mengukur jumlah zat aktif yang terlarut dalam
media cair yang diketahui volumenya pada suatu waktu tertentu,
menggunakan alat tertentu yang didisain untuk menguji parameter
disolusi. 3
Uji Disolusi lebih penting daripada
Uji Disintegrasi
6
Kecepatan Disolusi
dw / dt = { [d . s] / v . h } . (c sat − c sol )
7
Faktor yang mempengaruhi kecepatan disolusi
1. Faktor teknologi :
gaya kompresi dan porositas
jenis mesin tablet
metode pabrikasi : metode granulasi (basah dan kering) yang
mempengaruhi kekerasan dan porositas granul
2. Faktor formulasi :
jenis dan jumlah zat pengisi, zat pengikat, zat desintegran /
penghancur luar dan dalam, zat lubrikan / pelincir.
12
Tipe Alat Disolusi ( USP 30 dan FI IV )
13
Alat Disolusi Tipe 1 ( Keranjang )
17
Cara menghilangkan gas / udara terlarut
air dididihkan dan dibiarkan mendidih selama 10 menit,
dinginkan dan air tersebut siap digunakan untuk
membuat media disolusi
metode pengawaudaraan / deaeration :
- media disolusi di ultrasonik selama 15 menit
- media disolusi dipanaskan sambil diaduk perlahan
hingga 41ºC, segera saring menggunakan penyaring
dengan porositas ≤ 0,45 µm, lalu aduk kuat dalam
hampa udara selama 5 menit.
teknik awaudara yang sudah divalidasi : mis. cara FDA
(National Center for Food and Drug Analysis) yang
menggunakan pompa vakum / hampa udara pada
tekanan 140 – 150 mmhg. Media disolusi tersebut dapat
digunakan dalam waktu 8 jam untuk uji disolusi.
18
IV. Prosedur Unit Sample (Sampel Unit)
Siapkan alat disolusi dengan metode sesuai monografi.
Periksa sentrisitas pengaduk terhadap wadah media disolusi.
Periksa jarak antara bagian bawah pengaduk (dayung / keranjang)
dan dasar wadah media disolusi adalah 25 ± 2 mm.
Periksa kecepatan rotasi sesuai monografi ± 4 % .
Panaskan penangas air.
Masukkan sejumlah volume media disolusi sesuai monografi.
Batas air dalam tangas air harus melebihi batas bagian atas media
disolusi dalam wadah.
Periksa suhu media disolusi dan biarkan hingga suhu tetap pada
37 ± 0,5ºC.
Masukkan 1 tablet / kapsul ke dalam keranjang untuk tipe satu atau
ke dalam wadah media disolusi untuk tipe dayung, kemudian segera
jalankan alat pada kecepatan rotasi sesuai monografi dan tutup
wadah media disolusi selama pengujian.
19
Prosedur Unit Sample (Sampel Unit)
Periksa suhu dan kecepatan rotasi pada waktu tertentu agar sesuai
persyaratan selama pengujian.
Lakukan sampling setelah waktu tertentu pada daerah pertengahan
antara permukaan media disolusi dan bagian atas keranjang atau
dayung, tidak kurang 1 cm dari dinding wadah serta segera
saring.
Bila dilakukan sampling dalam periode waktu tertentu :
Segera ganti sejumlah volume sampling dgn media disolusi pada
suhu 37ºC atau
Lakukan koreksi perubahan volume saat perhitungan kadar zat aktif
terlarut bila tidak dilakukan penggantian volume sampling.
Lakukan penetapan jumlah zat aktif terlarut sesuai monografi.
Bila cangkang kapsul mengganggu penetapan, larutkan 6 cangkang
kapsul dalam sejumlah volume media disolusi yang digunakan
dalam pengujian dan buat koreksi.
Faktor koreksi > 25 % dari kadar etiket tidak dapat diterima.
20
Prosedur Pooled Sample (Sampel Gabungan)
21
V. INTERPRETASI HASIL UJI DISOLUSI ( USP 30 )
1. Prosedur Unit Sample ( Sampel Unit ) :
Pengujian dilakukan hingga 3 tahap, kecuali jika telah memenuhi
pada tahap S1 atau tahap S2.
Harga Q = persentase zat aktif terlarut yang tertera dalam masing-
masing monografi.
Kecuali dinyatakan lain dalam monografi, persyaratan dipenuhi jika
jumlah zat aktif terlarut sesuai dengan tabel penerimaan sbb
24
Uji kesesuaian alat disolusi
Lakukan pengujian masing-masing alat disolusi menggunakan tablet
kalibrator disolusi USP jenis disintegrasi dan tablet kalibrator disolusi
USP jenis bukan disintegrasi sesuai kondisi percobaan.
Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang
yang diperbolehkan seperti yang tertera pada sertifikat dari tablet
kalibrator yang bersangkutan.
Contoh :
Tablet Kalibrator Disolusi USP jenis disintegrasi : Tablet Prednison 10
mg lot M, menggunakan 500 ml media air selama 30 menit dan
ditetapkan kadar terlarut secara spektrofotometri UV, λ = 242 nm.
Syarat terlarut antara 64 – 91 % untuk alat tipe 1 pada 100 rpm dan
syarat terlarut antara 23 – 42 % untuk alat tipe 2 pada 50 rpm
27
IX. KESIMPULAN
28
X. DAFTAR PUSTAKA